Share

Bab 6

Author: Melissa Z
Aku baru saja menutup ritsleting tas terakhir ketika pintu rumah aman itu didobrak sampai terlepas dari engselnya.

Dante berdiri di ambang pintu, matanya merah, menyala dengan amarah.

"Akhirnya kamu ketemu," geramnya, suaranya rendah dan berbahaya.

Tanganku meraih pistolku. Tangannya lebih cepat. Tentu saja, memang begitu.

Dalam tiga langkah, dia sudah menahanku. Dia menempelkan tubuhku ke dinding, tangannya mencengkeram pergelangan tanganku seperti besi.

"Ke mana kamu kira bisa lari?" geramnya. Napasnya panas di wajahku, berbau wiski dan kemarahan.

Aku berusaha melepaskan diri, tetapi dia menahanku dengan kuat.

Tiba-tiba amarah di matanya memudar digantikan oleh sesuatu yang hampir hancur.

"Aku mencari kamu semalaman," katanya, dahinya bersandar di dahiku. Suaranya serak karena kelelahan. "Aku pikir terjadi sesuatu padamu…"

Rasa sakit yang tajam menusuk dadaku.

Namun, pikiranku tahu yang sebenarnya. Ini hanyalah jebakan lain.

"Lepaskan aku, Dante."

"Tidak sebelum kamu memberitahuku apa yang sebenarnya sedang kamu lakukan."

"Itu tidak ada hubungannya denganmu."

"Tidak ada hubungannya denganku?" Dia tertawa dingin, tangannya mencengkeram daguku. "Kamu milikku, Mirella. Setiap inci dirimu sudah diberi cap Ardhana selama sepuluh tahun. Kamu tidak bisa seenaknya memutuskan kapan tidak ada hubungannya denganku."

"Cap bisa usang. Bisa digantikan." Aku menatap matanya tanpa berkedip. "Kamu dan keluargamu… tidak berarti apa-apa lagi bagiku."

Kata-kata itu seperti pisau beracun, tepat mengenai sasaran.

Plak.

Tangannya melayang menampar wajahku. Kekuatan pukulannya begitu hebat sampai aku merasakan darah di mulut.

"Tarik kembali ucapanmu," katanya, suaranya dingin seperti es. "Kamu bukan hanya menghina aku. Kamu menghina Keluarga Ardhana."

Aku menyeka darah di bibirku dengan punggung tangan dan tersenyum. Senyum yang hancur.

"Kamu memukulku untuknya. Kamu bahkan memukulku untuk keluarga. Dante, batasmu sampai mana? Apakah ada hal yang tak akan membuatmu memukulku?"

"Kamu tidak berhak bicarakan batasan apa pun!" Dia marah sekali. Dia merogoh jasnya dan mengeluarkan sebuah medali tua berat, terukir dengan ular berkepala dua. Dia membantingnya ke meja.

Segel sumpah darah Keluarga Pramana.

"Ayahmu sudah bersumpah dengan kehormatan dan darah Keluarga Pramana." Dante berbicara dengan nada seorang bos. Setiap katanya menghancurkan hatiku seperti batu. "Hidupmu, kesetiaanmu, seluruh dirimu… sejak hari kamu lahir, semuanya milik Keluarga Ardhana. Milikku!"

Aku menatap cap itu. Darahku membeku. Inilah rantai yang tak akan pernah bisa kulawan.

"Kamu akan menggunakan sumpah ayahku untuk menekanku?"

"Jika itu satu-satunya cara membuatmu patuh." Dante mengambil cap itu, matanya kembali dingin dan keras. "Lusa malam. Pesta pertunangan. Kamu harus hadir."

Dia berhenti sejenak, lalu melayangkan pukulan terakhir yang kejam di hatiku.

"Dan kamulah yang akan menyerahkan belati berlian tanda perjanjian damai Rahardian kepada Sabrina. Kamu akan berlutut, dan kamu akan menunjukkan kepada setiap anggota keluarga di ruangan itu yang disebut kesetiaan Keluarga Pramana."

Aku hanya menatapnya. Pria yang bahkan nyawaku rela kuberikan untuknya.

Melihatnya mengikatku dengan kehormatan keluargaku, hanya untuk mempermalukanku dengan belati paling tajam.

"Aku mengerti," kataku, suaraku hampa.

"Bagus." Dante membalikkan badan berjalan pergi dengan rasa puas. "Ingat posisimu, Mirella. Kamu adalah milikku. Bukan musuhku."

Dia dan anak buahnya pun pergi.

Aku berdiri sendiri di apartemen yang berantakan. Sinar matahari senja membentuk bayangan panjang dan sepi di lantai.

Sebuah sumpah darah...

Dia menahanku dengan sumpah darah.

Aku mengambil pisau kecil yang biasa kugunakan untuk memotong kanvas. Mataku menatap tepi tajamnya.

"Dendam darah..." bisikku, suaraku ringan seperti bulu.

"Harus dibayar dengan darah."
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kekasih Kesayangan Bos yang Menghilang   Bab 25

    POV Mirella[Aku minta maaf.]Tiga kata itu seperti pisau yang menusuk jantungku.Aku terhuyung, berpegangan pada kusen pintu.Bukan karena aku mencintai Leonardo.Namun, karena seorang pria baik dan tak bersalah telah mati.Korban dari perang kotorku.Perlahan, aku berbalik dan berjalan kembali ke arah Dante.Dia masih berlutut, wajahnya benar-benar kosong, seperti topeng keterkejutan total.Dia tidak mengharapkan ini. Dia tidak menginginkan ini."Kamu puas sekarang?" bisikku. Ucapanku terasa seperti abu di mulutku.Dia menatapku, bibirnya bergetar, tak mampu bicara."Kamu ingin aku kembali, 'kan?" kataku dengan dingin. "Kamu ingin menghancurkan kehidupan baru yang kupilih?""Aku tidak… aku tidak ingin dia mati…" Dia menggeleng keras, panik."Tapi dia mati karena kamu!" Kendali yang kupegang selama dua tahun akhirnya pecah. Teriakan penuh amarah murni dan tak terbendung meledak dari tenggorokanku. "Kamu dan obsesimu! Kamu membunuhnya!"Aku mengangkat lagi Beretta M9. Kali ini, moncong

  • Kekasih Kesayangan Bos yang Menghilang   Bab 24

    POV MirellaSatu jam kemudian, aku berdiri sendirian di Puncak Banyu.Sebuah helikopter hitam turun dari langit, membuat angin kencang.Pintunya terbuka. Dante berdiri di sana, mengulurkan tangan padaku.Wajahnya memuat ekspresi rumit yang tak bisa kubaca.Aku naik ke helikopter tanpa ragu.Kami terbang di atas langit Varyan, melewati Gunung Apenano, dan akhirnya mendarat di sebuah kawasan pribadi yang dijaga ketat, jauh di dalam Pegunungan Alpo.Tempat itu terisolasi dari dunia. Seindah dongeng, dan sedingin penjara.Dia membawaku masuk ke rumah utama.Aku terdiam.Tempat ini… adalah replika sempurna dari fantasi yang pernah kugambar di secarik kertas yang sudah terlupakan.Rumah dengan pagar putih dan taman kecil.Rumah kita."Kamu suka?" tanyanya dari belakangku, suaranya serak. "Aku membangunnya selama tiga bulan. Setiap detail persis seperti yang kamu gambar.""Masa depan yang seharusnya kita punya.""Masa depan yang kamu buang." Aku mengoreksinya dengan nada datar.Aku berjalan k

  • Kekasih Kesayangan Bos yang Menghilang   Bab 23

    POV MirellaKeesokan paginya, Dante dan anak buahnya menghilang dari Varyan seolah mereka tak pernah ada di sana.Kupikir dia akhirnya memilih untuk melepaskan.Tapi aku salah.Pukul tiga sore, Leonardo menerobos masuk ke galeriku. Wajahnya pucat, sebuah koran tergenggam di tangannya."Kiara! Ini gawat!" Dia menghentakkan koran itu ke mejaku. "Bank keluargaku… dibobol. Semalam kami diserang! Kami bangkrut!"Aku menatap judul mengejutkan itu, hatiku merosot."Dan..." Suaranya bergetar saat dia menyerahkan ponselnya. "Ayahku… baru saja ditangkap! Mereka punya bukti palsu yang mengatakan bahwa dia memalsukan transaksi seni!"Di layar terlihat foto ayahnya diborgol, digiring polisi."Bagaimana ini bisa terjadi…" Leonardo ambruk di kursi, benar‑benar hancur. "Keluargaku hancur… semuanya hilang…"Aku menatap wajahnya yang putus asa, dan darahku terasa membeku.Ini bukan kehancuran pasar. Ini eksekusi. Tepat sasaran, menghancurkan, dan sunyi.Dan hanya ada satu orang yang bisa melakukannya.D

  • Kekasih Kesayangan Bos yang Menghilang   Bab 22

    POV MirellaKeesokan harinya, seluruh dunia mafia Kota Arunika meledak.Kerajaan Keluarga Ardhana runtuh dalam semalam.Para tokoh penting kacau balau, dan api pemberontakan membara dalam kegelapan.Aku menyaksikan semuanya dengan tenang, tetap melanjutkan pekerjaan restorasi.Sore itu, aku sedang berada di studio, mengerjakan sebuah fresco raksasa abad ke-15.Aku berdiri di atas perancah setinggi tiga meter, dengan hati-hati membersihkan sayap malaikat menggunakan kuas kecil.Tiba-tiba, terdengar suara logam tumpul seperti sedang dipotong.Disusul bunyi keras tali yang putus."Nona!" Liana menjerit dari bawah.Seluruh perancah oleng, terjungkal dengan ganas menuju jendela dari lantai hingga langit-langit di belakangku.Aku tak sempat bereaksi. Aku hanya bisa menatap saat tubuhku jatuh dari ketinggian tiga meter, meluncur menuju kaca besar itu.Namun, benturan dan rasa sakit yang seharusnya datang… tak pernah terjadi.Dalam sepersekian detik, sebuah bayangan hitam melesat dari kegelapa

  • Kekasih Kesayangan Bos yang Menghilang   Bab 21

    POV MirellaPesta ulang tahunku diadakan di galeriku yang berada di tepi Sungai Arno. Para elite Varyan hadir semuanya.Leonardo memesan sebuah kue besar untukku. Lalu dia berlutut di satu kaki dan membuka sebuah kotak beludru."Kiara Ayunda." Dia menatapku, matanya tulus. "Maukah kamu menikah denganku?"Para tamu terkejut lalu bertepuk tangan.Aku menatapnya, pada masa depan yang bersih dan stabil yang dia tawarkan.Seharusnya aku berkata ya.Namun, tepat ketika aku hendak berbicara, pintu kayu oak yang berat mendadak terbuka lebar.Dante berdiri di ambang pintu, bagai hantu dalam tuxedo hitam, siluetnya dipahat oleh gelapnya malam.Dia mengenakan mawar putih di kerah jasnya, wajahnya pucat seperti pualam.Dia mengabaikan keheningan yang tercipta dan berjalan lurus ke arahku.Dua pengawal mencoba menghentikannya, tetapi Tobias muncul di belakang mereka, menodongkan pistol ke kepala masing-masing."Minggir." Suara Tobias sedingin es.Dante mendorong Leonardo yang masih berlutut, seolah

  • Kekasih Kesayangan Bos yang Menghilang   Bab 20

    POV MirellaTiga bulan kemudian. Varyan.Galeri seni milikku akan segera dibuka. Semuanya mulai berjalan sesuai rencana.Kasih sayang Leonardo bagaikan matahari hangat yang menerangi dunia yang dulu hanya berisi bayangan.Aku pikir aku akhirnya sudah meninggalkan masa lalu.Sampai asistenku, Liana, menyerahkan sebuah paket dari Rimbala. Tanpa alamat pengirim.Paket itu berat. Di dalamnya ada sebuah kotak kuno dari kayu hitam.Terukir pada tutupnya adalah lambang asli Keluarga Ardhana.Burung api yang lebih tua, lebih garang. Sebelum aku desain ulang.Nafasku tercekat.Aku membuka kotaknya. Di dalamnya terdapat sebuah kunci tua dan kontrak dari perkamen yang sudah memudar.Itu adalah akta kepemilikan tanah asli milik Keluarga Ardhana di Rimbala. Akar keluarga itu.Kunci itu satu-satunya yang bisa membuka ruang bawah tanah di bawah vila lama.Ini bukan sekadar tanah. Ini adalah jiwa Keluarga Ardhana.Ada juga sepucuk surat. Tulisan tangan Lena yang elegan dan familier.[Mirella tersayang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status