Share

Bab 15

Mas Anang kembali mengacak-acak rambutnya. Wajah suamiku itu terlihat sangat frustasi sekali. Matanya sudah mendelik marah karena mendengar penolakanku barusan. Tapi, di satu sisi dia juga tidak mengungkapkan kemarahannya padaku seperti biasa. Karena Mas Anang sudah berjanji padaku untuk berubah. Meskipun semua itu hanya sandiwara belaka.

“Oke. Aku nggak akan memaksa kamu lagi. Tapi, beri waktu Yara dua minggu lagi. Jangan tiga hari.”

Dua minggu lagi? Itu berarti setelah mereka melakukan jebakan itu padaku. Aku kembali menggelengkan kepala. “Tidak mau. Batas waktunya tetap tiga hari lagi. Kamu tidak boleh melakukan negosiasi apapun lagi Mas. Atau aku akan memberi tahu Syahdan sekarang juga.”

“Mau kamu apa sih Rum?” Hardik Mas Anang yang akhirnya lepas kendali.

“Mau aku mengambil kembali semua uang yang kamu berikan pada Yara dan Syifa. Apa semua itu masih kurang jelas?” Balasku yang juga berteriak. Kuletakan begitu saja baju yang tadi ku genggam.

“Saat kamu memutuskan untuk berubah,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status