Share

Bab 3 - Kembali (1)

Author: ThinIce
last update Last Updated: 2024-05-02 18:26:10

[ Selamat datang kembali, Leon. ]

Muncul sebuah layar sistem di depan Leon dengan background berwarna ungu gelap.

"Eh?"

Leon terdiam untuk beberapa saat, ia terdiam kebingungan menatap ke arah layar sistem yang muncul di hadapannya. Beberapa kali ia menggosok-gosok matanya memastikan apa yang ia lihat ini benar-benar nyata.

"Sistem ungu? biasanya layar sister berwarna biru dan hanya muncul ketika kau memeriksa status atau ketika kau di dalam dungeon, tapi apa ini?"

Leon yang sudah kebingungan sekarang makin kebingungan. Ia mencoba untuk menyentuh layar sistem itu dengan tangannya untuk memastikan sekali lagi.

[ Quest tersembunyi. Kebangkitan Sang Hunter Terbaik. Kalahkan monster jenis apa saja, kumpulkan 10 Soul Essence dari monster yang anda kalahkan untuk meningkatkan Magic Power anda, catatan jumlah peningkatan magic power anda tergantung dari kualitas dari Soul Essence yang anda kumpulkan. 0/10. ]

Setelah Leon sentuh layar sistem itu berubah, Leon yang terkejut sudah membuka mulutnya lebar untuk bereaksi, namun ia teringat dengan orang di sebelahnya yang akan terganggu jika ia terlalu berisik membuat Leon langsung menutup mulutnya.

"Yang benar saja? bagaimana seseorang dapat menaikkan magic power mereka, setiap orang memiliki tingkat kekuatan yang berbeda, meski fisik mereka dapat dilatih namun mereka tidak bisa memperkuat super power yang mereka bangkitkan karena super power itu bergantung dengan magic power dan magic power tidak bisa ditingkatkan," Leon memikirkannya dengan serius.

"Semakin aku pikirkan, semakin aku tak percaya!"

[ Apa yang membuatmu tidak percaya Leon?, bukankah aku sudah menunjukkan keajaiban kepadamu? ]

Layar sistemnya berubah lagi, dan kali ini membuat Leon lebih terkejut.

"Eh? apa maksudnya ini?!!"

*Prak! Prak! Prak!*

Pukulan didinding kamar Leon terdengar lagi, meski Leon mencoba untuk tidak berisik namun siapa yang akan tetap tenang setelah melihat sistem berbicara kepada mereka, siapapun pasti akan terkejut bukan?

"Tunggu? kau bisa bicara kepadaku?"

Tanya Leon dengan suara pelan, sekali lagi ia mencoba untuk tidak mengganggu orang disebelah kamar itu.

[ Tentu saja bisa, aku bahkan bisa membangkitkanmu dari kematian, berkomunikasi denganmu itu lebih mudah. ]

Tulisan di layar sistem berganti lagi menjawab pertanyaan Leon.

'Entah bagaimana namun aku dapat melihat wajah sombong dari sistem ini!!' Pikir Leon dengan kesal.

"Baiklah kalau begini akan lebih mudah, pertama-tama aku ingin bertanya kenapa sistem milikmu itu berwarna ungu tua berbeda dengan sistem yang selalu aku lihat, yang berwarna biru."

Leon bertanya untuk menggali semua informasi yang ia perlukan.

[ Tentu saja karena aku bukanlah bagian dari permainan mereka. dan kau sudah terlalu banyak bertanya! ]

Jawab sistem, Leon sedikit terkejut setelah mendengar itu namun ia dapat menduganya setelah memikirkannya beberapa saat lalu.

'Aah, dia bahkan menambahkan tanda seru seperti itu, membuatku semakin jengkel melihatnya!' Pikir Leon.

Dibandingkan dengan jawaban sistem, Perhatian Leon lebih terpaku pada tanda seru itu.

"Mau bagaimana lagi, aku tiba-tiba saja dibangkitkan di tubuh yang bahkan tidak aku kenali, akan merepotkan jika harus bergerak tanpa tahu apa-apa."

[ Baiklah, kalau begitu aku mengerti. ]

Setelah mendengar alasan Leon, sistem itu terbujuk dengan alasan itu.

"Lalu pertanyaan kedua, siapa kau ini?"

Tanya Leon dengan tegas dan tajam, meski ia tidak tau apakah ia berhasil memberikan tekanan kepada orang di balik sistem itu namun Leon tetap melakukannya.

[ Tenanglah, kau membuatku takut... ]

Sepertinya berhasil, Leon lalu menarik nafas dan mencoba untuk lebih tenang, namun tatapannya tetap sangat serius karena jawaban ini penting.

[ Aku adalah...., Rahasia. ]

Setelah melihat jawaban sistem Leon hanya bisa menepuk jidatnya. Leon mulai merasa lelah setelah semua ini.

"Sudah kuduga akan seperti ini, baiklah ke pertanyaan terakhir.."

[ Tunggu, ada pertanyaan lagi? ]

Mencoba terkejut sistem membalas seperti itu setelah mendengar Leon ingin bertanya lagi, namun Leon tetap dengan tatapannya yang serius.

"Terakhir, apa tujuanmu membangkitkanku dari kematian?"

Leon bertanya dengan serius, ia perlu kejelasan tentang hal ini karena itu ia menanyakan ini di akhir.

[ Karena aku memerlukan orang yang memiliki tujuan yang sama denganku untuk membantuku melakukannya. ]

Leon terkejut setelah membaca jawaban dari sistem.

"Kau,.. jangan bilang?!.."

[ Benar Leon, aku juga bertujuan.... ]

Jawaban dari sistem mengejutkan Leon, seolah tak percaya dengan apa yang ia baca, Leon ingin menggeleng-gelengkan kepalanya.

Terdiam selama beberapa saat, Leon mencoba untuk lebih tenang. Meski ini benar-benar mengejutkan karena Leon mengira hanya ia saja yang memiliki tujuan gila seperti itu.

"Baiklah, anggap saja aku percaya denganmu, lalu mengapa kau harus memintaku melakukannya bukankah kau memiliki kekuatan yang bahkan dapat mengembalikanku dari kematian, kenapa tidak kau lakukan sendiri?"

Leon bertanya dengan serius, tentu hal itu terasa janggal di pikirannya karena aneh saja baginya jika orang yang dapat mengubah kematian meminta bantuan kepadanya.

[ Tentu dengan kekuatanku, aku dapat melakukannya namun sekarang aku tidak bisa melakukannya karena alasan tertentu. ]

Jawaban dari sistem membuat Leon menjadi penasaran, namun ia tau bahkan jika ia mencoba untuk memastikannya ia tidak akan mendapatkan jawabannya.

[ Aku harus pergi, pastikan kau selesaikan questnya untuk mengembalikan kekuatanmu. ]

Pesan dari sistem tiba-tiba muncul lagi dan setelah itu langsung menghilang begitu saja.

"Eh, tunggu?, aku belum selesai?"

Leon terkejut mencoba untuk berkomunikasi lagi dengan sistem itu namun tidak ada jawaban, ia menunggu selama beberapa saat namun masih tidak ada jawaban.

"Baiklah sekarang aku sendirian lagi, untuk masalah hidup kembali ini singkirkan dulu. Mari kita cari informasi tentang tubuh ini."

Leon mulai melihat ke arah kiri dan kanannya, mencari sesuatu yang dapat memberinya informasi lebih tentang tubuh barunya ini.

"Ah benar juga... Status"

Setelah mencari Leon teringat kembali tentang status, akibat berbicara dengan sistem ungu itu Leon sampai lupa kalau ia bisa melihat informasi dari status pemilik tubuh ini.

-------------------

Name: Daven

Race: Human

Age: 17

Attribute: Metal

Super Power: Metal Control

Magic Power: 5

-------------------

Layar sistem biasa muncul di hadapan Leon langsung memberikan informasi yang ia ingin ketahui.

"Jadi nama anak ini Daven dan ia masih 17 tahun, atributnya metal? lumayan aku rasa, eh?!! Apa-apaan ini magic powernya cuman 5? bahkan hunter rank f saja Magic powernya 50 ke atas, astaga ini benar-benar sampah... arghh!"

Seolah tak percaya Leon merasa prustasi ketika melihat magic power yang Daven miliki, ia bahkan yakin kalau ini lebih lemah dari hunter manapun.

"Bagaimana caranya aku membunuh monster dengan stat magic power seburuk ini, sementara super powernya memerlukan magic power yang banyak, ini benar-benar tidak masuk akal."

Meski ia tau ia dapat menaikkan magic power dengan quest tersembunyi dari sistem ungu itu namun sekarang Leon kebingungan untuk melakukannya.

"Tidak ada cara lain, jika super power tidak membantu, kita akan lakukan dengan otot."

Kata Leon dengan kepercayaan diri di wajahnya, hingga beberapa saat setelahnya ia baru menyadari kalau tubuh ini sangatlah kurus dan lemah lalu wajahnya kembali lesu seperti sebelumnya.

"Eh? apa itu?"

Ketika ia menundukkan kepalanya karena merasa prustasi Leon melihat sebuah buku di bawah kakinya dan tanpa pikir panjang ia langsung mengambil buku itu.

"Diary?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kembalinya Sang Hunter Terbaik   Bab 24 - Gerakan Awal (3)

    Daven yang menghabiskan harinya dengan kesunyian mulai mengistirahatkan tubuhnya yang sudah kelelahan. "Aku menghabiskan hariku dengan berlatih dan berlatih terus berpikir untuk mencapai tujuanku, dan mungkin juga untuk membalaskan dendamku, jujur saja di saat sunyi seperti ini adalah sesuatu yang paling tidak ku sukai," Meski latihan membuatnya merasa lelah namun ia terus melakukannya untuk memfokuskan pikirannya pada tujuannya namun di saat ia tidak melakukan apa-apa, semua hal negatif lain mulai menggerogoti pikirannya. "Aku selalu bertanya apakah aku bisa melakukannya, di saat aku latihan aku pasti akan percaya diri kalau aku bisa melakukannya namun di saat seperti ini kadang terasa sekali jurang yang dalam antara aku dan tujuanku," Daven mulai merubah posisi tidurnya ke kiri atau ke kanan selama beberapa kali, terkadang ia telentang atau tiarap hanya untuk menemukan posisi tidur yang nyaman. Di posisi tiarap ia melihat ke samping, melihat ke arah meja tempat ia duduk d

  • Kembalinya Sang Hunter Terbaik   Bab 23 - Gerakan Awal (2)

    Mendengar suara perempuan memanggil nama mereka, Daven dan Lia langsung menoleh dan melihat seorang wanita dewasa dengan pakaian rapi seperti orang baru saja pulang bekerja. Wanita itu memiliki rambut hitam panjang yang terlihat sedikit bergelombang, meski berumur setidaknya kepala tiga namun dia masih terlihat sangat muda dan cantik. "Mama?" Lia langsung bereaksi setelah melihat wanita itu yang ternyata adalah ibunya, dia terlihat sedikit terkejut. 'Ibunya Lia? aku memang penasaran apakah dia tinggal bersama keluarganya atau tidak, karena aku tidak pernah bertemu dengan keluarganya,' Daven sedikit terkejut, setelah beberapa bulan ia menjalani kehidupan ini, ini adalah pertama kalinya ia bertemu dengan ibunya Lia yang juga merupakan tetangganya. "Bukankah mama bilang kalau mama tidak akan pulang malam ini?" Tanya Lia sedikit heran, dia hanya tidak menyangka kalau ibunya akan pulang. "Ya Mama b

  • Kembalinya Sang Hunter Terbaik   Bab 22 - Gerakan awal (1)

    Daven membuka pintu apartemennya dan ia mulai berjalan keluar, dengan memakai sepatu lari dan juga pakaian olahraganya, ia sudah siap untuk sedikit lari dan melemaskan tubuhnya yang kaku akibat terlalu banyak kejadian yang membuatnya tidak bisa berhenti berpikir. 'Tidak ada gunanya untuk terus terjebak dalam pikiran sendiri, sekarang lebih baik bagiku untuk lebih banyak bergerak dan benar-benar melakukan sesuatu' Pikir Daven sambil dan setelahnya ia memulai pemanasannya. Daven melakukan pemanasan selama beberapa menit, ia merenggangkan seluruh tubuhnya dan ketika ia sudah merasa cukup, ia berhenti. "Baiklah mari kita mulai" Ucapnya memulai larinya. Daven memang sudah biasa melakukan lari di sore hari karena pagi hari adalah hari yang sangat sibuk bagi Daven apalagi setelah ia sudah mulai sekolah. 'Aku tidak akan bisa olahraga pagi seperti biasanya karena sekolahku, jadi setidaknya aku harus menambah kualitas pada latihan sore ini,' Pikir Daven sambil meneruskan larinya. Ia

  • Kembalinya Sang Hunter Terbaik   Bab 21 - Rencana Sendiri (4)

    Beberapa menit setelah perjalan ke apartemennya, Daven akhirnya kembali ke apartemennya, dia berjalan masuk ke dalam kamar apartemennya. "Hari ini melelahkan sekali, jujur saja apakah ini kerjaan si sistem itu? bukankah pagi tadi dia bilang akan melakukan sesuatu yang menarik," Ucap Daven mencoba untuk mencocokkan teorinya. Bagaimanapun kejadian di sekolahnya hari ini memang benar-benar aneh sekali untuk di katakan sebagai hari pertama sekolah seseorang. 'Bertemu dan mengalahkan pembully, lalu anak yang di bully meminta untuk dilatih olehmu setelah itu seorang hunter terkenal menyamar dan mencoba untuk mengikutimu, ini pasti ulah sistem itu,' Pikir Daven mempercayai teorinya itu. Daven yang merasa lelah lalu meletakkan tasnya dan ia juga melepaskan seragamnya, setelahnya Daven duduk di atas kasurnya, tak lama ia menjatuhkan tubuhnya dan mulai berbaring di atas kasurnya. "Jika aku

  • Kembalinya Sang Hunter Terbaik   Bab 20 - Rencana Sendiri (3)

    Daven terdiam di tempatnya berdiri setelah ia berpisah dengan Allen, tatapannya menatap tajam ke suatu arah. 'Dia? yang benar saja!' Pikirnya sambil melihat ke arah seseorang yang memakai Hoodie hitam dengan penutup kepalanya, orang itu juga memakai kaca mata hitam dan sebuah masker untuk menutupi wajahnya. Tanpa pikir panjang Daven berlari secepat yang dia bisa, dia terus dan terus berlari sambil mencoba untuk menghindari beberapa orang dan barang yang menghalangi jalannya. "Eh??" Ketika Daven berlari, orang itu terkejut dan langsung juga ikut berlari mencoba untuk mengejar Daven. Mereka terus berlari dengan secepat yang mereka bisa, orang-orang yang melihat mereka berlari menjadi heran namun mereka tidak mencoba untuk ikut campur. Semuanya

  • Kembalinya Sang Hunter Terbaik   Bab 19 - Rencana Sendiri (2)

    "Kau masih di sini?" Tanya Daven kepada Allen karena menurut Daven, tidak ada alasan lagi untuknya untuk tetap diam di sana. "A-ah, maaf," Jawab Allen dan ia mulai berdiri. "Terimakasih karena telah menolongku kak?.." Allen mencoba untuk berterimakasih kepada Daven namun ia tidak tau nama Daven. "Daven," Jawab Daven memberitahukan Allen namanya setelah ia menyadarinya. "Saya Allen dari kelas 11 E, Terimakasih banyak Kak Daven," Kata Allen sambil menundukkan wajahnya. Daven sendiri merasa cukup terkejut karena Allen berterimakasih kepadanya dengan bersungguh-sungguh, jadinya hal itu membuat Daven sedikit canggung dan bingung untuk menjawabnya. "Ya, tidak masalah," Ucap Daven dengan a

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status