Tuan Heri memegang lembaran itu dengan muka masam dan terkesan meremehkan. Ia menatap Hyu dengan tatapan menghina, lalu membaca isi lembaran di tangannya dengan suara keras.
"Matematika 32, Fisika 37, Kimia 33, Biologi 44, Bahasa Inggris 4 dan bahasa Indonesia 6."
Setelah membaca hasil tryout Hyu, Tuan Heri langsung bertepuk tangan dengan girang.
"Hebat!" Sambil tertawa keras. "Sinarta selalu membanggakan putranya di setiap pertemuan. Aku tak menyangka putranya akan sehebat ini. Jika aku tau dari dulu, aku akan menjodohkan Nayla denganmu sejak lama."
Pujian itu terasa seperti pisau yang menghantam tubuh Hyu. Ayah mertua nya selalu tau cara menjatuhkan harga diri seseorang.
"Bagaimana dengan putri ku tercinta, apa kamu puas dengan suamimu yang hebat ini?"
Nayla mulai bosan dengan semua cara ayahnya mengejek Hyu dan dirinya. Sebagai orang yang memiliki harga diri yang tinggi, tentu saja dia tak akan mengalah. Bahkan jika itu ayahnya sendiri.
Hubungan pernikahan bukan hanya tentang siapa yang paling mencintai siapa. Atau siapa yang paling berjuang untuk bertahan. Tapi pernikahan tentang dua kepala yang saling berkompromi bagaimana cara menjalani hidup.Nayla dan Hyu tidak memiliki kadar cinta yang sama. Mereka memiliki perasaan yang timpang. Tapi mereka berusaha menghargai dan menghormati keputusan pasangan mereka masing-masing. Mencoba berkompromi tentang bagaimana cara mereka menjalani hidup. Tak ada yang keras kepala dan ingin membuat keputusan seorang diri. Mereka saling mendukung dan berusaha saling menyayangi.Setiap kedewasaan seseorang tak bisa dibandingkan dengan berapa umur yang orang miliki. Nayla yang masih berumur 17 tahun memiliki sikap dewasa dan mandiri. Sedangkan Hyu, butuh 40 tahun hidup untuk dirinya bisa bersikap dewasa dan menyeimbangkan diri dengan istrinya.Semua orang memiliki jalan berbeda dan keinginan yang berbeda. Tapi dipersatukan dalam sebuah pernikahan, bukan untuk memb
Suara goresan kertas terdengar sangat ringan di telinga. Hyu sedang menulis banyak angka di atas sana sambil memasang wajah serius. Dia mengerjakan semua soal dengan bersungguh-sungguh.Hyu dan Nayla telah sepakat mengenai tanggung jawab pekerjaan dan anak. Tapi itu tak membuat Hyu lalai dalam belajar. Karena bagaimanapun ia masih seorang pelajar dan harus lulus dengan segera.Ujian Nasional akan diadakan satu bulan lagi. Jadi Hyu harus belajar lebih rajin. Selama masa sekolah pun, ia terlihat sangat bersungguh-sungguh. Hyu tak pernah ikut dalam kegiatan apapun dikelasnya. Dia memutuskan untuk memundurkan diri dari ketua kelas dengan alasan kurang sehat. Hal itu ia lakukan agar konsentrasi belajar Hyu semakin meningkat.Nayla telah menyewa guru tutor untuk Hyu belajar lebih banyak di rumah. Sedangkan Nayla akan mengawasi di kursi lain sambil membaca buku bisnis di tangannya.Sekarang usia kandungan Nayla 6 bulan. Perut gadis itu terlihat membuncit dan car
Hari ini Villa milik Hyu dan Nayla terasa begitu hidup. Semua orang bercerita dan tertawa bersama. Mereka terus membuat lelucon Tak penting yang berhasil menggelitik perut mereka. Nayla pun tak tahan dan hanya bisa tersenyum sambil tertawa kecil.Keluarga Hyu begitu berwarna. Mereka saling bercanda dan mengatakan hal-hal konyol. Bahkan Rama yang memiliki kesan dingin pun ternyata adalah orang yang tak kalah konyol.Semua orang di sana memanjakan Nayla. Tak sedikit yang menawarkan diri untuk memijat Nayla yang terlihat pegal. Semua orang memandang memandang lembut Nayla dan berusaha untuk membuat gadis itu nyaman bersama mereka."Nayla, Hyu adalah anak kami yang paling manja. Bahkan dia lebih manja dari adik perempuannya. Wajahnya saja yang terlihat berwibawa, jika dia ada di rumah. Dia akan bertingkah seperti bayi."Mendengar celotehan ibunya, Hyu langsung protes tak terima."Aku tidak manja!""Oh tidak manja. Siapa yang selalu menggangu aku
"Kenapa terus menatapku? Sebaiknya kamu lihat film didepan." Ucap Nayla yang mulai mengeluh pada Hyu yang menurutnya mengganggu. Selama hampir sepanjang film diputar, laki-laki itu terus menatapnya. Itu membuat Nayla tak bisa berkonsentrasi saat menonton.Selama hampir empat bulan mereka bersama. Mereka selalu mengembangkan hubungan dengan berkomunikasi. Tapi mereka tak pernah sekalipun pergi untuk mencari udara segar. Hyu sebenarnya ingin menjalani hubungan sebagaimana pasangan pada umumnya.Sikap cuek dan acuh tak acuh membuat Hyu terkadang berfikir Nayla mungkin merasa bosan di rumah. Selama mereka menikah, Nayla tak pernah keluar rumah kecuali saat pemeriksaan ke klinik. Muncul sedikit ide dalam benak Hyu, untuk mengajak gadis ini sesekali menghirup udara segar bersamanya."Nay, kita belum pernah pergi berkencan. Apa kamu tidak tertarik pergi bersamaku untuk jalan-jalan atau sekedar makan malam?" Sambil menatap wajah cantik istrinya yang masih fokus menatap
Suara burung terdengar sangat nyaring dan merdu. Membuat pikiran Hyu semakin rileks dan menyenangkan. Hampir sepanjang hari ia terus belajar meningkatkan kemampuannya untuk ujian yang akan datang. Itu terkadang membuat pikirannya sedikit kacau dan emosional. Untuk menenangkan diri, terkadang ia pun duduk merenung seperti hal yang dilakukan oleh Nayla setiap paginya."Tuan, teh anda." Ucap seorang pelayan sambil membawa teh hangat dan beberapa cemilan."Ya."Hyu masih terdiam dan enggan untuk berbicara lebih banyak. Teh dan cemilan itupun ditaruh di atas meja, di samping kanan Hyu. Setelah beberapa saat, suara dering handphone berhasil membuat konsentrasinya buyar seketika. Ada rasa sedikit kesal dan jengkel di dalam hatinya. Namun mengingat sangat jarang ada orang yang menelponnya, ia berfikir mungkin itu sesuatu yang penting. Dengan berat hati ia pun menggerakkan tangan dan mengambil handphone nya.Saat m
"heh, apa dia berfikir dia bisa lari dariku?!" Dena terus memegang telpon ditangannya dengan gemetar. Ia tak terima diperlakukan seperti itu oleh Hyu. Baginya Hyu adalah hak mutlak yang hanya bisa dimiliki oleh dirinya seorang. Bagaimana bisa Hyu lari darinya dan memihak pada Nayla sekarang.Dena langsung was-was melihat perubahan Hyu yang begitu drastis. Ia tak menyangka Hyu akan segera menegaskan hubungan mereka. Dena telah berusaha keras selama bertahun-tahun untuk membuat laki-laki itu dekat dengannya. Tapi dalam hitungan bulan, laki-laki itu menghianatinya."Nayla memang licik, dia selalu mengambil semua hal yang aku miliki."Rasa marah terus memuncak dalam dirinya. Ia tak menyadari ada seseorang yang datang."Nona, ini cemilan yang ada pesan."Pelayan itu terlihat tersenyum sangat manis. Itu membuat Dena semakin muak. Ia ingat pelayan ini adalah mantan pelayan yang dimiliki Nayla sebelumnya. Dengan emosi yang memuncak, Dena langsung mengambil
Perasaan Dena semakin gelisah. Ia terus menyakinkan dirinya sendiri, bahwa Hyu pasti tak akan menghianatinya. Laki-laki itu selalu percaya semua yang ia katakan. Nayla adalah orang yang memiliki harga diri yang tinggi dengan sikap yang sangat sombong. Hyu pasti tidak akan tahan tinggal bersama Nayla untuk waktu yang lama.Dena terus meyakinkan dirinya sendiri bahwa Hyu pasti masih berada di pihak nya. Setelah merasa yakin, Dena lalu tersenyum dan menenangkan diri. Ia yakin, Hyu pasti hanya sedikit marah padanya karena ia hilang tanpa kabar sebelumnya. Hyu pasti sedikit kecewa padanya. Hanya dengan sedikit bujukan, Hyu pasti memaafkannya. Ia yakin itu.Setelah itu, Dena mulai berusaha membujuk Hyu. Ia mengirim berbagai macam kata-kata manis melalui chat dan berbagai upaya untuk meluluhkan perasaan Hyu kembali.Selama beberapa hari, Hyu selalu mendapatkan pesan dari Dena. Wajahnya terlihat masam dan sedikit kesal. Setiap kali ia melakukan sesuatu, handphone nya pa
Nayla menangis untuk waktu yang lama dan Hyu tetap memeluknya sambil mengucapkan kata maaf. Setiap ucapan yang keluar dari mulutnya terdengar seperti sebuah mantra yang penuh dengan permohonan. Ia memohon pada Nayla untuk tak menangis lebih banyak karena itu membuat perasaan Hyu semakin tenggelam. Ia tak bisa melihat istrinya menangis. Apalagi jika tangisan itu berasal dari dirinya sendiri.Setelah lama menangis, sedikit demi sedikit suara tangisan Nayla mulai mengecil. Saat ini mata Nayla terlihat sedikit membengkak dan memerah. Gadis itu terlihat kelelahan, mungkin karena ia menangis terlalu lama. Hingga ia merasa sedikit lelah dan mengantuk.Hyu merasa tertekan melihat tampilan Nayla yang terlihat menyedihkan dimatanya. Mata Nayla yang merah dan sedikit membengkak membuat rasa bersalahnya meningkat tajam. Hyu rasanya ingin menghukum dirinya sendiri karena membuat istrinya menangis.Nayla yang tak memperhatikan perasaan suaminya, ia terlihat mulai merasa lelah