Short
Cinta Buta yang Tak Akan Kuulangi

Cinta Buta yang Tak Akan Kuulangi

By:  ClaraCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
14Chapters
167views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Untuk mengembalikan hak waris pria yang kucintai dari keluarga mafianya, aku memberikan salah satu korneaku padanya. Namun, saat dia mendapatkan kembali penglihatannya, alih-alih menikahkanku dengannya, keluargaku malah memilih kakak perempuanku untuk menjadi pasangan hidupnya. Di kehidupanku yang lalu, aku berusaha mencarinya dan menjelaskan segalanya, tetapi dia menolakku. Keluargaku sendiri mengasingkanku dan aku mati pada malam pernikahan antara dia dan kakakku. Kemudian, aku terlahir kembali, kembali ke masa sebelum aku diasingkan. Kali ini, aku memilih meninggalkan kelompok mafiaku dan meninggalkan pria yang dulu begitu kucintai. Namun pria itu? Bos mafia yang dingin dan tak berhati itu? Dia benar-benar hancur.

View More

Chapter 1

Bab 1

Di kehidupanku yang lalu, aku memberikan salah satu korneaku kepada pria yang kucintai dan membantunya mendapatkan kembali haknya untuk mewarisi keluarga mafianya. Namun, saat dia mendapatkan kembali penglihatannya, alih-alih menikahkanku dengannya, keluargaku malah memilih kakak perempuanku untuk menjadi pasangan hidupnya.

Keluargaku sendiri mengasingkanku dan aku mati pada malam pernikahan antara dia dan kakakku.

Kemudian, aku terlahir kembali, kembali ke masa sebelum aku diasingkan.

Aku berdiri di ruang kerja ayahku, Vito Ronan, bos mafia dari keluarga kami. Udara dipenuhi aroma wiski tua dan cerutu.

Vito duduk di balik meja mahoni raksasanya, sebatang cerutu impor yang belum dinyalakan berada di antara jarinya. Tatapannya dingin, sama sekali tidak seperti tatapan seorang ayah.

"Lena, pertunangan Elena dengan Vincent Cokro akan diadakan minggu depan." Suara Vito menggema di ruang kerja besar itu, tanpa sedikit pun kehangatan. "Ini adalah pernikahan aliansi antar dua keluarga. Aku nggak akan menoleransi gangguan apa pun. Akan lebih baik kalau kamu menjauh."

Ibuku, Isabella Ronan, berdiri di sebelah meja, memainkan syal sutranya dengan gelisah. "Sayang, ayahmu sudah mengatur semuanya. Besok pagi, kamu akan dibawa ke rumah aman kita di Sirina. Kami akan membawamu kembali setelah pernikahan mereka selesai digelar."

Mendengar kata-kata yang begitu familier, aku yakin sepenuhnya bahwa aku memang terlahir kembali, tepat di hari aku diasingkan dan dipaksa menyerahkan Vincent.

Di kehidupanku yang lalu, aku dikirim ke Sirina persis seperti ini. Namun, waktu itu aku menolak menerima semuanya.

Aku terus kabur dari rumah aman itu, mencoba mencari Vincent untuk membuktikan satu hal. Ketika dia dikhianati, buta, dan ditinggalkan dunia, akulah yang menemukannya. Akulah yang menyembunyikannya, tinggal bersamanya melewati lima tahun tergelap dalam hidupnya, dan bahkan memberikan satu korneaku agar penglihatannya pulih.

Akulah yang setia berada di sampingnya, bukan Elena.

Lima tahun lalu, sebagai pewaris Keluarga Cokro, Vincent disergap oleh keluarga pesaing. Sebuah peluru merusak retinanya. Keluarga Cokro tidak menginginkan pewaris cacat, jadi mereka membuangnya ke pinggiran kota.

Akulah yang menemukannya hampir mati, membawanya ke tempat aman, dan memanjat pagar setiap hari untuk menemaninya. "Aku akan datang setiap hari." Dalam hari-hari yang sepenuhnya gelap itu, akulah satu-satunya penghiburnya.

Aku tahu cita-citanya, menjadi bos mafia paling berkuasa di seluruh Navana. Untuk mengembalikan penglihatannya, aku secara anonim menyumbangkan satu kornea. Berkat itu, dia bisa pulih dan merebut kembali posisinya sebagai pewaris Keluarga Cokro.

Malam sebelum operasinya, dia mencium ujung jariku dengan kelembutan yang tak pernah kulihat sebelumnya. Dia meraba-raba pin keluarganya, lalu menyematkannya di mantelku. "Saat aku bisa melihat lagi," katanya. "Kamu akan menjadi orang pertama yang kulihat. Aku akan menjadikanmu Nyonya Keluarga Cokro."

Namun, ketika perbannya dilepas, orang pertama yang dia lihat adalah Elena.

Vito dan Isabella tahu Elena juga menyukai Vincent. Mereka menyuap tim medis agar aku dibuat tidak sadar selama tujuh hari setelah operasi. Kemudian, mereka membawa Elena untuk menyerahkan pin keluarga itu pada Vincent yang baru pulih, sambil berkata, "Aku yang menemanimu bertahun-tahun ini. Korneaku yang menyelamatkanmu."

Vincent tidak mempertanyakan apa pun. Keluarga Ronan butuh dukungan Keluarga Cokro. Elena dipandang sebagai putri yang sempurna dan berbudi, sementara aku adalah "kambing hitam" yang cacat. Jelas saja Elena dianggap lebih pantas.

Vincent dan Elena pun bersama secara alami, dari pacaran hingga bertunangan, tampak sangat jatuh cinta.

Selama lima tahun, aku mencoba mencari kesempatan menjelaskan pada Vincent bahwa akulah yang bersamanya, akulah yang menyelamatkannya.

Namun, Elena menuduhku hanya cemburu dan mencari perhatian dengan kebohongan. Dengan Vito dan Isabella yang mendukung kesaksiannya, Vincent tidak pernah percaya padaku. Dia makin menjauh dan makin dingin.

"Itu semua sudah berlalu," ucap Isabella pelan, suaranya bergetar sedikit. "Kali ini berbeda, Lena. Keluarga Cokro secara khusus meminta Elena."

Aku berlutut di hadapan ibuku, memohon agar dia mengatakan yang sebenarnya, bahwa akulah yang menyelamatkan Vincent, bahwa kornea yang memulihkan penglihatannya adalah milikku. Namun, semua usahaku hanya membuat Vincent semakin membenciku.

Terakhir kali aku melihatnya adalah di pernikahan Vincent dan Elena. Vincent mencium Elena di tengah sorak-sorai semua orang. Sementara itu, aku terbunuh oleh bom yang sebenarnya ditujukan untuk keluarga pesaing. Tak seorang pun memedulikanku saat itu.

Tuhan memberiku kesempatan kedua. Aku tidak akan mengulang kesalahan yang sama.

"Baik, aku akan pergi." Aku menerima surat perjalanan ke Sirina dengan suara yang tak wajar tenangnya.

Vito dan Isabella saling berpandangan heran. Putri bungsu mereka, yang dulu membuat keributan di acara Keluarga Cokro karena Vincent kini begitu patuh?

"Aku harap kamu ngerti betapa pentingnya aliansi ini," ujar Vito tegas sambil mengetuk meja. "Keluarga Cokro menguasai seluruh pelabuhan Pamur. Tanpa dukungan mereka, bisnis keluarga kita akan runtuh."

Isabella mendekat, mencoba menggenggam tanganku, tetapi kutarik menjauh. "Sayang, kami tahu kamu selalu peduli pada Vincent, tapi ini demi kepentingan keluarga. Elena lebih ... cocok untuknya."

Aku tersenyum pahit. Konyol sekali. Vincent seharusnya memang menjadi milikku. Namun, orang tuaku merenggutnya dan memberikannya pada kakakku.

Dua puluh tahun lalu, Elena membunuh seorang pejabat pemerintah. Alih-alih bertanggung jawab, orang tuaku yang kejam malah mengirimku, yang bahkan belum berumur sepuluh tahun. untuk menggantikannya. Aku masuk tahanan anak-anak, menyandang catatan yang tak pernah bisa hilang.

Dua tulang rusukku patah di sana, dan tidak ada satu pun yang menjengukku. Sementara itu, Elena memakai gaun indah, dipuji di setiap acara sebagai putri Keluarga Ronan.

Orangtuaku memanjakannya. Sejak kecil, aku harus memberikan segala yang kumiliki pada Elena. Kamarku, pengawal pribadiku, bahkan piala menembakku akhirnya terukir atas nama Elena. Hanya Vincent yang tak pernah mau kuberikan.

Kening Vito berkerut. "Besok pagi jam 6, sopir akan mengantarmu ke bandara."

Aku memegang ujung tiket itu. "Tenang. Aku nggak akan merusak pernikahan sempurna kalian. Lagian, di mata kalian, aku selalu menjadi putri yang 'cacat', bukan begitu?"

"Tinggallah di Sirina sampai kami memanggilmu. Jangan lakukan hal bodoh." Setelah itu Vito dan Isabella pergi bersama untuk membahas detail pernikahan.

Begitu mereka pergi, ponselku bergetar. Ada pesan dari Vincent.

[ Malam ini jam 9, gudang lama. Pintu bakal terbuka. ]

Ujung jariku langsung dingin. Di kehidupanku yang lalu, aku begitu senang menerima pesan itu, mengira dia akhirnya ingin percaya padaku.

Namun ketika aku sampai di gudang itu, aku mendapati dia sengaja membawaku untuk melihat dirinya dan Elena bersama, agar aku menyerah.

Mengingat kembali kenangan menyakitkan itu, kepalaku langsung berdenyut.

Sepuluh menit sebelum pukul 9, aku berdiri di depan gudang tua di distrik industri. Di dalam, Vincent sedang memeluk Elena, keduanya telanjang sepenuhnya, dengan kondom bekas berserakan di mana-mana.

Aku tidak tahu berapa lama aku terpaku sebelum mereka akhirnya menyadari keberadaanku.

"Lena?" Elena pura-pura terkejut, menutup mulut dan merapat pada Vincent. "Kamu ngapain di sini?"

Vincent tidak menoleh, tetapi suaranya terdengar jelas. "Aku yang memanggilnya. Aku cuma mencintaimu, Elena. Aku mau dia memahami kenyataan ini, kalau dia hanyalah noda di Keluarga Ronan, supaya dia berhenti mengharapkan yang mustahil."

Aku dulu sempat menangis sejadi-jadinya, tetapi Vincent hanya berkata dengan dingin, "Ada alasan kenapa aku memanggilmu. Hentikan khayalan yang nggak realistis tentangku. Aku cuma mencintai kakakmu, Elena, dan aku nggak akan membiarkanmu mencuri jasanya atau cintaku dengan kebohongan."

Aku berdiri di ambang pintu, gambar masa lalu dan masa kini berbaur di benakku. Anak laki-laki yang dulu memegang tanganku dalam gelap, Vincent yang dulu menekan telapak tanganku yang beku ke dadanya saat badai, telah berubah menjadi orang asing di depanku.

"Aku ngerti," jawabku tenang. "Aku harap kalian bahagia."

Aku berbalik hendak pergi saat suara manis Elena terdengar. "Vincent, kurasa Lena masih marah sama aku. Mungkin kita harus bicara? Lagian, kita saudara, 'kan?"

Akhirnya, Vincent menoleh. Tatapannya seperti belati beracun. "Bu Lena, lihat betapa pengertiannya kakakmu. Sedangkan kamu? Kamu selalu memusuhinya. Aku nggak mau ada ketidaknyamanan di pernikahanku."

Senyum sarkastis muncul di bibirku. "Tenang saja, Pak Vincent. Besok pagi aku akan pergi dari Navana. Aku nggak akan menodai pernikahan sempurnamu."

Saat itu juga, suara rentetan tembakan terdengar dari luar gudang.

"Keluarga pesaing." Vincent bereaksi cepat, menarik Elena ke bawah untuk berlindung.

Aku berlari mencari tempat aman, mundur beberapa langkah. Namun saat aku bergerak, Elena yang berlindung di bawah Vincent, mendorongku diam-diam.

Aku terpeleset, kehilangan keseimbangan, dan melangkah tepat ke jalur tembakan.

"Ahh!" Sebuah peluru menembus perutku.

Sambil menahan luka, aku jatuh bersandar pada peti kayu. Aku melihat Vincent membawa Elena berlari ke pintu keluar darurat, tanpa menoleh sedikit pun ke arahku.

"Pemandangan yang sangat familier," gumamku sambil terbaring di lantai beton, nyawaku perlahan hilang. Kenangan hidupku yang lalu membanjiri benakku. Anak laki-laki di dalam gelap yang berjanji menikahiku dulu telah dibutakan oleh kekuasaan dan kepentingan keluarga.

Sebelum kesadaranku sepenuhnya lenyap, aku kembali ke rumah aman lima tahun lalu. Mata Vincent masih tertutup perban. Dia dengan hati-hati meraba wajahku, suaranya selembut embun hingga membuatku ingin menangis. "Saat aku bisa melihat lagi, kamu akan menjadi orang pertama yang kulihat. Aku akan menjadikanmu Nyonya Keluarga Cokro."

Anak laki-laki yang hanya memilikiku di hatinya itu sudah pergi selamanya. Akhirnya, aku bisa melepaskannya sepenuhnya.

Suara sirene terdengar samar dari kejauhan, tetapi aku tidak bisa mendengarnya lagi. Kesadaranku tenggelam dalam kegelapan.
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

reviews

Jingga Kemuning
Jingga Kemuning
Alurnya amburadul. Plot masa lalu n plot skrg ga jelas. Author ini nulis cerita asal aja. Sok2 bikin cerita reinkarnasi tp kacau
2025-12-12 16:14:41
0
0
Jingga Kemuning
Jingga Kemuning
Cerita aneh ga masuk akal, donor kornea kok mata tetap normal ga terlihat buta. Aneh. Buat cerita kok asal2an. Alurnya ga jelas yg mana masa lalu yg mana masa skrg.
2025-12-12 16:41:43
0
0
14 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status