Share

Bab 5. Berkah Atau Bencana?

Author: Al_Fazza
last update Huling Na-update: 2023-11-20 17:49:11

Luo Jin yang merasa tidak ada hewan iblis berbahaya di kedalaman hutan Iblis bagi Luo Xiang segera kembali ke klan Luo. Disisi lain, Luo Xiang tahu kakeknya memantau dari jauh. Karena hal ini sengaja membuatnya memperlihatkan teknik berpedangnya agar kakeknya percaya dia dapat mempertahankan dirinya sendiri.

Setelah kepergian kakeknya, senyum misterius terlihat disudut bibir Luo Xiang. Entah apa yang dipikirkan, yang pasti ia akan melakukan rencana gila yang ada dipikirannya.

Mengambil beberapa darah hewan Iblis yang berceceran, Luo Xiang segera memotong Daun Suri yang ada disekitarnya, untuk menjalankan rencananya. Kini Luo Xiang membuat rujak menggunakan darah dan daun tersebut, Setelah selesai, ia menyebarkan racikan rujak aneh itu. Namun beberapa saat, tanah disekitar Luo Xiang bergetar hebat.

Bukannya takut akan terjadi sesuatu, Luo Xiang malah tersenyum misterius saat derap kaki tersebut bergerak kearahnya.

“Hehehe... Pemburuan dimulai!”

Benar saja setelah ucapannya selesai, muncul puluhan hewan iblis tingkat satu mengepung pergerakan Luo Xiang.

“Hahahaha! Majulah sesuka kalian!”

Luo Xiang menajamkan insting pertahanan hidupnya. Pedang mulai bergerak disaat salah satu hewan iblis mulai tak sabar untuk mencabik cabik tubuh pemuda dihadapannya.

Namun yang tidak mereka ketahui, sebenarnya lawan mereka adalah seorang Dewa yang paling ditakuti di seluruh alam.

Swuuuush! Slaaaash!

Bergerak untuk menghindari serangan, Luo Xiang juga mulai menyabetkan pedang ke arah salah satu hewan iblis yang ada didepannya. Hingga hanya satu gerakan, Hewan Iblis itu terbelah menjadi dua bagian.

Namun Luo Xiang tidak bisa bersikap santai, karena kini puluhan hewan iblis lainnya bergerak secara serentak menyerangnya dengan brutal.

“Aku suka yang seperti ini!” Ungkap Luo Xiang kegirangan.

“Tarian Pedang Phoenix!” Teriak Luo Xiang mengerahkan teknik andalannya.

Seketika gerakan Luo Xiang berubah menjadi sangat brutal. Membabi buta menyerang para Hewan Iblis yang telah ada disekitarnya. Bagaikan hewan potong, hanya dengan hitungan detik, Luo Xiang telah membabat tanpa ampun hewan Iblis yang ada disekitarnya.

Sepuluh menit membantai kawanan hewan Iblis tingkat satu. Akhirnya Luo Xiang dapat bernafas lega setelah semua kawanan Hewan Iblis tidak tersisa satupun.

Duduk santai sambil menjaga staminanya yang terkuras. Luo Xiang tidak sadar akan kesalahan besarnya. Karena hewan Iblis tingkat lebih tinggi datang secara perlahan kearahnya setelah mencium aroma anyir darah yang menyengat disekitarnya.

Hingga, suara raungan keras terdengar disampingnya sejauh satu kilometer.

Rooooaarh!

“Sialan aku sampai lupa...” Gumam Luo Xiang segera memunguti kristal Jiwa hewan Iblis yang telah ia bunuh.

Setelah berhasil mengambil semua kristal atau mutiara jiwa hewan Iblis. Nyatanya, raungan dari seekor Harimau berkepala lima telah tiba di lokasi keberadaan Luo Xiang.

“Gawat... Hewan Iblis tingkat tiga!”

Mengetahui hewan Iblis tingkat tiga bukanlah lawannya. Luo Xiang segera berlari secepat mungkin agar bisa menyelamatkan dirinya dari kejaran Harimau berkepala lima. Namun sayangnya, harimau berkepala lima ini telah menandai Luo Xiang, hingga mengejarnya dengan kecepatan puncak.

“Akkkkhh! Jika tahu begini... Aku tidak akan menggunakan cara gilaku lagi!” Teriak Luo Xiang berlari sejauh mungkin.

Tanpa adanya energi Qi, Luo Xiang berlari biasa namun entah mengapa, meski Harimau berkepala lima memiliki kecepatan yang luar biasa. Luo Xiang masih belum bisa diraih oleh Harimau itu.

Hingga dua puluh menit berlari, karena fisik lemah pemilik tubuh asli. Pelarian Luo Xiang ini menjadi lebih lambat dari sebelumnya. Sehingga Harimau berkepala lima berhasil mendaratkan serangan cakar yang terbentuk dari energi Qi menabrak telak ke punggungnya.

Slaaaash! Braaaaak!

Meski terlihat terpental dan menabrak pohon didepannya. Nyatanya, luka cakar energi Qi telah menembus dagingnya sedalam tiga centi meter. Kejadian ini membuat darah mengucur deras dipunggung Luo Xiang.

“Sial...!” Tidak bisa berkata apapun, Luo Xiang kembali berlari sembari menahan rasa sakit akibat luka di punggungnya.

Hingga tiba di sebuah jurang, pelarian Luo Xiang terhenti. Wajahnya begitu pucat melihat jurang tersebut terlihat sangat dalam. Bahkan tidak terlihat dasar jurang yang gelap itu. Tapi kenyataan harus membuatnya berpikir saat Harimau berkepala lima mulai menjilati bibirnya, dan telah berada dekat dihadapannya.

Seolah olah berkata, “mau kemana kau manusia lemah... Karena bagaimanapun kamu adalah makananku! Haha!”

“Ciiih! Seandainya aku berada di tingkat Dao Dan, kau lah yang sudah jadi makananku bodoh!” Ucap kesal Luo Xiang yang seperti mengetahui ucapan dari Harimau itu.

Berhadapan langsung sama saja dengan mati, Luo Xiang malah menyunggingkan senyum misteriusnya.

“Jika melawanmu sama saja mati... Lebih baik aku terjun kebawah!”

Memilih keputusannya, Luo Xiang segera terjun kearah dasar jurang. Teriakan menggema terdengar hingga membuat wajah sang Harimau terlihat seperti kecewa melihat mangsanya memilih untuk bunuh diri.

“Akkkkkh! Sialan jika sedalam ini sama saja aku akan mati bukan!” Teriak Luo Xiang masih belum jatuh didasar jurang.

Gedebooom!

Hingga suara ledakan kecil berasal dari tubuh yang menabrak dasar jurang terdengar. Seketika pandangan Luo Xiang menjadi gelap, karena bagaimanapun tubuhnya sangat lemah tidak mungkin dapat bertahan dari tekanan benturan tersebut.

Namun, ditengah kesadarannya yang telah menghilang. Seutas api berwarna hitam menyelimuti tubuh Luo Xiang.

Api itu bergerak berputar, serta membuat tubuh Luo Xiang melayang dengan sendirinya. Seperti memiliki kesadaran sendiri, api hitam itu mulai memaksa masuk ketubuh Luo Xiang yang tulangnya telah hancur lebur.

Perlahan tapi pasti, api hitam itu memaksa masuk dan mulai membakar tulang milik Luo Xiang. Jika Luo Xiang dalam keadaan sadar, mungkin ia akan merasakan rasa sakit tiada taranya. Karena api tersebut menempa ulang, tulang milik Luo Xiang.

Tidak hanya sekali, api itu terus melakukan hal yang sama hingga waktu telah berlalu seminggu lamanya.

Entah takdir tidak membiarkannya mati, ataupun keberuntungan. Nyatanya kesadarannya telah kembali, dan hal yang mengejutkannya adalah proses penempaan tulang masih dilakukan oleh api misterius tersebut.

“Akkkkh!” Seketika rasa sakit tiada tara itu membuat mata Luo Xiang melotot. Teriakannya bahkan menggema sangat keras, hingga tak ia sedari bahwa air matanya terus menetes merasakan rasa sakit yang belum pernah ia alami selama menjadi Dewa.

“A-apa yang sebenarnya terjadi...”

Hooosh! Hooosh!

Nafas Luo Xiang terengah engah sambil menikmati tulang yang dihancurkan, lalu di regenerasi kembali. Dua jam kemudian, akhirnya proses ini selesai. Dan hal yang mengejutkannya, ia merasakan bahwa tulangnya kini lebih kuat puluhan kali lipat dari sebelumnya.

Duduk memeriksa apa yang telah ia alami selama tak sadarkan diri. Kerutan wajah terlihat saat melihat Dantiannya telah pulih, dan juga adanya satu elemen yang mengisi kekosongan tiga elemen didalam tubuhnya.

“A-apa ini mimpi didalam kematian yang telah aku alami!” Ungkap Luo Xiang.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (4)
goodnovel comment avatar
Arthur Kings
mantap thor
goodnovel comment avatar
Rudy Goreng
lanjutkan kawan seru ceritanya semangat...
goodnovel comment avatar
Adil Jumadil
di tunggu updatenya
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   335. Ending?!

    Tidak bisa melakukan apapun, kecuali mengikuti perintah Long Hua Chen. Yuan Yin memeluk anaknya dengan erat. Dia sungguh tidak bisa menahan rasa kekhawatirannya, pasalnya sudah sepuluh menit proses penghancuran jiwa berlangsung, belum ada tanda tanda bahwa suaminya ini akan keluar dari bola api Samadhi. Didalam bola api, Luo Xiang terus meraung, merintih, dan menahan rasa panas yang telah membuat seluruh kulitnya hangus terbakar. Akan tetapi, tekadnya untuk membunuh Chang Guan terus membakar semangatnya. Sama halnya yang dialami oleh Chang Guan itu sendiri. Dia merasa jiwanya terbakar, dan terus dimurnikan untuk beberapa waktu yang lama. Hingga lima menit kemudian, tiada suara teriakan lagi yang terdengar. "Ratu?! Mohon untuk menunggu?!" teriak panik Long Hua Chen melihat Yuan Yin ingin terbang dan memasuki bola api Samadhi. "Tidak bisa... Gege pasti sudah terluka cukup parah...Aku..." Swuuuuuuuuuung?! Langit bergetar hebat, sesaat setelah perkataan Yuan Yin terhenti.

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   334.

    Menari nari dengan pedang ditangannya, Luo Xiang menunjukan kemampuan dalam menggunakan pedangnya. Gerakannya begitu cepat, lentur, dan menakutkan. "Saudara Qin Yan, pulihkan sedikit energi dan segera periksa kondisi alam Dewa... Melihat formasi besar tadi, pasti kerusakan besar terjadi..." Qin Yan mengerti, dia bersama enam saudaranya segera memulihkan energi Qi. Setelah beberapa saat, mereka pergi meninggalkan Long Hua Chen dan tiga saudaranya. "Jaga Yang Mulia..." "Aku tahu itu.." Melihat kearah pertempuran, meski mereka tidak dapat melihat kecepatan keduanya. Namun mereka tahu, kondisi saat ini masih terlihat seimbang. "Yang Mulia... Semua kedamaian di tiga alam, ada ditanganmu..." * "Chang Guan apa kamu hanya bisa menghindar hah?!" Chang Guan menyatukan kedua giginya, meski dia telah berada di masa primanya. Melihat kecepatan yang di bantu oleh elemen cahaya, dan petir ilahi. Dia tidak bisa gegabah untuk memberikan serangan balasan. Apalagi mengingat, menghadapi Luo

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   333.

    Chang Guan mencoba menghancurkan dinding pembatas formasi dengan menggunakan api tingkat menengahnya. Dia mulai mengeraskan rahang, selain api surgawi, dia tidak mungkin dapat menembus perisai itu dengan mudah. "Semakin lama berada didalam tubuh ini energiku terus melemah... Arghhhh?!" Dia melesat kesana kemari dan mencoba menghancurkan dinding pembatas. Akan tetapi, Qin Yan yang mengendalikan formasi tidak membiarkan formasi besar dirusak mulai menyerang dan memberikan hujan serangan pedang yang terbentuk dari bintang formasi. "Saudara... Sepertinya energinya melemah, atau kita bantu Qin Yan dan saudaranya untuk membunuh Chang Guan? Dengan begini, bukankah Yang Mulia tidak perlu repot untuk membunuhnya?" "Kamu benar..." "Bentuk formasi empat arah penakluk iblis?!" Long Hua Chen dan tiga saudaranya yang tidak ingin menyia nyiakan situasi segera menyebar. Mereka membagi kelompok, lalu membentuk segel formasi yang sama. Hingga pembatas baru memasuki formasi pedang tuju

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   332. 1-2 chap lagi tamat.

    Luo Xiang terpental sejauh satu kilometer dari tempat awalnya berada. Meski Chang Guan bisa mengendalikan tubuh ilusinya namun bukan bearti, dia mampu mempertahankan untuk waktu yang lama. "Hahahahaha! Tubuh yang kuinginkan sudah menjadi milikku, hari ini karena aku sangat bahagia, aku akan meninggalkan jasadmu tetap utuh..." dia berkata seraya memainkan tiga elemen di telapak tangannya. Namun Luo Xiang tersenyum tipis, dia melepas topengnya. "Benarkah?"Masih asik melihat tiga bola elemen yang berputar putar ditelapak tangannya. Chang Guan menganggukan kepala, namun dia masih tidak ingin melihat sosok yang telah melepas topengnya. "Mungkin diantara Dewa Pedang, Dewa Api, kamu adalah orang terkuat dari kedua Dewa besar ini... Tapi..." saat memandang wajah pria yang telah melepas topengnya, dia memelototkan matanya. Saat ini dia hanya bisa diam termenung, lalu terpaku melihat wajjah yang sama ada didepannya. "Ka-kamu?""Hahahaha! Chang Guan, permainanmu sungguh menyenangkan, selai

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   331.

    Luapan energi terjadi sangat mengerikan, bahkan saat ledakan terjadi. Luo Xiang harus terpental dan memuntahkan seteguk darah merah dari bibirnya. Setelah debu menghilang, seluruh alam tiba tiba menunjukan fenomena langit. Awan menghitam, gunung memuntahkan lava, angin berhembus kencang, serta lautan menunjukan gelombang besarnya. Semua ini terjadi akibat salah satu dari unsur ima elemen yang mendirikan alam akan musnah. Namun Luo Xiang hanya tersenyum kecil, dia melihat kearah tubuh bekas dimana Dewa Api berada. Dewa Api telah mati, kini hanya menyisakan bola api berwarna merah keemasan yang terus membesar. Seolah api itu ingin melahap, bahkan meledakan tiga alam jika Luo Xiang tidak segera menyegelnya. * Di alam Dewa. Semua orang terkejut melihat dampak kematian dari Kaisar Tertinggi. Seolah terjadi kiamat yang akan menghancurkan seluruh alam, mereka segera melarikan diri dari alam Dewa. "Kenapa kamu masih bisa bersikap santai?" Chang Guan kini bertanya kepada pria

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   330.

    "Bukankah aku yang harus mengatakan hal yang sama padamu? Chang Guan?" pria bertopeng putih disisinya membalas, sembari memberikan senyum tipis. * Kembali pada Pertempuran dua sosok terkuat di tiga alam. Dewa Pedang, memejamkan matanya untuk sesaat, setelah membuka mata dan mengayunkan pedang membentuk sebuah lingkaran formasi pedang. Dewa Api yang telah menjadi setengah tahap pencerahan tersenyum lebar. Dia tidak menyangka, bukannya sosok Dewa Pedang menyerah, melainkan malah mengawali serangannya. "Transformasi Api dari segala api!" Swuuuuuuuung! Tubuhnya kembali dilahap oleh api merah keemasan. Api ini terasa sangat panas, bagaimanapun api ini merupakan satu satunya api dari lima unsur elemen pencipta alam. Di sisi lain, Luo Xiang tetap tenang, setelah berhasil membentuk lingkaran formasi dia mengerahkan lima puluh kesadaran jiwa dewanya kedalam mata formasi Swuuuuuuuung! Mata formasi bergejolak, berdengung lalu mengeluarkan sesosok kesadaran jiwa dewa ya

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status