Bibi pertama dan ketiga sama-sama terkejut. Saat melihat Nikki, ekspresi mereka sempat canggung sejenak, lalu segera memaksakan senyuman."Nikki, kamu ... bawa makanan buat Ayah ya?" Kira, bibi ketiga, mengambil dua langkah ke depan dan mencoba mencairkan suasana.Nikki tidak menjawab, tetapi langsung menanggapi obrolan mereka tadi, "Ralph tulus berbakti pada Kakek. Bukan seperti yang kalian bilang, buat cari muka atau rebut warisan."Bibi pertama, Bonita, segera tenang kembali. Dia memasang ekspresi kalem selayaknya nyonya besar, lalu tersenyum tipis. "Nikki, jangan salah paham, kami tadi cuma ngobrol santai saja.""Kalau memang cuma ngobrol santai, nggak seharusnya fitnah di belakang orang. Kalian senior di keluarga, setiap kata pasti punya bobot. Kalau kata-kata seperti tadi sampai tersebar, generasi muda bisa langsung percaya dan semua akan berprasangka buruk terhadap Ralph."Nikki tetap bersikap tenang tetapi tegas, berharap mereka bisa menyadari kesalahan dan menjadi teladan seba
Read more