共有

Bab 15

last update 最終更新日: 2025-08-13 17:47:58

Elena masih belum sepenuhnya mengerti bagaimana pagi yang begitu kacau bisa berubah menjadi kesempatan emas.

Beberapa menit yang lalu, ia keluar dari ruangan Nathan dengan pikiran yang kacau, dan sekarang ia berdiri di depan sebuah ruangan yang belum pernah ia masuki sebelumnya.

Tamara, yang baru saja menelpon Elena, langsung terkejut mendengar kabar darinya.

“Jadi, sekarang kamu punya ruang kerja sendiri?”

Elena mengangguk, masih agak tidak percaya. “Sepertinya begitu.”

Tamara tersenyum lebar. “Hebat! Artinya kamu resmi jadi karyawan Pak Nathan. Setidaknya kamu nggak perlu lagi kerja di rumah sambil dikejar-kejar anak-anak. Cepat kaya nih. Semangat terus, Nona Elena.”

Elena tersenyum tipis, walaupun pikirannya masih penuh dengan berbagai hal. Lalu ia menutup telepon.

Ia meraih gagang pintu dan membukanya. Begitu masuk, ia langsung disambut oleh sebuah ruangan elegan. Tidak terlalu besar, tapi cukup nyaman. Ada meja kayu yang menghadap jendela besar dengan pemandangan kota, beberapa r
この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
ロックされたチャプター

最新チャプター

  • Kebangkitan Mantan Istri Miliarder yang Dikhianati    Bab 23

    Nathan duduk di kursinya, satu tangan bertumpu di dagu sementara pandangannya terpaku pada layar komputer. Namun, pikirannya tidak berada di sana. Berulang kali ia mencoba fokus pada laporan keuangan di hadapannya, tapi adegan itu terus berulang di kepalanya.Ciuman itu.Singkat, tak terduga, tapi entah bagaimana meninggalkan kesan yang begitu dalam.Nathan menghela napas panjang, mencoba mengusir pikirannya, tapi seolah ada sesuatu yang mengikatnya di sana.Sial, kenapa dia masih memikirkannya? Itu hanya sebuah kecelakaan.Tapi tetap saja...Nathan bangkit dari kursinya, berjalan menuju jendela kantornya, dan menatap pemandangan kota dengan ekspresi yang sulit diartikan. Ia tidak bisa seperti ini. Elena hanyalah karyawannya. Tidak lebih.Tidak lebih... bukan?Sementara itu, di ruang desain, Elena sibuk dengan beberapa dokumen di tangannya. Ia masih merasakan wajahnya panas setiap kali mengingat apa yang terjadi di ruang Nathan tadi."Apa aku gila?" gumamnya pelan.Ia menggeleng, menc

  • Kebangkitan Mantan Istri Miliarder yang Dikhianati    Bab 22

    Di dalam kamar mewah mereka, Isabella duduk di depan meja rias, dengan tenang merias wajahnya. Sesekali, ia melirik Damian yang duduk di sofa dengan wajah kesal."Apa maksudmu dia menolak?" suara Isabella melengking ketika Damian akhirnya memberitahu kabar buruk itu.Damian mengusap wajahnya kasar. "Admin-nya bilang mereka tidak menerima pesanan pribadi. Aku sudah coba menawarkan harga berapa pun, tapi dia tetap menolak."Isabella mendengus keras, lalu meletakkan lipstik di tangannya dengan kasar. "Tidak mungkin! Aku yakin Queen Elisabeth itu cuma sok jual mahal. Apa dia tidak tahu siapa aku? Aku ini istrimu, Damian! Mereka seharusnya merasa terhormat kalau aku memakai perhiasan mereka."Damian menatapnya tajam. "Kau pikir statusmu bisa membeli segalanya? Queen Elisabeth punya aturan sendiri, dan dia tidak peduli siapa dirimu!"Isabella bangkit dari kursinya, mendekati Damian dengan wajah penuh amarah. "Jadi kau akan membiarkan dia menolak kita begitu saja? Kau ini suamiku atau bukan?

  • Kebangkitan Mantan Istri Miliarder yang Dikhianati    Bab 21

    Di ruang VIP rumah sakit, Baby David akhirnya diizinkan pulang setelah beberapa hari menjalani perawatan intensif. Damian menggendong putranya dengan hati-hati, memastikan tubuh kecil itu tetap hangat di bawah selimut lembut. Wajahnya masih dipenuhi kekhawatiran, meski dokter sudah meyakinkannya bahwa kondisi David sudah stabil.Namun, berbeda dengan Damian, Isabella tampak santai. Alih-alih khawatir akan kondisi putranya, ia justru sibuk melihat katalog perhiasan eksklusif di ponselnya."Honey, lihat ini!" seru Isabella sambil menyodorkan layar ponselnya tepat di depan wajah Damian. "Liontin ini luar biasa! Ini karya terbaru dari Queen Elisabeth. Aku mau yang ini."Damian mengernyit. "Isabella, putra kita baru saja keluar dari rumah sakit, dan kamu malah memikirkan perhiasan?"Isabella manyun. "Memangnya kenapa? David sudah membaik, kan? Aku hanya mau hadiah kecil sebagai perayaan. Lagipula, aku ini ibu dari anakmu, Damian. Masa kamu keberatan membelikanku liontin?"Damian mendengus,

  • Kebangkitan Mantan Istri Miliarder yang Dikhianati    Bab 20

    Di dalam kamar rumah sakit mewah itu, Baby David masih terbaring lemah di ranjangnya. Tubuh mungilnya terbungkus selimut tebal, wajahnya pucat dengan selang infus terpasang di tangan kecilnya. Sebuah kelainan langka yang menyerang pembuluh darah Baby David membuat tubuhnya mengalami demam tinggi, dan muncul ruam merah di beberapa bagian kulitnya. Dokter telah menjelaskan bahwa perawatan intensif harus dilakukan untuk mencegah komplikasi serius.Di sisi ranjang, Damian duduk dengan wajah tegang, jarinya menggenggam erat tangan lemah putranya. Ia nyaris tak tidur semalaman, terus mengawasi David dengan cemas. Setiap kali putranya mengerang pelan dalam tidurnya, ia langsung panik, memastikan dokter selalu siaga.Namun, di sudut lain ruangan, Isabella duduk santai di sofa seolah tak peduli dengan kondisi putranya. Ia sibuk menggulir layar ponselnya, matanya berbinar melihat unggahan terbaru tentang koleksi perhiasan terbaru Ratu Elisabeth."Wow... desainnya benar-benar menakjubkan," gumam

  • Kebangkitan Mantan Istri Miliarder yang Dikhianati    Bab 19

    Suasana di apartemen kecil itu terasa lebih hangat dari biasanya. Nathan, yang dikenal sebagai pria dingin dan kaku, kini duduk bersila di lantai, dikelilingi tiga gadis kecil yang dengan antusias membuka camilan dan mainan yang ia bawa."Uncle Nathan, lihat, bonekanya bisa bicara!" seru Delya sambil menekan tombol di perut boneka beruang kecil yang baru saja ia terima.Suara lucu keluar dari boneka beruang itu, membuat gadis kecil itu tertawa kegirangan.Nathan tersenyum tipis, merasa aneh pada dirinya sendiri. Sejak kapan ia merasa nyaman berada di dekat anak-anak?Elena, yang berdiri di dapur sambil mengaduk kopi, mengamati mereka dengan tatapan tak percaya. Pemandangan ini sama sekali tidak ia duga. Nathan yang ia kenal selalu dingin, tegas, dan seolah tak pernah akrab dengan siapa pun. Tapi sekarang, ia bercanda dengan anak-anaknya seolah mereka sudah saling mengenal sejak lama.Katty, yang duduk di sebelah Nathan, tiba-tiba menatapnya dengan serius."Uncle Nathan," panggilnya."

  • Kebangkitan Mantan Istri Miliarder yang Dikhianati    Bab 18

    Sementara itu, Nathan duduk di kursinya, matanya tak lepas dari layar laptop yang menampilkan beberapa artikel dan rekam jejak seseorang. Wajahnya tampak serius, sesekali menyipitkan mata untuk memastikan informasi yang ia baca benar.Di depannya, Samon—asisten pribadinya—berdiri dengan wajah datar, menunggu reaksi dari atasannya."Jadi, kamu yakin dengan informasi ini?" suara Nathan terdengar dalam dan tegang.Samon mengangguk. "Ya, Tuan. Saya sudah memeriksanya dari berbagai sumber. Nona Elena memang orang di balik nama Queen Elisabeth. Dia adalah desainer legendaris yang selama ini begitu misterius."Nathan mengembuskan napas panjang. Ia bersandar di kursinya, masih mencerna fakta ini.Elena. Wanita yang baru saja ia pekerjakan ternyata adalah sosok di balik desain luar biasa yang selama ini ia kagumi."Menarik," gumam Nathan sambil mengetuk-ngetukkan jarinya di meja.Samon melanjutkan, "Seperti yang Anda tahu, tidak banyak orang yang mengetahui identitas aslinya. Queen Elisabeth s

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status