Beranda / Urban / Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga! / 77. Suasana hati semakin buruk!

Share

77. Suasana hati semakin buruk!

Penulis: Al_Fazza
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-12 02:12:32

Semua tamu merasakan aura membunuh ini, sangat kental. Bahkan Dewi Perang sepintas menatap muridnya dengan seksama.

'Muridku yang bodoh, inilah cara dunia bekerja... Dan kamu harus membuktikan siapa dirimu sendiri.' sembari berkata dalam hati.

Mendengar ungkapan Bintang, Dewi hanya mengangguk.

"Benar kata tuan muda Darwin, terserah kau sajalah... Acara akan dimulai sebentar lagi, semoga kamu tidak berlutut didepanku untuk memohon karena Jendral Naga akan membunuhmu!"

Tak membalasnya, tiba tiba suara pria tua, diikuti oleh beberapa pengawal keluarga Sananta memasuki ruangan!

"Hormat pada kepala keluarga Sananta!" semua menyambut secara kompak.

Pria tua itu menganggukan kepalanya, dia berjalan santai kearah kursi paling depan. Namun setelahnya, dia menatap kearah kursi kehormatan dengan raut wajah yang tidak senang!

"Dia siapa? Berani sekali duduk di kursi kehormatan Jendral Naga yang ku siapkan sendiri?!"

"Hahahaha! Benarkan! Kepala keluarga Sananta saja tidak mengenalmu! Masih
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   78.

    Tubuh kepala keluarga Sananta bergetar hebat. Pikirannya melayang jauh, jika Bintang benar benar tidak mau bergabung dengan keluarganya. Bisa bisa, ibu kota yang dikelola oleh Keluarga Sananta akan direbut oleh dua keluarga kuno lainnya."Jendral Naga, apapun syarat untuk membuatmu mau bergabung dengan keluarga Sananta... Aku berjanji, aku akan melakukan syarat itu saat ini..."Bintang menghentikan langkahnya, senyum misterius muncul pada salah satu bibir sudutnya."Kau bisa memegang janjimu?"Kepala keluarga Sananta Bangkit, dia segera berjalan kearah Bintang sembari menundukan kepalanya."Jendral Naga, katakan perintah apa yang kau inginkan saat ini...""Bagusss... Keluarkan surat perjodohan Darwin dengan Dewi Perang...""I-ini..." Kepala keluarga Sananta kebingungan atas permintaan Bintang. Namun dia segera menatap anaknya untuk segera mengeluarkan surat perjodohan!"A-ayah tapi...""Apa kau ingin menjadi gelandangan?! Saat ini, kondisi keluarga lebih penting...," tatapan mata kep

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   77. Suasana hati semakin buruk!

    Semua tamu merasakan aura membunuh ini, sangat kental. Bahkan Dewi Perang sepintas menatap muridnya dengan seksama. 'Muridku yang bodoh, inilah cara dunia bekerja... Dan kamu harus membuktikan siapa dirimu sendiri.' sembari berkata dalam hati. Mendengar ungkapan Bintang, Dewi hanya mengangguk. "Benar kata tuan muda Darwin, terserah kau sajalah... Acara akan dimulai sebentar lagi, semoga kamu tidak berlutut didepanku untuk memohon karena Jendral Naga akan membunuhmu!" Tak membalasnya, tiba tiba suara pria tua, diikuti oleh beberapa pengawal keluarga Sananta memasuki ruangan! "Hormat pada kepala keluarga Sananta!" semua menyambut secara kompak. Pria tua itu menganggukan kepalanya, dia berjalan santai kearah kursi paling depan. Namun setelahnya, dia menatap kearah kursi kehormatan dengan raut wajah yang tidak senang! "Dia siapa? Berani sekali duduk di kursi kehormatan Jendral Naga yang ku siapkan sendiri?!" "Hahahaha! Benarkan! Kepala keluarga Sananta saja tidak mengenalmu! Masih

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   76. Aku memang Jendral Naga itu?!

    Aga yang ternyata juga di undang oleh keluarga kuno Sananta melemparkan surat undangannya. Sontak penjaga bertubuh kekar itu menatap Bintang dengan tatapan sinis. "Ku anggap sekarang kamu memiliki undangan... Tapi jika berbuat onar didalam ruangan, kamu akan ku keluarkan secara paksa!" Bintang tak menanggapi omongan sang penjaga. Namun dia menatap Aga dengan santai. "Kau juga diundang ternyata?" "Hahaha! Kakakku super hebat juga diundang, mana mungkin aku tidak?" Dia berpikir, mungkin Bintang menghilangkan undangannya. Memasuki ruangan, dan sedikit heran dengan penampilan kakaknya yang aneh. Aga mulai membiasakan dirinya. Namun, saat Bintang akan duduk di kursi sebelah Aga. Tiba tiba seorang pemuda menahan tubuhnya. "Apa yang kamu lakukan? Seorang pengemis bagaimana bisa memasuki ruangan pertemuan ini?!" Semua pandangan tertuju kearah Bintang. Hingga semua orang mulai mencemooh Bintang yang tidak tahu aturan. "Setiap tamu memiliki satu kursi diruangan ini... Kamu bagaimana bis

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   75. Tiba di keluarga kuno Sananta!

    "Darwin? Siapa dia? Dan apa kamu tahu dimana rumah Dewi Perang berada?""Aku bisa saja mengantarmu kerumah Dewi Perang, tapi apa kau berani membatalkan perjodohannya dengan Darwin?"Bintang terdiam sejenak, "apakah Darwin berasal dari keluarga kuno?"Dewi Judi menganggukan kepalanya, keluarga kuno didalam ibu kota terlalu mengerikan untuk disinggung. Bahkan sekelas wanita lima naga, mereka juga harus berpikir jika bermasalah dengan tiga keluarga kuno."Aku hanya bisa mengingatkan, ayahmu dulu adalah Raja Naga. Penguasa negara ini, namun setelah jatuhnya ayahmu dari gelarnya. Tiga keluarga kuno lah yang mengatur negara ini. Jadi baiknya kamu tidak menyinggung mereka. Apalagi, kamu adalah anak dari Raja Naga."Wajah Bintang tak bereaksi apapun, namun sebagai Dewi Judi. Dia dapat menilai sebuah reaksi mengerikan pada sosok Bintang, bola matanya seakan menunjukan ingin membunuh. "Aku kembali ke kediaman langit juga bukan sekedar untuk menjadi seorang pewaris... Tapi membalaskan kematian

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   74. Dewi Perang di jodohkan! Kabar!

    Mengobati lukanya dengan memberi Pill kesembuhan dewa, Bintang menatap wajah Jaka yang tiba tiba tersenyum puas. Karena dia tahu, apa yang diharapkan dari arti sebuah kedamaian telah ada ditangan Bintang. "Ka-kamu berhasil... Je-jendral Naga terimakasih..." akibat kondisi yang kurang stabil, Jaka harus tak sadarkan diri. "Bawa Jendral Jaka untuk beristirahat." Menatap para Jendral lainnya, dan terakhir tatapan matanya tertuju kearah Danta yang kedua bola matanya memerah menahan kekesalan yang begitu besar. Tiba tiba Bintang berjongkok, dia mengatakan, "aku tidak membunuhmu, karena ada alasannya... Lain kali, jika kamu melakukan tindakan bodoh lagi, aku tak segan untuk menebas lehermu..." Danta menyatukan rahangnya, dia yang menahan rasa sakit mulai berdiri, lalu menatap kearah Bintang dengan niat membunuh. "Aku akan mundur dari jabatan Jendral... Bintang, ku harap kau tidak menyesalinya?!" berlari keluar dari camp pertemuan. Melihat kepergian Danta. Bintang mulai mengatakan, bah

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   73. Perjanjian sepuluh tahun!

    Jendral Kematian menyatukan kedua rahangnya secara kuat. Yang pasti, ketiga orang di sisi Bintang adalah orang orang yang dia sayangi. Jika Bintang membunuhnya, mungkin dia juga membunuh Bintang. Tapi apa manfaat yang dia dapatkan? "He-hentikan! Apa maumu?!" Jendral Kematian tak bisa berbuat banyak. Bintang meraih satu kertas di depannya, dan mengambil beberapa kuas tinta yang memang tersedia di depan mejanya. "Tulis surat perdamaian perbatasan selama tiga puluh tahun..." "I-ini..." Jendral Kematian tak langsung menyetujui kemauan Bintang. Bagaimanapun, keinginan merebut wilayah perbatasan Negara Amerta, itu perintah dari Kaisar Negara Jiwa! Menyetujui perdamaian, bisa dianggap dia telah melanggar perintah! "Ka-kakak jangan mau... Baiknya dia bunuh kami, dan kakak balaskan saja kematian kami!" Jendral ke dua mencoba memberontak. "Jendral Kematian... Yang ku tahu, kamu bukan seseorang yang kejam seperti yang dirumorkan... Kehilangan sahabat, yang kini menjadi saudara angkat...

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status