Home / Romansa / Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy! / Bab 120. Sikap Vidia di Belakang Caesar

Share

Bab 120. Sikap Vidia di Belakang Caesar

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2025-09-10 07:49:06

Setelah kembali dari kediaman Chloe, Caesar bergegas kembali ke rumah saat hari sudah sore. Ia pulang masih dalam keadaan diselimuti rasa emosi.

Laki-laki itu melangkah masuk ke dalam rumahnya. Kedatangannya disambut oleh pelayan dan juga Eric yang duduk di ruang tengah. Semua orang di rumah itu menatapnya dengan tatapan tidak biasa. Pasalnya, Caesar pulang dengan wajah marahnya dan hal ini tidak pernah dilihat oleh siapapun.

Caesar menatap para pelayan di bawah anak tangga.

"Di mana Vidia?" tanya Caesar pada ketiga pelayan itu.

"Nyonya belum pulang, Tuan. Tapi ... pagi tadi Nyonya bilang kalau Nyonya akan ke rumah orang tuanya," jawab salah satu pelayan itu.

Rahang Caesar mengeras mendengar hal itu, karena setiap hari pergi dengan alasan yang sama. Dan tidak ada sehari pun Vidia diam-diam di rumah. Entah berdusta atau tidak, tetapi Caesar tetap geram pada istrinya itu. Vidia semakin semena-mena. Pergi petang hingga malam dia belum juga kembali.

Tidak menyalahkan si kembar kala
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Rina Damayanti
aku nungguin perjuangan Caesar mendapatkan Chloe dengan menaklukkan kembar 5....
goodnovel comment avatar
Iruna
daddy emang kudu gercep lagi dad, klo kelamaan bisa2 di tinggal ama kembar 5 loh wkwkwkw
goodnovel comment avatar
Cindy Listiyani Ap
muter2 teruss tunggal diam2 tes DNA s chole kan mudah
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 123. Jangan Macam-macam pada Mommy Kami!

    Suara bariton tegas Caesar membuat Vidia tersentak kaget. Vidia menoleh depan di mana Caesar dan Eric yang muncul tiba-tiba. Caesar berjalan mendekatinya, laki-laki itu menyahut lengan Vidia yang terangkat hendak menampar Dylan. Dengan emosi, Caesar menarik lengan kecil wanita itu. "Apa yang kau lakukan pada anakku, hah?!" desis Caesar, kedua matanya melebar. "Jadi selama ini, seperti ini kau di belakangku?!" teriaknya. Wajah Vidia memucat, dia sangat ketakutan. Vidia menggeleng-gelengkan kepalanya cepat. "Ti-tidak, Caesar. Tidak! Ini semua tidak seperti yang kau lihat!" serunya menampik. "Bohong! Nenek Sihir itu marah pada Mommy-ku!" teriak Dylan yang lolos dari pelukan Chloe. "Dylan ... sudah, Nak! Jangan melawan seperti ini, Dylan!" seru Chloe menarik lengan anaknya. "Bawa wanita jahat itu pergi dari rumah Mommy-ku, Dad! Bawa pergi!" teriak Alvano dari dalam rumah. Diego dan Alvano pun berlari ke depan, mereka berdua mengunci pintu agar Adele dan Alvino tidak keluar. Merek

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 122. Tamatlah Riwayatmu, Vidia

    Sementara di tempat lain, kini Vidia pulang saat di rumah tidak ada siapapun. Saat mobil merahnya tiba di rumah, Vidia merasa perasaannya tidak nyaman karena mobil hitam milik Caesar tidak ada. Dengan membawa tas branded berwarna merah di tangannya, Vidia berjalan masuk ke dalam rumah. Rumah terlihat temaram, sepi, dan hawanya dingin tak seperti biasanya. "Selamat malam, Nyonya," sapa Middi, kepala pelayan di rumahnya. Vidia menoleh pada wanita setengah baya itu. "Kenapa rumah sepi sekali? Di mana suami dan anakku, Middi?" tanyanya sambil melepaskan anting mutiara yang ia pakai dan menyerahkan pada kepala pelayan itu. "Tuan tadi pulang sebentar, Nyonya. Lalu pergi kembali bersama Eric, katanya ... Tuan mencari Nyonya." Langkah Vidia sontak terhenti. Ia menatap kepala pelayan itu dengan alis berkerut dan telunjuknya menunjuk dirinya sendiri. "Me-mencariku?" "Benar, Nyonya. Tuan juga tidak membawa pulang Tuan-tuan dan Nona Kecil. Padahal sudah dua hari ini mereka tidak pulang, ru

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 121. Menjelaskan Semuanya Pada Si Kembar Lima

    Hari sudah malam, Chloe menemani si kembar yang berbaring di atas ranjangnya. Anak-anak itu begitu manja pada Chloe dan kelimanya dengan teguh menoleh diajak pulang oleh Caesar. "Mommy, kalau besok Daddy ke sini lagi, kami tidak mau dikembalikan pada Daddy," cicit Alvino sambil memeluk Chloe dengan erat. "Iya. Princess juga. Princess sudah malas sekali sama Daddy." Adele cemberut sedih. Chloe mengembuskan napasnya pelan. Wanita itu beranjak duduk di atas ranjang dan bersandar pada sandaran ranjangnya. "Mommy minta maaf ya, Sayang," ucap Chloe tiba-tiba. Ia berkaca-kaca menatap mereka berlima. "Seharusnya kalian semua memang berkumpul bersama Mommy, Dylan, dan Diego di Nantes." "Iya, Mom. Kami maunya juga seperti itu!" sahut Alvano. "Tapi Daddy-mu itu sangat menyebalkan!" cibir Diego pada Alvano. "Daddy-ku 'kan Daddy-mu juga!" balasnya. "Sorry, ya! Tidak level!" Diego merotasikan kedua matanya. Chloe menarik pundak Diego dan dirangkulnya. "Sebenarnya, Daddy tidak pernah memba

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 120. Sikap Vidia di Belakang Caesar

    Setelah kembali dari kediaman Chloe, Caesar bergegas kembali ke rumah saat hari sudah sore. Ia pulang masih dalam keadaan diselimuti rasa emosi. Laki-laki itu melangkah masuk ke dalam rumahnya. Kedatangannya disambut oleh pelayan dan juga Eric yang duduk di ruang tengah. Semua orang di rumah itu menatapnya dengan tatapan tidak biasa. Pasalnya, Caesar pulang dengan wajah marahnya dan hal ini tidak pernah dilihat oleh siapapun. Caesar menatap para pelayan di bawah anak tangga. "Di mana Vidia?" tanya Caesar pada ketiga pelayan itu. "Nyonya belum pulang, Tuan. Tapi ... pagi tadi Nyonya bilang kalau Nyonya akan ke rumah orang tuanya," jawab salah satu pelayan itu. Rahang Caesar mengeras mendengar hal itu, karena setiap hari pergi dengan alasan yang sama. Dan tidak ada sehari pun Vidia diam-diam di rumah. Entah berdusta atau tidak, tetapi Caesar tetap geram pada istrinya itu. Vidia semakin semena-mena. Pergi petang hingga malam dia belum juga kembali. Tidak menyalahkan si kembar kala

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 119. Sebelum Marah Pada Mommy, Lawan Dulu Kami!

    Chloe tercengang melihat Caesar berdiri di ambang pintu rumahnya. Dengan wajah dinginnya yang mengeras, Caesar menatap Chloe penuh tuntutan. Laki-laki itu berjalan perlahan ke arahnya saat si kembar berlari mendekati Chloe. Caesar menatap Chloe dengan tatapan tajamnya. "Apa-apaan ini, Chloe?" tanya laki-laki itu, suaranya rendah dan menekan. "Apa maksud semua ini?" Wajah Chloe memucat seketika. Wanita itu dipeluk oleh Adele dengan erat. "Daddy jangan memarahi Mommy-ku!" seru Adele menatap Caesar dengan bibir mencebik siap menangis. Chloe berkaca-kaca, ia sangat gugup dan ketakutan secara bersamaan. Chloe tidak menyangka kalau waktu ini akan terjadi. Wanita itu menyeka air matanya dan ia tertunduk menangis. "Kenapa kau malah diam?!" desak Caesar. "Siapa sebenarnya Dylan dan Diego, Chloe?! Dua anak ini siapamu?!" tegas Caesar. Dylan dan Diego melebarkan kedua matanya saat Mommy-nya dibentak oleh Caesar. Rahang Dylan mengeras saat Chloe mengeluarkan suara isak tangis dan genggam

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 118. Semuanya, Terbongkar Sudah

    "Mommy, apa Daddy tidak menghubungi Mommy dan menanyakan kami?" Alvano menatap Chloe yang tengah menyuapi mereka berlima makan siang. Anak itu, memang paling peka di antara keempat kembarannya. "Belum, Sayang. Mungkin Daddy kalian sedang sibuk," jawab Chloe dengan lembut. "Memangnya kenapa? Kalian ingin pulang bersama Daddy?" "Eh! Apa-apaan itu?! Tentu saja tidak!" pekik Alvano menggelengkan kepalanya kuat-kuat. "Biar saja dia pulang, Mom! Biar disiksa sama Nenek Sihir!" sinis Diego. "Kau saja sana yang pulang ikut Daddy!" seru Alvano. "Bisa diam, tidak?!" sentak Dylan sambil menatap galak pada dua kembarannya itu. Dylan duduk di antara Diego dan Alvano. Chloe mengembuskan napasnya pelan dan mengusap pipi mereka. "Sudah, Sayang ... jangan ribut." "Kakak-kakak ini nakal, bertengkar terus, tidak kasihan Mommy," cicit Adele turun dari sofa dan memeluk Chloe. Chloe meresponnya dengan kekehan gemas. Ia mengecup pipi Adele dengan penuh rasa sayang. "Iya, Kakaknya Adele

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status