Share

Awal mula

Jauh sebelum aku mengenal Yudhis. Seperti yang kalian ketahui, Yudhis adalah kekasihku saat ini. Aku sudah lama menjalin hubungan dengan seorang laki-laki yang sangat kaya. Dia bernama Reynard.  Reynard adalah laki-laki yang glamor. Memang dari segi fisik, wajahnya sangat tampan, dengan tubuh yang tinggi menjulang, dan hidung mancung. Dia mampu menaklukan Wanita manapun yang dia inginkan. Awal pertemuan kami kala itu aku sedang hang out Bersama dengan teman sekolahku ke sebuah club. Aku pergi bersama Iwona, Fira, juga Varelin. Kami pergi ke club menaiki mobil Iwona. Di sepanjang jalan kami ngobrol mengenai banyak hal, menurut Iwona akan ada pesta di club itu. “Orang-orang kaya akan banyak berdatangan kesana.”. ucap Iwona. “Kita harus memiliki salah satu diantara mereka menjadi kekasih kita.”. lanjutnya. “Setuju”. Serempak kami mengiyakan ucapan dari Iwona. Sesampainya di club. Mereka segera masuk, dan bergegas ke lantai yang di tuju. *Ting* pintu lift segera terbuka dan mereka disambut gegap gempita suara musik di sana. Segera Iwona memesan table untuk mereka berempat. Semakin larut malam pengunjung yang datang kesana semakin bertambah. Saat itu Iwona, Fira, dan Varelin sudah sangat mabuk. Aku sendiri juga sudah mulai kehilangan kesadaran. Ketika aku hendak berjalan ke toilet, tanpa sengaja aku bersenggolan dengan seorang laki-laki. Karena sudah cukup mabuk laki-laki itu coba menggodaku. Tapi aku berhasil berkilah dan mencoba menepisnya. Bukan tanpa alasan. Dengan nafas yang sudah bau alkohol, laki-laki ini pasti punya niat buruk. Aku yakin dia hanya ingin tidur denganku. Terlihat jelas dari kedipan matanya kepadaku. Yang bisa ku lakukan adalah dengan menolaknya secara halus dan bergegas pergi meninggalkannya. Namun laki-laki itu tak putus asa. Dia menarik pundaku dengan kuat, Ketika aku bertatap muka dengannya. Dia segera mendekatkan wajahnya ke arahku. Tanpa berpikir Panjang aku langsung menamparnya. Seketika itu juga kesadaranku pulih. Aku sadar apa yang sedang aku hadapi. Setelah menerima tamparan dariku. Laki-laki itu tak terima, dengan wajah merah padam laki-laki itu memaki, juga mencoba untuk berlaku kasar terhadapku. Beruntungnya teman-temannya yang lain segera melerai pertengkaran kami. aku masih bisa mendengar umpatan-umpatannya saat aku meninggalkannya. 

Aku sudah berada di tempat dudukku lagi, ketika teman-temanku yang lain menyadari bahwa aku cukup lama pergi.  Aku hanya menanggapinya dengan senyum kecut yang tergurat jelas di wajahku. “kamu membuat kami khawatir tahu.”. ucap Fira. “aku kira tadi kamu sengaja meninggalkan kami.”. Vareliin menimpali. Karena tak ingin membuat mereka cemas. Aku memilih untuk berbohong kepada mereka. *Kring* *Kring* *Kring* suara panggilan dari telepon genggam milik Iwona berbunyi. Sehabis menerima panggilan telepon itu, wajah Iwona terlihat jadi tidak bersemangat. Aku, Fira, dan Varelin saling memandang. “Apa kamu baik-baik saja Iwona?”. tanya Varelin.

“Ya. Aku baik-baik saja. Mari kita lanjut bersenang-senang.”. Ujar Iwona. Aura semangatnya Kembali telihat. Malam itu mereka habiskan dengan mabuk, dan bersenang-senang. Keesokan harinya, aku bersiap untuk berangkat ke kampus, di luar kampus aku ternyata sudah ditunggu oleh Anya. “Ayo, aku ingin mengenalkanmu kepada temanku.”. Ucap Anya seraya menarik lenganku.

“kemana kita akan pergi?’. Sergahku. “nanti kau juga akan mengetahuinya.”. di sebrang kami berdua sudah di ada sebuah mobil yang menunggu kami. Tak berselang lama aku mendengar suara seseorang yang sedang memanggil anya. Kami berdua pun menengok ke arah sumber suara itu. “Ya ampun, laki-laki itu sangat tampan.”. ucapku dalam hati. Setelah berkenalan dengannya. Aku tahu bahwa Namanya adalah Reynard. Kami pun bergabung dengan Reynard di kafetaria. Begitulah awal mula pertemuan ku dengan Reynard. Semakin lama hubunganku dengan Reynard semakin dekat. Beberapa waktu kemudian aku pun sepakat dengan Reynard untuk menjadi kekasihnya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status