Share

Pemandangan Pagi Itu

Namira dan Dewangga tidak bergerak sama sekali. Mereka masih terkejut dengan kejadian yang barusan mereka alami. Namira jatuh ke pangkuan Dewangga. Sedangkan posisi mereka ada di dalam kamar hotel. Rasa takut dan canggung segera memburu Namira. Ia merasa bersalah karena tidak berhati-hati dan tak sekuat tenaga menahan badannya. “Ma-maaf, Pak,” Namira buka suara setelah berhasil berdiri dari pangkuan Dewangga. Dewangga sempat membantu Namira karena ia tidak ingin membuat Namira semakin menjauh darinya. “Sstt, sudah ini bukan salah kamu,” jawab Dewangga. Namira membuang pandangannya dari Dewangga. Ia merasa salah tingkah dan mati gaya. “Astaga, kenapa harus ada adegan seperti ini, sih! Gue kan jadi malu!” batin Namira kesal.

“Kamu tunggu di sini, ya! Saya mau ganti baju,” pinta Dewangga kepada Namira. Namira hanya mengangguk tanpa memberi jawaban lain. Dewangga membawa setelan jas yang baru saja Namira berikan kepadanya. Setelan jas pertama yang akan ia pakai untuk meeting pagi ini. “Na
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status