"Tebasan Pedang Setan!" Wei Ho berteriak sembari melepaskan serangan pedangnya.
Swuuuush!Memutarkan tubuhnya, Luo Xiang menggunakan pedangnya untuk menahan lesatan energi pedang.Baaams!Fluktuasi energi terjadi, debu seketika beterbangan. Melihat jurusnya mengenai target, Wei Ho mengira telah berhasil membunuh Luo Xiang."Lihatlah! Hanya sampah saja kalian sudah ketakutan!"Debu yang berterbangan mulai menghilang, kini keempat rekan Wei Ho tidak menanggapi ucapan Wei Ho, melainkan mereka menelan ludah secara bersamaan disaat Luo Xiang telah berada dibelakang tubuh Wei Ho.Terlihat seperti menggunakan bahasa isyarat. Keempat rekan Wei Ho hanya bisa memelototi Wei Ho menggunakan mata mereka. Melihat reaksi rekannya, Wei Ho tidak bodoh. Dengan cepat ia memutarkan tubuhnya. Namun hanya beberapa detik, pandangannya seketika berubah menjadi gelap. Dan untuk terakhir kalinya, Wei Ho tidak bisa menggerakan tubuhnya."Ka-kau membunuh...""Pergilah sebelum giliran kalian tiba!"Ancaman yang kembali keluar dari mulut Luo Xiang membuat keempat rekan Wei Ho segera berlari kearah klan Wei.Melihat kepergian mereka, Luo Xiang segera menyimpan cincin penyimpanan milik Wei Ho. Tidak ingin membuang mutiara jiwa hewan iblis, Luo Xiang kembali melanjutkan pekerjaannya.Hingga selama dua minggu melakukan pemburuannya. Jerih payah Luo Xiang akhirnya terbayar, karena dalam waktu dua minggu ini, ia telah mengumpulkan lebih dari lima ratus mutiara hewan iblis tingkat satu dan dua."Sudah saatnya naik tingkat!"Luo Xiang menyebarkan semua mutiara jiwa hasil buruannya ke sekitar tempatnya berada. Setelah selesai, ia segera duduk ditengah tengah ratusan mutiara jiwa itu."Teknik Naga Pelahap Jiwa!"Swuuuung!Seketika tubuh Luo Xiang bergetar, dibarengi dengan hancurnya satu persatu mutiara jiwa disekitarnya. Menggunakan teknik Kultivasinya yang telah lama tidak digunakan. Kini Luo Xiang merasa Dantiannya telah terisi penuh oleh energi kuat yang bergejolak.Baaams!'Dao Awal bintang tiga!''Dao Awal bintang empat!''Dao Awal bintang lima!'Satu jam kemudian, Luo Xiang tidak merasakan adanya tanda tanda akan menerobos ke tingkat Dao Dan bintang satu. Hal ini menyebabkan perubahan reaksi pada wajah tampannya."Sialan... Seharusnya dengan banyaknya sumber daya yang aku kumpulkan, aku telah naik hingga tingkat Dao Dan bintang tiga... Tapi sekarang..."Swuuuush!Luo Jin tiba tiba muncul mengejutkan Luo Xiang yang sedang kesal akan masalahnya. Namun, bukannya memuji pencapaian yang telah dilakukan cucunya. Luo Jin malah berteriak kesetanan seperti melihat hantu disiang bolong itu."Sial! Apa yang terjadi padamu hah!""Apa kau benar adalah cucuku?!""Lihatlah hanya beberapa minggu kau telah berada di tingkat Dao Awal bintang lima!"Luo Xiang yang ingin menjawab pertanyaan kakeknya ini hanya bisa mengurungkan niatnya. Karena sebelum membuka mulutnya, kakeknya terus melanjutkan ungkapan apa yang ada dipikirannya."Huhu... Nak sebenarnya apa yang terjadi!""Apa kakek tidak ingin melanjutkan ungkapan kakek tentangku lagi?"Luo Jin hanya menggelengkan kepalanya sembari tersenyum kecut. Karena kenyataan saat ini, Luo Jin hanya ingin tahu bagaimana cucunya ini dapat menyembuhkan Dantiannya yang telah rusak."Nak katakan pada kakek, bagaimana bisa Dantianmu telah pulih?!"Swooosh!Api hitam muncul ditelapak tangan Luo Xiang. Seketika mata Luo Jin menyipit, meski sedikit tertekan dengan aura api itu, wajahnya berubah menjadi serius saat merasakan sedikit hawa iblis terkandung didalam api tersebut."Kau menemukannya dimana?"Luo Xiang tidak memiliki pilihan lain, karena itu ia menjelaskan rentetan peristiwa yang telah menimpanya."Apa kau tau lima puluh tahun lalu api ini adalah sumber petaka bagi benua Langit?" Luo Jin kembali membahas masa lalu yang membuat benua Langit kacau.Singkatnya, Luo Jin menjelaskan peristiwa perebutan api Pelahap Langit. Banyaknya pihak yang merebut api Pelahap Langit membuat pertumpahan darah terjadi. Bahkan, ayah Luo Xiang juga menjadi korban dari perpecahan masa lalu."Ini...""Sudahlah nak, lagian api itu telah memilihmu... Namun lebih baik, jangan pernah mengeluarkan api itu jika tidak ada hal yang mendesak...""Baik kek..."Meski senang dengan pulihnya Dantian milik Luo Xiang, disisi lain Luo Jin sendiri merasa khawatir. Karena api yang dimiliki Luo Xiang dapat menjadi sumber petaka bagi klan Luo."Lalu sekarang apa tujuanmu Xianger?""Menuju klan Han untuk menepati janji...""Apa?!" suara Luo Jin seketika meninggi.Meski tahu apa yang ditakutkan oleh kakeknya. Luo Xiang berusaha meyakinkan kakeknya."Xianger apa kau tahu, perbedaan kultivasimu itu terlalu jauh dengan Han Lu?!"Untuk meyakinkan kakeknya lagi, Luo Xiang mengeluarkan sebuah pedang dari dalam cincin ruangnya. Melihat reaksi Luo Xiang, Luo Jin mengetahui keinginan cucunya ini."Apa kakek dapat menekan Kultivasi kakek hingga tingkat Dao Dan bintang lima?"Luo Jin mengangguk, seketika aura Luo Jin memancarkan tingkat Dao Dan bintang lima. Meski menurut Luo Jin ini hal mustahil, seorang Dao Awal melawan Dao Dan. Namun karena ini keinginan cucunya, Luo Jin hanya bisa menyetujui. Hal ini juga akan meyakinkan Luo Xiang agar mau menghentikan perjanjian pertarungan dengan Han Lu. Bahwa Dao Awal memiliki perbedaan kekuatan yang sangat jauh dari tingkat Dao Dan."Kakek yang menyerang dulu atau aku?""Tentu kamu nak!"Swuuuush!Menggunakan ilmu meringankan tubuhnya, Luo Xiang telah bergerak sambil memberikan tebasan pedang kearah tubuh Luo Jin.Melihat kecepatan yang ditunjukkan cucunya, Luo Jin harus menghindari serangan itu. Namun, baru beberapa saat gerakan Luo Xiang berubah ubah. Hal ini menyebabkan keterkejutan bagi Luo Jin."Kena!"Pedang ditangan Luo Xiang tepat berada di leher Luo Jin. Hal ini membuat Luo Jin hanya bisa mengeraskan rahangnya."Ulang nak!"Luo Xiang kembali mundur, dan melakukan hal yang sama. Namun bedanya, Luo Jin kini lebih serius dalam menanggapi setiap serangan, dan kecepatan Luo Xiang yang terus gencar dalam menyerangnya."Bagaimana bisa dia menyamai kecepatan ranah Dao Dan bintang lima?!" tanya terkejut dalam hati Luo Jin.Hingga ditengah serangan beruntun yang dilancarkan Luo Xiang, hal ini membuat Luo Jin harus terus mundur, serta menghindari tebasan pedang yang terus mengarah ke tubuhnya.Lima puluh gerakan terlewati, bukannya Luo Jin yang balik menekan. Tapi saat ini ia harus tertekan hingga serangan Luo Xiang terus menargetkan kearah kepalanya.Masih bersikukuh untuk membuat Luo Xiang mengurungkan niat bertarung dengan Han Lu. Luo Jin kini mengeluarkan sebuah pedang putih dari dalam cincin ruangnya.Tiiiiing!Seketika dentingan dua pedang yang bertemu melengking diudara. Tidak bisa dibayangkan oleh akal, karena dari pertemuan dua pedang ini. Luo Jin dapat merasakan tangannya mati rasa.Pertukaran serangan terus terjadi. Bahkan, mereka tidak sadar pertarungan mereka sudah mencapai tahap yang cukup serius."Langkah Pedang Hantu!" Luo Jin mengeluarkan jurus berpedangnya. Swuuuush! Bagaikan hantu, Luo Jin bergerak Zig Zag dengan kecepatan yang cukup mengejutkan bagi Luo Xiang. Namun, pengalaman bertarung Luo Xiang melebihi dari Luo Jin itu sendiri. Hingga semua gerakan jurus itu mampu dihindari dengan baik oleh Luo Xiang. "Bocah ini..."Swuuuush! Klaaang! Melihat celah pada jurus kakeknya, Luo Xiang segera memutarkan tubuhnya, sembari menyerang dengan pedang, tepat di tengah mata pedang milik Luo Jin. Hingga membuat pedang ditangan Luo Jin harus patah menjadi dua bagian. "Ini... ""Kek kamu kalah!"Luo Jin mengangguk, sudah jelas jika dilanjutkan dirinya lah yang kalah. Namun, Luo Jin tidak bisa berpikir jernih semenjak kapan cucunya ini memiliki teknik ilmu berpedang semengerikan ini. "Apa kakek masih mau menahanku bertarung dengan Han Lu?""Tentu tidak... Jika kau sudah membulatkan tekad, kakek hanya bisa menyetujuinya."Setelah berbincang panjang lebar, keduanya memutuskan untuk k
Kedua tetua dari klan Wei terdiam, keduanya mulai saling pandang dan akhirnya menganggukan kepalanya secara kompak. "Hahaha! Jika itu keinginan kalian, kami benar benar akan membuka surat terbuka untuk berperang!"Baaams! Wei Tian segera meledakan sebuah bola kecil. Hanya hitungan detik, muncul asap yang merupakan pengalihan keduanya untuk kabur. Swuush! Hanya beberapa detik, keduanya telah lenyap dari pandangan. Melihat kepergian mereka, apalagi tidak ada jejaknya, Luo Jin sedikit bisa meredakan kemarahannya. "Han Yu... Jika kau tidak menyentuh Luo Lan, mungkin aku tidak ingin meminta nyawamu... Namun kenyataannya kamu telah melakukan hal yang tidak seharusnya kamu lakukan... Jadi, serahkan nyawamu... Atau pembantaian massal akan menjadi bayarannya di klan Han...," ucap dingin Luo Jin. Han Yu yang tahu tidak bisa berbuat apapun, apalagi melihat lima tetua dari klan Luo yang pastinya lebih kuat darinya itu memejamkan matanya. "Baiklah aku akan...""Tunggu!" Luo Xiang memotong pe
Melihat kematian anaknya yang malang, Han Yu hanya bisa memejamkan matanya."Xianger mari kita kembali..." Luo Xiang mengangguk kemudian menatap Han Yu yang masih memejamkan matanya. " Dendam lama dan baru akan dimulai, kelak jika aku mampu melampuimu, aku akan kembali dan mengambil nyawamu dengan tanganku sendiri..." Han Yu mengangguk, "tidak perlu menunggu masa depan... Kini kau adalah pemenangnya!"Swuuush! Slaaash! Mengeluarkan pedang dari dalam cincin ruang miliknya. Han Yu segera bunuh diri tepat dihadapan Luo Xiang, Luo Jin, serta Luo Lan. Karena bagaimanapun, tidak ada lagi harapan hidup ketika ia harus melihat anaknya mati tepat didepan matanya. Menyipitkan matanya, Luo Jin menatap para anggota klan Han yang kini kebingungan, bahkan rasa takut muncul dihati mereka melihat patriak telah bunuh diri. "Aku tidak akan perhitungan dengan kalian... Kalian bisa memilih sesuai kemauan kalian, bergabung dengan klan Luo, atau membangun kembali klan Han...," menggunakan sedikit nad
"Baik ibu..."Setelah semuanya telah diutarakan, Luo Xiang segera keluar dari kediamannya secara perlahan. Karena ia tidak ingin dibuntuti oleh kakeknya yang akan melindunginya secara diam diam. Setelah keluar dengan aman, Luo Xiang kembali menuju ke hutan Iblis untuk memburu banyak hewan Iblis. Langkah ini ia gunakan untuk kembali melatih fisiknya.Setelah menggunakan ilmu meringankan tubuhnya, Luo Xiang sedikit mewaspadai area hutan yang tengah ia lewati. Merasakan banyak pasang mata yang tengah mengintainya, Luo Xiang mulai menyebarkan kesadaran jiwanya. "Sepuluh Dao Awal bintang lima, satu Dao Dan bintang empat..." gumam Luo Xiang sambil melanjutkan perjalanan menggunakan ilmu meringankan tubuhnya. Meski terlihat tenang, Luo Xiang tetap mengambil sikap waspada. Karena bagaimanapun ia tidak tahu alasan mereka mengintainya. Hingga sebuah anak panah melesat tepat diatas tubuh Luo Xiang. Karena anak panah ini tidak menuju ke tubuhnya, Luo Xiang terus melanjutkan perjalanannya. Hing
Disela sela perjalananya, Luo Xiang juga berpikir bagaimana cara cepat menaikan Kultivasinya. Karena jika ia menggunakan sumber daya biasa, maka untuk menjadi seorang Dewa, pasti akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Dan ambisinya untuk balas dendam harus tertunda begitu lama. Tidak ingin menyerah, karena Dantiannya juga telah pulih. Luo Xiang terus bergerak menuju hutan iblis. Sebelumnya, Luo Xiang hanya menjelajah diarea luar saja. Hal ini menyebabkannya harus bertemu dengan hewan iblis tingkat satu dan dua. Hingga saat beristirahat sejenak mengembalikan energi Qi. Luo Xiang mendengar dentingan pedang melengking diudara. Wajahnya terlihat begitu heran, karena sebelum ia beristirahat. Luo Xiang tidak menemukan satupun aura kehidupan disekitarnya. "Siapa yang bertarung ditengah teriknya matahari bersinar?"Swuuush! Ingin mengetahuinya, Luo Xiang kembali menggunakan ilmu meringankan tubuhnya. Setelah berada di area pertempuran, Luo Xiang melihat lima wanita muda yang tengah bert
Kini Luo Xiang membentuk segel formasi menggunakan pedang ditangannya. Hingga segel itu terbentuk, Luo Xiang segera mundur dari tempatnya. "Amarah jiwa pedang!"Swuuuung! Segel berdengung sangat keras. Bahkan muncul aura sangat mengerikan didalam segel. Tidak berhenti begitu saja, Luo Xiang mengeluarkan api Pelahap Langit dikedua telapak tangannya. Swoooosh! Api Pelahap Langit mulai menari nari di kedua telapak tangan Luo Xiang. Setelah api mulai membesar, api tersebut melesat memasuki segel. Hingga segel amarah jiwa pedang kini mengandung hawa panas, sekaligus energi Iblis. "Mati!"Kedua jurus mulai melesat bersama, dua aura yang berlawanan arah juga mulai menyebar. Swuuuush! Baaaams! Ledakan dahsyat terjadi disaat kedua jurus bertemu. Hingga fluktuasi energi mampu meledakan banyak pepohonan di sekitar mereka. Setelah ledakan, debu membumbung tinggi hingga kelangit yang cerah pada siang hari. *Merasa adanya pertempuran mengerikan, pria paruh baya yang melindungi putri Yue se
Setelah debu beterbangan, terlihat harimau berkepala itu menggoyangkan beberapa kali tubuhnya. Seperti tidak ada efek dari serangannya, Luo Xiang kembali bergerak zig zag untuk mengelabui serangan harimau tersebut. Swoooosh! Menyemburkan api kembali, harimau itu mulai mengamuk dengan membakar pepohonan yang ada di sekitar Luo Xiang. Tindakan ini sedikit membuat Luo Xiang kesal. "Permainanmu tidak seru... Mari kita akhiri dendam kita sampai disini!"Swuuuush! Luo Xiang melompat kedahan pohon terakhir yang masih utuh. Setelah mendapat pijakan, Luo Xiang kembali melompat dan segera melontarkan jurusnya. "Tebasan Pedang Pembelah Langit!"Swuuush! Seuliet energi pedang melesat dengan kecepatan tak kasat mata. Harimau itu bereaksi dengan menyemburkan apinya, namun bukannya tertahan. Energi pedang terus melesat, hingga membuat tubuh harimau berkepala lima terbelah menjadi dua bagian. Slaaaash! Boooms! Setelah membunuhnya, Luo Xiang segera mengambil mutiara jiwa hewan iblis tingkat ti
Swuuung! Tubuh Bai bergetar menahan amarahnya. Melihat amarah Bai, Yi Kang malah menyalahkan Bai. Hingga tali persahabatan mereka mulai retak. "Semua ini salahmu!""Kau kira aku sadar adanya seseorang yang akan mencurinya!" Bai membantah sembari menatap tajam Yi Kang. *Disisi lain, Luo Xiang telah bersembunyi di sebuah goa yang cukup gelap. Tidak merasakan aura kehidupan didalam goa, Luo Xiang memutuskan untuk menyerap semua hasil buruan didalam goa tersebut. Termasuk mutiara jiwa hewan iblis tingkat empat yang telah ia curi. "Aku ingin lihat seberapa besar perkembangan Kultivasi ku setelah menyerap hasil buruan ku..."Menyebarkan semua mutiara jiwa buruannya, Luo Xiang mulai menggunakan teknik Kultivasinya. Satu persatu energi mutiara jiwa memasuki tubuh hingga Dantiannya. Ditengah energi didalam dantian bergejolak hebat, Luo Xiang merasakan akan ada tanda tanda terobosan tingkat. Hal ini membuat senyuman terukir disudut bibirnya. Baaams!'Dao Dan bintang satu!'Ledakan kecil d