Rachel, Gio, Alyssa, Arasha, dan Vedora sedang berjalan menuju ke sebuah cafe yang jaraknya tidak begitu jauh dari kediaman Mafuyu.Sebelumnya mereka sedang berkumpul di rumah Arasha. Dan karena mereka jenak sekaligus lapar, mereka putuskan untuk pergi ke cafe terlebih dahulu. Mereka pikir tidak akan ada masalah jika mereka jalan kaki. Namun ternyata pemikiran mereka itu salah, saat mereka sedang melewati sebuah gang kecil, mereka dihadang oleh segerombolan orang menggunakan jas hitam.Jumlah dari orang itu sangatlah banyak. Bahkan tiga kali lipat dari jumlah mereka. Membuat mereka langsung bersiap-siap jika memang harus bertarung.Namun menggunakan sihir di tempat sempit seperti sekarang, sangatlah beresiko. Akan ada kemungkinan sihir yang mereka gunakan akan salah target dan bisa saja mengenai teman mereka sendiri. Maka dari itu, mereka tidak bisa menggunakannya secara sembarangan. Yang artinya kemampuan fisik akan sangat diperlukan sekarang.Hanya Gio dan Vedora yang mempunyai kem
Dalfon menatap malas Rachel yang sedang mengucapkan sebuah mantra sihir tingkat menengah di hadapannya.Memang tidak salah. Namun entah kenapa, ia merasa bosan saja saat mendengar seseorang menyebutkan mantra sihir saat hendak menggunakannya. Sebenarnya itu adalah hal yang wajar. Bahkan lumrah. Karena mantra sihir adalah dasar dari sebuah sihir. Jika mantranya saja salah, maka sihir yang diinginkan pasti tidak akan muncul. Hanya beberapa orang saja yang bisa menggunakan sihir tanpa harus mengucapkannya. Dan orang-orang itu adalah orang-orang yang memang pantas disebut sebagai penyihir.Sekarang kondisinya adalah Rachel masih memerlukan mantra sihir untuk menggunakan sihir tingkat menengah. Kondisi itu saja sudah menunjukkan bahwa untuk saat ini Rachel tidak akan bisa menggunakan sihir tingkat atas.Tujuan akhir dari pelatihan ini adalah sihir tingkat atas. Rachel harus menguasainya supaya tidak ada satu orang pun yang meragukan kemampuannya setelah ia benar-benar dilantik sebagai pe
Alice menolak keras permintaan Vinka untuk tidak menemui Dalfon lagi. Tentu saja itu adalah hal yang sangat berat baginya. Selama ini saja, ia selalu memendam segala rasa rindunya dan saat ia ingin bertemu dengan Dalfon, dengan mudahnya Vinka memintanya untuk pergi.Vinka sendiri tidak bisa mengingkari kesepakatan yang telah ia sepakati dengan Dalfon. Dalfon sudah menjalankan tugasnya sebagai pelatih Rachel dengan baik. Jadi sekarang saatnya ia menjalankan tugasnya untuk menjauhkan Alice dari Dalfon.Vinka sadar bahwa ini akan sangat bahaya untuk hubungan keluarga Virgo dengan keluarga Gracia. Namun apa daya. Kesepakatan tetaplah kesepakatan. Dan ia harus menepatinya tidak peduli apa pun yang terjadi."Dia sudah tidak ingin menemui mu. Pergilah dan aku akan merawatnya seperti aku merawat anakku yang lainnya," ujar Vinka sambil menatap lekat wajah Alice."Jangan bercanda! Aku tidak akan tinggal diam saja saat ada orang yang ingin mengambilnya dari ku! Aku adalah orang yang pertama kali
Alyssa mendengar secara jelas apa yang terjadi di ruangan kerja ibunya. Tentu saja itu adalah hal yang mengejutkannya, karena sejak awal ia tidak mengetahui bahwa Dalfon memiliki hubungan dan perasaan khusus kepada Alice, Sang Kepala Keluarga Gracia.Ia tidak tau bagaimanakah secara rinci kisah antara Dalfon dan Alice. Namun ia sangat yakin bahwa Alice adalah wanita yang sangat hebat. Karena bisa membuat laki-laki sedingin Dalfon mencintainya.Ia mengira bahwa saingannya hanyalah perempuan-perempuan biasa. Namun nyatanya tidak. Alice adalah wanita yang sangat sempurna. Ia mengakui itu. Alice memiliki segalanya yang tidak pernah bisa ia miliki. Dan menurutnya sangatlah wajar jika Dalfon mencintai perempuan itu.Ia dalam keadaan bimbang saat ini. Ia kecewa saat mengetahui bahwa Dalfon mencintai wanita lain. Namun ia juga senang karena mengetahui bahwa perasaan Dalfon tidak mendapatkan respon.Ia tidak tau harus berbuat apa. Mendukung Dalfon untuk memperjuangkan cintanya atau malah membe
Rachel, Vedora, Gio, Vedora, Alyssa, dan Langit mendapatkan izin untuk memasuki hutan larangan dari para pemimpin Lima Keluarga Besar. Perizinan ini diberikan karena keenam orang itu datang ke hutan itu untuk melatih diri mereka. Dan selama pelatihan ini, mereka tidak bisa meminta bantuan pada pasukan bayangan yang juga ada di hutan itu. Jadi jika mereka menemukan masalah, mereka harus menghadapinya sendiri.Melatih mental, fisik, pikiran, dan kemampuan sihir mereka. Hutan larangan dipilih menjadi tempat mereka berlatih karena di hutan larangan terdapat banyak sekali hewan-hewan buas dan bunga-bunga beracun. Dan mungkin saja jika mereka beruntung, mereka bisa bertemu dengan salah satu hewan suci di hutan itu.Langit memang sudah beberapa kali memasuki hutan larangan. Namun saat itu ia bersama para pasukan bayangan yang memang sudah sangat hafal titik-titik larangan dan titik-titik aman, jadi ia bisa tenang. Namun kali ini berbeda, ia bersama para pemula. Jadi akan sangat berbahaya jik
Arisha, Gio, Rachel, Alyssa, Arasha, Langit dan Vedora mendirikan tenda di pinggir rawa. Mereka berniat untuk menjadikan tempat itu sebagai titik kumpul mereka, setelah mereka berpeluang memasuki hutan larangan lebih dalam lagi.Arisha sendiri sekarang bersama mereka bukan untuk ikut mereka. Melainkan untuk mengawasi seorang laki-laki yang sekarang sedang tertidur di belakangnya dengan berbagai perban di tubuhnya.Arisha tidak tau alasan kenapa Dalfon dan perempuan itu bertarung. Namun dari pertarungan itu, Arisha bisa menyimpulkan bahwa perempuan itu lebih kuat dari Dalfon. Dan fakta itu secara tidak langsung memberikan sebuah peringatan pada semua orang yang ada di hutan larangan. Peringatan bahwa perempuan itu sangatlah berbahaya.Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini Dalfon adalah orang terkuat di pasukan bayangan. Dengan kemampuan sihir dan aura yang dimilikinya, Dalfon diakui sebagai pelindung dan penyerang terhebat pasukan bayangan. Dan sekarang dengan mata kepala Arisha sendiri
Menurut Nara, sisi jahat Dalfon yang sekarang sudah mulai melenceng dari jalur. Jika terus dibiarkan maka, mereka akan benar-benar kalah telak jika tiba-tiba Fla menyerang dalam kekuatan penuh.Kemarin malam, ia telah menghabisi sisi jahat Dalfon. Dan hampir saja membunuhnya. Namun Nara sadar, bahwa Nara membunuh laki-laki itu, maka jiwa Dalfon yang asli juga akan lenyap. Maka dari itu, Nara hanya memberi luka dapat dan memberikan sebuah kutukan kepada laki-laki itu, supaya laki-laki itu tidak akan pernah bisa menggunakan sihir sampai waktu yang sudah ditentukan oleh Nara.Ia sudah bisa memasuki alam bawah sadar Dalfon. Dan di hadapannya sekarang ada sebuah pohon sakura dengan ukuran yang sangat besar, lalu di bawah pohon itu ada seorang laki-laki menggunakan jubah berwarna putih sedang tertidur dengan sebuah senyuman lebar di wajahnya."Sepertinya dia merepotkan mu," ujar Dalfon."Mau sampai kapan kamu seperti ini?" tanya Nara sambil melangkah mendekat."Entahlah. Namun sepertinya un
Seharian mereka semua sudah berlatih dan bertarung mengalah hewan buas yang mereka temui di jalanan. Tentu saja, itu semua berkat diri mereka sendiri, tanpa bantuan dari Dalfon.Dalfon hanya mengawasi dari belakang dan membiarkannya sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi. Ia hanya akan ikut campur tangan saat melihat ada sesuatu yang akan menghilangkan salah satu nyawa anggota kelompok itu.Namun mereka tidak bisa merasa aman begitu saja mengingat bahwa Dalfon tidak benar-benar ada di pihak mereka.Sekarang mereka sudah kembali ke tenda, pasalnya matahari sudah mulai tenggelam. Jadi sebelum seluruh cahaya benar-benar menghilang, mereka putuskan untuk kembali ke tenda dan menikmati malam di sana.Hampir semua orang duduk melingkar mengitari api unggun yang tadi dinyalakan oleh Gio. Hanya Dalfon seorang diri yang berdiri di sisi rawa sambil menatap ke arah bulan yang mulai bergerak sedikit demi sedikit ke puncak langit.Arasha sudah tidak tahan dengan ini semua. Ia tidak bisa saling