Share

7. Meyakinkan kakeknya.

"Tebasan Pedang Setan!" Wei Ho berteriak sembari melepaskan serangan pedangnya.

Swuuuush!

Memutarkan tubuhnya, Luo Xiang menggunakan pedangnya untuk menahan lesatan energi pedang.

Baaams!

Fluktuasi energi terjadi, debu seketika beterbangan. Melihat jurusnya mengenai target, Wei Ho mengira telah berhasil membunuh Luo Xiang.

"Lihatlah! Hanya sampah saja kalian sudah ketakutan!"

Debu yang berterbangan mulai menghilang, kini keempat rekan Wei Ho tidak menanggapi ucapan Wei Ho, melainkan mereka menelan ludah secara bersamaan disaat Luo Xiang telah berada dibelakang tubuh Wei Ho.

Terlihat seperti menggunakan bahasa isyarat. Keempat rekan Wei Ho hanya bisa memelototi Wei Ho menggunakan mata mereka. Melihat reaksi rekannya, Wei Ho tidak bodoh. Dengan cepat ia memutarkan tubuhnya. Namun hanya beberapa detik, pandangannya seketika berubah menjadi gelap. Dan untuk terakhir kalinya, Wei Ho tidak bisa menggerakan tubuhnya.

"Ka-kau membunuh..."

"Pergilah sebelum giliran kalian tiba!"

Ancaman yang kembali keluar dari mulut Luo Xiang membuat keempat rekan Wei Ho segera berlari kearah klan Wei.

Melihat kepergian mereka, Luo Xiang segera menyimpan cincin penyimpanan milik Wei Ho. Tidak ingin membuang mutiara jiwa hewan iblis, Luo Xiang kembali melanjutkan pekerjaannya.

Hingga selama dua minggu melakukan pemburuannya. Jerih payah Luo Xiang akhirnya terbayar, karena dalam waktu dua minggu ini, ia telah mengumpulkan lebih dari lima ratus mutiara hewan iblis tingkat satu dan dua.

"Sudah saatnya naik tingkat!"

Luo Xiang menyebarkan semua mutiara jiwa hasil buruannya ke sekitar tempatnya berada. Setelah selesai, ia segera duduk ditengah tengah ratusan mutiara jiwa itu.

"Teknik Naga Pelahap Jiwa!"

Swuuuung!

Seketika tubuh Luo Xiang bergetar, dibarengi dengan hancurnya satu persatu mutiara jiwa disekitarnya. Menggunakan teknik Kultivasinya yang telah lama tidak digunakan. Kini Luo Xiang merasa Dantiannya telah terisi penuh oleh energi kuat yang bergejolak.

Baaams!

'Dao Awal bintang tiga!'

'Dao Awal bintang empat!'

'Dao Awal bintang lima!'

Satu jam kemudian, Luo Xiang tidak merasakan adanya tanda tanda akan menerobos ke tingkat Dao Dan bintang satu. Hal ini menyebabkan perubahan reaksi pada wajah tampannya.

"Sialan... Seharusnya dengan banyaknya sumber daya yang aku kumpulkan, aku telah naik hingga tingkat Dao Dan bintang tiga... Tapi sekarang..."

Swuuuush!

Luo Jin tiba tiba muncul mengejutkan Luo Xiang yang sedang kesal akan masalahnya. Namun, bukannya memuji pencapaian yang telah dilakukan cucunya. Luo Jin malah berteriak kesetanan seperti melihat hantu disiang bolong itu.

"Sial! Apa yang terjadi padamu hah!"

"Apa kau benar adalah cucuku?!"

"Lihatlah hanya beberapa minggu kau telah berada di tingkat Dao Awal bintang lima!"

Luo Xiang yang ingin menjawab pertanyaan kakeknya ini hanya bisa mengurungkan niatnya. Karena sebelum membuka mulutnya, kakeknya terus melanjutkan ungkapan apa yang ada dipikirannya.

"Huhu... Nak sebenarnya apa yang terjadi!"

"Apa kakek tidak ingin melanjutkan ungkapan kakek tentangku lagi?"

Luo Jin hanya menggelengkan kepalanya sembari tersenyum kecut. Karena kenyataan saat ini, Luo Jin hanya ingin tahu bagaimana cucunya ini dapat menyembuhkan Dantiannya yang telah rusak.

"Nak katakan pada kakek, bagaimana bisa Dantianmu telah pulih?!"

Swooosh!

Api hitam muncul ditelapak tangan Luo Xiang. Seketika mata Luo Jin menyipit, meski sedikit tertekan dengan aura api itu, wajahnya berubah menjadi serius saat merasakan sedikit hawa iblis terkandung didalam api tersebut.

"Kau menemukannya dimana?"

Luo Xiang tidak memiliki pilihan lain, karena itu ia menjelaskan rentetan peristiwa yang telah menimpanya.

"Apa kau tau lima puluh tahun lalu api ini adalah sumber petaka bagi benua Langit?" Luo Jin kembali membahas masa lalu yang membuat benua Langit kacau.

Singkatnya, Luo Jin menjelaskan peristiwa perebutan api Pelahap Langit. Banyaknya pihak yang merebut api Pelahap Langit membuat pertumpahan darah terjadi. Bahkan, ayah Luo Xiang juga menjadi korban dari perpecahan masa lalu.

"Ini..."

"Sudahlah nak, lagian api itu telah memilihmu... Namun lebih baik, jangan pernah mengeluarkan api itu jika tidak ada hal yang mendesak..."

"Baik kek..."

Meski senang dengan pulihnya Dantian milik Luo Xiang, disisi lain Luo Jin sendiri merasa khawatir. Karena api yang dimiliki Luo Xiang dapat menjadi sumber petaka bagi klan Luo.

"Lalu sekarang apa tujuanmu Xianger?"

"Menuju klan Han untuk menepati janji..."

"Apa?!" suara Luo Jin seketika meninggi.

Meski tahu apa yang ditakutkan oleh kakeknya. Luo Xiang berusaha meyakinkan kakeknya.

"Xianger apa kau tahu, perbedaan kultivasimu itu terlalu jauh dengan Han Lu?!"

Untuk meyakinkan kakeknya lagi, Luo Xiang mengeluarkan sebuah pedang dari dalam cincin ruangnya. Melihat reaksi Luo Xiang, Luo Jin mengetahui keinginan cucunya ini.

"Apa kakek dapat menekan Kultivasi kakek hingga tingkat Dao Dan bintang lima?"

Luo Jin mengangguk, seketika aura Luo Jin memancarkan tingkat Dao Dan bintang lima. Meski menurut Luo Jin ini hal mustahil, seorang Dao Awal melawan Dao Dan. Namun karena ini keinginan cucunya, Luo Jin hanya bisa menyetujui. Hal ini juga akan meyakinkan Luo Xiang agar mau menghentikan perjanjian pertarungan dengan Han Lu. Bahwa Dao Awal memiliki perbedaan kekuatan yang sangat jauh dari tingkat Dao Dan.

"Kakek yang menyerang dulu atau aku?"

"Tentu kamu nak!"

Swuuuush!

Menggunakan ilmu meringankan tubuhnya, Luo Xiang telah bergerak sambil memberikan tebasan pedang kearah tubuh Luo Jin.

Melihat kecepatan yang ditunjukkan cucunya, Luo Jin harus menghindari serangan itu. Namun, baru beberapa saat gerakan Luo Xiang berubah ubah. Hal ini menyebabkan keterkejutan bagi Luo Jin.

"Kena!"

Pedang ditangan Luo Xiang tepat berada di leher Luo Jin. Hal ini membuat Luo Jin hanya bisa mengeraskan rahangnya.

"Ulang nak!"

Luo Xiang kembali mundur, dan melakukan hal yang sama. Namun bedanya, Luo Jin kini lebih serius dalam menanggapi setiap serangan, dan kecepatan Luo Xiang yang terus gencar dalam menyerangnya.

"Bagaimana bisa dia menyamai kecepatan ranah Dao Dan bintang lima?!" tanya terkejut dalam hati Luo Jin.

Hingga ditengah serangan beruntun yang dilancarkan Luo Xiang, hal ini membuat Luo Jin harus terus mundur, serta menghindari tebasan pedang yang terus mengarah ke tubuhnya.

Lima puluh gerakan terlewati, bukannya Luo Jin yang balik menekan. Tapi saat ini ia harus tertekan hingga serangan Luo Xiang terus menargetkan kearah kepalanya.

Masih bersikukuh untuk membuat Luo Xiang mengurungkan niat bertarung dengan Han Lu. Luo Jin kini mengeluarkan sebuah pedang putih dari dalam cincin ruangnya.

Tiiiiing!

Seketika dentingan dua pedang yang bertemu melengking diudara. Tidak bisa dibayangkan oleh akal, karena dari pertemuan dua pedang ini. Luo Jin dapat merasakan tangannya mati rasa.

Pertukaran serangan terus terjadi. Bahkan, mereka tidak sadar pertarungan mereka sudah mencapai tahap yang cukup serius.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status