Short
Kini Ku Hilang Selamanya

Kini Ku Hilang Selamanya

Oleh:  BagelTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
8Bab
7Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Pada ulang tahun pernikahan kami yang ke-7, aku menindih tubuh Lionel, suamiku yang adalah seorang mafia, dan menciumnya dengan penuh hasrat. Di tengah keintiman yang membara, aku merogoh saku gaun sutra mahalku dan mengenggam test pack yang aku sembunyikan di sana. Aku berencana untuk memberitahunya kabar kehamilanku tengah malam nanti. Maryos, tangan kanan Lionel, menatapnya sambil tersenyum menggoda dan bertanya kepadanya dalam bahasa Iltan, "Bos, bidadari kecil barumu itu ... si Sofia .... Gimana rasanya?" Seketika itu juga, Lionel tertawa dengan begitu kencang, membuat bulu kudukku meremang. Lionel pun menjawab, tentunya dalam bahasa Iltan, "Rasanya seperti ... seperti buah persik yang belum matang. Segar dan lembut." Tangannya masih mengelus pinggangku dengan lembut, tetapi tatapannya tidak tertuju padaku. "Ingat, ini rahasia kita. Kalau istriku sampai tahu, habislah aku." Para anak buahnya tertawa. Mereka bersulang, berjanji untuk tidak membocorkan apa-apa. Kesabaranku perlahan menipis, digantikan dengan darahku yang mulai mendidih. Mereka semua tidak tahu bahwa nenekku berasal dari Pulau Sagara. Aku memahami semua isi pembicaraan mereka. Aku berusaha menahan emosi, mempertahankan senyum sempurna seorang istri pemimpin keluarga mafia. Meski begitu, aku tetap tak bisa membuat tanganku yang memegang gelas sampanye berhenti gemetar. Emosiku bisa meledak kapan saja dan aku tidak mau membuat kegaduhan. Jadi, untuk mengalihkan pikiranku, aku menyalakan ponsel, membuka undangan proyek riset medis internasional pribadi beberapa hari lalu, lalu menekan tombol "Terima". Dalam tiga hari, aku akan menghilang dari dunia Lionel, selamanya.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Pada ulang tahun pernikahan kami yang ke-7, aku menindih tubuh Lionel, suamiku yang adalah seorang mafia, dan menciumnya dengan penuh hasrat.

Di tengah keintiman yang membara, aku merogoh saku gaun sutra mahalku dan mengenggam test pack yang aku sembunyikan di sana.

Aku berencana untuk memberitahunya kabar kehamilanku tengah malam nanti.

Maryos, tangan kanan Lionel, menatapnya sambil tersenyum menggoda dan bertanya kepadanya dalam bahasa Iltan, "Bos, bidadari kecil barumu itu ... si Sofia .... Gimana rasanya?"

Seketika itu juga, Lionel tertawa dengan begitu kencang, membuat bulu kudukku meremang.

Lionel pun menjawab, tentunya dalam bahasa Iltan, "Rasanya seperti ... seperti buah persik yang belum matang. Segar dan lembut."

Tangannya masih mengelus pinggangku dengan lembut, tetapi tatapannya tidak tertuju padaku.

"Ingat, ini rahasia kita. Kalau istriku sampai tahu, habislah aku."

Para anak buahnya tertawa. Mereka bersulang, berjanji untuk tidak membocorkan apa-apa.

Kesabaranku perlahan menipis, digantikan dengan darahku yang mulai mendidih.

Mereka semua tidak tahu bahwa nenekku berasal dari Pulau Sagara. Aku memahami semua isi pembicaraan mereka.

Aku berusaha menahan emosi, mempertahankan senyum sempurna seorang istri pemimpin keluarga mafia. Meski begitu, aku tetap tak bisa membuat tanganku yang memegang gelas sampanye berhenti gemetar.

Emosiku bisa meledak kapan saja dan aku tidak mau membuat kegaduhan. Jadi, untuk mengalihkan pikiranku, aku menyalakan ponsel, membuka undangan proyek riset medis internasional pribadi beberapa hari lalu, lalu menekan tombol "Terima".

Dalam tiga hari, aku akan menghilang dari dunia Lionel, selamanya.

Lionel menoleh ke arahku dan melihat aku belum menyentuh jeruk yang dikupasnya sama sekali. Dia mengangkat tangannya, lalu menyeka dengan lembut bekas anggur di sudut mulutku dengan ibu jarinya.

"Sayang, kenapa? Nggak enak badan?"

Aku menengadah, mataku menatap matanya yang memancarkan kehangatan. Namun, alih-alih senang, yang bisa aku rasakan hanya rasa jijik.

Sebelumnya, dia bisa dengan gamblangnya membahas hal-hal tidak senonoh tentang adikku bersama para cecunguknya. Dan lihatlah sekarang. Dia bertingkah seperti suami teladan yang sangat mencintai istrinya.

Mau sampai kapan dia mempertahankan sandiwaranya ini?

"Nggak kok. Aku cuma penasaran .... Kalian sedang ngomongin apa?"

Lionel mencubit pipiku dengan gemas, lalu tertawa kecil.

"Kami lagi ngomongin soal transaksi senjata. Aku tahu kau pasti nggak suka topik yang kayak begitu, makanya kami ngomongnya pakai bahasa Iltan."

Dia pasti sudah terlalu tenggelam dalam kehidupan liarnya belakangan ini sampai lupa kalau nenekku dari Pulau Sagara dan aku bisa memahami bahasa Iltan sejak kecil.

Bau asap rokok dan alkohol bercampur di udara, membuat dadaku terasa sesak. Aku mendorong Lionel menjauh.

"Lanjutkan saja. Aku mau keluar cari udara segar dulu."

Tanpa menunggu tanggapan Lionel, aku berdiri dan berjalan ke arah teras.

Saat aku berjalan melewati orang-orang, para istri yang lainnya memandangku dengan tatapan iri.

"Lihatlah Nyonya kita, begitu beruntung. Sang bos mengadakan pesta untuknya setiap tahun."

"Ya. Namanya juga ratu Keluarga Mandala. Bikin iri saja."

Kalau dulu, aku pasti akan senang dan bangga mendengar pujian itu.

Saat itu, aku berpikir bahwa aku sudah menemukan suami terbaik di dunia.

Namun sekarang, aku sudah tersadar, dan hatiku sudah tidak lagi tergerak.

Mereka tidak tahu permainan kotor apa yang sudah dilakukan oleh pria yang mereka kira mencintaiku setengah mati di belakangku.

Kemarin, aku diam-diam masuk ke ruang kerja Lionel, berniat untuk meninggalkan hadiah ulang tahun pernikahan yang sudah aku siapkan di sana.

Lionel melarang siapa pun masuk ke sana, tempat di mana banyak rahasia Keluarga Mandala tersimpan, tempat yang bahkan aku sendiri pun jarang bisa masuki.

Namun, saat itu, aku bisa mencium aroma parfum yang biasa dipakai Sofia di sana.

Aku mengendus dan mendapati bahwa aroma parfum menyengat yang bercampur di udara itu berasal dari sofa kulit dan jas milik Lionel.

Dan di saat aku melangkahkan kaki keluar dari ruang kerjanya, satu hal tertanam jelas di hatiku: inilah titik balik kehancuran rumah tanggaku dan Lionel.

Drrr ... drrr .... Suara getar ponselku memecahkan lamunanku.

"Ersa, aku lihat di sistem kalau kau menerima tawaran proyek. Dulu kau rela meninggalkan kariermu demi menikahi pria dari Keluarga Mandala selama bertahun-tahun. Aku senang sekali bisa melihatmu kembali."

"Aku akan suruh seseorang untuk menjemputmu tiga hari lagi."

"Kau gunakan waktu yang ada untuk berpamitan dengan keluargamu."

Begitu mendengar kata "keluargamu", aku tanpa sadar mengencangkan genggaman di ponselku.

Semenjak orang tuaku dibunuh dalam pertikaian berdarah lima tahun lalu, Lionel menjadi satu-satunya keluarga yang kumiliki.

Namun, setelah mengetahui pengkhianatannya sekarang, dia sudah tak kuanggap sebagai keluarga lagi.

"Profesor, aku nggak perlu berpamitan. Tolong bantu ajukan keamanan tingkat tertinggi untukku dan hapus semua cacatan publik tentangku."

Mentorku pun membalas, suaranya terdengar heran dari ujung telepon.

"Kenapa? Kalau semuanya dihapus, itu sama saja dengan melenyapkan Ersa Vernata dari muka bumi. Lionel bakal gila karena dia nggak bisa menemukanmu."

Aku tertawa getir. "Nggak akan kok. Lagian, dia sudah mengkhianatiku."

Mataku mulai berair setelah mengatakan itu.

Setelah meninggalkan sekolah kedokteran, satu-satunya praktik medis yang kujalani adalah merawat luka-luka Lionel setelah bertarung.

Aku sudah mencurahkan semuanya, tetapi apa yang kudapat? Tidak ada.

Mentorku terdiam. Setelah beberapa saat, dia akhirnya menghela napas.

"Jujur, aku sempat berpikir kalau kau kenapa-kenapa waktu aku lihat kau menerima tawaran itu. Tapi aku nggak nyangka kalau ternyata ...."

"Ya sudah. Aku akan ajukan keamanan tingkat tertinggi untukmu. Tuntaskan urusanmu dalam waktu tiga hari ini."

Mendengar itu, aku akhirnya bisa menarik napas lega.

Dengan adanya bantuan keamanan dari pihak luar, aku bisa merasa lebih tenang dan tidak perlu lagi memusingkan cara untuk lepas dari Lionel.

"Terima kasih, Profesor."

Aku baru saja selesai mengucapkan itu ketika tiba-tiba aku dikagetkan dengan suara yang familier dari arah belakang.

"Sayang, siapa yang kau bilang sudah dikhianati?"

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
8 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status