Share

Bab 1160

Author: Imgnmln
last update Last Updated: 2025-06-03 22:24:18

Sementara itu, di dalam organisasi Martial Shrine.

Jauh dari kekacauan Keluarga Winaya, Sancho mengumpulkan beberapa kepala keluarga dari sebuah aliansi bela diri rahasia.

Di antara mereka hadir juga Jazer dari Keluarga Zellon, serta beberapa tokoh penting lainnya.

Namun malam itu berbeda.

Di pojok ruangan, berdiri beberapa sosok berpakaian serba hitam. Wajah mereka tersembunyi di balik kain gelap. Aura mereka sunyi, tapi memancarkan tekanan mengerikan.

Beberapa kepala keluarga tampak gugup.

“Siapa mereka?” Sancho memecah keheningan, matanya menyapu sosok-sosok misterius itu. “Mereka bukan bagian dari Martial Shrine?”

“Kalian pasti sudah dengar. Dalam satu malam, enam organisasi hilang dari dunia!”

“Nathan sedang mengguncang tatanan, dan itu membuat kita harus waspada.”

Kepala-kepala keluarga mengangguk. Salah satu dari mereka bersuara. “Keberaniannya melampaui akal. Tapi kita tidak bisa membiarkannya terus begini.”

“Yang menjadi masalah utama adalah Ryujin. Jika bukan karena dia, Nat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (5)
goodnovel comment avatar
rayhan
mulai g jelas lg kmaren g update skrng update hnya 2 bab... ke laut aja thorr
goodnovel comment avatar
Arliza Syaril
kamu telah membuat para pembaca betul2 kecewa sm kamu
goodnovel comment avatar
Arliza Syaril
mcm ni lh nasihat aku utk penulis n pencipta apk ini baik ttp company dr lamu tipu pembaca
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1162

    “Aku tidak pernah lupa akan janjiku,” jawab Nathan, suaranya dalam dan dingin. “Kau akan mati malam ini.”Buk! Buk!Nathan melempar kepala-kepala itu ke kaki Kaidar. Bunyi daging membentur tanah memecah keheningan. Para penjaga keluarga Winaya sontak mengepung. Suara logam, gesekan langkah terdengar dengan jelas, aura kuat membubung di sekeliling.“Nathan!” teriak salah satu pemimpin pengawal. “Jangan kira Ryujin akan turun tangan menyelamatkanmu!” Kaidar melangkah maju. Mata dinginnya bersinar di bawah cahaya bulan.“Aku tak butuh sosoknya,” Nathan menjawab, senyum dingin menggantung di bibir. “Aku cukup dengan dendamku.”Aura Kaidar berubah. Satu gerakan tangannya, dan para sosok Villain melompat keluar dari bayang-bayang. Tubuh-tubuh mereka menjulang dan memelintir realitas di sekitar, mengeluarkan desis, raungan, dan dentum energi.“Serahkan Batu Mata Naga!” bentak Kaidar. “Benda itu milikku, dan kau tak pernah layak menyentuhnya.”Nathan memejamkan mata sejenak. Cahaya keemasan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1161

    Sancho menatap Jazer sebentar, lalu mengangguk tanpa ragu. “Ya. Tapi dia terlalu lemah. Dan sekarang dia sudah mati.”Beberapa kepala keluarga saling pandang tak percaya seorang pemimpin sekelas Sancho bisa mengendalikan kultivator hitam.“Sebenarnya… siapa kau?”“Bagaimana mereka bisa mematuhi perintahmu?”Sancho hanya tertawa kecil. “Kalian tidak perlu tahu siapa aku. Tapi kalian perlu tahu satu hal penting. Sekarang, kita semua sudah berada di atas perahu yang sama.”Tiba-tiba, aura gelap menyelimuti ruangan.Bukan dari Sancho melainkan dari seseorang di balik punggungnya.Aura itu mencekik, menyerang setiap jiwa yang ada. Membuat semua kepala keluarga, termasuk Jazer yang sudah mencapai tahap Villain, berlutut secara mental.“A-Apa ini… kekuatan macam apa ini?!”Ketakutan merambat di wajah mereka.Sancho hanya berdiri tenang, membiarkan kekuatan itu menyelimuti ruangan selama beberapa detik, lalu menghilang secepat datangnya.Hening menyelimuti ryangan.Jazer dan yang lain bangkit

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1160

    Sementara itu, di dalam organisasi Martial Shrine.Jauh dari kekacauan Keluarga Winaya, Sancho mengumpulkan beberapa kepala keluarga dari sebuah aliansi bela diri rahasia.Di antara mereka hadir juga Jazer dari Keluarga Zellon, serta beberapa tokoh penting lainnya.Namun malam itu berbeda.Di pojok ruangan, berdiri beberapa sosok berpakaian serba hitam. Wajah mereka tersembunyi di balik kain gelap. Aura mereka sunyi, tapi memancarkan tekanan mengerikan.Beberapa kepala keluarga tampak gugup.“Siapa mereka?” Sancho memecah keheningan, matanya menyapu sosok-sosok misterius itu. “Mereka bukan bagian dari Martial Shrine?”“Kalian pasti sudah dengar. Dalam satu malam, enam organisasi hilang dari dunia!”“Nathan sedang mengguncang tatanan, dan itu membuat kita harus waspada.”Kepala-kepala keluarga mengangguk. Salah satu dari mereka bersuara. “Keberaniannya melampaui akal. Tapi kita tidak bisa membiarkannya terus begini.”“Yang menjadi masalah utama adalah Ryujin. Jika bukan karena dia, Nat

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1159

    Langit malam di kota Moniyan begitu tenang, seperti tak pernah mengenal perang. Tapi ketenangan itu segera direnggut oleh kehadiran sosok bertudung hitam yang berjalan melewati gerbang kota.Nathan mengenakan jubah panjang hitam dan topi lebar yang menutupi sebagian wajahnya. Dalam bayang-bayang itu, matanya menyala dingin dan penuh kematian. Ia tidak terlihat seperti pahlawan, tidak juga seperti penjahat. Ia terlihat seperti sosok malaikat penghakiman!Hal pertama yang ia lakukan menghubungi Milan. "Berikan aku seluruh daftar keluarga dan organisasi bela diri yang berada di bawah Keluarga Winaya," katanya cepat.Milan, meski tak tahu rencana Nathan, tetap mengirimkannya. Karena saat Nathan berbicara seperti itu, tidak ada ruang untuk pertanyaan.Saat Nathan membaca daftar itu, udara di sekelilingnya seperti membeku. Aura membunuh yang ia pancarkan begitu kental hingga membuat pejalan kaki di sekitar merasa mual dan berlari tanpa alasan. Dan nama pertama yang muncul dalam daftar itu a

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1158

    Famrik, dan yang lain segera berdiri, tubuh mereka mulai pulih dengan cepat berkat aliran energi spiritual mereka yang kembali mengalir setelah dibebaskan.“Tuan Nathan,” ujar Famrik lirih sambil menopangnya. "Luka ini tidak sebanding dengan pengorbananmu.”Zechar menepuk pundaknya. “Kami bukan orang yang mudah patah. Kau mengajarkan itu!”Nathan menunduk, menatap kedua lubang berdarah di bahu Ravensclaw. Matanya memerah. “Kalau saja aku datang lebih cepat…”Famrik menggeleng. “Dan kalau bukan kau yang datang… mungkin kami sudah mati.”Di ambang pintu keluar penjara bawah tanah, langkah Nathan terhenti. Di hadapannya berdiri Kaidar—pucat, tapi matanya masih menyimpan kebencian tersembunyi.Nathan memandang lurus ke dalam mata pria itu. Suaranya pelan, tapi menyayat seperti belati.“Dalam sepuluh hari, Keluarga Winaya akan lenyap dari kota ini. Dan semua yang berdiri di belakangmu…” Ia menyapu pandangan ke kerumunan keluarga bela diri, suaranya terhenti sesaat. “Akan ikut terkubur bers

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1157

    Nathan menatap Milan, dan pada wajahnya terpahat sesuatu yang lebih keras dari batu, sebuah tekad baja! “Kalau bukan aku yang membebaskan mereka, siapa lagi?” katanya. “Aku tidak akan lari dari kehormatan.”Ryujin mendesah. Ada sinar samar dalam matanya entah sebuah rasa kesal atau rasa kagum, bahkan dia sendiri tidak yakin. Ia menoleh pada Kaidar lagi. “Di mana mereka?”Kaidar menelan ludah. “Penjara... penjara bawah tanah.”“Bawa kami ke sana. Sekarang! Lepaskan semuanya,” nada Ryujin tak bisa ditawar.Dan Kaidar tahu, sekali saja ia mencoba berbohong, hidupnya akan berakhir lebih cepat dari waktu bicara.***Di sebuah lorong batu menurun ke perut bumi. Cahaya obor menari di dinding-dinding lembap yang dipenuhi lumut. Udara berbau karat dan darah tua.Jeruji besi besar berdiri bagai gigi naga yang mengurung manusia. Di baliknya, para anggota Ravensclaw duduk membisu. Tangan mereka terikat dengan rantai besi yang menusuk masuk ke tulang selangka, alat penyiksa kuno yang diciptakan bu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status