Beranda / Urban / Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga! / 76. Aku memang Jendral Naga itu?!

Share

76. Aku memang Jendral Naga itu?!

Penulis: Al_Fazza
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-12 02:12:19

Aga yang ternyata juga di undang oleh keluarga kuno Sananta melemparkan surat undangannya. Sontak penjaga bertubuh kekar itu menatap Bintang dengan tatapan sinis.

"Ku anggap sekarang kamu memiliki undangan... Tapi jika berbuat onar didalam ruangan, kamu akan ku keluarkan secara paksa!"

Bintang tak menanggapi omongan sang penjaga. Namun dia menatap Aga dengan santai.

"Kau juga diundang ternyata?"

"Hahaha! Kakakku super hebat juga diundang, mana mungkin aku tidak?" Dia berpikir, mungkin Bintang menghilangkan undangannya.

Memasuki ruangan, dan sedikit heran dengan penampilan kakaknya yang aneh. Aga mulai membiasakan dirinya. Namun, saat Bintang akan duduk di kursi sebelah Aga. Tiba tiba seorang pemuda menahan tubuhnya.

"Apa yang kamu lakukan? Seorang pengemis bagaimana bisa memasuki ruangan pertemuan ini?!"

Semua pandangan tertuju kearah Bintang. Hingga semua orang mulai mencemooh Bintang yang tidak tahu aturan.

"Setiap tamu memiliki satu kursi diruangan ini... Kamu bagaimana bis
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   153.

    "Tuan mohon anda jangan buat kegaduhan..." seorang satpam mencoba menenangkan Sonya yang terlihat begitu cemas.Sonya mengangguk, dia hanya bisa melihat kemana arah tubuh Raja Naga di bawa di sebuah ruangan."Sonya... Katakan padaku, apa yang terjadi pada cucuku?" suara Maha Raja menggelegar layaknya guntur ke dalam telinga.Deeeeegh!"Pe-penasihat negara... Bukankah pihak kami sudah memberikan sebuah bukti rekaman?""Cucuku terluka ditempat mu, itu diartikan kamu harus bertanggung jawab sepenuhnya..."Plaaaaaak!Maha Raja menampar wajah Sonya secara keras. Bahkan, dia terus melakukan tindakan yang sama berulang.Plaaaaaak!Plaaaaaak!"Kakek, tidak perlu melakukan hal itu..." timpal Dewi Medist, dan keempat guru Bintang lainnya muncul dari balik keramaian."Ka-kaliaan..." Maha Raja hanya bisa menyatukan kedua rahangnya. "Kakek tenang saja... Apa kamu lupa siapa aku?" Dewi Medist mencoba menenangkan, dan sedikit mengambil hati Maha Raja. Setidaknya, dia ingin menjalin hubungan kekelua

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   152. Seseorang ingin mengadu dua kekuatan besar.

    Lontaran komentar beragam terus memasuki pendengaran Bintang. Dia sama sekali tak membalas, namun terus menunjukan ekspresi ketakutannya. Hingga lima belas menit melihat arah jalan kemana mereka pergi. "Gedung Paviliun Bintang Jatuh..." ekspresinya sedikit berubah .Sekelompok orang itu mulai saling pandang, lalu mengeluarkan sebuah suntikan sembari menyeringai kearah Bintang."Saatnya beraksi, kehancuran Paviliun Bintang Jatuh, kami telah menunggunya...."Jleeeeeeb!Bintang tak melawan, dia membiarkan cairan hijau didalam suntikan masuk kedalam tubuhnya."Akkkkkh!" bereaksi seperti menahan rasa sakit.Sekelompok orang misterius itu mulai tersenyum tipis."Se-sebenarnya apa yang kalian lakukan?!" "Raja Naga... Nikmati saja penderitaan ini, tempat ini akan menjadi ajang pamer kekuatan bagi Istana Naga Biru, dan juga Paviliun Bintang Jatuh!"Bruuuuuuk!Mereka membuka pintu, lalu menendang Bintang hingga keluar dari mobil.Bintang masih berpura pura, dia terus berguling guling seolah

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   151. Mereka tidak tahu bagaimana mengerikannya kemampuan Bintang.

    "Apa yang kakek lihat, tidak seperti yang kakek pikirkan, semua itu hanya fitnah belaka... Sesuai janjiku, aku akan menyelidiki pelaku lain yang saat ini masih tetap berkeliaran dengan tenang di negara ini..."Maha Raja masih belum bisa menerima alasan itu. Dia segera menatap mereka, dan akhirnya pergi meninggalkan orang orangnya."Aku akan beristirahat... Kalian semua, jaga diri masing masing."Bintang menatap lekat gurunya, dia berkata, "kalian tenanglah...""Aku percaya kamu dapat melakukan itu... Tadi Junaidi telah kembali ke negaranya... Bintang, apa kamu akan mengikutinya?"Menggelengkan kepalanya, dia tahu persis bagaimana cara Junaidi bisa sampai bertemu dengannya.Semua itu, sangat sulit, dipenuhi banyak jalan penderitaan. Dan dia pasti tidak akan mengeluh, bagaimana caranya kembali ke negara asalnya.Beberapa saat berbincang, Zidane segera berkata."Tuan muda, sesuai target dari rencana anda selanjutnya... Kesehatan, pembangunan, dan kesejahteraan ekonomi di provinsi ini sec

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   150. Nyawa Bintang dalam Bahaya?!

    Baim tersadar akan kesalahannya, dia yang mulai terpojok kini mundur dengan tubuh sedikit gemetar. "A-apa yang ingin kamu lakukan?!" "Melakukan kejahatan sejauh ini, menurut kalian semua, apa hukuman yang akan ku jatuhkan padanya?" "Mati...," semua anggota aliansi Naga Langit segera berkata secara dingin. Menelan ludahnya, Baim mencoba berpikir untuk melarikan diri. Namun, langkahnya terhenti setelah banyak anggota Aliansi Naga Langit mulai mempersempit ruang. "Ka-kaliaan..." "Tangkap dia?!" Bintang kembali memberi perintah. Mengikat tubuh Baim, Bintang sekarang menatap para Ahli bela diri yang tengah mematung tak bergerak. "Kalian semua, hanya dimanfaatkan, dan diancam yang harus menuruti keinginan penguasa kota Boma... Jadi, hukuman untuk kalian, bergabunglah dengan Aliansi Naga Langit milikku sebagai cara menebus dosa kalian selama ini... Tapi aku takan memaksa..." Bintang bersama rombongannya mulai keluar dari aula pertemuan itu. Namun di saat dia benar benar akan keluar.

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   149. Baim mengancam!

    Komentar para warga yang melihat Bintang diseret mulai menyebar. Kegaduhan sempat menggemparkan kota Boma.Hingga di dalam kediaman milik Baim."Anak muda, apa kamu tak tahu, sebenarnya sejak kamu berdiri tadi disini, sebenarnya aku sudah ingin sekali mengeksekusi mu?" Baim tersenyum sinis.Bintang menatap wajah Baim dengan sorot mata yang cukup tenang."Apa kamu benar benar merasa sudah menang didalam permainan ini?" "Aku adalah penguasa, siapa yang dapat membantumu? Penguasa provinsi? Bahkan dia adalah anjingku yang sangat penurut?! Hahahahaha!" Bintang tersenyum tipis, namun dia tak berniat memberontak sama sekali.""Permainan? Apa aku tidak salah dengar? Pertama kamu telah melukai tanganku?!" dia memperlihatkan tangan yang diperban."Ke dua... Pacarmu telah membuatku kehilangan muka?! Kau anggap ini sebagai permainan? Apa kamu memiliki identitas? Bukankah kamu hanya tabib kecil, yang tidak tahu malu ingin merebut kursi kekuasaan ini?" dia tersenyum sinis lagi."Hahahahahaha?!"

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   148.

    Menyeringai dingin, Bintang mulai menatap kearah sang pelayan."Masih tidak ingin menggesek kartunya?" sembari menaikan sebelah alisnya."Ba-baik tuan muda..." pelayan itu tak berkutik, tiga pengawal Baim saja tumbang. Kini tak mungkin dia mengikuti perintah sang Penguasa kota.Baim yang melihat itu, hanya bisa menyatukan rahangnya.Namun dia tersadar, semakin didalam ruangan lantai ke tiga. Hal berbahaya mungkin bisa terjadi padanya."Aku akan mengingat semua perlakuan ini dari kalian... Ingatlah, satu diantara kalian, tidak akan ada yang dapat keluar dari wilayah Provinsi Juanda!" dia keluar dari lantai ke tiga.Beberapa saat setelahnya.Tiiiiiiiit! Tiiiiiiiit!Mesin EDC terus berdenging, ini diartikan semua pembayaran yang dilakukan oleh Bintang berhasil!"Si-siapa pemuda itu? Bisa membelikan banyak pakaian untuk semua wanita disekitarnya... Dia benar benar sangat tajir?!"'Seandainya aku menjadi kekasihnya..' para wanita yang berbelanja dilantai tiga hanya bisa berkomentar dengan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status