Nau Sang menatap Gaura yang seperti memiliki tujuannya sendiri, walau begitu Nau Sang berpikir tidak ada salahnya menyetujui apapun syaratnya itu.
"Katakan saja apa syaratmu aku akan menyetujuinya," ucap Nau Sang."Haaaaah, Apa kamu yakin akan menuruti apa saja persyaratanku," sahut Gaura.Nau Sang hanya menjawab perkataan Gaura dengan anggukan kepalanya, Nau Sang yakin apapun persyaratan dari Gaura tidak seburuk mati di tangan adiknya sendiri."Aku mau kamu tidak mengakui kalau kamu adalah pemilik tubuh Raja Demon sebelumnya, dan kamu juga tidak diizinkan datang kembali ke wilayah Osaka tanpa memberitahu ku, kamu juga harus membantuku suatu hari nanti," ucap Gaura."Tapi kamu juga tenang saja aku akan membantu pelatihan mu sebelum kamu pergi meninggalkan tempat ini," sambung Gaura."Aku setuju," sahut Nau Sang membuat Gaura yang mendengarnya cukup terkejut.Gaura mengira Nau Sang membutuhkan beberapa waktu untuk berpikir, Siapa yang menyangka dia akan langsung menyetujuinya begitu saja.Sambil menyeringai Gaura melepaskan rantai yang ada di tangan dan kaki Nau Sang, dengan begitu posisinya sebagai Raja Demon akan bertahan untuk selamanya.Gaura langsung membawa Nau Sang berpindah tempat ke pemandian pembangkit tenaga, Gaura meminta Nau Sang berendam di sana sampai tubuhnya mengalami cukup banyak perubahan dari saat ini, tepat setelah Nau Sang masuk ke dalam air Gaura bergegas pergi meninggalkannya.Di dalam kolam Nau Sang yang baru menceburkan diri merasakan tubuhnya seperti menikmati berendam di dalam kolam, tanpa sadar Nau Sang menutup matanya dan tertidur, tak butuh waktu lama Nau Sang yang kembali membuka matanya melihat ke arah Gaura yang sudah kembali ke tempatnya sebelumnya."Karena sebelumnya dia tidak berkultivasi manusia dan kekuatan Demon di tubuhnya juga tidak bisa dibangkitkan dia memiliki tubuh yang sangat lemah, apalagi dia juga selalu ditindas dan diperlakukan tidak adil oleh banyak orang terutama keluarga dari orang tuanya sendiri," ucap Nau Sang."Sial, ini semua salah mereka, tunggu saja sampai waktunya tiba aku akan membalas mereka semua," sahut Gaura, walau senang Kakaknya mendapatkan hukuman Gaura masih mementingkan egonya sebagai Demon yang tidak terima di tindas manusia."Jika kamu sudah berendam ikutlah denganku, kamu harus melakukan pelatihan dasar untuk bisa menggunakan kekuatanmu, karena Jika kamu Kakak ku yang sebenarnya kamu pasti bisa langsung menggunakannya," sambung Nau Sang.Nau Sang yang memang sudah selesai berendam bergegas keluar dari dalam air, Nau Sang mengambil baju yang sudah disiapkan oleh Gaura dan langsung menggunakannya.Baju khas anggota keluarga kerajaan Demon membuat Nau Sang yang menggunakannya terlihat berbeda dari manusia biasa, setelah berganti baju Nau Sang bergegas menyusul Gaura yang berjalan ke lapangan istana.Setibanya di lapangan yang sangat sepi Gaurq yang berdiri menatap Nau Sang memintanya maju ke depan, Gaura meminta Nau Sang memegang batu yang ada di tengah-tengah lapangan, batu itu bisa melihat dan mengukur seberapa kuat kekuatan yang dimiliki oleh Nau Sang.Nau Sang langsung mengarahkan tangannya ke Batu yang ada di depannya, tepat saat memegang batu cahaya yang menunjukkan tingkat kekuatan Nau berhenti di warna hitam terang."Kamu juga sudah melihat seberapa kuat kamu saat ini, sangat jauh Jika kamu harus dibandingkan denganku," ucap Gaura."Aku tahu, itu juga alasan untuk tetap berlatih di wilayah Osaka ini sementara," sahut Nau Sang."Sekarang bagaimana, Apa kamu sudah siap untuk melakukan pelatihan dasar untuk menggunakan kekuatanmu?" Tanya Gaura."Tentu saja," sahut Nau Sang.Gaura meminta Nau Sang mengikuti semua gerakannya, tidak berbeda jauh dengan manusia Gaura juga mengajarkan Nau Sang untuk membuka nadi spiritualnya lebih dulu.Kalau hanya membuka nadi spiritual sangat mudah bagi Nau Sang yang tingkat pelatihannya sebelumnya bukanlah seorang pemula, hanya membutuhkan beberapa detik untuknya membuka nadi spiritualnya yang berjumlah sembilan.Setelah membuka nadi spiritualnya Gaura meminta Nau Sang membuka telapak tangannya, bagi kaum Demon kekuatan yang dihasilkan pertama kali dikeluarkan dari tangan, jika bisa melatih keluarnya kekuatan dari tangan para Demon pasti bisa dengan mudah melatih menggunakan anggota tubuh lainnya."Coba kamu rasakan kekuatanmu dan alirkan ke telapak tanganmu," ucap Gaura.Nau Sang hanya menganggukkan kepalanya dan mengikuti yang dikatakan oleh Gaura, Nau Sang mencoba mengeluarkan kekuatannya dan mengalirkan ke telapak tangannya.Hanya membutuhkan waktu satu kali percobaan untuk Nau Sang mencoba yang dikatakan oleh Gaura, melihat Nau Sang yang langsung berhasil satu kali percobaan Gaura sama sekali tidak menyangka, Gaura semakin yakin kalau sebelumnya Nau Sang bukanlah manusia sembarangan.Setelah menyelesaikan dasarnya Nau Sang kembali mengulanginya, beberapa percobaan membuat Nau Sang melakukan semua dengan lebih baik walau sebelumnya sudah melakukannya dengan baik.Belum Gaura menyuruh mencobanya Nau Sang yang mencoba mengeluarkan kekuatannya membuat Gaura terdiam, saat ini Nau Sang berhasil mengeluarkan kekuatan di kedua telapak tangannya dan bersiap melemparkannya.Baaaaaaaaaaaaaaaaaam.Api yang dilempar Nau Sang membakar pohon tidak jauh dari dirinya berdiri, api hitam yang dikeluarkannya sama seperti warna kekuatannya sebelumnya.Melihat itu Gaura seperti tidak percaya kalau Nau Sang berhasil dengan cepat, tapi mengingat Nau Sang masih memiliki hubugan dengan Kakak nya Gaura malah bangga padanya dan merasa iri padanya.Nau Sang menatap tangannya dan memperhatikannya dengan sangat serius, karena dirinya sudah berhasil mengeluarkan kekuatan Demon Nau Sang sudah tahu apa yang harus dilakukannya sekarang, sekarang dirinya hanya perlu melatih semuanya sendiri karena dirinya adalah mantan Jenderal Perang.Nau Sang juga sengaja memilih wilayah Osaka karena wilayah Osaka memiliki banyak kelebihan, kelebihan yang dimiliki wilayah Osaka tidak dimiliki wilayah lainnya termasuk wilayah manusia bagian manapun."Sekarang aku... .""Tidak perlu, aku bisa melakukannya sendiri," ucap Nau Sang memotong perkataan Gaura yang langsung terdiam.Gaura sedikit heran kenapa Nau Sang tidak ingin dibantu olehnya, padahal dirinya lebih tahu banyak tentang wilayah Osaka karena dirinya adalah raja Demon, tapi karena Nau Sang tidak ingin dibantu olehnya Gaura tidak ingin memaksanya.Gaura hanya menatap ke arah Nau Sang yang terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu, seperti yang dipikirkan Gaura sebenarnya saat ini Nau Sang sedang berusaha mengingat kembali semua yang sudah dibaca di kehidupan sebelumnya tentang wilayah Osaka, Nau Sang senang walau dirinya mati dan dihidupkan kembali ingatan-ingatan di kehidupan sebelumnya tidak dihapuskan."Ternyata ke arah sana," gumam Nau Sang yang melihat ke salah satu arah."Baiklah, kalau begitu aku tidak boleh membuang waktu lagi, semakin banyak waktu yang kubuat Semakin lama aku bisa membalaskan dendam kepadanya," ucap Nau Sang yang langsung berjalan pergi.Nau Sang bergegas pergi meninggalkan istana Raja Demon dirinya memang baru pertama kali ke wilayah Osaka, tapi saat dirinya masih menjadi Jenderal perang dirinya banyak membaca tentang wilayah Osaka, ada beberapa tempat yang sangat pas untuknya saat ini.Nau Sang bergegas pergi menuju tempat yang pernah di baca sebelumnya, tempat itu bernama wilayah Hutan Setan, hutan setan memiliki energi Yin dan Yang yang sangat melimpah. Energi Yin dan Yang mampu menutupi kekuatan Demon di dalam tubuhnya, Nau Sang berani menerima pelatihan Demon karena sudah mengetahui cara untuk menutupi kekuatan Demon jika dirinya kembali ke dunia manusia.Nau Sang yang baru bisa menggunakan kekuatan Demon di tubuhnya sudah bisa mengendalikannya dengan sempurna, perjalanan menuju wilayah hutan setan yang sangat jauh bisa dilaluinya dengan langkah peringan tubuh seperti para kultivator yang ada di dunianya.Khuuuu, khuuuu.Suara burung bersahut-sahutan menyambut Nau Sang yang baru tiba di wilayah hutan setan, Nau
Membutuhkan waktu beberapa jam untuk Nau Sang tiba di wilayah rawa beracun, setibanya di sana Nau Sang terdiam beberapa saat, rawa beracun yang ada di depannya saat ini mengeluarkan bau yang sangat menyengat sampai mengganggu indra penciumannya.Jalan satu-satunya untuk dirinya pergi ke wilayah tempat pelatihan fisik hanya dengan menyebrangi rawa yang cukup besar di depannya, Nau Sang berpikir keras bagaimana caranya agar dirinya bisa melewati rawa di depannya.Bisa saja dirinya terbang melewati Rawa tapi siapa tahu jebakan seperti apa yang ada di depannya, belum lagi bagaimana jika ada tanaman menjalar yang bisa keluar dari rawa dan menariknya seperti yang pernah dibacanya di kehidupan sebelumnya.Setelah berpikir dan tidak menemukan cara lain untuk melewatinya Nau Sang memutuskan untuk melewati rawa dengan terbang, Nau Sang tidak peduli jika ada tanaman rambat yang akan menariknya karena dirinya tidak lemah dan pasti bisa mengatasinya.Whuuuuuuuuuuuuuusss.Whuuuuuuuuuuuuuusss.Nau S
Setelah memperhatikan sekelilingnya Nau Sang yang tidak menemukan siapapun kembali terdiam, Nau Sang merasa sangat yakin dengan apa yang baru saja didengarnya karena dirinya tidak mungkin salah mendengar."Kenapa tidak menjawab? Apa kamu tidak melihat halilintar itu?" Tanya Gaura.Gaura sang Raja iblis masih menunggu jawaban Nau Sang yang saat ini hanya diam, Gaura mulai menebak-nebak apa mungkin halilintar itu masih berkaitan dengan Nau Sang yang berlatih di wilayah bawah."Jangan memberitahunya."Suara yang kembali terdengar membuat Nau Sang lekas memperhatikan sekelilingnya, sama seperti sebelumnya Nau Sang yang tidak menemukan apapun kembali terdiam."Jika aku tidak boleh memberitahunya maka tunjukkan dirimu," ucap Nau Sang."Kamu tidak boleh memberitahunya."Jawaban yang sama yang di dengarnya membuat Nau Sang yakin jika ada yang berbicara padanya, siapapun itu dia tidak menginginkan dirinya memberitahu raja Demon Gaura kalau dirinyalah yang tersambar halilintar dan memiliki keku
Nau Sang memutuskan untuk diam dan pergi kembali ke tempat pelatihan fisiknya, Nau Sang malas bertengkar dengan roh pedang yang sangat sensitif karena Nau Sang merasa tidak ada yang salah dengan perkataannya."Setelah menghinaku beraninya kamu hanya diam, apa kamu meremehkan ku!" Teriak roh pedang dengan kesal.Nau Sang masih tidak menjawab perkataan roh pedang dan tidak peduli dia marah-marah, Nau Sang berpikir membiarkannya pasti akan membuatnya diam dengan sendirinya."Kamu orang yang sangat menyebalkan yang pernah membangkitkan ku, orang orang sebelumnya akan langsung menjilat ku setelah tahu aku adalah roh pedang," ucap roh pedang yang semakin tidak terima di diamkan oleh Nau Sang."Itu mereka, bukan aku," sahut Nau Sang sambil terus berjalan pergi."Kamu!"Roh pedang yang semakin marah tidak tahu harus berkata apa lagi, roh pedang memang dari awal merasa kalau Nau Sang berbeda dari yang lainnya.Nau Sang kembali diam dan terus berjalan ke tempatnya sebelumnya, karena Nau Sang te
Sambil berjalan pergi meninggalkan wilayah Osaka kenangan buruk pemilik tubuh sebelumya kembali memenuhi kepala Nau Sang. Pemilik tubuh sebelumnya terlahir dari keluarga Suh, kedua orangtuanya yang meninggal saat dirinya masih kecil membuatnya harus tinggal bersama Nenek nya.Sang nenek yang tidak pernah menghiraukannya membuatnya dikucilkan oleh para paman, bibi dan para anak anak bibinya , apalagi dirinya juga tidak memiliki kekuatan semua orang yang ada di kota terus menindas nya tanpa henti.Tidak memiliki orang tua dan saudara kandung membuat pemilik tubuh sebelumnya tidak bisa berbagi cerita dengan siapapun, pemilik tubuh sebelumnya hanya bisa diam menyimpan kesedihannya dari kecil sampai dirinya besar dan mati dengan sangat menyedihkan.Walau roda berputar Nau Sang yang mengingat semua itu ikut merasa sedih, Nau Sang yakin yang terjadi pada pemilik tubuh sebelumnya adalah karma karena dirinya adalah Raja Demon yang reinkarnasi menjadi manusia, tapi bagi Nau Sang sendiri janji a
Nau Sang masih menatap Sangu yang terus berbicara sendiri, Sangu terus saja meremehkan Nau Sang yang hanya diam menatapnya, kesal terus mendengar perkataan Sangu Nau Sang bergegas menarik pedangnya.Gleeeek.Sangu menelan ludah saat melihat Nau Sang menarik pedangnya, pedang yang sangat berkilau dan terlihat tajam membuat Sangu terdiam tidak lagi berani meremehkannya."Lawan dia Sangu," ucap bawahan Sangu."Apa kalian tidak melihat pedangnya," sahut Sangu.Wheeeeeeeeeeeeeesssss.Wheeeeeeeeeeeeeesssss.Nau Sang mengayunkan pedangnya ke arah Sangu dan bawahannya, Nau Sang yang sengaja menekan kekuatannya membuat Sangu dan bawahannya hanya kehilangan bajunya karena sobek terkena serangan ayunan pedang."Kamu!"Sangu tidak terima baju mahalnya disobek oleh Nau Sang, walau merasa sedikit takut melihat pedang Nau Sang Sangu tetap berlari ke arah Nau Sang."Mati saja kamu!" Teriak Sangu.Buuuuuuuuuuug.Satu pukulan yang dilayangkan Sangu ke Nau Sang dengan kekuatan penuh berhasil di tangkap
Lima bandit yang tersisa dan sang pemimpinnya masih menetap ke arah Nau Sang, pemimpin bandit yang tidak terima melihat semua anggotanya mati bersiap memanggil bantuan, pemimpin Bandit mempunyai terompet yang bisa memanggil semua bawahannya untuk segera berkumpul tidak peduli mereka semua berada sejauh mana.Pemimpin Bandit membunyikan terompet berulang kali sambil memperhatikan sekelilingnya, setelah membunyikan terompet beberapa kali dan tidak melihat satupun bawahannya datang pemimpin Bandit langsung menatap ke arah Nau Sang.Pemimpin Bandit sangat yakin tidak datangnya anggotanya yang lain masih berkaitan dengan Nau Sang atau mungkin saja saat ini semua bawahannya sudah dihabisi sama seperti bawahan yang berada di sekelilingnya."Kenapa tidak ada yang berbicara? Apa yang kalian tunggu?" Tanya Nau Sang sambil menatap pemimpin bandit dan tersenyum ke arahnya."Bawahan Ku... .""Seperti yang sudah kamu pikirkan, aku sudah membunuh mereka semua," ucap Nau Sang."Aku menghabisi mereka
Nau Sang yang keluar dari kota masih menyesal karena tidak bisa membunuh seluruh anggota keluarga Suh, tubuhnya saat ini seperti masih memiliki kesadaran tersendiri sampai dirinya malah membantu seluruh warga kota yang seharusnya mereka semua mati saja.Haaaaah.Nau Sang menarik nafas panjang sambil terus berjalan pergi, karena permasalahan dendam sudah selesai saat ini dirinya hanya perlu kembali ke kerajaan Namgala untuk bertanya pada adiknya kenapa sampai tega membunuhnya, padahal diantara mereka sama sekali tidak ada dendam.Kerajaan Namgala memiliki wilayah yang sangat luas, kota Tarin yang menjadi ibukota kerajaan Namgala menjadi kota terbesar, kota Tarin disebut juga sebagai kota terkaya karena seluruh rumah di sana hanya dihuni oleh para pejabat istana dan orang-orang keluarga kaya.Nau Sang tiba-tiba teringat bagaimana mulanya semua bisa sampai seperti itu, dirinya ikut membantu Raja Sanwan saat memindahkan rakyat biasa ke wilayah lain, walau sebenarnya dirinya tidak mau memb