Home / Romansa / Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy! / Bab 61. Usaha Chloe Mendekati Caesar

Share

Bab 61. Usaha Chloe Mendekati Caesar

Author: Te Anastasia
last update Huling Na-update: 2025-08-16 15:40:34

Hari sudah gelap, Chloe baru saja berjalan keluar dari dalam ruangan kerjanya. Wanita itu berjalan di koridor rumah sakit sambil menghubungi seseorang.

Chloe tengah menunggu panggilannya dijawab oleh Caesar.

"Apa dia sibuk?" gumam Chloe lirih.

Saat Chloe hampir memutus panggilan itu, tiba-tiba terdengar suara di balik sambungan itu.

"Halo, Dokter Chloe?" Suara bariton dingin milik Caesar pun terdengar.

"Halo, Tuan Caesar, selamat malam ... maaf mengganggu waktunya," ucap Chloe dengan sedikit canggung.

"Malam Dokter Chloe, ada apa?" tanya laki-laki itu.

"Begini Tuan, besok pagi atau siang saya akan menemui Alvino untuk pemeriksaan ulang. Saya merasa sangat khawatir setelah pagi tadi Alvino kembali drop," ujar Chloe dengan jujur. "Sejak tadi, saya terus kepikiran."

"Baiklah, Anda tidak perlu ke sini. Biar saya saja besok yang mengajak Alvino ke rumah sakit," ujar Caesar.

"Heem. Baiklah kalau begitu, Tuan. Selamat malam..."

Panggilan itu pun ditutup oleh Chloe. Ia mere
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 185. Aku yang Terluka dan Pelukan Eratmu

    Jam menunjukkan pukul lima sore. Hujan turun dengan derasnya hari ini, Chloe bahkan kehujanan saat turun dari taksi menuju ke rumah Caesar untuk menjemput kelima anaknya. Setelah berita isu pahit itu beredar, semua teman-temannya di rumah sakit menjauh. Hanya Suster Anna, Amelia, Adrien, dan Dokter Jhonson yang percaya pada Chloe di rumah sakit itu. Chloe yang kini basah kuyup berjalan menaiki anak tangga teras rumah Caesar, dengan atasan bajunya yang basah, sok hitam sebetis yang ia pakai juga habis basah. 'Aku akan mengajak anak-anak pulang, sebisa mungkin ... aku akan membuat mereka mengerti untuk keadaan saat ini, mereka lebih baik tidak bertemu dengan Caesar lebih dulu.' Saat kaki Chloe tiba di teras, langkahnya tiba-tiba terhenti begitu ia mendengar suara keributan di dalam rumah megah itu. "Sudah Caesar, sekarang juga kau harus merebut anak-anakmu dari wanita itu!" pekik seorang laki-laki di dalam sana. "Ambil Adele juga! Dengan kita mengambil Adele, berita buruk tentang k

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 184. Berita yang Mulai Menyebar Luas

    Chloe masuk ke dalam gedung rumah sakit. Sejak ia masuk ke dalam gedung rumah sakit, semua orang menatapnya dengan sebelah mata. Meskipun Chloe mencoba mengabaikannya, namun bisikan-bisikan semua orang masih terdengar di telinganya. Hingga tiba-tiba saja, saat Chloe hendak membuka pintu ruangan kerjanya, seseorang mencekal lengannya. "Chloe, ikut aku..." "Adrien..." Chloe tercengang menatap laki-laki itu. Tanpa menjawab apapun, Adrien menarik lengan Chloe dan mengajaknya pergi dari sana. Mereka menghentikan langkahnya di lorong sepi yang berada di gedung belakang. Adrien melepaskan tangan Chloe dengan perlahan. Sorot matanya yang teduh menatap Chloe begitu dalam. "Apakah wanita tadi yang bernama Vidia?" tanyanya dengan serius. Tatapan matanya, masih terus menelisik seolah ia tidak membiarkan Chloe kembali menyangkal. Chloe yang pasrah, ia menganggukkan kepalanya. "Heem," jawabnya lirih. Adrien mengembuskan napasnya panjang dan mengusap wajahnya kasar. "Wanita itu harus segera

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 183. Wanita Licik yang Mengerikan

    Keesokan harinya, Chloe pagi ini sudah bersiap untuk pulang. Di situ, ada Adele dan Diego yang terus mengekorinya. Seperti biasa, dua anak bungsunya itu paling tidak bisa ditinggalkan. "Mom, Mommy tidak usah bekerja. Kita di sini saja, makan dan hidup ikut dengan Daddy. Jadi Mommy tidak perlu memikirkan kerja lagi," ujar Diego sembari memeluk lengan Chloe dan mereka berjalan menuruni anak tangga. "Iya, Kakak benar. Mommy tidak boleh bekerja. Princess mau belajar sepeda ditemani sam Mommy," imbuh Adele, seperti biasa, dia yang paling manja di sini. Dengan tenang Chloe menghadapi dua anaknya yang begitu rewel. "Tidak boleh, Sayang. Nanti Mommy akan dimarahi kalau tidak bekerja," jawab Chloe, ia berusaha agar anak-anaknya itu mengerti. "Nanti siang, Mommy akan pulang dan menjemput kalian di sini." "Emmm ... Mommy tidak sayang Princess lagi!" Adele mencebikkan bibirnya dan siap menangis. "Jangan mulai, Kurcaci!" sahut Dylan dari arah ruang tamu di depan. "Kau juga Diego, kau dipangg

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 182. Oma dan Tante Genit Kena Mental!

    "Harusnya kau biarkan saja dia pulang, Caesar! Kau terlalu membelanya, jangan karena wanita itu Mamanya si kembar, lalu kau memperlakukannya seolah-olah dia wanita paling baik di dunia ini!" Irina terus mengomeli Caesar, lantaran ia kecewa begitu Caesar menahan Chloe untuk pulang. Meskipun di mata Irina, Chloe sangat tahu diri. Dia masih ada usaha dan keras kepala untuk menjauh dari putranya, tetapi di sini justru Caesar yang terlihat begitu ada di pihak Chloe. "Mama tidak habis pikir padamu. Setelah kau dibohongi oleh Vidia, sekarang kau malah di pihak Chloe, begitu! Ingat, Caesar ... dua wanita itu bersahabat dulunya! Bisa jadi Chloe juga akan membohongimu! Mama sudah hafal trik-trik orang miskin seperti itu!" pekik Irina, ia menatap Caesar yang duduk di hadapannya dan diam tidak meresponnya dengan serius. "Tante, sudahlah ... Tante jangan emosi seperti ini. Mungkin Caesar melakukan ini juga karena anak-anak," sahut Stella dengan begitu lembut. "Iya, Stella. Tante tahu itu

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 181. Teman Masa Kecil dan Calon Istri

    Hari sudah malam, hujan telah reda sejak beberapa menit yang lalu. Chloe tampak menggendong Adele yang baru saja menangis karena Diego menjahilinya. Di teras samping rumah, Chloe mengusap-usap punggung kecil Adele dan berjalan mondar-mandir di sana. "Sayang, malam ini Adele dan Kakak-kakak tidur bersama Daddy, ya?" ujar Chloe, ia mengusap wajah mungil Adele yang menggemaskan. "Heum, Princes mau sama Mommy juga," jawab anak itu sambil membenamkan wajahnya pada ceruk leher Chloe. Chloe tersenyum tipis. "Mommy harus pulang, Sayang. Besok pagi, Mommy harus bekerja. Lalu sorenya, Daddy akan mengantarkan kalian pulang ke rumah Mommy lagi." "Jangan, Mommy ... Mommy jangan pulang. Mommy di sini saja. Princes mau bobo sama Mommy sama Daddy," seru anak itu sambil merengek-rengek dalam gendongan Chloe. "Ya ampun, Sayang. Kau ini ada-ada saja," gumam Chloe pelan. Chloe memeluk tubuh kecil Adele dan menyandarkan kepala putri kecilnya itu di pundak. Adele yang sudah setengah mengantuk, Chlo

  • Kembar Lima: Om Presdir, Berhenti Mengejar Mommy!   Bab 180. Wanita ini, Adalah Milikku

    Jam menunjukkan pukul enam petang. Chloe telah tiba di kediaman Caesar. Di sana, ia disambut dengan penuh hormat selayaknya Nyonya di rumah itu. Hesty—kepala pelayan di rumah itu juga menyiapkan baju ganti untuk Chloe. Hingga kini, Chloe memakai baju baru yang memang dibelikan khusus untuknya. Dengan balutan dress panjang dan hangat berwarna biru muda, Chloe berdiri melamun memandangi hujan deras dari balkon lantai dua rumah megah milik Caesar. Saat ia tiba di rumah ini satu jam yang lalu, Caesar berkata padanya kalau Chloe harus menganggap rumah ini seperti rumahnya sendiri. Dan Chloe tentu saja tidak nyaman dengan hal itu.'Rasanya, semua ini seperti mimpi,' batin Chloe, ia memegangi dadanya yang terasa nyeri karena detak jantung yang kuat. 'Aku berdiri di balkon tinggi lantai dua di rumah megah ini. Menatap pemandangan kota yang tengah diguyur hujan ... ini benar-benar seperti mimpi.' Chloe memejamkan kedua matanya merasakan sensasi dingin udara yang menusuk kulitnya, sebelum i

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status