Beranda / Romansa / Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy! / Bab 21. Diego Melawan Mami Jadi-jadian!

Share

Bab 21. Diego Melawan Mami Jadi-jadian!

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-29 09:46:24

Sementara di tempat lain, malam ini Diego tidak bisa tidur. Anak itu meringkuk di atas ranjang di dalam kamar besarnya sendirian.

Diego beranjak duduk di tepian ranjang dan menatap banyaknya mainan di sana. Anak itu cemberut sedih.

"Biasanya aku tidur dengan Mommy dan Dylan. Sekarang di sini aku harus tidur sendirian," lirihnya menoleh ke arah pintu kamar mandi. "Kalau ada hantu dari sana, bagaimana?"

Anak itu segera turun dari atas ranjang. Diego membuka pintu kamar dan berjalan-jalan di ruang keluarga di lantai dua di dalam rumah megah Caesar.

Di sana, Diego melihat banyak sekali foto-foto keluarga terpajang di dinding. Diego terdiam saat menatap foto keluarga, di mana ada Caesar, dan seorang wanita bersama ketiga kembarannya.

Diego cemberut sedih. "Harusnya itu foto Mommy, bukan foto tante-tante jelek itu," lirih Diego. "Tidak cocok sekali! Mommy-ku pasti cantik kalau fotonya ada di sini. Lalu ada aku dan Dylan juga."

Setelah membayangkannya, Diego tiba-tiba terkekeh ge
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Te Anastasia
mungkin tema cerita aja yang mirip yaa kak, dan tema itu juga sudah umum di kalangan genre novel Baby Genius.
goodnovel comment avatar
Te Anastasia
Halo kak, maksud Kakak yang hampir mirip dengan buku Kembar Lima itu buku apa ya kak? Dan ada di aplikasi apa?
goodnovel comment avatar
Iruna
lanjutkan adik diego, jangan lupa ajak dylan buat ngebully nenek sihirnya wkwkwkwka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 175. Aku Akan Mengejarmu Habis-habisan

    Hari sudah larut malam. Beberapa menit yang lalu, Chloe keluar dari dalam kamar rawat inap Alvano dan kini ia duduk di bangku tunggu sendirian. Diam termenung di sana sembari memejamkan kedua matanya karena rasa lelah dan mengantuk berat. Chloe memegangi perutnya yang terasa perih karena lapar. Namun mana mungkin ia meninggalkan Dylan yang masih sangat-sangat rewel. "Tumben sekali Suster Anna tidak menampakkan diri," gumam Chloe pelan. "Biasanya dia selalu ambil shift malam." Chloe mengusap puncak lengannya karena merasakan dinginnya angin malam yang menusuk kulitnya. Wanita muda itu menyandarkan kepalanya pada dinding dan kembali memejamkan kedua matanya pelan. Tidak berbohong kalau Chloe sangat mengantuk saat ini. Sedihnya lagi, ia sendirian di sana. Hingga dari arah depan, terdengar suara pintu kaca lorong itu terbuka. Chloe langsung membuka kedua matanya dan menoleh ke depan sana, tampak Caesar berjalan ke arahnya membawa sebuah paper bag besar di tangannya. Chloe mendongak

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 174. Pembelaan Caesar

    Kabar Dylan dan Alvano sakit pun terdengar sampai ke kedua orang tua Caesar. Irina dan Wiliam datang ke rumah sakit malam ini.Seperti yang Chloe duga, kalau Irina pasti akan menatapnya penuh kekesalan. Irina yang kini berada di kamar Dylan bersama Chloe di sana. "Cucu Oma, kenapa bisa babak belur seperti ini, Sayang? Ya ampun..." Irina mengusap kepala Dylan, tapi anak itu berusaha menepis tangan Irina dan membuang muka dengan wajah tidak senang. Sedangkan Chloe, ia diam di samping ranjang mengelus-elus lengan Dylan dengan lembut. "Sayang, ada Oma ke sini menjenguk Dylan. Dylan tidak boleh bersikap seperti ini pada Oma, Nak," bisik Chloe. "Dylan tidak suka!" pekik anak itu menarik selimutnya tinggi-tinggi. Chloe mengembuskan napasnya pelan dan menatap Irina yang bersikeras membujuknya cucunya itu. Setelah ia dibentak-bentak dan diusir oleh Alvano barusan, sekarang bersama Dylan ia juga diabaikan. Irina menatap Chloe di hadapannya. "Cucu-cucuku sampai ribut babak belur seperti

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 173. Amelia Vs Eric

    "Kalian bertiga, pulang dengan Auntie Amelia ya, Sayang. Mau, kan?" Amelia menatap Alvino, Diego, dan Adele yang duduk di bangku tunggu bersama Eric yang kini berdiri di sampingnya membawakan keranjang kecil berisi penuh cemilan. Eric menatap wanita berambut sebahu itu. "Tuan Caesar meminta saya menjaga mereka," ucap Eric dengan dingin pada wanita itu. Amelia memandangnya sejenak. "Tapi Chloe juga meminta saya membawa mereka. Ini sudah hampir gelap, mereka harus mandi, ganti baju, dan anak-anak juga butuh istirahat, Tuan." "Biarkan mereka di sini. Jangan membawanya sebelum Anda diperintah oleh Tuan Caesar." Dengan sungguh-sungguh Eric menegaskan pada Amelia. Wanita dengan jas putih itu menarik napasnya panjang dan menyilakkan rambutnya. "Tuan, dengar baik-baik! Mereka ini lebih mengenalku, Mama mereka yang menyuruhku membawa mereka untuk aku rawat! Anak-anak ini sejak siang belum makan!" pekik Amelia. "Saya sudah mengajak mereka makan, dua kali!" jawab Eric. Rasanya, Amelia in

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 172. Perasaan Bersalah yang Menjalar

    Caesar terkejut melihat kondisi Dylan dan Alvano. Bahkan mereka dirawat di ruangan yang berbeda karena mereka masih tidak mau saling menyapa. Begitu Caesar datang, Alvano langsung mengusirnya dengan penuh amarah. Dia bahkan tidak mau ditemani siapapun kecuali Dokter Yumma dan Chloe saja. Hingga kini, Caesar memilih untuk masuk ke dalam kamar rawat inap Dylan. Putranya itu terbaring dengan selang infus di tangannya, wajahnya sama lebamnya dengan Alvano. Dylan melirik Caesar yang kini berjalan mendekatinya. Merasa tidak ditolak kedatangannya, Caesar mengulurkan tangannya menyentuh pucuk kepala Dylan. "Kenapa bertengkar dengan adik, Sayang?" tanya Caesar tiba-tiba. "Dylan tidak apa-apa?" Dylan menepis tangan Caesar dan memalingkan wajahnya. "Aku tidak apa-apa," jawabnya dingin dan ketus. "Aku tidak akan mati hanya karena dipukul oleh anak Daddy itu!" "Kenapa kalian bertengkar? Dylan tidak mau cerita pada Daddy?" Caesar mengusap pucuk kepala Dylan. Anak itu menatapnya dengan tatap

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 171. Perkelahian Hebat dan Akulah yang Tetap Kau Salahkan

    "Kalian ini apa-apaan?! Ya Tuhan, Dylan, Alvano!" Chloe berteriak histeris saat melihat kedua anaknya itu babak belur satu sama lain. Wajah Dylan dan Alvano sama-sama lebam dan keluar darah dari hidung Dylan karena Alvano memukulnya dengan sebuah mainan yang cukup berat dan besar. Begitu juga Alvano yang lebam dan memar parah di sudut mata kirinya. "Sudah! Sudah ... kembar, cukup!" teriak Chloe menarik lengan Dylan, dan Diego bersama Alvino menarik lengan Alvano. Hebatnya dua anak itu tidak menangis sama sekali, hanya tatapan benci yang terlihat dari mereka. Tapi justru Chloe yang menangis melihat anaknya seperti itu. "Kalian kenapa?! Kenapa ribut sampai seperti ini?!" pekik Chloe menatap keduanya. "Ya Tuhan, Nak! Bagaimana ini, Dylan!" Chloe menangkup wajah Dylan dan menyadari darah mengucur dari hidung Dylan saat ini. Wanita menoleh dan mendekati Alvano, matanya memerah dan merah kebiruan di sudut matanya yang membuat Chloe takut. "Alvano, Sayang..." Chloe bergetar melihat p

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 170. Sakit Hati Mommy, Sakit Hati Kami Juga

    "Aku ingin segera pergi dari sini. Anak-anakku juga ikut menderita akhir-akhir ini. Aku ingin pergi dengan dendam yang sudah terbalaskan. Aku ... aku menerima tawaran bantuan dari Adrien, Kak Amelia." Amelia—wanita dengan balutan dress merah yang duduk di hadapannya itu terdiam mendengar apa yang Chloe katakan barusan. Pasalnya, jarang-jarang Chloe bercerita dengan wajah pucat dan sorot mata kebingungan seperti ini. Ia seperti seseorang yang tersesat dan tidak menemukan jalan pulang. Beberapa hari Amelia sangat sibuk, ia tidak tahu kejadian apa saja yang terjadi pada Chloe. Amelia meletakkan toples cemilan di tangannya. "Tapi, Chloe ... kita pergi ke Lyon masih sedikit lebih lama 'kan?" Chloe menggelengkan kepalanya dan tersenyum samar. "Aku tidak akan ke sana, Kak. Aku akan kembali ke Nantes. Nantes cukup luas, aku pasti bisa menyembunyikan diriku di sana, tanpa harus menjadi dokter lagi." "Chloe..." Wajah Amelia menjadi sangat sedih saat mendengar ungkapan Chloe. Amelia beranj

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status