Share

Bab 46. Fobia

"Kalau gitu langsung kita nikahkan saja bulan depan, Pak," sahut Bu Rima antusias.

"Apa?!" teriak Mila dan Yandi berbarengan.

"Tapi ... " Yandi tergagap, seperti kehilangan kata-kata. Otaknya buntu nggak bisa berpikir.

"Ah Yandi, kamu ini kok kurang gercep sih," omel Bu Rima gemas.

Sementara Mila sudah bisa menguasai diri dan kini hanya menampilkan senyum manisnya.

"Kok Ibu tau gercep segala?" Yandi sewot sendiri.

"Jangan salah, tua-tua begini Ibu juga sering nonton sinetron. Tau lah kalau cuma istilah begituan. Memang Ibu tinggal di dalam hutan," balas Bu Rima tidak mau kalah.

"Gimana Yandi?" tanya Pak Wisnu, mengembalikan ke topik pembicaraan semula.

"Gimana apanya?" tanya Yandi bingung.

"Aduh Yandi, kenapa kamu jadi lemot sih! Itu soal nikah bulan depan. Ah ... tanya kamu kelamaan. Nak Mila, gimana menurutmu? Setuju nggak kalau nikah bulan depan?" tanya Bu Rima tersenyum berharap.

"Ya Bu," sahut Mila santai.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status