"Dan ini..."
Swoooosh!Api hitam menari nari ditangan Luo Xiang. Menganalisis kekuatan api tersebut, Luo Xiang sedikit merasa familiar saat merasakan sedikit hawa iblis terkandung didalam api ini."Bukankah ini api Pelahap Langit!" kejutan terlihat dikedua mata Luo Xiang.Ditengah rasa keterkejutannya, Luo Xiang teringat akan pemilik api Pelahap Langit sebelumnya. Senyum tipis terukir disaat mengingat sosok Pangeran Iblis Hai Long yang telah tewas ditangannya.'Sayangnya api ini sudah tidak berada dimasa kejayaannya... Karena telah menjadi milikku, kupastikan kau akan menjadi salah satu senjata rahasiaku kelak...' gumam Luo Xiang merasa senang.Setelah menyimpan kembali api Pelahap Langit kedalam tubuhnya, kini Luo Xiang harus berpikir bagaimana cara keluar dari jurang yang dalam ini. Karena bagaimanapun, jurang ini terlihat sangat gelap. Bahkan, tidak ada cara jalan keluar kecuali harus menaiki dinding jurang tersebut.Swuuuuush!Memilih untuk menaikan ranah Kultivasinya, Luo Xiang segera mengeluarkan puluhan mutiara jiwa hewan Iblis yang telah ia bunuh. Duduk tenang, Luo Xiang mulai menyerap puluhan mutiara jiwa tersebut."Teknik Naga Pelahap Jiwa!" sebuah teknik Kultivasi digunakan oleh Luo Xiang. Seketika puluhan mutiara jiwa hancur menjadi debu lalu energinya memasuki tubuh Luo Xiang.Dantian yang telah pulih kini bergejolak disaat energi dari mutiara Jiwa memasuki tubuh. Hingga sebuah ledakan kecil terdengar didalam tubuh Luo Xiang.Baaams!'Dao Awal bintang satu!'Baaams!'Dao Awal bintang dua!'Sepuluh menit kemudian, kerutan muncul diwajah Luo Xiang. Karena energi dari mutiara jiwa hewan Iblis telah terserap sepenuhnya, namun anehnya ia tidak merasakan tanda tanda akan menerobos ke tingkat yang lebih tinggi lagi."Ba-bagaimana bisa!" Luo Xiang kembali memeriksa Dantiannya.Hal mengejutkan kembali terjadi, setelah memeriksa kondisi Dantiannya. Nyatanya, Dantiannya lebih luas dari Kultivator pada umumnya."Jika begini bukankah aku membutuhkan sumber daya yang lebih banyak dari Kultivator lain?" tanya dipikirannya sendiri.Merasa tidak ada gunanya mengeluh atas kenyataan yang ada. Luo Xiang mengeluarkan sepasang pisau kecil dari dalam cincin ruangnya. Perlahan tapi pasti, ia mulai memanjat dengan menancapkan satu persatu pisau itu kearah dinding jurang.Satu jam kemudian, meski sedikit lelah. Melihat usahanya akan terbayar karena ujung jurang telah terlihat. Luo Xiang mulai mempercepat gerakannya untuk segera keluar dari dalam jurang."A-akhirnya..."'Hoosh! Hoosh!' merasa lelah, Luo Xiang segera menyetabilkan stamina sekaligus menyerap energi Qi disekitarnya.Beberapa menit mengumpulkan energi Qi, Luo Xiang kembali melakukan pemburuan hewan Iblis. Karena bagaimanapun, ia harus menjadi lebih kuat dari sebelumnya.Bergerak cepat menggunakan ilmu meringankan tubuhnya, Luo Xiang kini terus bergerak hingga menemukan kawanan serigala bertaring emas dihadapannya."Akhirnya ketemu juga."Bersikap waspada, karena dihadapannya adalah hewan Iblis tingkat satu dan dua. Apalagi mereka adalah hewan Iblis yang mengandalkan pertarungan secara kelompok, Luo Xiang mulai mengeluarkan pedang dari dalam cincin ruangnya.Bagi kawanan serigala taring emas, mereka yang melihat seekor mangsa mulai bergerak mengepung pergerakan Luo Xiang. Namun yang tidak mereka tahu, nyawa merekalah yang berada di ujung tanduk.Swuuuush!Memutar tubuhnya sembari menebas pedang kearah timur, Luo Xiang segera bergerak dengan cepat sambil mengarahkan serangan pedang kearah serigala tingkat satu. Hal ini sengaja dilakukan agar pertahanan kelompok serigala taring emas menjadi lemah.Slaaaash! Slaaaash!Dan benar saja, setelah dua serigala taring emas terbunuh. Kawanan serigala taring emas mundur dan hanya menatap tajam pemuda yang telah membunuh rekan mereka.'Auuuuuu!''Auuuuuu!'Seriga taring emas mengaum secara bersamaan. Mereka yang telah marah karena rekan mereka tewas kembali bergerak, dan menyerang Luo Xiang secara bersamaan.Serangan yang kompak, dan menargetkan segala arah dari tubuh Luo Xiang. Membuat Luo Xiang harus bergerak zig zag, sembari menghindari serangan beruntun yang terus mengarah ke tubuhnya."Hmmmp!"Slaaash! Slaaaash!Menghentakan kakinya, Luo Xiang memutar tubuhnya sembari menebas pedangnya kearah kanan. Sontak kawanan serigala taring emas kembali mundur, namun mereka yang terlambat dengan gerakan cepat Luo Xiang hanya bisa pasrah menerima ajal kematian mereka."Tarian Pedang Phoenix!"Luo Xiang semakin gencar menyerang kawanan serigala dengan memanfaatkan gerakan mundur mereka. Hanya dengan hitungan detik, Luo Xiang juga telah menggunakan teknik berpedangnya. Hingga puluhan serigala harus tewas dengan luka pedang yang memotong kepala dari tubuh mereka.Beberapa menit membunuh kawanan hewan iblis tingkat satu dan dua. Luo Xiang akhirnya benar benar membunuh mereka tanpa menyisakan satupun yang hidup."Selesai juga."Swuuuush! Swuuuush!Lima pemuda muncul dari balik celah pepohonan. Wajah mereka begitu senang melihat puluhan hewan iblis tingkat satu dan dua telah kehilangan nyawanya. Bahkan, mata keserakahan terlihat di sepasang mata mereka."Serahkan mutiara jiwanya... Maka kau bisa pergi tanpa merasakan rasa sakit...," salah satu pemuda berkata dengan nada dingin kearah Luo Xiang.Seketika raut wajah Luo Xiang berubah menjadi datar. Amarahnya bergejolak karena ia tahu mereka ingin merampas hasil buruannya."Aku sarankan kalian saja yang pergi meninggalkan tempat ini... Atau nyawa kalian adalah bayarannya!"Seketika ancaman itu hanya ditanggapi dengan tawa gila dari salah satu rombongan pemuda tersebut."Hahahaha! Hanya mengandalkan keberadaanmu saja?!"Swuuuung!Kelima pemuda itu memperlihatkan ranah Kultivasi mereka ditingkat Dao Awal bintang empat dan lima. Hal ini membuat wajah Luo Xiang berubah menjadi datar."Apa sekarang kau takut?""Takut? Apa itu takut... Didalam hidupku, tidak ada rasa takut untuk menghadapi orang bodoh seperti kalian!"Swuuuush!Luo Xiang bergerak cepat sambil bersiap melancarkan sebuah tinju kearah wajah salah satu pemuda yang ada didepannya. Namun Wei Ho yang menjadi sasaran menjadi kalang kabut, karena gerakan pemuda dihadapannya tidak bisa dia ikuti dengan matanya sendiri.Baaaaams!"Sa-sangat cepat!" ucap keempat rekannya secara kompak.Melihat empat rekannya hanya diam mematung. Wei Ho segera menyeimbangkan tubuhnya dan mengutuk keras perbuatan keempat rekannya."Sialan! Apa yang kalian lihat! Serang dia bodoh!""Baik!"Keempat rekan Wei Ho menyerang kompak ke arah Luo Xiang. Namun dengan mudah Luo Xiang dapat menghindarinya. Menggeser sedikit tubuhnya, Luo Xiang membalas serangan dengan salah satu telapak tangannya.Plaaak! Plaaak! Plaaak! Plaaak!Empat tamparan keras mendarat di pipi keempat rekan Wei Ho secara bergantian. Seketika Luo Xiang mundur dan memunguti mutiara jiwa hewan iblis yang berserakan dibawahnya."Pergilah... Aku anggap masalah ini telah berakhir, kelak jika kita bertemu lagi... Dan kalian masih bertindak bodoh seperti ini, aku benar benar akan membunuh kalian tanpa ampun!" meski berucap tenang, ancaman Luo Xiang terdengar seperti guntur yang menyambar pendengaran mereka.Keempat rekan Wei Ho hanya mengangguk, namun tidak dengan Wei Ho. Karena bagaimanapun ia adalah putra ketiga dari patriak Wei. Karena Luo Xiang telah mempermalukannya, tanpa memperdulikan ancaman. Wei Ho segera melesat disaat Luo Xiang tengah asik memunguti mutiara jiwa hewan iblis dibawahnya.Merasa Wei Ho tidak mengindahkan kata katanya. Senyuman tipis kini terukir disudut bibir Luo Xiang."Tebasan Pedang Setan!" Wei Ho berteriak sembari melepaskan serangan pedangnya. Swuuuush! Memutarkan tubuhnya, Luo Xiang menggunakan pedangnya untuk menahan lesatan energi pedang. Baaams! Fluktuasi energi terjadi, debu seketika beterbangan. Melihat jurusnya mengenai target, Wei Ho mengira telah berhasil membunuh Luo Xiang. "Lihatlah! Hanya sampah saja kalian sudah ketakutan!"Debu yang berterbangan mulai menghilang, kini keempat rekan Wei Ho tidak menanggapi ucapan Wei Ho, melainkan mereka menelan ludah secara bersamaan disaat Luo Xiang telah berada dibelakang tubuh Wei Ho. Terlihat seperti menggunakan bahasa isyarat. Keempat rekan Wei Ho hanya bisa memelototi Wei Ho menggunakan mata mereka. Melihat reaksi rekannya, Wei Ho tidak bodoh. Dengan cepat ia memutarkan tubuhnya. Namun hanya beberapa detik, pandangannya seketika berubah menjadi gelap. Dan untuk terakhir kalinya, Wei Ho tidak bisa menggerakan tubuhnya. "Ka-kau membunuh...""Pergilah sebelum giliran kalian tiba!"Ancaman
"Langkah Pedang Hantu!" Luo Jin mengeluarkan jurus berpedangnya. Swuuuush! Bagaikan hantu, Luo Jin bergerak Zig Zag dengan kecepatan yang cukup mengejutkan bagi Luo Xiang. Namun, pengalaman bertarung Luo Xiang melebihi dari Luo Jin itu sendiri. Hingga semua gerakan jurus itu mampu dihindari dengan baik oleh Luo Xiang. "Bocah ini..."Swuuuush! Klaaang! Melihat celah pada jurus kakeknya, Luo Xiang segera memutarkan tubuhnya, sembari menyerang dengan pedang, tepat di tengah mata pedang milik Luo Jin. Hingga membuat pedang ditangan Luo Jin harus patah menjadi dua bagian. "Ini... ""Kek kamu kalah!"Luo Jin mengangguk, sudah jelas jika dilanjutkan dirinya lah yang kalah. Namun, Luo Jin tidak bisa berpikir jernih semenjak kapan cucunya ini memiliki teknik ilmu berpedang semengerikan ini. "Apa kakek masih mau menahanku bertarung dengan Han Lu?""Tentu tidak... Jika kau sudah membulatkan tekad, kakek hanya bisa menyetujuinya."Setelah berbincang panjang lebar, keduanya memutuskan untuk k
Kedua tetua dari klan Wei terdiam, keduanya mulai saling pandang dan akhirnya menganggukan kepalanya secara kompak. "Hahaha! Jika itu keinginan kalian, kami benar benar akan membuka surat terbuka untuk berperang!"Baaams! Wei Tian segera meledakan sebuah bola kecil. Hanya hitungan detik, muncul asap yang merupakan pengalihan keduanya untuk kabur. Swuush! Hanya beberapa detik, keduanya telah lenyap dari pandangan. Melihat kepergian mereka, apalagi tidak ada jejaknya, Luo Jin sedikit bisa meredakan kemarahannya. "Han Yu... Jika kau tidak menyentuh Luo Lan, mungkin aku tidak ingin meminta nyawamu... Namun kenyataannya kamu telah melakukan hal yang tidak seharusnya kamu lakukan... Jadi, serahkan nyawamu... Atau pembantaian massal akan menjadi bayarannya di klan Han...," ucap dingin Luo Jin. Han Yu yang tahu tidak bisa berbuat apapun, apalagi melihat lima tetua dari klan Luo yang pastinya lebih kuat darinya itu memejamkan matanya. "Baiklah aku akan...""Tunggu!" Luo Xiang memotong pe
Melihat kematian anaknya yang malang, Han Yu hanya bisa memejamkan matanya."Xianger mari kita kembali..." Luo Xiang mengangguk kemudian menatap Han Yu yang masih memejamkan matanya. " Dendam lama dan baru akan dimulai, kelak jika aku mampu melampuimu, aku akan kembali dan mengambil nyawamu dengan tanganku sendiri..." Han Yu mengangguk, "tidak perlu menunggu masa depan... Kini kau adalah pemenangnya!"Swuuush! Slaaash! Mengeluarkan pedang dari dalam cincin ruang miliknya. Han Yu segera bunuh diri tepat dihadapan Luo Xiang, Luo Jin, serta Luo Lan. Karena bagaimanapun, tidak ada lagi harapan hidup ketika ia harus melihat anaknya mati tepat didepan matanya. Menyipitkan matanya, Luo Jin menatap para anggota klan Han yang kini kebingungan, bahkan rasa takut muncul dihati mereka melihat patriak telah bunuh diri. "Aku tidak akan perhitungan dengan kalian... Kalian bisa memilih sesuai kemauan kalian, bergabung dengan klan Luo, atau membangun kembali klan Han...," menggunakan sedikit nad
"Baik ibu..."Setelah semuanya telah diutarakan, Luo Xiang segera keluar dari kediamannya secara perlahan. Karena ia tidak ingin dibuntuti oleh kakeknya yang akan melindunginya secara diam diam. Setelah keluar dengan aman, Luo Xiang kembali menuju ke hutan Iblis untuk memburu banyak hewan Iblis. Langkah ini ia gunakan untuk kembali melatih fisiknya.Setelah menggunakan ilmu meringankan tubuhnya, Luo Xiang sedikit mewaspadai area hutan yang tengah ia lewati. Merasakan banyak pasang mata yang tengah mengintainya, Luo Xiang mulai menyebarkan kesadaran jiwanya. "Sepuluh Dao Awal bintang lima, satu Dao Dan bintang empat..." gumam Luo Xiang sambil melanjutkan perjalanan menggunakan ilmu meringankan tubuhnya. Meski terlihat tenang, Luo Xiang tetap mengambil sikap waspada. Karena bagaimanapun ia tidak tahu alasan mereka mengintainya. Hingga sebuah anak panah melesat tepat diatas tubuh Luo Xiang. Karena anak panah ini tidak menuju ke tubuhnya, Luo Xiang terus melanjutkan perjalanannya. Hing
Disela sela perjalananya, Luo Xiang juga berpikir bagaimana cara cepat menaikan Kultivasinya. Karena jika ia menggunakan sumber daya biasa, maka untuk menjadi seorang Dewa, pasti akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Dan ambisinya untuk balas dendam harus tertunda begitu lama. Tidak ingin menyerah, karena Dantiannya juga telah pulih. Luo Xiang terus bergerak menuju hutan iblis. Sebelumnya, Luo Xiang hanya menjelajah diarea luar saja. Hal ini menyebabkannya harus bertemu dengan hewan iblis tingkat satu dan dua. Hingga saat beristirahat sejenak mengembalikan energi Qi. Luo Xiang mendengar dentingan pedang melengking diudara. Wajahnya terlihat begitu heran, karena sebelum ia beristirahat. Luo Xiang tidak menemukan satupun aura kehidupan disekitarnya. "Siapa yang bertarung ditengah teriknya matahari bersinar?"Swuuush! Ingin mengetahuinya, Luo Xiang kembali menggunakan ilmu meringankan tubuhnya. Setelah berada di area pertempuran, Luo Xiang melihat lima wanita muda yang tengah bert
Kini Luo Xiang membentuk segel formasi menggunakan pedang ditangannya. Hingga segel itu terbentuk, Luo Xiang segera mundur dari tempatnya. "Amarah jiwa pedang!"Swuuuung! Segel berdengung sangat keras. Bahkan muncul aura sangat mengerikan didalam segel. Tidak berhenti begitu saja, Luo Xiang mengeluarkan api Pelahap Langit dikedua telapak tangannya. Swoooosh! Api Pelahap Langit mulai menari nari di kedua telapak tangan Luo Xiang. Setelah api mulai membesar, api tersebut melesat memasuki segel. Hingga segel amarah jiwa pedang kini mengandung hawa panas, sekaligus energi Iblis. "Mati!"Kedua jurus mulai melesat bersama, dua aura yang berlawanan arah juga mulai menyebar. Swuuuush! Baaaams! Ledakan dahsyat terjadi disaat kedua jurus bertemu. Hingga fluktuasi energi mampu meledakan banyak pepohonan di sekitar mereka. Setelah ledakan, debu membumbung tinggi hingga kelangit yang cerah pada siang hari. *Merasa adanya pertempuran mengerikan, pria paruh baya yang melindungi putri Yue se
Setelah debu beterbangan, terlihat harimau berkepala itu menggoyangkan beberapa kali tubuhnya. Seperti tidak ada efek dari serangannya, Luo Xiang kembali bergerak zig zag untuk mengelabui serangan harimau tersebut. Swoooosh! Menyemburkan api kembali, harimau itu mulai mengamuk dengan membakar pepohonan yang ada di sekitar Luo Xiang. Tindakan ini sedikit membuat Luo Xiang kesal. "Permainanmu tidak seru... Mari kita akhiri dendam kita sampai disini!"Swuuuush! Luo Xiang melompat kedahan pohon terakhir yang masih utuh. Setelah mendapat pijakan, Luo Xiang kembali melompat dan segera melontarkan jurusnya. "Tebasan Pedang Pembelah Langit!"Swuuush! Seuliet energi pedang melesat dengan kecepatan tak kasat mata. Harimau itu bereaksi dengan menyemburkan apinya, namun bukannya tertahan. Energi pedang terus melesat, hingga membuat tubuh harimau berkepala lima terbelah menjadi dua bagian. Slaaaash! Boooms! Setelah membunuhnya, Luo Xiang segera mengambil mutiara jiwa hewan iblis tingkat ti