Home / Romansa / Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy! / Bab 161. Chloe Dengan Berani Menentangnya

Share

Bab 161. Chloe Dengan Berani Menentangnya

Author: Te Anastasia
last update Huling Na-update: 2025-09-26 21:39:30

"Apa maksudmu mengatakan hal itu padaku, Chloe?! Kau tidak tahu siapa aku, hah?!"

Irina emosi mendengar jawaban Chloe. Ia tidak menduga kalau Chloe Valencia adalah wanita muda yang berani.

Padahal, Irina belum mengatakan maksud dan tujuannya. Baginya ini hanyalah pemanasan, tetapi Chloe justru sudah menjelaskan dan mendirikan benteng di awal-awal, kalau ia tidak akan melepaskan anaknya begitu saja.

"Kau pikir merawat lima anak sekaligus itu mudah, hah? Sedangkan kau hanyalah wanita sebatang kara! Apa yang kau banggakan dari pekerjaanmu itu? Kau pikir cukup?!" seru Irina, mudahnya ia tersulut emosi.

Chloe menatap dingin Irina dengan berani. "Saya yang melahirkan anak saya, sembilan bulan saya mampu membawa mereka, artinya saya mampu menghidupi anak saya tanpa sepeser uang pun dari keluarga Anda, Nyonya," balas Chloe, nadanya berubah dingin tanpa gemetar sedikitpun.

Chloe beranjak dari duduknya. "Kenapa Anda tidak langsung saja bicara inti dari pertemuan ini? Anda meminta saya data
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 173. Amelia Vs Eric

    "Kalian bertiga, pulang dengan Auntie Amelia ya, Sayang. Mau, kan?" Amelia menatap Alvino, Diego, dan Adele yang duduk di bangku tunggu bersama Eric yang kini berdiri di sampingnya membawakan keranjang kecil berisi penuh cemilan. Eric menatap wanita berambut sebahu itu. "Tuan Caesar meminta saya menjaga mereka," ucap Eric dengan dingin pada wanita itu. Amelia memandangnya sejenak. "Tapi Chloe juga meminta saya membawa mereka. Ini sudah hampir gelap, mereka harus mandi, ganti baju, dan anak-anak juga butuh istirahat, Tuan." "Biarkan mereka di sini. Jangan membawanya sebelum Anda diperintah oleh Tuan Caesar." Dengan sungguh-sungguh Eric menegaskan pada Amelia. Wanita dengan jas putih itu menarik napasnya panjang dan menyilakkan rambutnya. "Tuan, dengar baik-baik! Mereka ini lebih mengenalku, Mama mereka yang menyuruhku membawa mereka untuk aku rawat! Anak-anak ini sejak siang belum makan!" pekik Amelia. "Saya sudah mengajak mereka makan, dua kali!" jawab Eric. Rasanya, Amelia in

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 172. Perasaan Bersalah yang Menjalar

    Caesar terkejut melihat kondisi Dylan dan Alvano. Bahkan mereka dirawat di ruangan yang berbeda karena mereka masih tidak mau saling menyapa. Begitu Caesar datang, Alvano langsung mengusirnya dengan penuh amarah. Dia bahkan tidak mau ditemani siapapun kecuali Dokter Yumma dan Chloe saja. Hingga kini, Caesar memilih untuk masuk ke dalam kamar rawat inap Dylan. Putranya itu terbaring dengan selang infus di tangannya, wajahnya sama lebamnya dengan Alvano. Dylan melirik Caesar yang kini berjalan mendekatinya. Merasa tidak ditolak kedatangannya, Caesar mengulurkan tangannya menyentuh pucuk kepala Dylan. "Kenapa bertengkar dengan adik, Sayang?" tanya Caesar tiba-tiba. "Dylan tidak apa-apa?" Dylan menepis tangan Caesar dan memalingkan wajahnya. "Aku tidak apa-apa," jawabnya dingin dan ketus. "Aku tidak akan mati hanya karena dipukul oleh anak Daddy itu!" "Kenapa kalian bertengkar? Dylan tidak mau cerita pada Daddy?" Caesar mengusap pucuk kepala Dylan. Anak itu menatapnya dengan tatap

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 171. Perkelahian Hebat dan Akulah yang Tetap Kau Salahkan

    "Kalian ini apa-apaan?! Ya Tuhan, Dylan, Alvano!" Chloe berteriak histeris saat melihat kedua anaknya itu babak belur satu sama lain. Wajah Dylan dan Alvano sama-sama lebam dan keluar darah dari hidung Dylan karena Alvano memukulnya dengan sebuah mainan yang cukup berat dan besar. Begitu juga Alvano yang lebam dan memar parah di sudut mata kirinya. "Sudah! Sudah ... kembar, cukup!" teriak Chloe menarik lengan Dylan, dan Diego bersama Alvino menarik lengan Alvano. Hebatnya dua anak itu tidak menangis sama sekali, hanya tatapan benci yang terlihat dari mereka. Tapi justru Chloe yang menangis melihat anaknya seperti itu. "Kalian kenapa?! Kenapa ribut sampai seperti ini?!" pekik Chloe menatap keduanya. "Ya Tuhan, Nak! Bagaimana ini, Dylan!" Chloe menangkup wajah Dylan dan menyadari darah mengucur dari hidung Dylan saat ini. Wanita menoleh dan mendekati Alvano, matanya memerah dan merah kebiruan di sudut matanya yang membuat Chloe takut. "Alvano, Sayang..." Chloe bergetar melihat p

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 170. Sakit Hati Mommy, Sakit Hati Kami Juga

    "Aku ingin segera pergi dari sini. Anak-anakku juga ikut menderita akhir-akhir ini. Aku ingin pergi dengan dendam yang sudah terbalaskan. Aku ... aku menerima tawaran bantuan dari Adrien, Kak Amelia." Amelia—wanita dengan balutan dress merah yang duduk di hadapannya itu terdiam mendengar apa yang Chloe katakan barusan. Pasalnya, jarang-jarang Chloe bercerita dengan wajah pucat dan sorot mata kebingungan seperti ini. Ia seperti seseorang yang tersesat dan tidak menemukan jalan pulang. Beberapa hari Amelia sangat sibuk, ia tidak tahu kejadian apa saja yang terjadi pada Chloe. Amelia meletakkan toples cemilan di tangannya. "Tapi, Chloe ... kita pergi ke Lyon masih sedikit lebih lama 'kan?" Chloe menggelengkan kepalanya dan tersenyum samar. "Aku tidak akan ke sana, Kak. Aku akan kembali ke Nantes. Nantes cukup luas, aku pasti bisa menyembunyikan diriku di sana, tanpa harus menjadi dokter lagi." "Chloe..." Wajah Amelia menjadi sangat sedih saat mendengar ungkapan Chloe. Amelia beranj

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 169. Akhir dari Wanita yang Menyedihkan

    Kedua mata Vidia melotot dipenuhi kabut ketakutan saat mendengar ancaman Caesar barusan. Vidia saat ini sudah menderita karena uangnya terus berkurang, ditambah lagi ia hidup menumpang, dan sekarang, Caesar mengancamnya lagi ingin membuat hidup Vidia lebih menderita! Vidia menggelengkan kepalanya dan mengencangkan tangisannya. Bagaimanapun juga, ia harus tampak menjadi korban dari semua ini. "Caesar, kenapa kau tega melakukan ini? Aku ... aku tahu aku salah, aku minta maaf padamu. Tapi aku mohon, Caesar ... aku tidak mau kau ceraikan!" pekik Vidia menangis mencekal kedua kaki Caesar. Caesar menoleh ke arah luar di mana beberapa orang di luar menatapnya dan Vidia. Caesar tahu, kemungkinan hal ini akan gempar di kalangan publik dan akan memicu berita konyol yang akan tersebar. "Aku tidak punya banyak waktu untukmu, Vidia!" seru Caesar lagi. Vidia yang menangis memeluk kedua kakinya, wanita itu mendongak menatapnya penuh luka. Sungguh, bila orang-orang melihat kejadian ini, merek

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 168. Satu Keputusan Besar Caesar

    Setelah semalam suntuk Caesar tidak tidur dengan lena, pagi ini Caesar juga tampak tidak menyentuh sarapannya sedikitpun.Caesar memilih duduk diam di balkon lantai dua dan diam berdiri di sana menatap pemandangan taman rumahnya yang segar karena hujan semalam. "Selamat pagi, Tuan," sapa Eric—ajudannya itu mendekat membawa sebuah alas kertas di tangannya. "Pagi ini, apakah Tuan akan mengadakan meeting lagi?" "Tidak," jawab Caesar dengan dingin dan tegas. Laki-laki dengan setelan kemeja putih dibalut vest hitam itu membalikkan badannya menatap ajudannya tersebut. "Aku akan menemui Vidia hari ini," ujar Caesar. Eric terdiam sejenak mendengarnya. "Bukankah Tuan sudah menyerahkan semuanya pada Tuan Edisen?" tanyanya. "Bahkan, Tuan tidak perlu khawatir wanita itu bisa pergi meninggalkan kota Paris. Anak-anak buah Tuan sudah mengunci keberadaan wanita itu bersembunyi selama ini. Dan sepertinya ... Vidia juga tidak punya biaya sama sekali untuk pergi." Wajah Caesar tampak datar. Laki-l

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status