Home / Romansa / Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy! / Bab 22. Anak Nakal yang Tidak Kenal Kata Takut

Share

Bab 22. Anak Nakal yang Tidak Kenal Kata Takut

Author: Te Anastasia
last update Huling Na-update: 2025-07-29 15:02:35

Teriakan melengking keras itu membuat langkah Vidia langsung berhenti seketika. Dengan wajah terkejutnya, wanita itu membalikkan badan menatap ke arah Diego di bawah sana.

Tak hanya Vidia, Alvino dan Adele juga kaget setengah mati saat mendengar kembarannya dengan lantang meneriaki Mami mereka.

Vidia menunjuk dirinya sendiri sambil berjalan menuruni anak tangga mendekati Diego dengan wajah memerah.

"Apa kau bilang barusan? Wanita jelek? Nenek sihir?!" sentak Vidia pada Diego.

Diego menatapnya berani. "Ya! Memang itu yang cocok denganmu!" serunya. "Sejak tadi, Alvino dan Adele sudah menunggumu, tapi kau sama sekali tidak mempedulikan mereka! Mami macam apa kau itu!"

Alvino yang terkejut bukan main, langsung menarik lengan Diego. "Alvano, sudah ... jangan melawan Mami."

"Kakak tidak boleh marah-marah sama Mami, Kakak!" pekik Adele memeluk Diego.

Diego menyingkirkan tangan Adele. "Halah ... kalian berdua payah, jangan diam saja!" seru Diego.

Sedangkan Vidia, wanita itu me
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Subaida
semangat diego nggak sabar tunggu moment mereka jumpa dan nenek sihir terbongkar gedoknya
goodnovel comment avatar
Muli Ani
Semangat ...... Diego.
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 55. Dylan Si Mata Duitan Menguras Dompet Caesar

    "Daddy ke sini mau bertemu siapa? Mau bertemu Mommy Chloe, ya? Mommy baru kita." Dylan tersenyum dengan wajah antusiasnya. Hal itu membuat Caesar terkekeh, laki-laki itu menggelengkan kepalanya. "Tidak, Sayang. Daddy akan bertemu dengan kolega Daddy di sini," jawab Caesar mengecup pipi mereka berdua. "Oh ... kami pikir mau ketemuan sama Bu Dokter Cantik!" sahut Alvano. Dylan yang kini turun dari pangkuan Caesar dan duduk di samping kembarannya menikmati semangkuk kecil es krim cokelat. Diam-diam, Dylan masih memandangi wajah Caesar. Dari penampilannya yang sangat rapi, paras wajah Caesar yang sangat tampan seperti wajahnya, dan Dylan hampir lupa satu hal! Papanya ini sangat kaya raya, seorang konglomerat di kota ini! Seorang bos besar! Seorang bankir yang pasti uangnya tidak terhitung jumlahnya. Dylan berangan-angan pasti celengan ayamnya akan gemuk kalau Caesar memberikan banyak uang padanya. Dylan sangat tidak sabar! "Ekhem...!" Dylan berdehem pelan tiba-tiba. Ha

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 54. Daddy, Aku Dylan yang Merindukanmu Selama ini

    "Apa yang kau lakukan, Vidia?" Suara tegas Caesar membuat Vidia dan si kembar yang berada di ambang pintu menoleh cepat ke arah Caesar. Tanpa menunggu lagi, Diego di sana langsung menangis. Diikuti oleh Alvino dan Adele yang juga kompak ikut menangis. "Daddy ... Mami marah-marah terus! Kita tidak suka!" seru Alvino menunjuk ke arah Vidia. "Mami terus memarahi Kak Alvano, Dad! Mami bilang tidak suka menjadi Mami kami lagi!" Adele memeluk Caesar dan menangis menjadi-jadi. Sedangkan Diego masih berdiri di ambang pintu menatap Vidia yang kini kelabakan dan kebingungan. "Mami kenapa bilang tidak suka sama Alvano?! Mami kenapa bilang kalau Mami itu bukan Mami kita?! Mami jahat sekali!" teriak anak itu. Tentu saja, si triplets itu sedang berakting. Mereka merasa sangat bahagia kalau Vidia dimarahi oleh Caesar. Diego ingin membalas dendam pada Vidia karena rencana mereka bertiga kemarin gagal. Vidia menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia mendekati Diego, tapi anak itu menepis ta

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 53. Perang Dingin Caesar dan Di Kembar

    Keesokan paginya, Alvino dan Adele masuk ke dalam kamar Diego. Kedua anak itu tiba-tiba sudah ada di samping Diego yang baru saja terbangun dari tidurnya. Diego kaget, ada Adele dan Alvino yang tidur memeluknya. "Loh, kalian kenapa ada di sini?" tanya Diego menatap mereka berdua. "Kami khawatir padamu, kemarin kau dihukum oleh Daddy, ya?" tanya Alvino menatap kasihan pada Diego. "Kakak tidak apa-apa?" Adele menatapnya dengan bibir mencebik. Diego mengembuskan napasnya pelan dan menggelengkan kepalanya. "Aku tidak apa-apa," jawab Diego sambil menguap. "Hanya saja ... aku masih mengantuk, kalian jangan berisik, aku mau tidur lagi—" "Kakak! Kita ke sini itu khawatir, malah ditinggal tidur!" pekik Adele memukuli lengan Diego. Diego kembali bangun, ia duduk menyandarkan punggungnya pada Alvino dan anak itu mendongakkan kepalanya menatap langit-langit kamar. "Hmmm sebenarnya ... aku tidak percaya kalau Daddy sangat menyebalkan," ucap Diego tiba-tiba. "Aku tahu aku salah, tap

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 52. Daddy, Diego Tidak Menyayangimu Lagi!

    Diego tidak bisa tidur malam ini, setelah sejak siang mengunci diri di dalam kamar, tidak mau bertemu dengan siapapun. Ia merasa marah dan kesal pada semua orang, terutama pada Caesar dan Vidia. Kini, anak laki-laki bertubuh kecil itu meringkuk memeluk boneka beruang milik Adele. Wajah Diego masih tampak muram. "Ternyata selama ini aku punya Daddy yang buruk!" serunya geram. "Tidak bisa membedakan wajah anaknya! Menelantarkan aku dan Dylan! Dan yang paling keterlaluan ... Daddy meninggalkan aku, Dylan, dan Mommy karena Nenek Sihir jelek itu!" Diego menyeka air mata dan menyibak selimutnya. Ia melihat sisa makan malam yang pengasuh antarkan untuknya. Setelah dimarahi oleh Caesar, Diego sejak tadi berpikir matang-matang untuk pulang dan kembali saja pada Chloe. Bukan berarti ia takut pada Vidia, tetapi karena Diego juga marah pada Caesar. Diego duduk di tepi ranjang dan tertunduk diam. "Kalau ada Dylan, pasti dia akan melindungiku. Tapi di sini, aku justru melindungi Alvino da

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 51. Marahnya Caesar dan Mengamuknya Diego

    "Alvano! Alvino! Adele ... buka pintunya sekarang juga!" Suara pekikan keras Caesar yang marah-marah terdengar dari luar. Laki-laki itu mengetuk pintu kamar di kembar dengan keras. "Buka pintunya atau Daddy akan dobrak!" pekik Caesar lagi. "Satu! Dua...!" Diego mendengkus kesal dan menghentakkan kakinya. Anak itu membuka pintu kamar perlahan-lahan diikuti oleh dua kembarannya yang bersembunyi di belakangnya. Caesar menatap geram pada kedua anak itu. Ia menarik telinga Diego dan Alvino saat itu juga. "Aaaa ... Daddy! Daddy, sakit tahu! Aduhh...!" "Daddy tidak boleh seperti ini! Ya ampun!" teriak Alvino memegangi telinganya. Caesar membawa mereka ke depan kamarnya dan menunjuk ke arah bawah keset. Anak itu menundukkan kepalanya takut. "Siapa yang yang bermain petasan?!" sentak Caesar pada ketiga anaknya. "Ayo mengaku! Kenapa kalian meletakkan petasan di bawah keset di kamar Daddy?!" Caesar menekuk kedua lututnya menatap Alvano dan Alvino. "Mau jawab atau dihukum?" "S

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 50. Diego dalam Bahaya!

    Sejak pagi, Diego tampak antusias. Ia mengekori Eric dan meminta pada Paman berwajah galak itu untuk mengantarkannya membeli mainan di luar. Eric tidak menolak, ia mengantarkan si kembar tiga ke toko mainan saat ini dan Eric menunggunya di luar. Di sana, Diego mengajak dua kembarannya mengambil sebuah petasan kecil-kecil berwarna merah. "Kau yakin, Diego? Ini berbahaya, tahu! Kalau rumah kita kebakaran, bagaimana?" tanya Alvino menatapnya ragu. "Kebakaran tinggal bangun lagi, Daddy kita kan orang kaya!" Diego menepuk pundak Alvino. "Jangan khawatir, aku dan Dylan sudah sering main petasan saat Mommy tidak ada." Wajah Adele terlihat begitu tertekan. "Kak Dylan dan Diego rupanya kembar bar-bar, ya? Sukanya menantang maut!" "Cerewet kau, Kurcaci!" sinis Diego. Anak laki-laki itu membawa dua kotak kecil berisi petasan kecil. Diego membayarnya diam-diam dengan uangnya sendiri dan menyembunyikan ke dalam saku jaket merah yang ia pakai. Setelah itu, ia memilih mainan-mainan yan

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status