Share

Terpuruk

Sudah seminggu Shaina bekerja di restoran yang dikelola oleh anak tertua dari lelaki tua yang ditemuinya di rumah makan waktu itu. Di tempat Shaina bekerja, dia selalu saja mendapat perlakuan yang buruk dari Sebagian rekan karyawan di tempat Shaina bekerja. Sebab mereka cemburu karena banyak pelanggan yang tadinya bersama mereka kemudian lebih memilih Shaina. Memang semenjak Shaina bekerja di restoran itu, tempat itu kemudian menjadi ramai kembali. Kebanyakan pengunjung di restoran itu semua adalah laki-laki. Bahkan banyak diantara mereka yang terang-terangan mengajak Shaina kencan. Pada mulanya Shaina menolak mereka secara halus, namun lama kelamaan Shaina mulai agak ragu dengan keputusannya itu. Sebab uang yang ditawarkan untuk sekali kencan cukup mengiurkan. Diantara beberapa laki-laki hidung belang itu bahkan sudah ada yang berani memegang tangan bahkan hampir memeluk Shaina tanpa sepengetahuannya. Karena itulah rekan-rekan kerja Shaina di restoran banyak yang membenci Shaina. Salah satu diantara rekan yang membenci Shaina ialah Kay. Sebelum Shaina hadir, Kay adalah primadona restoran tersebut. Dengan tubuhnya yang montok, buah dada yang cukup segar, kulit putih, dan matanya yang sayu sudah cukup membuat laki-laki mana pun jatuh kedalam pelukannya. Hampur setiap malam Kay melayani tamu yang datang silih berganti ke restorannya. Maka dari itu semenjak kedatangan Shaina yang lebih muda dan cantik darinya, pelanggan setia Kay beralih mendekati Shaina. Apalagi dengan sikap Shaina yang menolak mereka dengan halus, membuat laki-laki hidung belang menjadi semakin penasaran terhadap Shaina. Karena itu Kay mencoba menimbulkan permusuhan dengan Shaina. Shaina yang mengetahui bahwa Kay mencoba untuk memulai permusuhan dengannya semenjak hari pertama Shaina bekerja bersikap acuh tak acuh saja. Toh menurutnya Kay memang tak lebih cantik darinya. Haha

***

Suatu Ketika, saat Kay sedang mengepel lantai restoran sebelum restoran buka, Kay melihat dari kejauhan Shaina keluar dari ruang menejer sehabis menerima intruksi. Kay berniat untuk mengerjai Shaina dengan membasahi lantai tersebut, agar Ketika Shaina lewat di depannya Shaina terjatuh. Di saat Kay sudah selesai membuat jebakan untuk Shaina, tiba-tiba pintu restoran terbuka dan seorang pria masuk. Pria tersebut masuk ke dalam dan jalannya mengarah ke meja di dekat Kay, namun belum sempat kay melarang pria tersebut. Tiba-tiba terdengar suara gedebuk yang sangat keras. Semua orang yang ada di restoran tersebut kaget dan segera menoleh ke sumber suara. “Ya  ampun, itu Mr. Xiao. Kenapa Mr. Xiao bisa sampai jatuh seperti itu.”. Seru pekerja lainnya.  Semua orang yang ada di restoran tersebut langsung  merasa takut. Terlihat dari mimik wajah semua orang yang ada di restoran itu. Tak terkecuali Kay. Sesegera mungkin menejer restoran yang juga melihat Mr. Xiao terjatuh menghampiri beliau. “anda tidak apa-apa Mr. Xiao” ucap menejer restoran. “siapa yang sengaja melakukan ini” bentak Mr. Xiao. Sambil mencoba untuk berdiri, Mr. Xiao melihat kearah Kay. “apa kamu yang sengaja melakukan itu Kay?.”. sambung Mr. Xiao. Di lihat dari wajah Kay yang sudah sangat ketakutan. Kay tak berani menjawab apa-apa. “jawab!.”. Sergah Mr. Xiao dengan muka yang terlihat sangat marah. Kay masih tak berani menjawab apa-apa. “Baik, kalau kamu memang tak mau menjawab, Aku akan dengan senang hati memberhentikanmu dengan tidak hormat hari ini juga.”. Lanjut Mr. Xiao. “Jawab saja kay.” Tiba-tiba menejer restoran membentak Kay. Kay sendiri masih diam tak bisa mengucapkan satu kata pun. Keringat dingin jelas terlihat mengucur deras di keningnya. Beberapa saat kemudian, Kay berusaha mengambil kesadarannya dan berkata sambil menoleh kearah Shaina. “ Dia yang menyuruhku melakukannya.”. Ucap Kay. Shaina yang mendengar apa yang baru saja diucap Kay, kaget bukan main. Shaina tak tahu menahu dengan apa yang sebenarnya terjadi. Shaina hanya mengetahui bahwa Mr. Xiao terjatuh karena mendengar suara Gedebuk yang sangat kencang. Langsung semua mata yang ada di restoran itu memincingkan mengarah ke Shaina. Jelas Shaina takut bukan kepalang. Tanpa bisa melakukan apa-apa, tiba-tiba terdengar suara “Shaina, cepat masuk kedalam ruangan saya. Begitu juga dengamu Kay”. ucap menejer restoran.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status