Share

Racun

Author: Planet Zamzan
last update Last Updated: 2025-06-10 05:01:07

Rachel terkejut. Dadanya terasa sesak mendengar kata itu.

"Sejenis racun apa?" tanyanya dengan suara bergetar.

Rina meletakkan botol itu di atas meja dengan hati-hati. "Ini bukan racun yang bekerja seketika. Orang yang meminumnya tidak akan langsung mati. Tapi jika dikonsumsi secara rutin, dalam jumlah tertentu, bisa berakibat fatal."

Rachel menelan ludah, perasaannya semakin tidak enak. "Jadi… kalau seseorang minum ini setiap hari?"

Rina menatapnya tajam. "Hanya butuh sekitar tiga sampai lima botol, dan nyawanya tidak akan bisa diselamatkan."

Rachel merasa tubuhnya melemas. Pikirannya berputar, mengingat kembali botol kecil yang pernah ia lihat, botol kecil yang sama dengan ini.

"Apa racun ini bisa terdeteksi dalam darah?" tanyanya, berharap ada celah untuk menyangkal apa yang ia pikirkan.

Bab 28

Rina menggeleng. "Tidak semudah itu. Racun ini sangat halus dan tidak akan terlihat dalam tes darah biasa. Bahkan jika seseorang meninggal karena ini, hasil autopsi standar tidak akan menemu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kembalinya Hasrat Sang CEO   Pengkhianatan Yang Sesungguhnya

    Wilona turun dari mobilnya dengan langkah tergesa-gesa, matanya merah dan sembab setelah menangis sepanjang perjalanan. Rumah mewah di depannya berdiri megah dengan pagar tinggi dan halaman luas yang tertata rapi. Tanpa ragu, Wilona langsung masuk ke dalam, membuat para pelayan yang melihatnya terkejut.“Nyonya Wilona?” salah satu pelayan memanggil, tapi Wilona tidak peduli. Ia terus berjalan dengan penuh emosi, langsung menuju ruang makan di mana Richard sedang duduk menikmati sarapannya.Richard mengangkat wajahnya, terkejut melihat Wilona yang datang tanpa pemberitahuan. Namun, sebelum sempat bertanya, Wilona sudah berlari ke arahnya dan langsung memeluknya erat.“Wilona? Apa yang terjadi?” tanya Richard, masih bingung dengan situasi ini.Wilona menenggelamkan wajahnya di dada Richard, tubuhnya bergetar menahan isak tangis. “Aku benci dia, Richard! Aku benci Arman! Aku ingin dia hancur! Aku ingin dia mati!” serunya dengan suara yang penuh kemarahan dan kepedihan.Richard terdiam se

  • Kembalinya Hasrat Sang CEO   Akibat Yang Harus Dipikul

    Damar terdiam, merenungkan kata-kata Rachel. Ada benarnya. Wilona mungkin bukan istri yang baik baginya, tapi sebagai seorang ibu, ia pasti punya ketakutannya sendiri. Namun, itu tetap tidak mengubah kenyataan bahwa saat ini, Wilona justru memperburuk keadaan.Damar menatap Rachel dengan sungguh-sungguh. "Aku ingin kau tetap berada di sisiku, Rachel. Aku tidak bisa menghadapi ini sendirian."Rachel menatapnya dengan lembut, lalu mengangguk. "Aku akan selalu di sini, Arman. Aku janji."Untuk pertama kalinya dalam beberapa hari terakhir, Damar merasa ada seseorang yang benar-benar mendukungnya. Meski dunia terasa begitu berat, setidaknya dia tahu ada satu orang yang bisa dia andalkan.Di tengah keheningan yang melingkupi ruangan, Damar menatap Rachel dengan penuh arti. Ada kelelahan dalam sorot matanya, tetapi juga ada sesuatu yang lain sesuatu yang lebih dalam. Sesuatu yang telah lama ia tahan, tapi kini semakin sulit untuk diredam. “Rachel…” suara Damar terdengar serak, nyaris sepert

  • Kembalinya Hasrat Sang CEO   Dukungan Di Tengah Badai

    Damar mencoba menahan Wilona, tapi wanita itu sudah melepaskan amarahnya.“Dengar, anak kita tidak bersalah! Itu kecelakaan! Kalian tidak bisa begitu saja menyalahkan Zicho!” suara Wilona meninggi, penuh emosi.Papa korban menatap Wilona dengan mata berkilat. “Tidak bersalah, katamu? Anakmu balapan liar! Dia menabrak anak kami yang sedang menyebrang! Itu pembunuhan!”Wilona mendengus. “Jangan bicara seolah anak kalian tidak bersalah juga! Siapa suruh dia menyeberang jalan tanpa hati-hati? Kalian hanya mencari kambing hitam!”Plak!Tamparan keras dari ibu korban mendarat di pipi Wilona, membuat ruangan itu seketika terdiam.“Kalian sungguh tidak punya hati!” isak ibu korban, suaranya penuh luka. “Anak kalian masih hidup, tapi anakku sudah mati! Dan sekarang, kau berani mengatakan bahwa ini bukan salah anakmu?”Wilona terkejut, tangannya menyentuh pipinya yang memerah. Namun, bukannya sadar, ia justru semakin marah.“Kami bisa menuntut balik atas pencemaran nama baik!” katanya, matanya

  • Kembalinya Hasrat Sang CEO   Pertengkaran Ayah Dan Anak

    Rachel yang sejak tadi terpaku, tersentak dan segera maju untuk menghentikan Damar yang hendak memukul Albert lagi. "Pak Arman, jangan lakukan ini di sini!" bisiknya panik sambil menahan tangannya.Namun, Zizi justru tertawa sinis. "Lucu sekali," katanya dengan mata penuh kebencian. "Papa bisa selingkuh dengan wanita murahan, tapi aku tidak boleh melakukan hal yang sama?"Damar menegang, matanya membara oleh amarah. Tangannya mengepal, ingin sekali ia menampar anaknya sendiri, tapi Zizi berdiri menantangnya tanpa rasa takut sedikit pun.Rachel akhirnya ikut bicara, suaranya tegas namun tetap lembut. "Zizi, suatu hari kau akan menyesali perbuatanmu. Kau akan hamil karena kebodohanmu ini dan kehilangan segalanya."Zizi menatap Rachel tajam. "Memangnya itu bukan yang aku inginkan?" ia membentak. "Aku ingin pergi dari rumah neraka itu! Aku ingin hidup dengan pria yang aku cintai! Jika itu harus kulakukan untuk bebas, aku akan melakukannya!"PLAK!Tamparan Damar mendarat di pipi Zizi, meng

  • Kembalinya Hasrat Sang CEO   Kenangan Di Pasar Malam

    Damar menarik napas dalam-dalam, lalu menatap Rachel dengan serius."Aku akan menjadi diri yang baik untukmu sekarang," ucapnya dengan nada tulus.Rachel terdiam sesaat, tampak tidak begitu mengerti maksud ucapan Damar. Tapi ia tersenyum, lalu kembali mengambil gelas anggurnya dan menyesapnya perlahan."Aku akan menunggu buktinya, Pak Arman."Damar tersenyum kecil, meski hatinya penuh dengan perasaan yang bertolak belakang. “Aku ke toilet dulu,” ucap Rachel dan pergi dari sana.Rachel berdiri di depan wastafel toilet restoran, menatap bayangannya di cermin dengan tatapan kosong. Tangannya sedikit gemetar saat ia menyentuh dadanya, merasakan jantungnya yang berdetak lebih cepat dari biasanya."Tidak boleh seperti ini," gumamnya pada dirinya sendiri.Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Perasaan ini… seharusnya tidak ada. Ia datang ke kehidupan Damar atau lebih tepatnya, kehidupan Arman dengan satu tujuan.Balas dendam.Ia ingin merebut hatinya. Ia ingin menghancurka

  • Kembalinya Hasrat Sang CEO   Pengungkapan Rahasia

    Zizi menggigit bibirnya, jelas tidak puas dengan jawaban itu. Namun, ia tahu ibunya tidak akan menjawab lebih jauh. Ia melanjutkan makannya, meskipun pikirannya tetap dipenuhi berbagai pertanyaan.Tiba-tiba, Wilona mengerutkan kening ketika melihat sesuatu di leher putrinya. Ia menyipitkan mata, mencoba melihat lebih jelas."Zizi, itu apa di lehermu?" tanyanya curiga.Zizi tersentak, tangannya refleks menutupi bagian lehernya. "H-hah? Ini... digigit nyamuk, Ma," jawabnya tergagap, jelas gugup.Wilona menatapnya sejenak, lalu menghela napas. "Kalau begitu, nanti pergi ke dokter. Jangan dibiarkan."Zizi mengangguk cepat, bersyukur ibunya tidak banyak bertanya.Wilona kemudian mengalihkan pandangannya pada Zicho, yang sejak tadi hanya makan dengan ekspresi bosan."Zicho, kamu masih bermain dengan geng motor?" tanyanya tajam.Zicho menghentikan makannya, lalu menatap Wilona dengan ekspresi tak senang. "Kenapa, Ma?""Kamu masih terlalu kecil untuk terlibat dengan hal seperti itu," ujar Wil

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status