Share

Chapter 17

"Puas kali kau kutengok Dit! benar-benar sudah pupus cinta kau sama si benalu itu rupanya," ledek Om Binsar sambil tertawa-tawa kecil.

Setelah acara semalam pikiranku terasa plong, Mas Arya sama sekali tak menampakkan kesedihan atas kepergian ku dengan Anak-anaknya. Bahkan wajahnya terlihat berseri bersama istri keduanya. Jadi aku tak punya alasan lagi sekedar mengingat dirinya.

Semoga anak-anak pun bisa menerima kenyataan ini.

"Ga puas Om, cuma senang aja, aku bisa meninggalkan mas Arya tanpa melihat lagi kebelakang."kataku.

"Ah tak yakinnya aku! Kau pasti masih menyimpan cinta buat dia, kan? kan? kan?" ledeknya lagi.

"Janganlah kau pojok kan terus ponakan kau itu, Bin! Sudah kau seleksinya itu calon buat Dita?"kata Papa menyanggah.

"Ah, Pa! plis deh ah!" aku yang tengah menyuap sarapan jenggah juga dengan obrolan ak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status