Share

Bab 265

Penulis: Hana Pangestu
Imran tidak bicara, tetapi tetap berdiri dengan bawahannya yang mengadang di depan mobil.

Harus diakui, sifat manja dan arogan Shireen justru sangat berguna kali ini. Dia langsung menginjak pedal gas tanpa ragu, mobilnya melaju lurus ke arah para pengawal itu. Gaya menyerangnya persis seperti sedang main bowling dan nyaris saja menabrak mereka!

Imran sama sekali tidak menyangka, Shireen yang biasanya lembut dan manja ternyata punya nyali sebesar itu. Di saat genting, dia berteriak lantang, "Cepat minggir!" sambil buru-buru mendorong orang-orang di sisinya.

Maserati melesat dengan kencang, mobil pengasuh di belakang pun segera mengikuti. Begitu para pengawal bangkit dari tanah, yang tersisa hanya lampu belakang mobil yang menjauh.

"Kak Imran, mau dikejar?"

"Kejar apanya! Anak-anak ada di mobil itu, kalau sampai terjadi sesuatu, siapa yang bisa tanggung jawab!" Imran memaki, lalu segera menelepon Ralph.

Di dalam mobil pengasuh, Nikki masih syok menatap kedua buah hati yang terombang-ambi
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 282

    Nikki berusaha sebisa mungkin tidak menatapnya, hanya fokus menyerahkan anak. Namun, si adik seakan merasakan sesuatu. Begitu sang ayah hendak menggendongnya, dia tiba-tiba menangis dan satu tangannya yang gempal mencengkeram erat baju ibunya.Rambut Nikki ikut tersangkut oleh genggaman putrinya. Begitu ditarik, dia langsung berteriak kaget sampai Ralph pun ikut tersentak."Sayang, Mama nggak pergi, Mama masih gendong Kakak, nggak pergi kok ...." Nikki tahu si kecil sudah lama tidak bertemu dengannya, makanya enggan berpisah. Dia menahan rasa sakit dan buru-buru menenangkan.Namun, bayi lima bulan lebih mana bisa benar-benar mengerti? Dia hanya mengikuti naluri untuk menggenggam ibunya dan tidak mau dipisahkan.Ralph juga berusaha keras membujuk putrinya, lalu pelan-pelan mencoba membuka genggaman kecil itu. Namun, yang terlepas hanya baju. Rambut ibunya tetap terjebak di sela jari mungil si kecil.Ralph hanya bisa menggendong dengan satu tangan, sedangkan tangan lainnya sedang sibuk.

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 281

    Sudah beberapa hari tidak menyusui langsung, Nikki agak tidak terbiasa. Si kecil menyedot dengan suara keras, membuatnya menahan sakit sambil mengerutkan alis. Suara seraknya terus-menerus terisak menahan napas.Yang lebih memalukan, begitu si adik menyedot, rangsangan itu membuat payudara lainnya juga meneteskan ASI. Nikki merasakan dengan jelas cairan hangat yang merembes, sementara di tangannya tidak ada bantalan payudara ataupun tisu.Benar-benar canggung ....Di depan, Ralph sedang menggendong putra mereka. Si kecil juga gelisah. Dia menangis dengan kencang, lengan dan kakinya terus meronta ingin segera naik mencari ibunya.Kacamata hitam di batang hidung Ralph sampai tercabut oleh si kecil. "Gelisah kenapa, sih! Nanti juga giliranmu!" Ralph kewalahan dan sengaja memasang wajah tegas menegur putranya.Bayi yang hampir setengah tahun itu samar-samar sudah bisa melihat ekspresi orang dewasa. Dia langsung mengeluarkan suara protes yang galak khas bayi pada ayahnya."Apa? Kamu masih n

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 280

    Tak pernah terpikirkan, ketika hampir sampai di pos penjagaan gerbang, sebuah mobil mewah yang sangat familier melaju dari arah depan.Perhatian Nikki hanya tertuju pada putrinya, tak menyadari ada yang aneh. Namun, Bulan yang sejak tadi merasa gugup, seketika panik begitu melihat mobil itu."Nyo ...." Bulan buru-buru bersuara, tetapi belum sempat mengingatkan, mobil Bentley hitam itu sudah melambat dan berhenti.Nikki menoleh, melihat mobil yang berhenti di hadapan. Melalui kaca jendela, dia menangkap sosok pria di kursi pengemudi. Seketika, kepalanya berdengung, wajahnya pucat pasi.Dia ... bukankah sedang dinas di luar kota? Kenapa tiba-tiba pulang?Hari ini cerah, sinar matahari terang, tetapi salju belum mencair sehingga sekeliling tampak silau.Ralph menyetir dengan mengenakan kacamata hitam. Saat kaca jendela turun, wajah tampan dingin miliknya pun terlihat. Dengan tambahan kacamata hitam, aura dingin dan berjarak semakin kuat. Dia seolah-olah tak terjangkau, penuh ketegasan men

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 279

    Nikki sudah pergi, Ralph pun merasa tidak ada gunanya lagi berada di situ. Kira-kira saat Nikki masuk lift, Ralph juga berdiri. "Kamu lanjut makan saja. Nanti aku yang bayar, aku cabut dulu."Irfan mengerutkan kening. "Tapi urusan kita belum selesai dibahas!""Kamu yang putuskan saja."Mereka memang awalnya makan untuk membahas bisnis penting. Siapa sangka, begitu sampai restoran, malah secara tak terduga bertemu rombongan Nikki.Alhasil, sepanjang makan Ralph menjadi tidak tenang, terus-terusan melirik ke arah mereka. Kini, setelah menggunakan trik dan berhasil membuat Nikki pergi, hatinya pun ikut terbang menyusul.Irfan hanya bisa menggeleng, tak habis pikir. Dia duduk, menantikan saat Ralph nanti benar-benar masuk babak "mengejar istri" yang akan seru.....Nikki kembali ke vila Moonland. Setelah kontak dengan Bulan, dia akhirnya menemukan rombongan sedang berjalan santai di tepi danau depan vila."Sayang ...." Dari kejauhan, dia melihat Shani digendong Bulan. Hati Nikki berbunga-b

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 278

    "Jangan ngomong ngawur! Aku cuma nggak tahan lihat dia selingkuh!" Ralph masih ngotot.Irfan tertawa sampai sakit perut. "Terus terang saja kalau kamu jatuh cinta sama dia. Bilang langsung saja, aku cinta kamu, cinta sampai nggak bisa lepas. Kita jangan cerai, ayo jalani hidup bareng-bareng dengan baik. Aku yakin setelah itu dia nggak bakal ngotot melawan kamu di pengadilan!"Harus diakui, cara yang Irfan ajarin ini meskipun sederhana dan lugas, memang mungkin berhasil. Namun, Ralph yang gengsi tidak akan sanggup melakukan itu. Apalagi ...."Kamu kira kalau aku benaran ngomong gitu, dia bakal percaya? Kamu nggak tahu betapa bodohnya dia. Semua perhatian atau kebaikan yang kutunjukkan, selalu dia salah artikan. Dikira aku ada maunya, niatnya nggak baik."Makanya, Ralph sama sekali tidak berani membayangkan, kalau dia benar-benar mengungkapkan perasaannya, reaksi perempuan itu akan seperti apa? Pasti langsung menganggapnya sebagai orang gila dan dikirim ke rumah sakit jiwa!Saat berbicar

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 277

    Lena menganggap ucapan itu sebagai pujian, lalu berkata dengan bangga, "Aku ini punya mata tajam. Kamu juga bisa bilang aku ini jago menemukan talenta. Kalau usaha ini berhasil, kamu juga bisa bangkit dan jadi bos besar!"Nikki agak terkejut. "Maksudmu ... kita sama-sama jadi bos?""Tentu saja!""Tapi ... aku sama sekali nggak punya uang.""Kamu punya bakat. Kamu bisa menarik investor. Itu jauh lebih penting daripada uang, 'kan?"Nikki tidak langsung berbicara, tetapi hatinya bergetar. Tak disangka, saat hidupnya jatuh miskin hingga nyaris tak punya apa-apa, justru ada kesempatan besar menghampiri."Nana, ayo! Kita pakai sup sebagai ganti anggur, kita minum untuk merayakan usaha yang akan kita mulai!" Nikki girang bukan main, langsung mengangkat mangkuk di depannya.Lena juga ikut senang dan mengangkat mangkuk. Bahkan putrinya yang baru lima tahun pun ikut terpengaruh suasana, mengangkat gelas airnya, lalu dengan riang menempelkannya ke mangkuk mereka."Cheers!"....Hari Sabtu, Nikki

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status