Share

Tersambar Petir

last update Last Updated: 2023-11-27 08:03:13

Nau Sang bergegas pergi meninggalkan istana Raja Demon dirinya memang baru pertama kali ke wilayah Osaka, tapi saat dirinya masih menjadi Jenderal perang dirinya banyak membaca tentang wilayah Osaka, ada beberapa tempat yang sangat pas untuknya saat ini.

Nau Sang bergegas pergi menuju tempat yang pernah di baca sebelumnya, tempat itu bernama wilayah Hutan Setan, hutan setan memiliki energi Yin dan Yang yang sangat melimpah. Energi Yin dan Yang mampu menutupi kekuatan Demon di dalam tubuhnya, Nau Sang berani menerima pelatihan Demon karena sudah mengetahui cara untuk menutupi kekuatan Demon jika dirinya kembali ke dunia manusia.

Nau Sang yang baru bisa menggunakan kekuatan Demon di tubuhnya sudah bisa mengendalikannya dengan sempurna, perjalanan menuju wilayah hutan setan yang sangat jauh bisa dilaluinya dengan langkah peringan tubuh seperti para kultivator yang ada di dunianya.

Khuuuu, khuuuu.

Suara burung bersahut-sahutan menyambut Nau Sang yang baru tiba di wilayah hutan setan, Nau Sang yang berjalan pelan sambil memperhatikan sekelilingnya bisa melihat semua hewan aneh yang sedang melihat ke arahnya.

Buah berbentuk Mata besar yang melihat ke arahnya sama sekali tidak membuat Nau Sang ketakutan, hewan hewan aneh bahkan buah buahan aneh seperti mengetahui kalau Nau Sang adalah Raja Demon sebelumnya dan mereka tidak bisa sembarang mengganggunya.

Setibanya di tempat yang dituju Nau sang mulai menghentikan langkahnya, sama seperti yang sudah dibacanya sebelumnya energi Yin dan Yang yang ada di sekitarnya sangat melimpah ruah, Nau Sang sama sekali tidak peduli dari mana asal energi itu dan bersiap menyerapnya karena itu sangat dibutuhkannya jika keluar dari wilayah Osaka.

Selain energi Yin dan Yang Nau Sang ingin melatih pelatihan fisiknya yang sama seperti saat dirinya menjadi jenderal perang, wilayah hutan setan memiliki rintangan yang sangat sulit dilalui bahkan oleh para Demon sekalipun, dan setiap ada yang datang rintangan akan berganti dengan sendirinya.

Nau Sang yang tidak ingin membuang waktu langsung duduk bersila dan langsung menutup matanya, Nau Sang bergegas menyerap energi Yin dan Yang yang berada di sekitarnya sampai kedua energi itu menyatu ke dalam tubuhnya.

Saat menyerap energi Yin dan Yang Nau Sang bisa merasakan perbedaan di dalamnya dengan energi alam biasa, energi Yin dan Yang yang masuk ke dalam tubuhnya menyebar dengan sendirinya dan langsung masuk ke dalam lautan spiritualnya.

Membutuhkan waktu satu jam untuk Nau Sang menyerap energi Yin dan Yang dan membuat kedua energi menyatu dengan energi alam yang sebelumnya masih berada di tubuhnya, setelah selesai menyerap energi Yin dan Yang Chen yang membuka matanya langsung melihat ke langit.

Langit di wilayah Osaka tidak pernah mendung apalagi sampai turun hujan, wilayah Osaka hanya memiliki satu musim yaitu musim panas, tidak peduli siang dan malam hawa panas tidak pernah berhenti sedetikpun.

Melihat langit yang mulai mendung secara tiba-tiba merasa kebingungan, Nau Sang tahu betul kalau di wilayah Osaka tidak akan pernah turun hujan tapi apa yang dilihatnya saat ini benar-benar tidak bisa dipercayanya.

"Apa ini sebuah pertanda?" Gumam Nau Sang tanpa mengalihkan pandangannya yang masih melihat ke arah langit.

Jheeeeeeeeeddddaaaaaaar.

Nau Sang yang baru mau bangkit berdiri tersambar oleh petir yang tiba-tiba muncul, asap memenuhi tubuhnya yang baru saja tersambar petir.

Walau tersambar petir Nau Sang sama sekali tidak merasakan sakit di tubuhnya, sambaran petir membuatnya terasa seperti di cambuk satu kali dengan suara menggelegar, tentu saja cambukan yang sudah biasa diterimanya saat pelatihan menjadi prajurit dulu tidak membuatnya merasa kesakitan saat ini.

Belum sempat berpikir kenapa petir tiba-tiba menyambar tubuhnya sesuatu masuk begitu saja ke dalam tubuhnya, Nau Sang langsung memegangi dadanya karena yang masuk ke dalam tubuhnya bertentangan dengan kekuatan Demon yang sudah dibangkitkan nya.

Dag, dug, dag, dug.

Detak jantung Nau Sang terus berdetak sangat cepat dan tidak menentu, dirinya yang sebelumnya tidak merasa kesakitan setelah tersambar petir malah merasa sangat kesakitan menahan kedua kekuatan yang masih bergejolak bertolak satu sama lain.

Nau Sang bukan seseorang yang bisa terus berdiam menahan sakit di tubuhnya, Nau Sang yang masih bersila mencoba merasakan kedua kekuatan itu dan mencoba mengendalikannya.

Walau tidak mudah Nau Sang akhirnya berhasil menguasai kedua kekuatan di dalam tubuhnya, kekuatan Demon dan kekuatan kultivasi manusia saat ini berdampingan menjadi satu.

"Sebenarnya apa yang terjadi, aku seharusnya tidak bisa berkultivasi seperti manusia lagi," gumam Nau Sang berbicara sendiri.

Nau Sang masih kebingungan bagaimana bisa dirinya memiliki dua kekuatan sekarang, kekuatan Demon yang masuk ke aliran hitam dan kekuatan kultivasi yang masuk ke dalam aliran putih benar-benar berada di dalam tubuhnya.

Bukan hanya dua kekuatan yang ada di dalam tubuhnya yang membuat Nau Sang kebingungan, Nau Sang bisa merasakan kekuatan Demon di tubuhnya meningkat pesat setelah tersambar petir, kekuatan kultivasinya juga saat ini langsung berada di tingkat menengah.

Nau Sang yang masih tidak percaya memiliki kedua kekuatan itu langsung mengeluarkan keduanya, Nau Sang mengeluarkan kekuatan Demon di tangan kirinya dan kekuatan kultivasi di tangan kanannya.

Setelah mengeluarkan kedua kekuatan di kedua tangannya Nau Sang yang sebelumnya tidak percaya sekarang mempercayainya, Nau Sang percaya kalau saat ini dirinya benar benar memiliki dua kekuatan itu.

Nau Sang berpikir dirinya mungkin mendapatkan keajaiban dari Dewa, Nau Sang juga berpikir mungkin saja Dewa memberinya ganti rugi karena dirinya mati dengan tidak adil.

Kekuatan hitam dan putih yang ada di kedua tangannya langsung di lemparkannya ke depannya, kekuatan kultivasi yang di lemparkannya langsung membakar pepohonan aneh yang ada di depannya.

Melihat betapa bahayanya kekuatan kultivasinya Nau Sang melepaskan kembali kekuatan Demon nya, kedua kekuatannya seperti saling melengkapi, Nau Sang yakin jika kekuatan Demon digunakan di dunia manusia kekuatan kultivasinya akan membantunya meredam kekuatan Demon nya.

"Haaaaaaaaah."

Nau Sang menarik nafas panjang dan menghembuskan nya perlahan, Nau Sang tidak begitu saja puas karena sudah memiliki kedua kekuatan itu, Nau Sang masih tetap ingin melatih kekuatan fisiknya dan mencoba melatih pikirannya, Nau Sang tidak ingin dirinya dibodohi lagi dan mati dua kali.

Nau Sang ingin dirinya mati di medan pertempuran karena dirinya adalah jenderal perang, tapi kali ini jika dirinya mati bukan di tangan adiknya sendiri karena dirinya yang saat ini tidak memiliki saudara dan Raja Demon yang sekarang tentu bukan saudaranya.

"Sekarang aku harus berlatih kekuatan fisik, setelah itu aku akan keluar dari wilayah Osaka ini," ucap Nau Sang berbicara sendiri.

Nau Sang yang sudah siap dengan pelatihan fisiknya langsung berjalan semakin masuk ke dalam wilayah hutan setan, dirinya harus melewati rawa beracun sebelum sampai di tempat pelatihan fisiknya yang sebenarnya

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kebangkitan Sang Jenderal Perang   Terselesaikan

    Melewati portal Nau Sang dan Pangeran Fua mendapatkan sorakan besar-besaran dari para warga, rencana Nau Sang yang menempatkan pasukan bantuan di berbagai tempat membuahkan hasil, tanpa rencana Nau Sang para warga yakin kalau mereka pasti sudah mati sekarang."Hidup Jenderal Nau Sang.""Hidup Jenderal Nau Sang.""Hidup Jenderal Nau Sang.""Para warga bersorak untuk mu," ucap Pangeran Fua."Apa Pangeran juga tidak mendengar ada yang juga bersorak untuk mu," sahut Nau Sang."Memang ada tapi tidak sebanyak sorakan untuk mu," ucap Pangeran Fua."Heeeeh, kalau begitu maafkan aku yang mengambil perhatian semua warga," sahut Nau Sang."Hahahaha, Jenderal Nau Sang memang sangat suka bercanda," ucap Pangeran Fua."Kalau begitu aku pergi lebih dulu kembali ke istana," sambung Pangeran Fua yang langsung menunggangi kudanya dengan cepat meninggalkan Nau Sang."Ketua Jain, tugas mu juga sudah selesai kamu b

  • Kebangkitan Sang Jenderal Perang   Kematian Raja Sanwan

    Tahu dirinya tidak akan bisa menang melawan pasukan yang dibawa oleh Nau Sang Raja Sanwan memutuskan mendatangi pasukannya yang masih terus menyerang, lebih dari setengah pasukannya sudah mati dan hanya menyisakan petarung terkuatnya saja.Menggunakan jubah perang lengkapnya Raja Sanwan mengangkat bendera putih, Raja Sanwan yang hanya berdiri langsung berjalan ke arah Pangeran Fua dan berharap bisa bernegosiasi dengannya."Kamu pasti Pangeran Fua, aku menyerah," ucap Raja Sanwan."Menyerah? Apa Raja Sanwan berpikir hanya dengan kata itu semua akan selesai," sahut Pangeran Fua."Tentu saja tidak, tapi aku di sini sudah tidak memiliki pasukan," ucap Raja Sanwan."Tidak ada lagi yang bisa digunakan untuk melawan pasukan kalian," sambung Raja Sanwan."Tentu saja kami mengetahuinya, Karena tujuan peperangan ini memang untuk menghancurkan kerajaan Namgala sampai ke akarnya," sahut Pangeran Fua."Berhentilah banyak bicara dan l

  • Kebangkitan Sang Jenderal Perang   Kematian Jenderal Ran

    Jleeeeeeeeb.Jleeeeeeeeeb.Ayunan pedang dan hujanan anak panah terus mengarah ke kedua pasukan yang bertempur sekuat tenaga, Nau Sang yang sangat mempercayai para pasukannya tidak melihat ke belakang, Nau Sang bahkan tidak melihat ke arah Pangeran Fua yang bertarung berjauhan darinya.Wheeeeeeeeeeesss.Treeeeeeeeeeeeeeng.Treeeeeeeeeeeeeeng.Nau Sang yang hanya menyerang menggunakan kekuatan kultivasinya masih bisa ditangkis oleh jenderal Ran, jenderal Ran aendiri mantan adiknya di kehidupan sebelumnya hampir semua yang dikuasainya juga dikuasai adiknya."Apa ini? Kenapa setiap gerakan mu hampir sama dengannya?" Tanya jenderal Ran sambil terus mengayunkan pedangnya."Apa kamu teringat dengan seseorang yang sudah kamu khianati? Seseorang yang sudah banyak berkorban untuk mu tapi kamu bunuh dengan tanganmu sendiri," ucap Nau Sang."Siapa kamu sebenarnya?" Tanya jenderal Ran."Seperti yang kamu d

  • Kebangkitan Sang Jenderal Perang   Peperangan Besar Di Mulai

    Sang wanita hanya diam dan menatap Nau Sang dari balik topi penutup wajahnya, sebenarnya sang wanita bukan bermaksud memata-matai Nau Sang, dirinya hanya ingin memberikan sesuatu sebelum Nau Sang pergi.Tapi karena Nau Sang penasaran dengan wajahnya dirinya tidak memiliki pilihan selain memperlihatkannya, lagipula wanita itu yakin Nau Sang tidak akan tahu siapa dirinya."Kalau begitu aku akan memperlihatkan wajah ku dengan senang hati," ucap sang wanita yang langsung membuka topinya.Deg.Nau Sang menatap wajah wanita itu tanpa berkedip, Nau Sanh yakin dirinya tidak mengenal wanita itu tapi tidak tahu kenapa Nau Sang seperti merasa wanita itu tidak asing."Apa kamu puas," ucap sang wanita."Aneh, Aku yakin tidak mengenalmu tapi kenapa... ." Nau Sang tidak melanjutkan perkataannya."Kenapa apa? Sudahlah tidak perlu kamu khawatirkan, Sebenarnya aku hanya ingin memberikan mu ini, ambillah," sahut sang wanita melemparkan kantong yang diambilnya dari balik bajunya."Buka saja nanti, itu ak

  • Kebangkitan Sang Jenderal Perang   Dia Lagi

    Surat sudah dibaca oleh Raja Tandua dan semua tepat seperti yang dilaporkan penasehat Yutang yang sebelumnya menemui Nau Sang, untung saja semua persiapan Nau Sang sudah selesai dan hanya tinggal berangkat saja."Penasehat Yutang menurut mu apa yang dilakukannya saat ini semua sangat tepat?" Tanya Raja Tandua."Tentu saja Yang Mulia, semua sudah dipikirkannya dengan sangat matang dan dia memikirkannya jauh-jauh hari hingga terbuat lah persiapan seperti saat ini," ucap penasehat Yutang."Menurutmu kesalahannya yang membebaskan tahanan apa bisa diselesaikan hanya karena persiapannya ini?" tanya Raja Tandua lagi."Jika dia berhasil membawa kemenangan tentu saja kesalahan itu sudah seharusnya dimaafkan apalagi dia melakukan semua itu juga demi kerajaan ini," ucap penasehat Yutang."Dan menurutku seharusnya dia mendapatkan hadiah yang besar jika berhasil," sambung penasehat Yutang."Baiklah, aku mengerti sekarang kita hanya perlu menunggu hasilnya saja," sahut Raja Tandua."Tidak juga Yang

  • Kebangkitan Sang Jenderal Perang   Persiapan Kerajaan Musuh

    Penasehat Yutang yang baru datang langsung duduk di depan Nau Sang, penasehat Yutang menatap Nau Sang yang terlihat sangat santai seperti peperangan yang sebentar lagi terjadi bukan masalah besar baginya."Apa aku membuat mu menunggu lama?" Tanya penasehat Yutang."Lumayan," ucap Nau Sang."Jadi apa yang membuat mu ingin bertemu dengan Yang Mulia Raja, apa ada masalah dalam persiapan mu?" Tanya penasehat Yutang."Apa aku terlihat seperti orang yang sedang dalam masalah sekarang?" Tanya Nau Sang balik."Tentu saja tidak," ucap penasehat Yutang."Sebenarnya kedatanganku kemari karena ingin memberitahu persiapanku semua sudah selesai dan surat peperangan juga akan dikirim besok, di dalam surat itu juga tidak tertera tanggal mereka akan menyerang, tapi seperti yang sudah kukatakan sedari awal semua akan dimulai dua hari setelah surat dikirim," sahut Nau Sang."Aku ingin memberitahu pada yang mulia karena aku juga membutuhkan surat kepergian, sekaligus meminta pasukan Raja bersiap jika saj

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status