Share

41. Mira Kerasukan

Tok tok tok!

Deg! Siapa itu? Siapa yang bertamu maghrib-maghrib begini.

Apa jangan-jangan Pakdhe?

Setelah malam itu, saat Mas Darma datang padaku, aku menjadi begitu trauma. Aku khawatir kejadian yang sama akan terulang.

Tok tok tok!

Entah kenapa, detak jantungku makin berpacu dengan hebat seiring ketukan pintu yang terdengar.

"Assalamualaikum, Nduk. Ini Budhe."

Seketika aku bernapas lega ketika mendengar ucapan salam dari luar sana. Rupanya benar, Pakdhe dan Budhe di depan. Ah, aku terlalu paranoid saat ini. Menjadi begitu penakut. Gegas aku membuka pintu.

"Waalaikumussalam, Budhe," sahutku sembari membuka pintu.

"Ini, dimakan." Budhe menyodorkan rantang.

"Budhe, aku mohon jangan repot-repot. Aku jadi gak enak. Budhe dan Pakdhe sudah mau membantu kami itu sudah sangat terima kasih," kataku tak enak hati. Kuletakkan rantang itu di meja bulat sudut ruangan.

"Sudah sudah, itu namanya rezeki. Wong Budhe juga gak kerepotan kok," timpal Pakdhe. "Oh iya, di mana benda itu, Nduk? Kita bis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status