Share

69. Serangan!

Author: Al_Fazza
last update Last Updated: 2025-06-07 04:24:08

*

Setelah tiba di atas perbatasan benteng terakhir. Jaka, bersama Danta mulai menatap Bintang dengan raut wajah kebingungan.

"Apa yang dikatakan mereka Jendral Naga?"

"Mereka hanya ingin mencoba jebakan saja..." Bintang kembali ke tempat pertemuan para Jendral.

"Lalu anda ingin kemana?"

"Mempersiapkan kejutan..." Bintang meninggalkan keenam jendral yang kini menyimpan banyak pertanyaan tentang apa yang akan dilakukan Bintang.

Mereka tahu, perang akan terjadi setelah pertemuan dua jendral dari perbatasan Negara Jiwa.

*

Tiba didalam penjara.

"Kau kemari ingin membebaskan aku kan?" Jendral keempat tersenyum tipis. Dia menatap Bintang dengan wajah penuh harapan.

Bintang tak menjawab apapun, namun dia melepas ikatan rantai yang mengikat tubuhnya.

"Hmmmp! Sudah ku duga, pasti kau berpikir dua kali setelah melihat ganasnya para senior Jendral di negara jiwa... Bintang, ku akui kau..."

Plaaaaaak!

Bintang menampar wajah jendral keempat. Sontak pria kekar itu terdiam k
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   142. Bagas dan Yuga. Konser artis terbaik negara Amerta.

    Bagas yang baru saja terbangun itu mencoba menatap kearah Bintang. Dan juga topeng yang tergeletak, lalu dia teringat ketika dia dikalahkan oleh pria bertopeng."Ka-kamu...""Bagas hentikan untuk membocorkan rahasia penguasa... A-Aku masih bisa menahan rasa sakit ini?!" Yuga mencoba menguatkan hatinya. Tapi sensasi digerogoti banyak racun aneh. Itu membuatnya terus meracau tak jelas!"A-Aku..." Bagas benar benar tidak bisa berkata kata "Sepertinya kalian berdua itu saudara kakak beradik... Dilihat dari kekompakan kalian, apa salah satu diantara kalian terus merasakan penderitaan, kalian masih tidak akan ingin membuka mulut?"Bintang menyeringai lebar, ini menunjukan bahwa pemuda yang umurnya tak jauh dari Yuga dan Bagas ingin melakukan tindakan yang sama."Ja-jangan kamu lukai adikku?! Cukup kamu bunuh aku saja... Dan lepaskan adikku! Ka-kamu... Akkkkhhh!" Yuga terus menahan rasa sakit."Kakak..." Bagas tiba tiba ingin menangis, dia segera menatap Bintang."Sebenarnya apa yang kamu i

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   141. Kalian salah lawan.

    "Heeem... Kamu juga cukup hebat, bisa terus menghindari gempuran kami... Sepertinya kamu, memiliki banyak pengalaman hidup dan mati selama bertarung bersama ahli bela diri?!"Bintang tak menjawab, kondisi Nei akan semakin lemah. Dilihat dari wajah yang pucat, mungkin mata anak panah telah terkominasi sebuah racun."Awas..." Salah satu diantara mereka segera memberi peringatan.Pasalnya, Bintang memberikan serangan tipuan. Serangan itu, berhasil menyasar telak kearah dagu yang membuat pria bercadar tak sigap untuk menciptakan sebuah pertahanan.Baaaaaaag!"Satuuu?!" Bintang tak ingin membiarkan pria yang terkena serangannya bisa memulihkan diri.Dia melompat, lalu menerjang menggunakan kakinya kearah perut.Bruuuuuuk!Satu pijakan kuat, yang membuat pria itu terbenam kedalam permukaan tanah terjadi. Bahkan akibat pijakan itu, pria itu telah tak sadarkan diri."Bagas..." Pria yang terkejut, segera tersadar. Bahwa pria bertopeng kini menargetkan serangan kearah tubuhnya.Sontak, serangan

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   140.

    "Nei tangkap dia hidup hidup... Aku ingin tahu, siapa yang ingin membunuhku." Nei mengangguk cepat, hingga tak berselang lama. Sosok yang familiar memasuki klinik tabib rahasia miliknya. "Bintang..." Dewi memasuki klinik. "Ka-kamu..." Bintang terkejut, bagaimana bisa Dewi mengetahui dimana dia berada? "Jangan terkejut, aku kemari... Untuk berterimakasih padamu, setelah kamu membebaskanku dari kehidupan kejam keluarga Rahwana... Aku datang kemari, dengan perasaan tulus.". "Aku melakukan semua itu, bukan untukmu... Tapi untuk orang tuaku, dan juga diriku sendiri... Dewi, pergilah... Disini bukan tempatmu untuk bermain main." Dewi menganggukan kepalanya, dia meninggalkan klinik dengan langkah santai. "Syukurlah dia pergi... Tapi dari mana dia tahu aku ada disini? Dan terakhir, apa tujuannya... Ungkapan rasa terimakasih itu, tidak sederhana yang ku pikir." bergumam, Bintang mengutamakan masalah utama datang ke desa mutiara Utara. Beberapa saat setelahnya. Nei berhasil membaw

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   139.

    Merubah pandangannya, entah kenapa. Kepala desa itu seakan percaya pada ungkapan Bintang. Namun siapa identitas pria bertopeng didepannya?Bisa menghancurkan kota Boma, siapa yang dapat melakukannya?"Jeni... Sudah lihat ada tamu, kenapa kamu masih sibuk dengan urusanmu sendiri? Tolong, berikan tuan muda jamuan teh..."Gadis berumur dua puluh tiga tahun, memasuki ruang penelitian. Dia hanya mengangguk, namun dari tatapan sorot matanya. Bintang mulai merasa janggal dengan gadis itu.Hingga teh hangat, yang diproduksi oleh desa mutiara Utara tersuguh didepannya."Tuan muda... Teh hangat ini, sangatlah lembut rasanya ketika masih hangat... Seduhlah segera..." Jeni tersenyum hangat.Bintang mengangguk, dia menyeduh, sembari secara perlahan mencium aroma teh di gelasnya."Sangat harum, tapi begitu berbahaya..." Dia tersenyum kecil, tidak membuangnya. Bahkan mulai menelannya.Gleeeek?!Sorot mata Jeni berubah, namun Kepala Desa yang mengangkat Jeni sebagai anak angkatnya memincingkan satu a

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   138. Menghilangkan kutukan kebodohan 1.

    "Kiana... Antarkan ramuan ini pada Febri... Junaidi, Nei, bantu aku bersiap untuk menyambut para warga yang akan segera datang."Ketiganya mengangguk, mereka bersiap dengan aktivitas yang telah dibagi oleh Bintang. Hingga tak lama, satu persatu warga mulai berdatangan. Mereka, yang mendengar berita Candra telah sembuh dari cacar sisik naga mulai berkata."Apa ramuanmu memang sehebat itu?""Yaaa! Jika benar, tolong bantu aku?!""Benar... Ayoo, berikan segera ramuan itu?!"Bintang tersenyum tipis, rencananya berhasil. dia mulai meletakan gelas kecil yang berisi ramuan."Ambil..."Gleeeek! Gleeeek!Satu persatu, warga mulai merasakan tubuh yang hangat. Stamina tiba tiba meningkat, diikuti oleh melelehnya cacar keras yang ada di kulit tubuh mereka."I-ini...""Sa-sangat manjur...""Klinik tabib rahasia ini sangat hebat?! Lihatlah aku telah sembuh!"Semua kegirangan, hingga para warga yang belum kebagian mulai berebut. Dan tindakan ini, sangat di benci oleh Bintang."Kalian semua, apa tid

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   137. Darahku dan milik guruku, adalah obat paling manjur.

    Ranting ditangan Dewi Perang patah menjadi dua bagian. Ini sudah bisa di artikan, Nei telah memenangkan pertandingan di babak ke tiga."A-Aku kalah...""Pedang bagi seorang ahli seniman bela diri adalah nyawa... Mematahkan pedang, itu diartikan kalah..." Dewi Judi berkata diluar kendali.Hingga Bintang menatap ke arah dua gurunya, "semua syarat telah ku penuhi... Apa kalian ingin mengingkari janji kalian?"Keduanya menggelengkan kepalanya, "kamu menang, maka kami tidak akan mengingkari janji... Ayo, masuk kedalam..." Dewi Judi melangkahkan kaki, diikuti oleh Bintang.Namun, Bintang tak memasuki kediaman itu. Melainkan dia menatap Kiana dengan lekat."Guru?" Kiana masih belum mengerti.Slaaaaaash!Mengambil satu jarum, lalu menancapkan pada area urat tangannya. Seketika darah merah, sedikit hitam kehijauan keluar kedalam mangkuk, bekas teh milih Dewi Judi.Meremas dua Pill penawar seribu racun, agar darah dan dua Pill itu saling menyatu. Bintang mulai berkata, "berikan pada Febri... In

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status