Home / Romansa / Kekasihku Berengsek / Pertemuan pertama

Share

Pertemuan pertama

last update Last Updated: 2021-08-24 02:49:26

Laki-laki itu bernama Bagas Yudhistira. Yudhis sangat khawatir dengan keadaan Shaina. Sebab beberapa hari belakangan Shaina kerap sukar dihubungi. Yudhis berpikir, andai saja dia ada di dekat Shaina, Yudhis akan dengan senang hati membantu Shaina. Tapi saat itu Yudhis takt ahu harus berbuat apa. Hatinya tetap merasakan keresahan yang luar biasa kuat. Dia coba mengubungi orang-orang yang yang memiliki koneksi dengan Shaina semampunya. Tapi tak satu pun dari teman-teman kuliah Shaina mengetahui kabar Shaina. keadaan sepertinya mengerti apa yang sedang dirasakan oleh Yudhis. Cuaca hari itu saat dingin dengan angin yang berhembus cepat. Sepertinya malam itu akan turun hujan. Yudhis masih dalam lamunannya memikirkan Shaina. Kring kring kring suara telepon genggamnya berbunyi membangunkan Yudhis dalam pikirannya sendiri. Dengan malas Yudhis mengangkat telepon itu. Rupa-rupanya yang menelepon adalah Anya sahabatnya. “Ada apa Nya?.” Ucap Yudhis. “Dhis, aku ada berita untukmu.”. bilang Anya.

“maaf Nya aku sedang tidak tertarik.”. sergah Yudhis.

“tapi ini mengenai Shaina.”. lanjut Anya. Mata Yudhis langsung memicing, sebab pikirannya sedang fokus terhadap Shaina. “cepat bertahu aku, ada apa?.”. 

“Ada seorang laki-laki yang menghubungiku, laki-laki itu bertanya mengenai Shaina. Katanya selama beberapa hari ini Shaina sulit sekali untuk dihubungi.”. seru Anya. Yudhis mulai bertanya-tanya siapa laki-laki yang sedang mencari Shaina. “yang membuat aku tercengang adalah. Laki-laki itu bilang bahwa dia adalah kekasihnya.”. ucap Anya lagi. Mendengar ucapan itu, membuat hati Yudhis menjadi kesal. Jelas kekesalannya itu karena laki-laki itu berkata bahwa dia adalah kekasih Shaina.

“Jangan main-main Nya. Aku sedang tidak mau bercanda hari ini.”. gertak Yudhis.

“Sumpah, aku tidak berbohong Dhis. Kamu kan tahu aku teman dekat Shaina. Jelas saja aku juga khawatir, sebab Shaina susah sekali di hubungi beberapa waktu belakangan.”. tegas Anya.

“berarti kamu tahu Nya siapa laki-laki itu?”. “aku juga tidak tahu kalau ternyata Shaina punya kekasih lain. Tapi jangan impulsif dulu Dhis. Barang kali dia adalah orang yang mengaku-ngaku sebagai kekasih Shaina.”. lanjut Anya. “tapi itu sangat tidak lucu Nya.”.

“aku tahu Dhis. Tapi setelah aku bilang kalau aku juga tidak mengetahui keadaan Shaina belakangan ini. Laki-laki itu segera pergi begitu saja sebelum aku tahu siapa Namanya.”. Ucap Anya.

“apa kamu masih ingat seperti apa orangnya Nya?”.

“ya. Aku ingat. Laki-laki itu memang cukup misterius. Sebab dia mengunakan jaket hingga menutupi Sebagian wajahnya. Namun laki-laki itu sepertinya bukan orang yang cukup baik. Sebab aku melihat dari cara dia menatapku dan berbicara denganku. Matanya itu seperti orang yang ingin menerkamku bulat-bulat Dhis. Lanjut Anya. Setelah mengetahui ada seseorang yang mencari Shaina, apalagi mengaku-ngaku sebagai kekasihnya. Membuat Yudhis menjadi tidak tenang. “Sial apa yang harus ku perbuat.”. kata Yudhis dalam hati. Tak terasa udara malam itu semankin dingin hingga menusuk-nusuk tulang. Sambil menyesap kopi yang sudah dingin, Yudhis membakar rokoknya. Pikirannya mulai bergerak ke berbagai arah. “Siapa dia?”. “Dari mana dia?”. “Kenapa dia mengaku sebagai kekasih Shaina?”. “apa dia yang menyebabkan Shaina pindah keluar kota?”. Beribu-ribu pertanyaan lalu-lalang di pikiran Yudhis. Tanpa sadar delapan batang rokok sudah yang Yudhis hisap. Sama seperti jumlah presiden yang sudah memimpin negeri ini. Malam sudah terlalu malam. Tapi Yudhis masih saja tak bisa diam memikirkan Shaina. Yudhis mengingat-ingat Kembali bagaimana awal mula Yudhis bertemu dengan Shaina. Barang kali ada yang luput dari Yudhis kala itu. “apa Shaina berselingkuh?”. Buru-buru Yudhis menyangkal pikiran yang tiba-tiba muncul itu. 

***

Siang itu di kampus mereka tercinta. Kampus yang menjadi saksi bisu bagaiman pertama kalinya Yudhis bertemu dengan Shaina. Sebulan yang lalu. Di sudut kantin. Saat jam istirahat, Yudhis dan teman-temannya sedang duduk-duduk di sana. Yudhis melihat seorang perempuan cantik yang sedang duduk sendiri di bangku Panjang dekat dengan penjual batagor. Perempuan cantik itu sedang menunggu teman-temannya yang sedang memesan makan siang. Yudhis terpana melihat sungging dari bibir Shaina yang sangat manis. Melihat itu membuat hati Yudhis merasa deg-degan. Yudhis seperti melihat Sang Hyang samara ratih. Seorang dewi yang sangat ayu. “siapa dia?”. Ucap Yudhis dalam hati. Yudhis benar-benar terpana melihat perempuan yang duduk di dekat penjual batagor itu. “ heh, liatin siapa Dhis?”. Ucap Mario sambil terkekeh.

“Oh, tidak. Aku Cuma sedang melamun.”. ujar yudhis. Tapi tanpa sepengetahuannya, Adit memanggil Anya, teman yang baru saja Adit kenal seminggu belakangan ini. Anya dan teman-temannya pun menghampiri Adit, Yudhis, juga Mario yang duduk di salah satu sudut di kantin itu tak terkecuali Shaina. “kenalkan ini teman-temanku, dari jurusan Ekonomi.”. ucap Anya. Setelah mereka semua saling berkenalan. Yudhis akhirnya mengetahui siapa nama perempuan cantik itu. Mereka pun ngobrol dengan riangnya. Tak terasa waktu menunjukan pukul 15.00. Shaina dan teman-teman Anya yang lain segera bergegas masuk Kembali, karena ada kelas yang harus mereka hadiri. Namun sebelum itu, mereka semua saling bertukar no. telepon.

Tiga hari berselang, Adit, Mario, dan Ghai mendapat infomasi dari Anya, kalau Yudhis dan Shaina sedang dekat. Grup watsap mereka pun ramai membicarakan tentang kedekatan Yudhis dan Shaina. Di tempat lain, Yudhis sedang berada di sebuah museum bersama Shaina di bilangan pusat kota. Yudhis dan Shaina sedang asyik melihat-lihat koleksi yang dimiliki oleh museum tersebut. Yudhis menceritakan sedikit info yang dia tahu mengenai lukisan-lukisan yang ada di museum itu. Sebagai orang yang cukup pintar, dan juga memiliki minat terhadap seni Lukis. Jelas Yudhis memiliki cukup pengetahuan mengenai berbagai lukisan yang ada di sana. Mata Shaina berbinar mendengar penjelasan yang sangat detail dari yudhis. Shaina mengira bahwa laki-laki yang ada di sebelahnya ini benar-benar menarik. Terbersit jelas dipikiran Shaina untuk menjadikan Yudhis kekasih hatinya. Maju tiga hari kemudian, Yudhis dan Shaina pun sepakat untuk menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Namun saat keduanya sedang asyik menikmati makanan di meja mereka. Telepon genggam milik Shaina berdering. Setelah melihat siapa yang meneleponnya, Nampak wajahnya menjadi kecut. “angkat saja beb, memang siapa yang menelepon?”. Ujar Yudhis dengan halus. Dengan sedikit tergagap-gagap Shaina mengatakan kalau yang menelepon adalah saudaranya yang tinggal di luar kota. Mendengar itu tidak ada sedikitpun curiga di pikiran Yudhis. Selesai menjawab telepon itu, Shaina tiba-tiba mengajak Yudhis pulang. Sebab Shaina merasa tiba-tiba tidak enak badan. Memang Yudhis adalah seorang laki-lai yang cukup terkenal di kampus karena perangainya yang cuek, suka meledak-ledak, dan juga pintar. Tapi dalam urusan menjalin hubungan, jelas itu bukan bidang yang Yudhis kuasai. Mendengar ucapan dari kekasihnya itu, segera mereka bergegas untuk pulang. Sepanjang perjalanan Shaina diam saja. Pikirannya seperti sedang berada di tempat lain.  Sesampainya di rumah. Shaina segera turun, dan segera masuk ke dalam rumah. Terlihat jelas dari wajahnya Shaina sedang mengalami suatu masalah, tapi Shaina tidak memberitahukannya kepada Yudhis.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kekasihku Berengsek   Menyusun rencana

    BAB MENYUSUN RENCANADipenghujung malam. Di luar sana udara cukup mampu untuk menusuk tulang. Beruntung, suara jangkrik yang bersahutan dengan sisa tetes hujan yang turun sejak tadi malam mampu menjagaku dari rasa kantuk. Karena itu pula aku betah berlama-lama di salah satu sudut ruang yang tak terlalu luas, namun cukup membuatku nyaman berada di dalamnya. Seperti indekos kebanyakan. Ada Kasur lusuh, buku yang sampulnya habis dimakan rayap, bantal yang bau apek, ada pula sertifikat-sertifikat yang sudah terbungkus kaca terpampang di dalamnya. Aku dan teman-teman mendapatkan sertifikat-sertifikat itu dari kampus. Namun di situlah mataku tertuju. Terpatri di dinding kumal berwarna hijau. Sertifikat dengan warna seperti buah jeruk, dihiasi salah seorang tokoh pewayangan ini tak hanya menjadi hiasan saja. Tapi juga sebagai kenanganku saat pertama kali melihat Shaina di salah satu seminar yang diadakan oleh kampus tempatku menimba ilmu. Kala itu aku terpe

  • Kekasihku Berengsek   Putus

    BAB PUTUSKetika itu pukul Sembilan malam, di dalam rumah di wilayah pinggiran dekat dengan ibu kota, seorang perempuan muda sedang bertengkar dengan seorang pria. Kalau diperhatikan dengan seksama pertengkaran mereka. Perempuan muda itu agak sedikit meremehkan lawannya. Sembari membanting pintu dengan keras, perempuan muda itu kemudian melemparkan beberapa lembar uang kearah Pria tersebut. “Apa maksudmu?” Ungkap pria itu dengan marah. Tanpa menjawab apa-apa perempuan muda itu melempar lagi beberapa uang kertas berwarna biru kearah pria tersebut. Kemudian berseru karena amarahnya sudah membuncah. “ini kan yang kamu inginkan. Ambil semua itu” Geram perempuan muda tersebut. “aku ingin sekali memutuskan hubungan ini sejak lama denganmu. Tapi entah kenapa. Hatiku berkata tidak.” Ujar Shaina dalam hati di hadapan laki-laki yang menyebabkan semua penderitaan ini terjadi. Tapi sayangnya perempuan muda itu sudah terjerembab di jurang cinta terlalu dalam

  • Kekasihku Berengsek   Seperti tersambar petir di siang bolong

    Bab SEPERTI TERSAMBAR PETIR DI SIANG BOLONGDi dalam kamar indekosnya Yudhis kaget bukan kepalang. Jantung Yudhis berdegup lebih kencang dari biasanya. Matanya berkedut, Yudhis ingat dengan jelas ketika bertemu dengan orang tua Shaina waktu itu. Namun, cobaan yang datang silih berganti sepertinya telah menghancurkan kebahagiaan keluarga mereka, itu seperti halnya mewarnai batu taman dengan cantik, namun sebelum taman itu selesai, hujan turun membuat luntur warna yang sudah menghiasi batu yang ada di sana. Dengan pemikiran seperti itu Yudhis merasa kehidupan tidak adil terhadap Shaina. “Si bajingan itu, jika Shaina tidak bekerja untuk melunasi hutang, kejadian seperti ini tidak mungkin akan terjadi.” Umpat Yudhis.Melihat betapa terpukulnya Yudhis, Ghai dan Adit saling memandang satu sama lain. Ghai sendiri menunjukkan campuran emosi di wajahnya saat tau orang tua Shaina sudah tiada. Apalagi dengan cobaan yang menimpa keluarga itu silih berganti. Kemudian mereka berdua

  • Kekasihku Berengsek   Bagas Yudhistira gelisah

    BAB BAGAS YUDHISTIRA GELISAHNyatanya Yudhis enggan untuk mendatangi kediaman orang tua Shaina. Karena Yudhis tahu bahwa kedua orang tua Shaina juga sedang tidak baik-baik saja. Maka dari itu Yudhis tidak mengikuti saran yang diberikan oleh teman-temannya. Yudhis menggerutu dalam hati ”Bua tapa aku ikuti saran mereka, toh mereka juga meninggalkan aku kemarin, di saat aku membutuhkan mereka.” Ungkap Yudhis. Sejurus kemudian pintu kamar Yudhis diketuk dari depan beberapa kali. Namun Yudhis tak juga menanggapi. “ini aku Dhis.” Ujar seseorang dari balik pintu. Suara yang tak asiing lagi di telinga Yudhis. Siapa lagi kalau bukan Anya. Salah satu teman yang cukup dekat dengan Yudhis. “Aku tahu kamu ada di dalam, cepat buka aku ada berita penting untukmu!” Ujar Shaina lagi dengan nada suara memaksa.***“Anya…” Kamu dari mana saja, dari tadi sehabis jam perkuliahan selesai aku mencarimu kemana-mana. Ujar wanita muda itu. Dengan nafas yang terengah-engah wanita muda

  • Kekasihku Berengsek   Tak bisa dihubungi

    BAB TAK BISA DIHUBUNGISebelum Yudhis menunggu di stasiun, satu hari sebelumnya Shaina sempat memberitahu Yudhis untuk menjemputnya. Sambil menanggung kecewa Yudhis segera keluar dari stasiun, terlihat pula Yudhis menggelengkan kepalanya. Lalu Yudhis mampir ke salah satu club malam yang ada di sana untuk sekadar menghilangkan kesedihannya. Yudhis memesan table untuk dirinya sendiri. Kemudian dua botol anggur dan tiga botol bir segera meluncur ke tempat yudhis. Sambil menunggu kabar yang tak kunjung datang dari Shaina, Yudhis menenggak minuman yang ada di mejanya, tak lama kemudian Yudhis tampak mulai mabuk. Salah seorang penari striptis yang ada di club malam dekat stasiun itu menghampiri yudhis. Meminta izin untuk duduk di dekat Yudhis, lantas kemudian mereka mulai berkenalan. Karena sedang mabuk Yudhis sekenanya menimpali obrolan dari penari striptis itu. Entah apa yang dibicarakan oleh penari itu Yudhis menanggapi dengan acuh tak acuh. Disamping itu jug

  • Kekasihku Berengsek   Stasiun

    BAB. STASIUN Bagian IITepat Ketika matahari sepenggalah tingginya. Sesosok laki-laki muda tengah menunggu sesorang di peron salah satu stasiun kereta api di Jakarta. Wajah laki-laki muda itu tampak sumringah. Seperti orang yang sudah lama menanti karena lama tidak bertemu. Setelah semua yang terjadi, Yudhis mendapat kabar bahwa Shaina akan pindah Kembali ke Ibu Kota. Untuk meneruskan kuliahnya yang sempat tertunda karena harus melunasi hutang kala itu. Namun sepertinya Shaina tidak berharap bertemu dengan Yudhis dalam waktu dekat.Yudhis sudah mengatur segala sesuatunya dengan begitu baik. Bahkan meminta bantuan kepada Ghai, dan sahabat-sahabatnya yang lain untuk memberikan kejutan kepada Shaina. Anya diberikan tugas untuk mengobrol dengan Shaina, lalu Ghai diberi tugas sebagai orang yang selalu sigap untuk diperintah kemana saja. “Yang benar saja Dhis, masa kamu suruh aku menjadi seperti babu.” Ungkap Ghai dengan nada mengeluh. “Tolonglah Ghai

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status