Share

Bab 46

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-01 22:21:00

Saat ini di Hotel Northern perjamuan makan telah selesai dan semua orang sudah meninggalkan tempat. Sebelum Zayn meninggalkan Nathan, dia berkata. "Tuan Nathan, mengenai kalung suci dan akik sojol yang kamu minta kucarikan, karena Pemimpin itu sedang pergi berobat, dia baru bisa kembali beberapa hari lagi!"

“Tidak apa-apa, kamu sudah bekerja keras!” Kata Nathan sambil tersenyum tipis.

Mata ibunya sudah cukup lama buta, tidak masalah jika harus menunggu beberapa hari lagi, lagipula, hal semacam ini tidak bisa didesak.

"Tuan Nathan, jika lain kali kamu membutuhkan apapun, kamu boleh datang ke tempatku, dan katakan saja!" Zayn berkata dengan penuh harap.

Setelah beberapa percakapan, Nathan berencana untuk pergi, tetapi Santo menghentikannya. Lalu Santo tiba-tiba berlutut di depan Nathan. “Tunggu! Tuan Nathan, Anda memiliki bakat dalam seni bela diri, saya harap Tuan Nathan dapat menerima saya sebagai murid ..."

Santo yang baru saja melihat keahlian Nathan, dia ingin mempelajari tekn
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ranka Yudha Yudha
apakah selalu menyembunyikan rahasia kepada orang tuanya sendiri?, ini yg gak masuk akal. Seharusnya Nathan memberitahu kebenarannya, hal seperti ini sudah banyak dalam novel² saduran dari cina dan cerita kampungan seperti ini membuat membacanya jadi bosan....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1529

    Nathan menatap kerumunan. “Entah aku ingin membunuhnya atau tidak, itu urusanku. Jangan kira sorakan kalian bisa menutupi cara kalian memperlakukanku sebelumnya.”Suara Nathan lemah, namun cukup untuk membuat setiap orang yang mendengarnya begidik.Semua langsung diam.Ryuki tertawa pahit. “Mereka semua memang sampah dunia bela diri. Menyedihkan tinggal di Moniyan dengan orang-orang seperti ini.”Dia menyeka darah di bibirnya. Roh spiritual di tubuhnya muncul semakin jelas, kabut hitam mengepul membungkusnya.“Nathan, ayo kita habiskan semuanya. Bertempur sampai titik darah penghabisan!”Nathan tersenyum tipis. “Bertarung sampai mati? Ryuki, hahaha… kau bahkan belum layak.”Dalam kedipan mata, tubuh Nathan menghilang, muncul tepat di depan Ryuki, dan—BAAM!BRAAAK!Tinju emas itu menghantam dada Ryuki, tulangnya melengkung, tubuhnya terpelintir dan terhempas jauh sebelum menabrak tembok.Di tempat duduk pengamat, Ryujin yang sejak tadi memperhatikan akhirnya berdiri. “Nathan… aku suda

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1528

    Dantian di dalam tubuh Nathan berputar liar, sementara aura Tahap Surga itu perlahan berubah bentuk. Aura yang tadinya hanya sebesar ibu jari kini tumbuh, wajah dan indranya mulai terbentuk, seperti versi mini dirinya sendiri.Perubahan pada Tahap Surga itu ikut menarik bentuk fisiknya. Secara teori, Nathan bisa mengubah wujud seenaknya, tak lagi diikat oleh hukum langit dan bumi. Tapi energi spiritual di dunia sudah menipis dan mengubah penampilan sekarang hanyalah mimpi.Yang dibutuhkannya bukan wajah baru, tapi kekuatan.Nathan membuka mata. Dua sinar emas menembus langit, menyapu awan gelap sampai buyar.Aura di tubuhnya melompat, bukan naik satu tingkat, tapi seperti melonjak dari tebing ke puncak gunung. Tubuh fisiknya juga mengeras puluhan kali lipat.Terobosan yang terlalu gila untuk dipercaya.Wajah Ryuki mengkerut, seperti baru menelan racun.Sebelumnya saja, saat Nathan masih berada di tahap awal puncak Villain, Ryuki membutuhkan puluhan jurus untuk memberi tekanan. Sekaran

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1527

    Ryuki menatap pemandangan itu dengan wajah yang menegang. Dalam pikirannya, roh spiritualnya berbicara, dengan suara serak dan cemas. “Dua kali badai petir dalam satu terobosan? Dia bukan manusia biasa, pemuda ini sangat berbakat.”Ryuki mengatupkan rahangnya, napasnya memburu. Jika Nathan benar-benar melewati badai petir ini, maka keseimbangan kekuatan di Moniyan akan berubah selamanya.Ia mengepalkan tangannya dengan kuat. “Aku tidak akan membiarkanmu selesai, Nathan.”BRAAAKKK!Namun sebelum ia bisa bergerak, kilatan cahaya di langit menyambar untuk terakhir kalinya.Ledakan petir terakhir itu mengguncang seluruh Moniyan. Petir keemasan yang membungkus tubuh Nathan menyebar ke segala arah, menelan arena dalam lautan cahaya.Ketika cahaya itu padam, ia tidak lagi terbaring.Nathan berdiri.Di tengah kepulan asap dan puing, tubuhnya tegak, mata terbuka lebar, memancarkan dua garis cahaya panas, menembus udara dan menatap lurus ke arah Ryuki Zellon.Dalam diam itu, bahkan petir pun be

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1526

    Sementara itu, Prisly yang berdiri tak jauh dari sana, menatap tubuh Nathan dengan mata membara. Aura spiritual di tubuhnya melonjak, dan tanpa ia sadari, cahaya putih memancar dari kulitnya.Cahaya itu semakin kuat, semakin terang dan perlahan membentuk zirah putih di sekeliling tubuhnya. Ia melangkah maju, mendekati Nathan, lalu berlutut di sisinya.Zirah putih itu berdenyut pelan, memancarkan sinar suci yang lembut. Cahaya itu merambat ke tubuh Nathan, menyelimuti luka-lukanya satu per satu.Dalam hening yang menggantung di udara, terdengar bisikan samar dari Prisly. “Kau tidak akan mati dengan semudah itu, Kak Nathan.”Dan perlahan di dada Nathan yang nyaris tak bergerak, detak jantungnya berdenyut lagi.Namun, tubuh Nathan masih terbaring di tengah kawah. Zirah suci yang diciptakan Prisly terus berpendar lembut, tapi tidak cukup untuk membangunkannya. Cahaya emas di tubuhnya redup bahkan hampir padam.Dari kejauhan, Ryuki menyeringai. “Hahaha… kalian tak bisa menyelamatkannya.” S

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1525

    Dari puncak kepalanya, muncul cahaya hitam pekat, bergulung seperti pusaran api neraka. Energi itu bukan lagi milik manusia, kekuatan yang menghapus udara, menekan segalanya di bawah beratnya.Arena Moniyan bergetar hebat, batu-batu pecah, udara seakan menjerit. Orang-orang di sekitar mulai berlutut, dada mereka terasa seperti dihantam benda tak terlihat. Beberapa bahkan pingsan.Nathan berdiri di tengah pusaran itu, darah mengalir di pelipisnya. Namun matanya masih menyala emas membara, ia menantang kekuatan itu.Ia mengepalkan tinju, energi Taiju berputar di sekitarnya, menggandakan kekuatannya hingga lengan kanannya tampak membesar, bersinar seperti bintang jatuh.“Pukulan Naga Penghancur!”Tinju itu menembus badai hitam yang menghancurkan di atasnya. Udara bergetar, langit terbelah, dan dunia semakin memanas. Pertarungan dua kekuatan ekstrem kembali meledak di jantung Moniyan.DUAAR!Cahaya hitam pekat menabrak semburan energi naga dari tinju Nathan, dan dalam sekejap dunia seakan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1524

    BAAAAM!Nathan terpental beberapa meter ke belakang, debu berputar di sekeliling tubuhnya.Kerumunan terdiam melihat pemandangan itu.“Ryuki masih punya jurus cadangan,” gumam seseorang dengan wajah ngeri.Tapi sebelum mereka sempat lega, suara desiran keras terdengar. Nathan yang tadi terpukul mundur memutar tubuh di udara dan menghantam balik dengan tinju emasnya.BRAAAK!Telapak tangan emas besar muncul di langit dan menghantam tubuh Ryuki dari depan. Tubuh Ryuki terpental sejauh beberapa meter, menghancurkan dinding batu di belakangnya.Keduanya berdiri lagi dengan sama-sama terengah, sama-sama berdarah, namun mereka masih tetap tersenyum.Pertarungan itu masih seimbang. Dua naga, dua kekuatan, satu dunia yang hampir runtuh.Namun hasil seri ini bukanlah kebanggaan bagi Ryuki. Ia adalah puncak Villain, penguasa badai, dan sekarang ia dipaksa berdiri sejajar dengan seseorang yang belum melewati badai sama sekali.Rasa malu, amarah dan kebencian terlihat jelas di wajahnya.“Nathan!”

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status