공유

Bab 4

last update 최신 업데이트: 2021-06-09 21:54:02

Ternyata suara tersebut berasal dari Edward Snowden, tuan muda keluarga Snowden. Snowden merupakan pengelola dari komplek Lotus House Paradise, tidak heran jika tuan muda mereka berkeliaran di area tersebut.

"Kenapa kalian sangat menyukai pemuda miskin seperti nya?,  Daripada menyukai diriku yang kaya ini." Edward melanjutkan dengan tatapan jijik dan menghina "lihatlah dia hanya mempunyai sebuah sekuter rongsok dirumahnya. Sedangkan diriku memiliki Audi A6", seorang tetangga berbicara "tuan Snowden, kami disini karena mereka adalah tetangga baru, dan mereka juga sangat sopan dan baik hati" sebelum menyelesaikan kata-katanya Edward langsung menyela, "Aku adalah tuan muda dari keluarga Snowden, dan dia hanya orang yang baru pindah disini, mungkin saja , sebelum kesini mereka tinggal di bawah jembatan"

"Astaga tuan muda, tidak baik berbicara seperti itu, jangan menyinggung perasaan mereka". Wajah Edward seketika memerah karena marah. 

"Aku ini putra dari pemilik perumahan ini, jika kalian ada yang berani macam-macam denganku, aku akan menyuruh ayahku untuk mengusir kalian, dari sini! Ingat itu."

Salah satu dari tetangga itu mengumpat. "Dasar anak manja, bisanya hanya mengadu, kemarin ada tetangga kami yang diusir karena tidak sengaja menyenggol tangannya". Nathan yang mendengar tersebut hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Setelah ini, jika kalian tidak pergi dari rumah ini aku akan mengusir kalian". Setelah itu Edward pergi dengan sendirinya.

Tetangga yang berkunjung segera berpamitan. "Tuan William, kami pamit dulu terimakasih sudah menyapa kami". Nathan segera bertanya. "Kenapa tidak masuk dulu, nanti bibi akan membuat teh yang enak". "Terimakasih tuan, kami takut jika tuan Snowden mengetahui nya kami pamit". "Baiklah, terimakasih semua sudah mengunjungi kami. Maaf tidak bisa menjamu kalian." Mereka melambaikan tangan"tidak perlu tuan, bertemu dengan anda kami sudah senang". Mereka kemudian pergi kembali ke rumah masing-masing.

Setelah itu dia teringat harus menuju ke perusahaan Willems Group, kemudian dia berpamitan kepada bibi Dasy dan berangkat menggunakan sekuter miliknya. 

Dijalan, Nathan menelfon Dylan,dengan nomor yang telah disimpan disakunya.

"Dylan, kirimi aku data keluarga Snowden, aku dengar mereka adalah pengelola Lotus House Paradise. Cepat, 5 menit!".

"Baik, Tuan muda, saya akan Carikan". Setelah itu Nathan melanjutkan perjalan menuju perusahaan, sebelum sampai handphone nya berdering.

"Tuan muda, keluarga Snowden merupakan keluarga kelas dua dikalangan orang kaya. Usaha mereka adalah mengelola Lotus House Paradise, tapi hanya mengelola. Sebenarnya perumahan itu masih bagian dari Willems Group. Mereka memiliki tuan muda yang bernama Edward."

Nathankemudian menyela 

"Aku dengar mereka mengelola perumahan dengan semena-mena, mereka mengusir penghuni rumah hanya karena hal sepele. Dan tuan muda mereka sangat sombong". Seketika Dylan panik.

"Apakah Edward tadi menyinggung anda tuan muda?". Nathan mengerutkan keningnya. "Iya benar, tadi dia mengejek diriku dan beberapa tetangga. Aku ingin kamu membuat keluarga itu menerima akibatnya, apakah kamu paham Dylan?". "Saya paham tuan!".

"Baiklah kalau begitu, segera lakukan." "Baik Tuan". Setelah itu Dylan sampai ke perusahaan Willems Group.

Di depan pintu masuk, Nathan dihalangi oleh kepala keamanan perusahaan tersebut.

"Maaf tuan, apakah anda ada keperluan kemari?". "Benar, saya kemari ingin bertemu dengan nona Stone". Kepala keamanan menatap dengan jijik Nathan karena pakaian Nathan yang biasa-biasa saja tetapi dia tetap berusaha sopan.

"Maaf tuan, apakah anda sudah membuat perjanjian dengan nona Stone? Karena hari ini nona Stone akan menemui direktur baru perusahaan ini". " Apa maksudmu, dengan membuat janji?". Kepala keamanan tersebut sudah tidak tahan untuk mengejek Nathan. "Ya ampun tuan. Tempat ini adalah Willems Group, saya pikir anda tidak akan mampu untuk menemui nona Stone. Sebaiknya anda pergi dari sini, atau saya akan panggil bawahan saya untuk mengusir anda."

Nathan mengerutkan keningnya " Apakah anda hanya melihat status orang hanya dari penampilan luarnya saja?". " Tentu saja. Dan anda memiliki pakaian yang mungkin harganya hanya sekitar 20 dolar bahkan bisa saja kurang". "Jadi maksud anda, saya orang miskin begitu? Jadi saya tidak dapat menemui nona Stone?". "Tuan sudah kubilang, ini Willems Group, hanya orang kelas atas dan orang pebisnis yang dapat masuk kesini". "Aturan macam apa itu. Dan siapa yang membuat nya?" .

"Tentu saja aku. Dan itu sebab nya gajiku sebesar 50 ribu dolar sebulannya. Lihatlah anda, anda hanya seorang pecundang yang mengendarai sekuter tua yang jelek, sepantasnya sekuter itu sudah ada di rongsokan." Kepala keamanan itu tertawa sombong.

"Siapa yang memberi mu gaji sebesar itu?".

"Punya hak apa anda ingin mengetahui itu. Tentu saja manajer saya yang memberikannya". Setelah beberapa saat kepala keamanan tersebut kemudian tertawa dan menatap Nathan dengan tatapan jijik. "Jika anda tidak mau pergi dari sini, biarkan saya panggilkan manajer saya." Kemudian kepala keamanan tersebut menelfon manajernya. "Halo manajer Han . Ada yang membuat masalah disini. Cepatlah kemari dan usir dia". "Baiklah aku kesana" . Disaat kepala keamanan tersebut sedang menelfon Nathan mengirim pesan kepada Dylan. 

[Dylan, apakah nona Stone memiliki nomer ku? Jika Nona Stone memiliki nya maka kirimkan nomernya kepadaku, sudah itu saja] . Karena hp Nathan itu jadul jadi tidak dapat menyimpan nomor telepon. Bahkan nomor Dylan harus dia tulis manual.

Saat itu kepala keamanan melihat Nathan sedang memegang handphone nya dan kemudian mengejek nya. "Lihatlah handphone mu saja sudah tidak dapat digunakan lagi. Tapi karena kamu miskin handphone itu masih bisa digunakan lagi haha". Setelah itu, datang seorang berpakaian jas rapi, menghampiri mereka. 

"Kepala keamanan, mana orang yang berbuat ribut disini?" . Tangan kepala keamanan menunjuk Nathan. "Dia manajer Han" . Manajer Han menghina Nathan, "hah? Dia, mau apa dia kemari? Bukan kan dia hanya seorang petani?. Mungkin dia kemari ingin meminjam uang saja". "Katanya dia ingin bertemu dengan nona Stone، manajer Han." Nathan masih diam saja melihat perlakuan mereka berdua.

"Apa? Haha. Kamu kira kamu siapa ingin menemui wakil direktur perusahaan ini? Bahkan sekarang nona Stone sedang menunggu Direktur yang baru, jadi saya harap kamu mau pergi dari sini supaya kamu tidak mempermalukan diri sendiri". 

Nathan sudah tidak tahan lagi mendengar itu. "Kalian lah yang sekarang sedang mempermalukan diri sendiri". "Apa? Apakah kamu sedang bercanda? Cepat pergi atau aku panggil bawahan ku untuk melempar dirimu keluar dari sini". Nathan mencibir ", Lakukanlah dan pada saat itu kamu akan kehilangan pekerjaan mu, bahkan kekayaan mu". Manajer tersebut marah dan memanggil dua penjaga berbadan kekar.

"Penjaga, lempar orang ini keluar dari sini!!"

Sebelum penjaga tersebut memegang baju Nathan, Nathan menelfon Nona Stone.

"Halo, nona Stone? Aku sudah ada dibawah. Jika kau bertanya kenapa aku tidak langsung keatas. Aku dihalangi dua bawahan mu yang bodoh". "Apa? Maaf tuan muda saya terlambat mengetahui kedatangan anda. Saya akan turun sekarang". Setelah mematikan panggilan, manajer Han meneriakinya "hey, apakah aku bodoh, kamu berpura pura memanggil nona Stone agar kami takut, dan tidak mengusir mu kan?". "Lihat saja!". 

Tiba-tiba dari dalam gedung terlihat wanita cantik yang berpakaian sangat rapi, terlihat tergesa-gesa berlari menuju kearah mereka. 

Manajer Han langsung membungkuk dan kemudian menunjuk Nathan dan menghinanya "maaf nona Stone, disini kami sedang ada masalah dengan berandalan.."

Plakk!!

Sebelum manajer Han menyelesaikan kalimatnya sebuah tamparan keras mengenai wajahnya. "Ada apa nona menampar saya?" Manajer Han sangat terkejut, begitu pula Nathan, tidak disangka wanita yang terlihat lemah lembut memiliki kekuatan untuk menampar pria hingga wajahnya terlihat merah.

"Apa kau buta?! Dasar bodoh!" Nona Stone terus memaki manajer Han. "Maaf nona, pasti ada kesalahpahaman?".

"Salah paham apa? Apakah kamu tahu siapa yang kamu hina barusan?" Manajer Han kebingungan. " dia hanyalah petani yang ingin meminjam uang disini"

Plakk!

Sekali lagi tamparan yang cukup keras.

"Dasar bodoh!! Dia itu adalah direktur ,Tuan muda Nathan William, saudara kembar mendiang Tuan Mac William" .

 Seketika setelah mendengar hal tersebut, seluruh tubuh manajer Han dan kepala keamanan menjadi lemas, wajah mereka menjadi pucat pasi.

"Apakah, apa , benarkah dirimu...?" 

Nathan menatap dengan dingin kepada mereka.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Kaya Itu Takdir   bab 76

    2 minggu kemudian acara penandatanganan pe nyerah Terima an jabatan sebagai Presidir utama atau pemilik perusahaan Williams Group akan dimulai. acara itu dihadiri banyak keluarga kalangan atas dari seluruh reymore vile, mereka semua penasaran dengan wajah tuan muda Williams yang akan sekaligus menerima jabatan dari ayahnya langsung, meskipun hanya 70 persen saham itu juga sudah menjadi Presidir utama disana. "apa kamu sudah siap nak?" ucap David kepada Nathan. "aku gugup ayah, " jawab Nathan"memang seperti ini perasaan nya jadi tenanglah""baik ayah" mereka berdua berjalan menuju panggung berinringan. terlihat tubuh atletis Nathan yang sangat menawan, idaman para kaum hawa disana. ketika mereka berdua memasuki panggung sinar lampu sangat menyilaukan. setelah itu terlihat kerumunan pengunjung yang bersorak sorai melihat Nathan yang berjalan bersama David. David berjalan menuju podium dan memberikan pidatonya. David mengatakan sangat bangga kepada putranya karena sudah mampu menge

  • Kaya Itu Takdir   Bab 75

    Charlie Worst, nama kakek Drake, dia mengepalkan tangannya karena merasa malu dan dipermalukan dia kali, bahkan sekarang gelar yang susah payah dia dapatkan untuk keluarganya di pertaruhkan kepada keluarga Garfield, musuh bebuyutannya. " Dasar anak tidak tau diri. mulai sekarang kamu akan aku coreng dari data ahli waris ku! " Ayah Drake yang mendengar itu memohon, " ayah jangan seperti itu kepada cucumu sendiri. dia mungkin hanya bercanda karena mereka adalah teman nya" ayah drake takut jika harta warisnya akan berkurang karena anaknya telah Dicoreng dari ahli waris Ayahnya. Namun tiba-tiba Nathan berteriak, "tidak kami serius dalam bertaruh. dan satu hal lagi KAMI BUKAN TEMAN, karena Drake lah yang menolak berteman dengan kami! " Charlie Worst yang mendengar ini menjadi sangat marah dan kecewa, "Aku akan menunggu kalian berdua dirumah, bersiap-siaplah " seketika Drake dan ayahnya merinding. "dan aku akan serahkan gelarku ini kepada keluarga Garfield, Karena keluarga worst tidak

  • Kaya Itu Takdir   Bab 74

    Setelah ujian kelulusan universitas Reymore sudah dilaksanakan, kini giliran pertandingan antara Nathan dan Drake Worst. seluruh mahasiswa dan dosen memenuhi Arena pertandingan. Pekik riuh ketika keluarga worst datang untuk menyaksikan pertandingan ini, karena menurut mereka, Drake akan menang dan otomatis mereka akan menginjak keluarga William, dan akan menjadi keluarga teratas di Reymore vile. Namun berbanding berbalik dengan Nathan. Nathan datang dengan gagah tak gentar, Aura yang keluar dari tubuhnya sangat kuat dan garang. Nampak semua orang yang melihatnya langsung kagum. "Lihat bentuk tubuhnya, oh bagus sekali" teriak seseorang. "benar sangat luar biasa" saut seseorang. disudut ring sudah ada Drake Worst, sebenarnya dia sekarang sudah ketakutan dengan aura yang dikeluarkan oleh Nathan, dikarenakan ada kakeknya yang sedang melihat dia tidak ingin mengecewakan kakeknya. "ah, akhirnya kamu datang juga!" ucap Drake."Benar, aku bukanlah pengecut yang suka mengingkari janji, jad

  • Kaya Itu Takdir   Bab 73

    Gong sensei mengajak Nathan menuju Tiongkok, mereka menuju tembok besar China, ditempat paling atas dan paling suci, ada sebuah cawan dan air didalamnya, "sebelum berlatih. silahkan membasuh muka anda dengan air ini Nathan" ucap gong sensei. "apa perlu?" tanya Nathan, "Muridku, ini adalah air suci yang terkumpul selama 30 tahun sekali, ini adalah rahasiaku dulu yang menjadikan aku seperti sekarang, dan sekarang ku percaya kan air ini untukmu sekarang basuhlah!" setelah mendengar itu, Nathan langsung mengambil cawan itu dan membasuhkan ke mukanya, aliran segar mengalir dari wajah hingga seluruh badan, Nathan langsung merasa segar dan semangat untuk berlatih."Baiklah sensei, apa latihan kita selanjutnya?" "lihatlah keluar, berdiri diujung tatanan yang ada sebuah tong disana!" dibawah tempat tersebut adalah jurang, apabila salah langkah maka akan tamat riwayatnya,"sensei apakah anda yakin?""tentu saja. aku percaya padamu!"kemudian Nathan melangkah maju, dan tiba-tiba ada seekor ul

  • Kaya Itu Takdir   BAB 72

    Kemudian Nathan dan Paman Stuart pergi menuju perguruan Gong sensei, "Oh ya paman, Gong sensei sudah lama tidak melihat kita apakah beliau masih mengingat kita?""ah iya paman lupa, sebenarnya Gong sensei adalah Guru legendaris yang terkenal itu. itu mengapa gong sensei selalu merahasiakan identitas nya. karena dia sekarang adalah guru private yang diberikan oleh ayahmu" terang paman Stuart kepada Nathan. Nathan sedikit terkejut, " Ah pantas saja Gong sensei selalu mengajariku sendiri tanpa murid lain"Paman Stuart hanya tersenyum malu. sesampainya ditempat itu, Gong sensei bukan hanya menyambut mereka, namun juga membungkuk kepada Nathan, "Tuan Muda " Nathan terkejut, " Eh berdirilah sensei seharusnya aku yang membungkuk kepada sensei" Gong sensei menjawab, " tidak sepatutnya hamba tidak hormat kepada tuan muda William" "jadi sensei sudah mengetahui jika aku sudah kembali kekeluarga William" ujar NathanGong sensei mengangguk lembut.Nathan melanjutkan, "sebenarnya keperluan kam

  • Kaya Itu Takdir   Bab 71

    Paman Stuart mengatakan, " Oh ya Aku juga akan memberi tahu satu rahasia lagi. Dylan dan Adam adalah putra kami!" Nathan terkejut, " Apa?? Pantas saja Dylan selalu santai-santai saja saat bercerita waktu itu" "Lalu mengapa paman membiarkan Adam memasuki dunia bawah tanah, paman? kenapa tidak seperti Dylan yang bekerja dibawah keluarga William?" Tanya NathanPaman Stuart hanya terkekeh dan berbisik, "sebenar nya Adam memang dibawah kendali keluarga William, tapi dia sedang menjalankan misi" Nathan menyela, "Misi apa paman?" "Ya misi, untuk mencari tahu siapa saja yang tidak menyukai keluarga William, eh dia malah keterusan sampai jadi ketua disana, ya mau bagaimana lagi. dia orangnya memang seperti itu"Sekarang Nathan mengerti kenapa, Ayahnya selalu bekerja dengan seorang pemimpin bawah tanah. Ternyata memang Sudah ada kendali dari dulu.Nathan Melamun Sejenak, Paman Stuart menyadarkannya, "Oh ya, Aku dengar kamu akan mengikuti lomba beladiri di universitas ya? ""benar paman, pa

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status