Share

Bab 107

Author: Hana Pangestu
Begitu pintu kantor tertutup kembali, Ralph menatap Nikki yang berdiri di depannya dengan tatapan dingin, lalu menyeringai sinis. "Suami sahabatmu ... itu malah lebih menarik. Pantas saja orang bilang, hati-hati sama sahabat sendiri."

Jelas, kesalahpahamannya makin menjadi-jadi. Dia mengira Nikki merebut suami sahabatnya. Baginya, hal seperti itu bukan cerita baru di dunia ini.

"Ralph, maksudmu apa?" Wajah Nikki menegang dan napasnya mulai berat karena marah.

"Apa maksudku? Kalau pria itu memang suami sahabatmu, berarti sahabatmu itu terlalu bodoh! Berani membiarkan suaminya sendirian Bersama ...."

Belum sempat dia menyelesaikan kalimatnya, Nikki yang sudah kehilangan kesabaran langsung meraih gelas di meja, dan menyiramkan airnya tepat ke wajah Ralph!

"Ah!"

Gelas itu bahkan belum kembali ke meja, Ralph sudah tersentak berdiri dan buru-buru mengusap wajahnya yang basah.

Nikki baru tersadar, tadi Pamela sudah bilang air itu agak panas!

"Kamu mau bunuh suamimu, ya?!" Ralph melompat berdi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 130

    Nikki melihat Ralph akhirnya mau berkompromi. Sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman, lalu dia berkata dengan nada tulus, "Terima kasih. Semoga kamu mau menghargai pekerjaanku yang sepele ini dan untuk sementara menyembunyikan hubungan kita."Ralph tidak berkata apa-apa, kemungkinan besar itu juga berarti dia setuju.Malamnya, Ralph awalnya sudah tidur lebih dulu. Setelah mengurus kedua anak, Nikki kembali ke kamar utama dan ruangan sudah sunyi.Dia naik ke tempat tidur dengan ringan, bergerak hati-hati agar tidak membangunkan Ralph. Siapa sangka, baru saja dia berbaring, pria itu sontak berbalik dan menariknya masuk ke pelukan.Nikki terkejut. Seruannya yang tertahan segera dibungkam oleh bibir pria itu, lalu pakaiannya pun satu per satu terlepas. Apa yang Ralph ingin lakukan sudah jelas.Biasanya, Nikki masih akan malu-malu dan berusaha menolak sedikit. Namun, mungkin karena berterima kasih pada Ralph yang bersedia makan bersama sahabatnya atau karena Ralph mengizinkannya keluar

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 129

    Makan malam itu berakhir dalam suasana yang aneh. Saat hendak pulang, Yuni masih terus-menerus meminta maaf. Nikki menenangkannya agar tak usah khawatir. Setelah cukup lama, Yuni baru merasa lega.Menatap mobil Bentley mewah itu yang perlahan melaju menjauh, Jovan menoleh pada istri dan anaknya. Senyumannya langsung hilang, "Lihat tuh, biasanya kamu ngomong sembarangan di depan anak, sekarang semua diikuti sama dia!""Padahal tadi aku ngobrol sama Pak Ralph cukup lancar, bahkan dia sudah setuju supaya salah satu anak perusahaan di bawahnya kerja sama dengan firma hukum kita. Sekarang gara-gara kalian, semuanya kacau ...."Yuni sadar dirinya salah, tak berani membantah. Dia hanya berkata dengan ragu, "Seharusnya nggak sampai separah itu, 'kan? Orang sehebat itu nggak mungkin sepicik itu.""Hmph! Justru orang seperti itu paling nggak mau dengar satu kata pun yang jelek tentang dirinya. Coba pikir, dalam hidup mereka, siapa sih yang nggak menyambut mereka dengan senyuman manis dan penuh p

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 128

    Tak ada yang menganggap Nikki rewel, mengatai dia sudah menjadi ibu tetapi masih malu-malu menutupi diri. Juga tidak ada yang bilang ASI-nya kurang, lalu langsung memeriksa dadanya.Sekarang dipikir-pikir, kekayaan dan kekuasaan Ralph secara tak langsung memberinya perlindungan. Kalau harus memilih momen paling kehilangan harga diri, mungkin waktu dia mengalami mastitis dan dipijat oleh bidan, juga dibantu oleh RalphSekarang juga sama. Dia menyusui dua anak sekaligus, sementara seseorang dengan terang-terangan mengawasi dari samping.Demi menghilangkan rasa canggung, Nikki mengerahkan segala cara mengalihkan pembicaraan. "Omong-omong, ada yang harus aku bilang. Aku dapat kerja, minggu depan mulai masuk."Nikki tiba-tiba teringat dan merasa memang harus melapor.Ralph menoleh, wajahnya terkejut. "Itu perusahaan properti yang kamu wawancara beberapa hari lalu?""Ya."Pria itu spontan berkata, "Sepertinya manajemen mereka nggak benar."Nikki paham maksudnya, jadi merasa kesal. "Aku sebur

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 127

    Melihat dia belum selesai berbicara, tetapi maksudnya sudah jelas, Ralph sedikit mengernyit. "Aku kenapa? Aku lihat istri sendiri, dia lihat istri orang, apa sama?"Nikki malas menanggapi.Ralph kurang berpengalaman dalam membujuk bayi, apalagi si kecil di pelukannya memang lapar. Si kecil semakin tidak puas dengan hanya digoyang-goyang oleh ayahnya. Tubuh kecilnya mulai menolak dan tangisannya juga mulai menunjukkan amarah."Cepat sedikit dong, dia nggak bisa ditenangin lagi." Ralph mendesak.Nikki melirik. "Kamu kira ini urusan aku cepat atau nggak? Anak perempuanmu kalau belum kenyang nggak akan berhenti." Kalau ditarik secara paksa, dirinya yang akan cedera."Terus, gimana dong?""Kamu cari Bi Bulan saja. Sudah kubilang kamu nggak bisa urus, kok malah maksa?"Ralph tetap keras kepala tak mau meminta bantuan. Dia memperhatikan cara Nikki menyusui, ragu sejenak, lalu tiba-tiba mendapat ide. "Gimana kalau mereka berdua menyusui sekaligus?""Apa?" tanya Nikki dengan tak berdaya.Ralph

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 126

    Ponsel Ralph berbunyi. Dia berdiri dan keluar untuk menjawab telepon.Begitu pintu tertutup, Yuni langsung menghela napas lega dan terkagum-kagum pada sahabatnya. "Nikki! Kamu benar-benar beruntung! Dia jauh lebih tampan dan karismatik daripada di TV atau majalah. Dingin tapi punya pesona kuat, bahkan kaya raya. Masa kamu rela bercerai darinya?"Jovan yang mendengar istrinya memuji pria lain pun cemburu. "Yuni, jangan begitu! Itu suami sahabatmu!""Duh, aku cuma lihat pria tampan, nggak boleh? Kamu sendiri kalau lihat wanita cantik juga nggak bisa berhenti melirik?""Mana ada!"Pasangan itu hampir bertengkar. Nikki buru-buru menengahi. "Sudahlah, sudahlah, pesan makan dulu."Pintu ruangan terbuka. Ralph kembali masuk, memandang Nikki. "Bi Bulan sudah datang, kamu ke ruang ibu dan bayi saja.""Oh, oke." Nikki mendekat ke telinga sahabatnya untuk berbisik, "Aku harus itu .... Kamu tahu lah, menyusui."Yuni terkejut. "Si kembar juga dibawa?""Ya, baru saja sampai."Ralph masih menunggu di

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 125

    Dia masih dalam masa menyusui. Kalaupun sesekali memakai gaun, biasanya yang bagian dadanya ada ritsleting khusus untuk menyusui. Gaun malam yang mahal dan mewah seperti ini hanya akan tergeletak di lemari pakaian sebagai pajangan.Ralph berkata, "Mana mungkin nggak terpakai? Masa kamu ikut aku ke pesta cuma pakai gaun ini terus? Orang-orang bakal kira aku bangkrut, sampai nggak sanggup beliin baju untuk istriku."Harus tahu, bagi orang yang benar-benar kaya, barang mewah itu hanya barang sekali pakai.Nikki tidak bisa berkata-kata.Wenny tersenyum manis. Sambil menghitung tagihan, dia menenangkan Nikki, "Kak Nikki, uang suami itu dipakai saja, jangan terlalu hemat. Kalau sudah dipakai, baru jadi milikmu. Kalau nggak dipakai ... siapa tahu nanti malah dipakai untuk orang lain?"Ucapannya jelas punya makna tersembunyi dan Nikki tentu mengerti.Ralph mendengarnya, lalu memberi tatapan peringatan pada sepupunya itu. Wenny buru-buru tersenyum meminta maaf. "Kak Ralph, jangan bilang aku pel

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status