Share

Bab 5

Seketika mereka berdua terjatuh dilantai.

"Maaf, maafkan kami direktur, maafkan kami karena tidak mengenali anda. Jika saja saya mengenali anda, saya tidak akan berani menghina anda meskipun saya ditawari uang 10 miliar". Nada bicara manajer Han menjadi lebih sopan. 

"Benar direktur, saya juga tidak mengetahui jika itu anda. Saya juga minta maaf sebesar-besarnya". Kepala keamanan bersujud di bawah kaki Nathan. 

"Omong kosong!" Nathan menatap dengan dingin. "Jika saja kalian tidak memandang orang hanya dari penampilan luarnya saja,maka hal ini tidak akan pernah terjadi."

Manajer Han berbicara dengan memelas, dia takut akan kehilangan pekerjaan yang telah dia usahakan selama bertahun-tahun.

"Tolong direktur, maafkan saya. Saya akan berdedikasi penuh kepada anda dan perusahaan. Bila perlu anda tidak perlu membayar saya". Nathan berbicara dengan nada jijik "omong kosong apalagi ini, tadi saja kamu dan kepala keamanan membuat aturan yang tidak berguna. Dan memberikan gaji kepadanya sebesar lima puluh ribu dolar". 

Mendengar hal itu nona Stone terkejut.

"Apa!! Benarkah begitu manajer?". Sebelum manajer Han berbicara, Nathan sudah menyela pembicaraan. "Benar nona. Dan merekapun tadi ingin melempar diriku keluar dari sini. Jadi aku ingin kamu memerintahkan para penjaga melempar mereka dan masukkan mereka kedalam daftar hitam supaya orang biadab seperti mereka tidak ada yang menerima pekerjaan". 

Mendengar perintah Nathan, nona Stone langsung menyuruh para penjaga melempar mereka berdua keluar dari Willems Group.

Kemudian Nathan berbisik. "Jangan sampai mereka membeberkan identitas ku, jika perlu buat mereka tidak dapat bicara". 

Nona Stone langsung memahami perintah Nathan. Dan kemudian mengisyaratkan kepada beberapa penjaga untuk memberikan pelajaran kepada mereka berdua.

Setelah kejadian tersebut Nathan dan Nona Stone pergi kedalam gedung Willems Group. Namun beberapa saat kemudian Nathan kembali keluar karena dia melupakan kunci sekuternya yang tertinggal di luar. 

Namun ketika Nathan akan masuk kembali kedalam gedung tiba-tiba..

Bruakk!! Terdengar suara tabrakan sesuatu.

"Siapa yang memarkirkan barang rongsokan disini?". Ternyata itu adalah Edward Snowden. Bukankah keluarga nya sedang bangkrut? Kenapa dia ada disini.

Melihat itu, mata Nathan menjadi merah. Dirinya hampir saja menangis. Karena yang ditabrak Edward adalah sekuter peninggalan paman Stuart. 

"Sekuterkuu!!" Nathan berteriak sambil berlari kearah sekuter ya. Edward yang melihat hal itu pun terkekeh. "Apa yang kau lakukan disini? Dan barang rongsokan itu adalah milikmu?". "Jangan menyebutnya rongsokan!!" Nathan mulai marah

"Memangnya kenapa? Memang benarkan?"

Anak ini sedang menggali kuburan nya sendiri...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status