Share

6. Api Pelahap Langit.

"Dan ini..."

Swoooosh!

Api hitam menari nari ditangan Luo Xiang. Menganalisis kekuatan api tersebut, Luo Xiang sedikit merasa familiar saat merasakan sedikit hawa iblis terkandung didalam api ini.

"Bukankah ini api Pelahap Langit!" kejutan terlihat dikedua mata Luo Xiang.

Ditengah rasa keterkejutannya, Luo Xiang teringat akan pemilik api Pelahap Langit sebelumnya. Senyum tipis terukir disaat mengingat sosok Pangeran Iblis Hai Long yang telah tewas ditangannya.

'Sayangnya api ini sudah tidak berada dimasa kejayaannya... Karena telah menjadi milikku, kupastikan kau akan menjadi salah satu senjata rahasiaku kelak...' gumam Luo Xiang merasa senang.

Setelah menyimpan kembali api Pelahap Langit kedalam tubuhnya, kini Luo Xiang harus berpikir bagaimana cara keluar dari jurang yang dalam ini. Karena bagaimanapun, jurang ini terlihat sangat gelap. Bahkan, tidak ada cara jalan keluar kecuali harus menaiki dinding jurang tersebut.

Swuuuuush!

Memilih untuk menaikan ranah Kultivasinya, Luo Xiang segera mengeluarkan puluhan mutiara jiwa hewan Iblis yang telah ia bunuh. Duduk tenang, Luo Xiang mulai menyerap puluhan mutiara jiwa tersebut.

"Teknik Naga Pelahap Jiwa!" sebuah teknik Kultivasi digunakan oleh Luo Xiang. Seketika puluhan mutiara jiwa hancur menjadi debu lalu energinya memasuki tubuh Luo Xiang.

Dantian yang telah pulih kini bergejolak disaat energi dari mutiara Jiwa memasuki tubuh. Hingga sebuah ledakan kecil terdengar didalam tubuh Luo Xiang.

Baaams!

'Dao Awal bintang satu!'

Baaams!

'Dao Awal bintang dua!'

Sepuluh menit kemudian, kerutan muncul diwajah Luo Xiang. Karena energi dari mutiara jiwa hewan Iblis telah terserap sepenuhnya, namun anehnya ia tidak merasakan tanda tanda akan menerobos ke tingkat yang lebih tinggi lagi.

"Ba-bagaimana bisa!" Luo Xiang kembali memeriksa Dantiannya.

Hal mengejutkan kembali terjadi, setelah memeriksa kondisi Dantiannya. Nyatanya, Dantiannya lebih luas dari Kultivator pada umumnya.

"Jika begini bukankah aku membutuhkan sumber daya yang lebih banyak dari Kultivator lain?" tanya dipikirannya sendiri.

Merasa tidak ada gunanya mengeluh atas kenyataan yang ada. Luo Xiang mengeluarkan sepasang pisau kecil dari dalam cincin ruangnya. Perlahan tapi pasti, ia mulai memanjat dengan menancapkan satu persatu pisau itu kearah dinding jurang.

Satu jam kemudian, meski sedikit lelah. Melihat usahanya akan terbayar karena ujung jurang telah terlihat. Luo Xiang mulai mempercepat gerakannya untuk segera keluar dari dalam jurang.

"A-akhirnya..."

'Hoosh! Hoosh!' merasa lelah, Luo Xiang segera menyetabilkan stamina sekaligus menyerap energi Qi disekitarnya.

Beberapa menit mengumpulkan energi Qi, Luo Xiang kembali melakukan pemburuan hewan Iblis. Karena bagaimanapun, ia harus menjadi lebih kuat dari sebelumnya.

Bergerak cepat menggunakan ilmu meringankan tubuhnya, Luo Xiang kini terus bergerak hingga menemukan kawanan serigala bertaring emas dihadapannya.

"Akhirnya ketemu juga."

Bersikap waspada, karena dihadapannya adalah hewan Iblis tingkat satu dan dua. Apalagi mereka adalah hewan Iblis yang mengandalkan pertarungan secara kelompok, Luo Xiang mulai mengeluarkan pedang dari dalam cincin ruangnya.

Bagi kawanan serigala taring emas, mereka yang melihat seekor mangsa mulai bergerak mengepung pergerakan Luo Xiang. Namun yang tidak mereka tahu, nyawa merekalah yang berada di ujung tanduk.

Swuuuush!

Memutar tubuhnya sembari menebas pedang kearah timur, Luo Xiang segera bergerak dengan cepat sambil mengarahkan serangan pedang kearah serigala tingkat satu. Hal ini sengaja dilakukan agar pertahanan kelompok serigala taring emas menjadi lemah.

Slaaaash! Slaaaash!

Dan benar saja, setelah dua serigala taring emas terbunuh. Kawanan serigala taring emas mundur dan hanya menatap tajam pemuda yang telah membunuh rekan mereka.

'Auuuuuu!'

'Auuuuuu!'

Seriga taring emas mengaum secara bersamaan. Mereka yang telah marah karena rekan mereka tewas kembali bergerak, dan menyerang Luo Xiang secara bersamaan.

Serangan yang kompak, dan menargetkan segala arah dari tubuh Luo Xiang. Membuat Luo Xiang harus bergerak zig zag, sembari menghindari serangan beruntun yang terus mengarah ke tubuhnya.

"Hmmmp!"

Slaaash! Slaaaash!

Menghentakan kakinya, Luo Xiang memutar tubuhnya sembari menebas pedangnya kearah kanan. Sontak kawanan serigala taring emas kembali mundur, namun mereka yang terlambat dengan gerakan cepat Luo Xiang hanya bisa pasrah menerima ajal kematian mereka.

"Tarian Pedang Phoenix!"

Luo Xiang semakin gencar menyerang kawanan serigala dengan memanfaatkan gerakan mundur mereka. Hanya dengan hitungan detik, Luo Xiang juga telah menggunakan teknik berpedangnya. Hingga puluhan serigala harus tewas dengan luka pedang yang memotong kepala dari tubuh mereka.

Beberapa menit membunuh kawanan hewan iblis tingkat satu dan dua. Luo Xiang akhirnya benar benar membunuh mereka tanpa menyisakan satupun yang hidup.

"Selesai juga."

Swuuuush! Swuuuush!

Lima pemuda muncul dari balik celah pepohonan. Wajah mereka begitu senang melihat puluhan hewan iblis tingkat satu dan dua telah kehilangan nyawanya. Bahkan, mata keserakahan terlihat di sepasang mata mereka.

"Serahkan mutiara jiwanya... Maka kau bisa pergi tanpa merasakan rasa sakit...," salah satu pemuda berkata dengan nada dingin kearah Luo Xiang.

Seketika raut wajah Luo Xiang berubah menjadi datar. Amarahnya bergejolak karena ia tahu mereka ingin merampas hasil buruannya.

"Aku sarankan kalian saja yang pergi meninggalkan tempat ini... Atau nyawa kalian adalah bayarannya!"

Seketika ancaman itu hanya ditanggapi dengan tawa gila dari salah satu rombongan pemuda tersebut.

"Hahahaha! Hanya mengandalkan keberadaanmu saja?!"

Swuuuung!

Kelima pemuda itu memperlihatkan ranah Kultivasi mereka ditingkat Dao Awal bintang empat dan lima. Hal ini membuat wajah Luo Xiang berubah menjadi datar.

"Apa sekarang kau takut?"

"Takut? Apa itu takut... Didalam hidupku, tidak ada rasa takut untuk menghadapi orang bodoh seperti kalian!"

Swuuuush!

Luo Xiang bergerak cepat sambil bersiap melancarkan sebuah tinju kearah wajah salah satu pemuda yang ada didepannya. Namun Wei Ho yang menjadi sasaran menjadi kalang kabut, karena gerakan pemuda dihadapannya tidak bisa dia ikuti dengan matanya sendiri.

Baaaaams!

"Sa-sangat cepat!" ucap keempat rekannya secara kompak.

Melihat empat rekannya hanya diam mematung. Wei Ho segera menyeimbangkan tubuhnya dan mengutuk keras perbuatan keempat rekannya.

"Sialan! Apa yang kalian lihat! Serang dia bodoh!"

"Baik!"

Keempat rekan Wei Ho menyerang kompak ke arah Luo Xiang. Namun dengan mudah Luo Xiang dapat menghindarinya. Menggeser sedikit tubuhnya, Luo Xiang membalas serangan dengan salah satu telapak tangannya.

Plaaak! Plaaak! Plaaak! Plaaak!

Empat tamparan keras mendarat di pipi keempat rekan Wei Ho secara bergantian. Seketika Luo Xiang mundur dan memunguti mutiara jiwa hewan iblis yang berserakan dibawahnya.

"Pergilah... Aku anggap masalah ini telah berakhir, kelak jika kita bertemu lagi... Dan kalian masih bertindak bodoh seperti ini, aku benar benar akan membunuh kalian tanpa ampun!" meski berucap tenang, ancaman Luo Xiang terdengar seperti guntur yang menyambar pendengaran mereka.

Keempat rekan Wei Ho hanya mengangguk, namun tidak dengan Wei Ho. Karena bagaimanapun ia adalah putra ketiga dari patriak Wei. Karena Luo Xiang telah mempermalukannya, tanpa memperdulikan ancaman. Wei Ho segera melesat disaat Luo Xiang tengah asik memunguti mutiara jiwa hewan iblis dibawahnya.

Merasa Wei Ho tidak mengindahkan kata katanya. Senyuman tipis kini terukir disudut bibir Luo Xiang.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Al_Fazza
Untuk update rutin dilanjut tgl 1 bulan depan ya! Jangan lupa untuk menambahkan cerita ini kedalam Pustaka. selamat membaca ^°^
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status