Keluargamu bukan KeluargakuPart 26Pov Noval"Ada seseorang yang akan menjelaskan, tunggu sebentar lagi dia sudah sampai," jawab Kania santai. Yang membuatku jadi semakin bingung.Sesaat kemudian datang seorang perempuan yang sangat aku kenali. Jantungku seakan berhenti berdetak melihat kehadirannya. Mataku membulat sempurna, sepertinya untuk sesaat aku tidak bisa bernafas dengan baik. Apakah rahasia yang selama ini aku tutupi dengan rapat akan terbongkar hari ini juga. Jujur aku belum siap. Aku belum siap dengan semua kemungkinan yang akan terjadi."Vi-vivi…." Aku sangat gugup ketika melihat siapa yang datang. Bagaimana mungkin Kania mengenal Vivi. Jelas-jelas mereka beda kota. Tubuhku bergetar hebat ketika aku melihat Kania memandangku dengan senyuman sinis. Begitu juga dengan Papa dan Mamanya Kania. Mereka tersenyum seakan meremehkan aku.Entah apa yang terjadi, tiba-tiba tubuhku terasa sulit untuk digerakkan. Lidahku kelu, padahal ingin sekali aku menanyakan dari mana mereka sali
Keluargamu bukan KeluargakuPart 27Pov Kania"Kania, kalau kamu nggak sibuk. Tolong ke rumah Mama ya," ucap Mama di telepon. Saat ini aku memang masih di kantor. Karena masih jam tiga sore, tetapi pekerjaanku sudah selesai semuanya. Hanya tinggal membereskan beberapa berkas untuk meeting besok."Iya, Ma. Nanti pulang kantor Kania langsung pulang ke rumah Mama," balasku. Setelah itu panggilan langsung dimatikan oleh Mama.Sebenarnya aku sudah mengatakan pada Mama tentang aku yang kembali bekerja. Hanya saja aku belum menceritakan masalah yang menimpa rumah tanggaku. Aku takut jika bercerita tentang masalah itu, malah akan menjadi beban pikiran. Karena saat ini Mama pasti sedang capek mengurus Papa sakit. Aku sangat merasa bersalah karena sampai saat ini aku belum bisa membantu lebih.Makanya aku berniat untuk kembali bekerja agar bisa memberikan uang jika Mama dan Papa membutuhkan. Aku segera melajukan mobil dengan kecepatan sedang. Untuk ke rumah Mama memakan waktu sekitar tiga puluh
Keluargamu bukan KeluargakuPart 28Pov KaniaSetelah Mama menejelaskan semuanya padaku. Akhirnya aku sadar jika perpisahan ini adalah keputusan terbaik yang harus aku ambil. Tidak ada gunanya mempertahankan rumah tangga yang sudah tidak sehat. Yang ada aku semakin stres dan pusing melihat kelakukan Mas Noval dan keluarganya. Belum lagi adiknya yang selalu meminta uang untuk resepsi pernikahannya.Mas Noval juga sudah sangat keterlaluan. Dia bahkan sudah mempunyai anak dari wanita lain. Berdasarkan keterangan dari wanita yang bernama Vivi itu. Mereka bahkan masih bersama sampai sekarang. Pantas saja Mas Noval selalu pergi ke luar kota setiap seminggu sekali. Yang parahnya lagi wanita itu sudah bersuami."Plis Kania. Dengerin penjelasan Mas dulu. Jangan asal minta cerai gini," bujuk Mas Noval seraya ingin memegang tanganku. Namun dengan cepat aku berusaha menepisnya. Tidak sudi rasanya aku dipegang lagi oleh tangan kotor seperti itu."Cukup, Mas. Semuanya udah jelas. Memangnya penjelas
Keluargamu bukan KeluargakuPart 29Pov KaniaSetelag Mas Noval pulang, kami semua masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa ruang keluarga. Termasuk Bang Reno dan wanita yang bernama Vivi. Semuanya diam dan larut dalam pikiran masing-masing. Kami semua menunggu Papa yang masih belum selesai shalat Magrib.Ponselku dari tadi terus bergetar, tapi aku sama sekali tidak berniat untuk mengangkat telpon dari Ibu. Mas Noval pasti sudah mengadu sama Ibu dan keluarganya. Terbukti bukan hanya Ibu yang menghubungiku dari tadi. Siska dan Mas Seno juga menelponku.Karena merasa risih, akhirnya aku memutuskan untuk mematikan ponsel. Biar saja mereka terus capek menghubungiku. Bukankah bagus jika aku akhirnya pisah dengan Mas Noval. Itu artinya sudah hilang satu beban, seperti kata Ibu kemarin.Sudah banyak sekali luka yang ditorehkan oleh Mas Noval dan Ibu. Seandainya dia jujur dari awal mungkin ceritanya akan beda. Aku tidak akan terkejut dengan semua kenyataan pahit ini.Aku juga tidak pernah memba
Keluargamu bukan KeluargakuPart 30Pov Kania"Iya. Kata Ibu tadi siang dia pergi sama calon suaminya untuk foto prewedding. Tapi pas magrib tiba-tiba Siska telpon sambil menangis dan teriak-teriak minta tolong," lanjut Mas Seno lagi. Aku dan Sonya saling pandang, mungkin pikiran kami sama-sama memikirkan hal yang sama. Siska di culik."Terus gimana? Siska ada bilang apa lagi?" tanyaku lagi."Kata Ibu dia cuma teriak-teriak sambil menangis. Minta tolong, sambil bilang kita ditipu, kita ditipu, gitu aja sih," jawab Mas Seno lagi yang membuatku semakin yakin kalau Siska sebenarnya memang ditipu oleh laki-laki itu. Pantas saja dari tadi dia juga berusaha menghubungiku."Terus sekarang Mas Noval di mana?" tanyaku lagi pada Mas Seno dan Sonya."Dia udah pergi ke kantor polisi. Untuk buat laporan," jawab Sonya cepat."Tetap saja tidak bisa. Polisi hanya akan memproses informasi orang hilang setelag dua kali 24 jam," seruku lagi sehingga membuat keadaan semakin tegang.Ibu sama sekali belum
Keluargamu bukan KeluargakuPart 31POV Noval"Kemana lagi aku harus mencari Siska," gumamku ketika sedang menyetir mobil. Saat ini pikiranku sangat kacau karena masalah yang datang bertubi-tubi.Belum habis masalah karena aku sudah dipecat oleh Reno. Ditambah lagi dengan permintaan cerai dari Kania. Sialan si Vivi, bukannya menutup aib kami. Dia malah menjadi saksi untuk Kania di depan semua orang. Dia sangat egois, mempertahankan rumah tangganya sendiri dengan cara merobohkan rumah tanggaku dan Kania.Aku belum rela sepenuhnya jika Kania meminta cerai. Karena menurutku, selama ini aku sudah menjadi suami yang baik dan bertanggung jawab. Uang bulanan penuh, nafkah lahir batin. Apalagi yang kurang? Padahal dialah yang seharusnya minder, karena sampai detik ini belum juga bisa memberikan aku keturunan.Nafasku tersengal-sengal seperti orang kelelahan jika mengingat semua sikap orang tuanya Kania padaku. Mereka seolah menganggap aku sebagai sampah dan beban bagi anaknya. Belum lagi Reno
Keluargamu bukan KeluargakuPart 32POV Noval"Kita laporkan saja ke polisi. Ini kasus penipuan," usul Sonya."Iya. Kita laporkan ke polisi. Kalau perlu dia aku bunuh sekalian. Jangan sampai kamu menikah dengan penipu seperti dia," geramku."Tapi, Mas….""Tapi apa? Kamu masih ingin membelanya?" hardikku marah."Aku hamil…."Deg!Perkataan Siska barusan seperti hantaman besar yang berhasil merobohkan tubuhku. Aku tau Siska tidak main-main dengan ucapannya. Jujur saat ini aku sama sekali tidak bisa berkata-kata. Tidak ada yang bisa aku lakukan kecuali diam. Bagaimana bisa Tuhan memberikan keluarga kami cobaan yang bertubi-tubi seperti ini. Apa salah kami?Tangis Ibu kembali pecah saat mendengar pernyataan Siska. Ibu berkali-kali hampir pingsan jika tidak dipegang oleh Sonya. Sedangkan Siska masih sibuk menangis meratapi nasibnya yang sangat buruk. Mas Seno dengan Kania masih diam, mungkin mereka sama sepertiku. Tidak tau harus berbuat apalagi."Kenapa kamu begitu murahan!" bentakku kare
Keluargamu bukan KeluargakuPart 33POV Noval"Noval, cepat jelaskan apa maksud Kania barusan!" tegas Ibu sambil berkacak pinggang."Kamu nggak bercanda kan, Kania?" tanya Mas Seno lagi memastikan."Tentu saja tidak, Mas. Aku bahkan sudah mempunyai bukti atas perselingkuhan mereka. Juga menghadirkan wanita itu sebagai saksi, jika perlu aku juga akan menyuruhnya membawa anak mereka nanti di persidangan," jawab Kania santai sambil melipat tangan di depan dada. Sangat sombong."Diam kamu, Kania. Jangan asal bicara, kamu masih istriku sekarang dan sampai kapanpun itu," hardikku marah. Bukannya takut, Kania malah tersenyum mengejek melihatku tegang.Seharusnya dia takut karena aku memarahinya, tapi nyatanya Kania sama sekali tidak gentar. Apa dia akan membongkar semuanya malam ini. Tapi jika Ibu tau, bagaimana."Jadi kamu selingkuh dari Kania, Noval?" tanya Mas Seno menatapku tidak percaya. Aku tau ada matanya menyiratkan kekecewaan. Tapi aku bisa apa, hubunganku dengan Vivi lebih dulu ter