Ya Tuhan kalau memang ini sudah takdir ku maka aku ikhlas,aku ikhlas menerima ujian mu ini Tuhan,aku sudah berbuat dosa hingga engkau marah,menghukum ku dengan ujian mu ini.Beri aku keikhlasan yang lapang untuk menerima ini semua.Maaf Tuhan tapi aku harus mengakhiri pernikahan ini,aku kecewa dengannya,dengan apa yang dia perbuatan ini.Padahal aku sedang mencoba untuk mencintai dia sepenuhnya,aku sedang mencoba untuk menerimanya di sisi ku sepenuhnya.Apakah ini jawaban dari mu atas keraguan ku ini Tuhan...??? __________Angga dan kedua orang tuanya telah sampai di kediaman Angga,untuk membicarakan masalah yang sedang mereka hadapi ini."Papa kecewa dengan ini semua." Ucap papa."Mama juga kecewa pah." Jawab mama."Mereka sudah membohongi keluarga kita ma,papa harus tuntut mereka." Ucap papa emosi."Iya pah mama setuju,mereka sudah menginjak-injak harga diri keluarga kita." Sahut mama tak kalah emosi."Angga segera suruh anak buah mu untuk mengemasi baju-baju jalang itu." Uc
Bersyukur mendapatkan pasangan yang bisa menerima ku dengan baik,setelah kejadian seminggu yang lalu,pak Arkan membawaku ke rumah pribadinya,rumah yang dia persiapkan untuk kami tinggali nanti setelah menikah.Rumah yang cukup luas dengan desain minimalis ini,membuat ku takjub."Kamu mau menambahkan apa lagi?" Tanya pak Arkan di belakang ku."Ini sudah cukup mas." Jawabku yang masih fokus berkeliling menatap bangunan ini."Nanti kamu yang pilih furniture nya." Ucapnya."Ko Nisa mas?" Tanyaku."Kan ini rumah mu." Jawabnya melingkarkan tangannya di pinggang ku,seraya memeluk ku dari belakang.Terkejut dengan perlakuan nya ini yang tiba-tiba saja,untuk pertama kalinya kami dalam posisi seintim ini,biasanya hanya sebatas menggenggam tangan,pelukan dan cium pun hanya di jidat dan kepala."Ini rumah mu sayang rumah kita menua bersama kelak." Ucapnya sambil memeluk ku lalu mencium pipiku yang masih bersemu merah."Ada kepiting rebus." Ledeknya tertawa."Mas... " Jawab ku manja.Pak A
Hari ini,hari di mana seseorang akan menyebutkan nama ku dalam ijab Kabul tiba,dia seorang laki-laki yang berhasil meraih hatiku yang sudah tertutup luka di masa lalu,dia yang membukanya dan mengobati luka ini.Semoga dia jawaban dari Tuhan untuk ku.Sedari pagi wajah ku sudah di rias dengan cantik oleh MUA pilihan mba Mita,make up yang Flawless membuat ku menjadi pangling hari ini.Akad nikah rencana nya akan gilar di masjid yang di bangun oleh keluarga pak Arkan,yang tak jauh dari Universitas ku dulu.Dekorasi yang sederhana namun tetap terkesan mewah di pilih oleh mamanya pak Arkan.Kebaya yang ku pakai pun pilihan mamanya pak Arkan di bantu mba Mita,pilihan mereka berdua tak ada yang gagal,semuanya sempurna sekali.Aku suka dengan semua pilihan mereka,ini sesuai dengan pernikahan impian ku.__________ Suara lantang terdengar dari luar kamar rias yang ku tempati ini,pak Arkan sedang mengucapkan ijab kabul,aku bisa melihatnya dari layar televisi yang sengaja di pasan
Sinar mentari pagi membangunkan dua sejoli yang masih terlelap dalam tidurnya saling berpelukan dan mendekap dengan keadaan yang masih polos tanpa busana hanya selimut yang menutupi tubuh ke duanya. Pak Arkan yang terlebih dahulu bangun,di tatapnya sosok perempuan cantik yang berada di dalam pelukannya itu,di elusnya wajah cantik dari kekasih halalnya ini,pak Arkan amat sangat bersyukur bisa memiliki perempuan yang sudah mengganggu hatinya ini,menggoyahkan pintu hatinya hingga hancur dan memasukin ruang kosong di dalamnya,menghancurkan sisa sakit di dalamnya dan di gantikan dengan hati baru,sekali lagi pak Arkan amat sangat bersyukur bisa memiliki bidadari cantik ini. Di kecupnya dahi sang istri berlanjut turun ke kedua matanya yang masih setia terpejam ini lalu makin turun ke kedua pipinya serta hidung dan berakhir di bibir indah sang istri,hingga mengusik tidur istrinya ini. Perlahan Annisa membuka matanya karena merasakan terganggu oleh kecupan sang suami. Pertama yang
Setelah sarapan pasangan pengantin baru ini menghabiskan waktu di dalam kamar sebelum sore nanti chek out dari hotel.Annisa sedang menikmati cemilannya duduk di sofa sambil menonton TV, sedangkan pak Arkan kembali sibuk dengan laptopnya duduk di samping Annisa."Serasa jadi istri kedua." Celetuk Annisa.Pak Arkan menengok ke arah Annisa lalu memeluk dan mencium bibir Annisa sambil terkekeh."Mas... " Rengek Annisa melepaskan pelukan pak Arkan."Istri saya cemburu." Ucap pak Arkan mencubit hidung Annisa."Sana ih,lepasin Nisa,cemilannya jadi tumpah kan ini." Sungut Annisa menunjukkan cemilannya yang sedikit remuk akibat pelukan pak Arkan.Pak Arkan kembali mencium bibir Annisa lalu melepaskan pelukannya."Cari-cari kesempatan aja." Ucap Annisa cemberut yang masih kesal dengan pak Arkan.Pak Arkan hanya tersenyum menanggapinya lalu kembali fokus dengan laptopnya.Hening sesaat hanya suara TV yang terdengar.Annisa yang kembali kesal karena di cuekin"Mas matiin laptopnya Annisa
Samar-samar aku dengar suara mamanya pak Arkan sedang berbicara entah dengan siapa aku tak mengenali suaranya.membuka mata sedikit demi sedikit,yang pertama kali ku lihat ruangan serba putih dengan bau yang menyengat berasal dari obat-obatan. ku lihat mama tak jauh dari tempatku sedang berbicara dengan seorang dokter."Ma... " Panggil ku. mama menengok langsung mendekati ku kuatir. "Kamu sudah sadar sayang." Ucapnya mengusap tangan dan kepalaku sayang."Ada yang sakit? pusing ga sayang?" Tanyanya kuatir."Nisa baik-baik aja ma." Jawabku lirih."Dokter bisa di cek kondisi anak saya?" Pinta mama kepada dokter yang tadi mengobrol bersamanya."Baik bu." Jawab pak dokter seraya memeriksa ku. "Saya periksa dulu ya mba." ijin pak dokter.Aku hanya mengangguk."Kondisi nya sudah baik bu,hanya perlu istirahat saja untuk memulihkan tenaganya." Ucap pak dokter tenang."Syukurlah dokter." Jawab mama."Jangan lupa makan terus di minum obat dan vitaminnya ya bu,saya permisi dulu." Perint
Sudah tiga bulan setelah kejadian itu,kondisi ayah pun sudah membaik,kak Armand dan keluarganya pun memutuskan tinggal bersama dengan ayah,agar ayah tak kesepian,ada cucunya yang selalu menghiburnya setiap hari.Pak Arkan pun membeli rumah tak jauh dari rumah ayah,agar aku bisa mengunjungi ayah setiap saat katanya,pak Arkan memang sangat pengertian.Untuk Rahmah,bu Ajeng dan papanya entah di mana mereka saat ini,anak buah kak Armand dan pak Arkan masih terus mencari nya untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. _________ Duduk di sebuah cafe setelah bertemu klien mewakili kak Armand yang tak bisa bertemu karena sedang menyelesaikan pekerjaan nya yang lain,setelah selesai meeting aku memutuskan untuk bersantai sejenak menikmati kopi di sore hari ini.Pak Arkan masih mengijinkan ku untuk bekerja membantu kak Armand di perusahaan ayah asalkan tetap menjaga kesehatan dan komunikasi kami tetap berjalan lancar.Sebelum bertemu klien tadi aku sudah mengabari pak Arkan,dia ta
GARIS DUA.. Mulutku menganga tak percaya, ku tutup mulutku lalu terisak.Di saat seperti ini kenapa engkau hadirkan dia. Tangis ku pecah tak kuasa menahan beban berat ini,badan ku meluluh ke lantai, duduk dan memeluk kedua lutut ku.Bukan aku tak bersyukur atas kehadiran janin di dalam perut ku tapi kondisinya yang tidak tepat saat ini,pak Arkan yang membohongi ku, apa dia akan menerima janin yang ada di kandungan ku. Setelah tangis ku mereda, ku putuskan untuk mandi dan bersiap untuk pulang.Ya.. setelah memikirkan semuanya aku memutuskan untuk pulang dan mencari tau siapa perempuan yang sedang bersama pak Arkan kemarin di cafe.sebelum pulang ku putuskan untuk memeriksakan kehamilan ku terlebih dahulu,ingin mengetahui kondisinya,sengaja mencari klinik bersalin yang biasa saja karena ingin merahasiakan nya untuk sementara waktu."Selamat ibu,usia kandungan anda sudah memasuki minggu ke 5." jelas dokter tersenyum. "Terimakasih dok,bagaimana kondisinya?" Tanyaku."Janinnya sehat, ib