Share

Perguruan Tanpa Nama

Author: Cristi Rottie
last update Huling Na-update: 2023-05-11 12:06:06

Mata Wang Songrui terbuka lebar. Ia tampak begitu panik. “Kenapa? Apa aku melakukan kesalahan?”

Biksu tua itu menggeleng. “Bukan,” ucapnya tegas, “menjadikanmu muridku, hanya akan menghalangi tujuanmu. Jadi, aku akan merekomendasikanmu di salah satu perguruan, kau akan diterima di sana.”

Wang Songrui terdiam.

Cukup lama ia berpikir, bahkan tidurnya pun tak nyenyak.

Namun, akhirnya Songrui tetap berangkat ke perguruan yang dimaksudkan biksu tua.

Dalam perjalanan, rasa semangat kembali timbul meski Songrui harus melewati hutan, sungai, hingga berhari-hari.

Namun setelah sampai di sana, bayangan perguruan yang selama ini dipikirnya adalah perguruan berkualitas ternyata hanyalah angan-angan.

“Apa benar ini tempatnya?”

Mata Songrui memperhatikan bangunan tembok yang sudah tua dan retak di dinding.

Apalagi, saat hendak mengetuk pintu gerbang, ternyata pintu tak terkunci.

Begitu masuk ke dalam, bahkan tak ada satu pun yang menyambut kedatangannya.

WUSS!

Kepulan asap di bagian belakang bangunan menarik perhatian Songrui. Dia memutuskan mencari tahu dari mana datangnya kepulan asap itu.

Beberapa menit berjalan, tapi anehnya ia belum juga mendekati tujuan.

Halaman perguruan ini dari luar terlihat kecil, tapi di dalamnya begitu luas dan ada beberapa bangunan dan jalan yang terlihat sama persis, termasuk tata letak tanaman bahkan tumbuhan yang ada.

Suara seseorang terdengar samar-samar di belakang bangunan kayu.

Ia tak lagi mencari asal kepulan asap. Songrui kini memilih menemui pemilik suara yang di dengarkan.

Di sana, ia melihat sosok seorang lelaki yang sedang duduk bersandar di meja sambil meneguk arak di botol.

Di sekitar lelaki itu, berhamburan beberapa botol arak kosong.

“Pelayan! Bawakan aku arak!” teriak sang lelaki melayangkan tangan ke sembarang arah.

Menyadari lelaki yang dilihatnya dalam keadaan mabuk, Songrui perlahan mendekat dan menyapa, “Permisi.”

Namun, sang lelaki malah mengira dia sebagai pelayan dan menyuruhnya mengambil arak.

Wang Songrui lantas mengikuti kemauan sang lelaki dengan mengambil semangkuk air yang ada di meja lalu diberikan padanya. Namun, sang lelaki malah membanting mangkuk dengan keras ke lantai.

“ARAKNYA DATANG!”

Secara tiba-tiba, seorang pemuda berlari mendekati lelaki yang mabuk sambil membawa tiga botol arak.

“Ini araknya, Guru,” ucapnya sambil menyodorkan botol arak.

Wang Songrui terbelalak mendengar panggilan yang ditujukan untuk lelaki pemabuk.

“Gu-guru?” Dia mulai ragu apakah biksu tua salah memberikan dia alamat atau mungkin dia yang salah.

“Maaf, saudara, siapa kau? Kenapa kau bisa ada di sini?” tanya pemuda begitu menyadari kehadiran Wang Songrui.

“Saya Xiongrui. Maaf sudah tidak sopan, tadi pintu gerbangnya tidak dikunci. Kedatanganku kemari untuk bergabung ke dalam perguruan ini.”

“Ah, tidak masalah, aku memang lupa mengunci gerbangnya. Baiklah, Adik seperguruan, kau diterima di perguruan ini. Namaku Haoyun, kau bisa memanggilku Kakak kedua.”

“Diterima begitu saja?” Songrui melongo, “apa tidak ada ujian masuk ke perguruan ini?”

Haoyun tampak bingung. Ia lantas menoleh ke belakang. “Tentu saja tidak. Benar, ‘kan, Guru?” tanyanya.

Lelaki mabuk yang ternyata gurunya itu, spontan menatap Wang Songrui sedikit lama lalu menganggukkan kepalanya.

‘Diterima? Semudah ini?’ batin Songrui bingung.

Belum sempat memproses semuanya, Haoyun mendadak mengajak Songrui mengelilingi wilayah perguruan mereka sambil membicarakan keadaan di dalam perguruan.

Meski perguruan mereka tidak terkenal dan dianggap tidak pernah ada di dunia persilatan, tapi kehidupan sehari-hari kedua murid sangatlah menyenangkan.

Mereka tidak perlu memaksa berlatih dan mengikuti pertandingan dengan perguruan lain. Mereka juga tidak dipaksa oleh guru melakukan hal-hal di luar batasan diri.

“Oh, iya. Jika kau mencari kakak pertama, pergilah ke dapur. Dia  biasa menghabiskan waktunya di sana karena ialah yang menyiapkan makanan untuk seluruh orang di perguruan.”

Songrui tertegun ketika menemukan kejanggalan lain di perguruan ini.

“Tunggu, apakah di sini sebelumnya hanya memiliki dua murid? Kenapa?”

Namun, Kakak Kedua di depannya hanya tersenyum. “Kau sangat beruntung segera diterima guruku. Kebanyakan pemuda yang mau bergabung ke dalam perguruan kita tidak mampu menahan ajaran ketiga guru.”

Songrui memejamkan mata.

Jika tidak ada latihan ketat ataupun pertandingan, pendekar mana yang bisa bertahan?

Namun, Haoyun tak menyadari perubahan ekspresi Songrui. Pemuda itu terus melanjutkan pembicaraan sambil menyelipkan penjelasan setiap lokasi yang ada di dalam perguruan.

Dari sana, Songrui mengetahui bahwa ada tiga guru di dalam perguruan. Ketiganya memiliki karakter yang berbeda dan sangat sulit untuk menebak emosi mereka.

“Satu guru suka mabuk, tapi dia baik. Selain itu, guru kita ada yang memiliki kepandaian luar biasa dalam memainkan semua permainan. Lalu ….”

Ada jeda cukup lama di sana. Kakak Kedua itu tampak bingung.

Hal ini jelas membuat Songrui penasaran. “Bagaimana dengan guru yang satunya lagi?”

Tiba-tiba, Haoyun mendekatkan badannya ke arah Wang Songrui lalu berbisik, “Guru ketiga cukup berbahaya. Jadi, kau harus hati-hati.”

Songrui menatap kakak kedua itu dengan tatapan tertarik.

Berbahaya? Apakah dia memiliki kemampuan luar biasa, sehingga dia harus berhati-hati?

Sepertinya, perguruan ini tak seburuk yang dia kira.

“Jadi….”

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Kebangkitan Kembali Sang Legenda Perang   Berakhir Untuk Memulai Kembali Awal Baru Kehidupan

    Usai menyimpan kedua wujud asli kakaknya, Songrui memasang wajah datar berjalan melewati guru misterius.“Xiongrui, kau mau ke mana?”Pertanyaan guru misterius menghentikan langkah kakinya.Ia terdiam.Suasana hening itu berubah setelah kedatangan guru pemabuk dan guru penjudi.“Ada apa dengan kalian berdua?” tanya guru penjudi.Pertanyaan itu dijawab langsung oleh guru misterius.“Jangan terlalu bersedih, mereka berdua hanya kembali dari awal, seperti saat kami menemukannya,” sambung guru pemabuk.“Tapi, butuh waktu yang sangat lama untuk membuat mereka bereinkarnasi kembali,” lanjut guru penjudi.Sedikitpun ekspresi sedih tidak terlihat di wajah kedua guru itu.Raut wajah Songrui sedikit berubah mendengar perkataan kedua guru.Ia teringat kembali perkataan biksu tua sebelum akhirnya tersadar.“Maksud guru, mereka berdua masih bisa diselamatkan?”Guru penjudi dan guru pemabuk dengan santai menjelaskan bahwa kedua kakaknya adalah benda roh milik para dewa yang kemungkinan besar sedang

  • Kebangkitan Kembali Sang Legenda Perang   Roda Takdir Songrui

    “Kak pertama, sekarang bagaimana?” Haoyun menatap murid pertama.“Guru pasti akan menyalahkanku karena tidak menjaga Dik Xiongrui dengan baik.”Murid pertama mengacuhkan perkataan Haoyun. Tatapan matanya hanya fokus pada tubuh Songrui yang terbaring di depan mereka.“Sudahlah Kak, jika kau ingin manangis, maka menangislah—”“Diam!” sela murid pertama memasang wajah serius menatap ke depan.Ngiiing!Haoyun yang sejak tadi ribut kini terdiam.Sebuah benda aneh keluar dari tubuh Songrui.“Kak, ini? Bukankah ini?”“Haoyun, sekarang Songrui masih punya harapan!” tutur murid pertama.“Kak, sejak awal kau sudah tahu dan menyembunyikannya dariku?”Murid pertama menoleh ke arah Haoyun.“Diamlah, dan cepat bantu aku!” desak murid pertama.********“Tempat apa ini?”Mendapati dirinya terbangun di tempat yang serupa seperti langit, Songrui menoleh ke kiri dan ke kanan.Ia kembali mengingat bayangan pertempuran dengan jiwa jahat.“Ini tidak seperti lautan kesadaranku.”“Jadi aku benar-benar sudah m

  • Kebangkitan Kembali Sang Legenda Perang   Pengorbanan Dan Berakhirnya Pertempuran

    Gerakan terakhir Songrui mengakhiri ritualnya.Ujung pedang penghakiman tertuju ke arahnya!(Menggunakan pedang penghakiman untuk membunuhku?! Sungguh naif!)Ngiing!Jiwa jahat kembali berupaya mengendalikan tubuh Songrui, tapi Songrui menggunakan kedua energi di dalam tubuhnya untuk menekan jiwa jahat di dalam sana.(Roh pedang sialan! Beraninya kau mengkhianatiku!)Ngiiing!Tsk!Deg!Upaya Songrui berhasil!Pedang penghakiman menembus tubuhnya.“Jiwa jahat, kau sudah kalah! Sekarang semuanya telah berakhir!” ucap Songrui pelan.(Dasar bodoh! Kita berdua telah menyatu, membunuhku sama saja dengan membunuh dirimu sendiri. Selamanya kau tidak akan pernah bereinkarnasi!)Songrui tersenyum lega.Ia sama sekali tidak terkejut mendengar perkataan jiwa jahat, sebab roh pedang telah memberitahu sebelumnya bahwa satu-satunya cara agar jiwa jahat binasa selamanya, yaitu membiarkan jiwa jahat menyatu dengan tubuh Songrui.Awalnya Songrui sedikit ragu, tapi ketika roh pedang memberitahukan bahwa

  • Kebangkitan Kembali Sang Legenda Perang   Tubuh Yang Dikuasai

    “Apa yang kau lakukan!?” jiwa jahat berucap cemas.Sebilah pisau yang berada dalam genggaman Songrui kini telah menusuk dadanya sendiri.Tsk!“Ugh!”Sekali lagi ia mendorong kuat pisau yang dipegangnya hingga sepenuhnya masuk ke dalam dada.“Dasar bodoh! Beraninya kau?!” lagi jiwa jahat berucap.Tindakan Songrui menggagalkan ritual jiwa jahat terhadap kedua kakaknya.Sret!Ditariknya keluar pisau yang menusuk jantung.Meski Songrui menahan rasa sakit yang luar biasa, tapi ia bisa merasakan energi jiwa jahat mulai melemah.Trang!Memanfaatkan peluang itu ia melepaskan semua belenggu di pergelangan.Brukh!Ia terduduk sambil menahan bekas tusukkan di dadanya.Bayangan penderitaan semua orang masih terlintas dalam pikiran.Hanya memikirkan itu saja, Songrui berupaya mengambil kembali kendali atas tubuhnya sendiri.Ia duduk bersila.Memejamkan mata dan menenangkan pikiran.Rencana yang telah ia susun tidak boleh berhenti hanya karena luka di tubuhnya.Meski peluang keberhasilan rencana itu

  • Kebangkitan Kembali Sang Legenda Perang   Menyatu Dalam Satu Tubuh

    “Jangan khawatir, setelah semuanya selesai, kalian berdua akan melihat seberapa besar kekuatanku!” ucap Songrui melemparkan pandangan matanya ke arah jiwa jahat.“Akhirnya kau sadar juga, Xiongrui. Jika dari awal kau menerimanya, aku tentu tidak akan menyakitimu.”Jiwa jahat begitu bersemangat. Ia segera memulai ritual!Tubuh Songrui perlahan mengudara bersama jiwa jahat.Proses ritual dilanjutkan.“Hentikan!” seru murid pertama menyerang—mencoba menggagalkan.Sliiing!Sayangnya serangan murid pertama digagalkan oleh jiwa jahat.“Meskipun harus mengorbankan nyawaku, tidak akan kubiarkan kau melakukannya!”“Jangan terbaru-buru!” sosor jiwa jahat menyela, “kau masih berguna untuk keberhasilan rencanaku.”“Setelah aku berhasil, nyawamu tidak lagi berharga, kau bisa pergi dengan tenang!” lanjut jiwa jahat mengulurkan tangannya.Murid pertama diposisikan di antara Songrui dan jiwa jahat.Ritual penyatuan dilanjutkan.Dengan menggunakan kekuatannya, jiwa jahat memaksa wujud asli murid pertam

  • Kebangkitan Kembali Sang Legenda Perang   Terlepasnya Segel Jiwa Jahat Di Dalam Tubuh

    Setelah mendapat serangan itu Songrui merasa ada keanehan dengan tubuhnya.Secara alami orang biasa pasti akan mengalami kesakitan luar biasa, tapi saat ini ada ledakan energi jahat yang besar dalam tubuhnya.Songrui berdiri sambil menatap bingung kedua telapak tangannya.Adanya energi jahat sebesar itu, tubuhnya bahkan tidak ada penolakan atau reaksi seperti biasa. Namun beberapa detik kemudian, dadanya terasa aneh.“Sudah saatnya!” seru jiwa jahat.Pandangan Songrui teralihkan melihat jiwa jahat berdiri di depannya.Sreek!Tangan jiwa jahat secepat kilat mengarah ke depannyaDEG!Kedua mata Songrui membulat besar!Sesuatu yang masuk di dalam sana seperti mencengkeram kuat dan menarik paksa jantungnya keluar!“Apa yang kau lakukan?!”“Karena kau menolak tawaran yang kuberikan, maka akan kuambil apa yang menjadi milikku!Krak!“Segel jiwa!” ucap jiwa jahat kesal, “pantas saja aku tidak bisa mengendalikanmu. Tapi sekarang dengan kekuatanku, segel ini tidak berguna sama sekali!”"Buum!

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status