Ayahku bertanya siapa yang akan kupilih untuk menjadi suamiku. Setelah terlahir kembali, aku tidak memilih Ronaldo lagi. Sebaliknya, aku memilih kakak kandungnya, Evan Vittori. Ayahku terlihat bingung. Bagaimanapun juga, seluruh Chicako tahu bahwa Ronaldo dan aku adalah teman sejak kecil dan aku telah mengejarnya selama sepuluh tahun. Sebagai putri Keluarga Luchese, dari dulu, namaku telah terukir di samping namanya dalam daftar perjodohan keluarga. Semua orang yakin bahwa pernikahan kami adalah takdir yang tidak bisa dihindari. Aku tersenyum getir dan mengingat kehidupan lampauku. Aku menikahi Ronaldo sesuai keinginanku. Namun, setelah menikah, dia tidak pernah menyentuhku. Aku mengira dia menderita penyakit yang tidak bisa diungkapkannya dan berusaha sekuat tenaga untuk menutupinya. Sampai ulang tahun pernikahan kami yang ke-6, aku tidak sengaja membuka brankas di ruang kerjanya. Di dalam sana, tersimpan deretan rapi foto-fotonya bersama seorang wanita. Wanita itu adalah putri angkat yang kupaksa ayahku adopsi. Mereka bahkan punya anak haram berusia dua tahun. Di dalam foto keluarga itu, mereka bertiga terlihat sangat bahagia. Pada saat itu juga, aku baru menyadari bahwa dia tidak sakit, melainkan tidak pernah menganggapku sebagai istrinya. Untuk menyingkirkanku, dia dan adik angkatku bekerja sama untuk membunuhku. Jadi, di kehidupan ini, aku memilih untuk merestui mereka. Namun, ketika aku mengenakan gaun pengantin dan berjalan memasuki gereja dengan merangkul tangan Evan, Ronaldo yang bersenjata berlari menghampiriku seperti orang gila. "Madeline!" Suaranya terdengar sangat serak. "Kamu berani menikahinya?"
View MoreHari pernikahanku akhirnya tiba juga. Pada Hari Kasih Sayang, vila pribadi paling misterius dan dijaga ketat di Pulau Silisa membuka pintunya sehari untuk menyambut anggota keluarga mafia dari seluruh dunia. Evan membawaku kembali ke Silisa, juga memberiku upacara pernikahan yang paling mewah dan terhormat. Pernikahan kami diadakan di sebuah gereja tersembunyi yang sudah berusia seabad. Gereja itu terletak di tebing dan menghadap laut biru.Aku berdiri di depan pintu. Gaun pengantin yang membalut tubuhku berkilau lembut di bawah cahaya lilin. Evan secara khusus memesankan gaun pengantin ini untukku.Seluruh gaun ini bertakhtakan berlian dan ujungnya dihiasi dengan mutiara yang dijahit tangan. Setiap jahitan dan setiap benang mengandung cintanya padaku.Karpet merah membentang hingga ke altar. Di kedua sisi, terdapat barisan penjaga berbaju hitam yang meletakkan tangan di atas gagang senjata di pinggang mereka.Sementara itu, Evan berdiri di depan altar. Dia mengenakan setelan jas hita
Ronaldo berani memimpin pasukan untuk menyerang wilayah Evan, bahkan mengambil risiko untuk sepenuhnya bermusuhan dengan Evan dengan memicu perang besar-besaran? Apa sebenarnya yang diinginkannya?Dalam sekejap, dua saudara itu pun terlibat pertarungan. Akan tetapi, sangat jelas bahwa pasukan Evan lebih kuat daripada pasukan Ronaldo. Mereka sangat disiplin dan bekerja sama dengan sempurna.Hanya dalam waktu sepuluh menit, pasukan Ronaldo berhasil ditaklukkan. Senjata mereka disita, sedangkan orang yang terluka parah hanya bisa meratap di atas lantai. Ronaldo ditahan di atas lantai oleh anak buah Evan. Keadaannya terlihat sangat menyedihkan. Evan menatapnya dengan tatapan dingin dan tidak menyembunyikan niat membunuhnya. Hanya saja, demi keluarga, Evan memutuskan untuk tidak membunuhnya.Namun, Ronaldo masih belum menyerah dan berani lanjut menggangguku."Madeline, orang yang kamu cintai selama ini adalah aku! Jangan ngambek lagi. Aku sudah bawa Dora datang untuk menebus kesalahannya!"
Para tentara bayaran Evan sudah datang untuk mengepung kami. Ronaldo menatapku lekat-lekat dan mau tak mau harus pergi.Di sisi lain, Dora langsung melangkah maju untuk memapah Ronaldo, lalu meminta Ronaldo untuk mengantarnya pulang. Hanya saja, Ronaldo sepertinya sama sekali tidak mendengar ucapan Dora. Dia meninggalkan Dora dan melaju pergi sendirian.Berhubung Evan tidak mengatakan apa-apa, aku mulai menjelaskan dengan gugup, "Aku memang pernah mengejar Ronaldo sebelumnya, tapi kami bahkan nggak termasuk pacaran. Aku juga nggak pernah bercinta dengannya ...."Evan tersenyum lembut dan mengusap rambutku. "Jangan khawatir, aku nggak akan menganggap serius kata-katanya. Aku cuma percaya padamu."Aku menatapnya dengan terkejut. Wajahku juga langsung berubah semerah tomat.Evan sangat memanjakanku. Dia langsung mengajakku ke Lasi Vali untuk berlibur. Dia juga membelikanku sebuah pulau dan menamainya dengan namaku. Kami menyaksikan matahari terbit dan terbenam bersama di pulau itu. Dia s
Yang akan aku nikahi bukan Ronaldo. Jadi, aku tidak perlu menjawabnya. Ekspresi Ronaldo pun tiba-tiba berubah dingin. Dia menatapku dengan penuh amarah.Saat ini, Evan menggenggam tanganku di depan semua orang dan berkata, "Aku akan hormati semua keputusan Madeline dalam hal ini. Lakukan saja semuanya sesuai yang dikatakannya."Kehangatan telapak tangan Evan membuatku merasa tenang."Benar, benar! Yang dibilang Kakak benar! Ayah, Ibu, pokoknya aku dan Madeline sudah punya rencana sendiri. Kalian cuma perlu menunggu untuk menghadiri pernikahan itu!" sela Ronaldo lagi. Setelah mendengar ucapannya, senior lainnya pun menatapnya dengan heran.Lucas akhirnya marah dan berseru, "Kami lagi bicarakan pernikahan kakakmu. Kenapa malah kamu yang nggak berhenti menyela!"Ronaldo masih tidak mengerti dan terlihat santai. "Kakak juga akan menikah? Itu kabar gembira! Kebetulan, kita bisa adakan pernikahannya di hari yang sama. Dengan begitu, keluarga kita juga bisa bersenang-senang!"Lucas mengerutk
Aku pernah bertemu dengan Evan sebelumnya. Pada saat itu, seingatku dia masih kurus, berpenampilan elegan, dan tidak terlihat seperti anggota keluarga mafia. Sekarang, dia telah berubah total. Dia sangat tinggi, kekar, dan memancarkan sedikit aura membunuh.Semua orang yang hadir berdiri.Selama ini, Evan telah menggunakan cara yang kejam untuk membuat Keluarga Vittori mencapai puncak kekuasaan. Reputasinya tidaklah tergoyahkan.Dia seharusnya menjadi satu-satunya pewaris keluarga yang akan melanjutkan reputasi ayahnya. Namun, karena rumor buruk seperti, dia adalah penyebab kematian ibunya dan dia juga merupakan pembawa bencana bagi istrinya, ayahnya memperlakukannya sebagai alat untuk memperluas kekuasaan, bukan sebagai calon pewaris.Akhirnya, ayahnya yang bernama Lucas itu menyerahkan posisi calon pewaris keluarga kepada putra istrinya saat ini, yaitu Ronaldo. Padahal, Ronaldo hanyalah seorang anak manja yang tidak pernah ternoda darah.Semua orang menatap Evan, tetapi matanya malah
Aku menuntun kuda kesayanganku pergi sambil menyeka air mataku dalam diam. Usahaku benar-benar terbuang sia-sia. Namun, sekarang bukanlah saatnya aku bersedih. Sebab, aku akan menghadapi pertempuran yang berat setelah ini.Malam ini adalah pesta pertunangan di mana aku akan resmi bertemu dengan Evan. Ini pertama kalinya kami bertemu. Aku harus membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Untuk berjaga-jaga, aku membawa pistol.Aku sudah mencari tahu parfum dan warna favorit Evan. Setelah berdandan dengan saksama, aku bersiap-siap untuk pergi ke rumah Keluarga Vittori.Saat turun ke lantai bawah, mataku tanpa sengaja menangkap sesuatu di sudut taman. Ronaldo sedang menggendong Dora. Matanya terlihat penuh hasrat, sedangkan tubuhnya bergerak naik turun. Gaunnya telah jatuh ke lantai dan dadanya yang montok terekspos.Ronaldo mengangkat kepalanya dan kebetulan bertemu pandang denganku. Dia terlihat panik untuk sejenak sebelum tertawa dengan suara rendah. Dia menyelipkan jarinya ke rambu
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments