Share

Bab 5

Penulis: Daun Jahe
Claire berjalan ke arah balkon dengan ponselnya dan menjawab, "Ada apa? Apa Direktur Kayla sudah menyesal sekarang?"

Mendengar ucapannya, Kayla menggertakkan gigi sambil berkata, "Claire, kamu jangan keterlaluan. Kami sudah cukup menghargaimu dengan menawarkan harga 2 triliun!"

"Oh ya? Kenapa kedengarannya seolah-olah aku sangat membutuhkan 2 triliun kalian ini?" Claire bersandar di pegangan balkon dan berkata dengan tersenyum, "Kalau kamu nggak tulus mau kerja sama, nggak usah telepon aku lagi."

"Tunggu!" teriak Kayla.

Dia duduk di belakang meja kerjanya dan berkata dengan sudut bibir terangkat, "Claire, jangan lupa kamu masih ada video itu di tanganku."

Ketika mengungkit masalah "video", ekspresi Claire langsung menjadi muram.

Lantaran tidak mendengar respons apa pun dari ujung telepon, Kayla berkata sambil tertawa, "Kalau kamu nggak mau aku membocorkan kejadian 6 tahun lalu, sebaiknya kamu datang ke sini besok pagi."

Claire menarik napas dalam-dalam dan mengangguk. "Oke, aku ke sana besok."

Usai berbicara, dia langsung menutup telepon itu.

Jessie yang menguping pembicaraan ini, segera berlari ke kamar dan berkata pada kakak-kakaknya, "Wanita jahat itu menelepon Ibu dan mengancamnya!"

Jody membalas, "Kalau begitu, sewaktu Ibu ke sana besok, kita langsung beraksi saja!"

Jerry memberi isyarat "OK", lalu mengirimkan resume Jessie dan Jody ke situs web resmi "Belia", sebuah perusahaan pakaian anak-anak di bawah naungan Grup Angkasa.

Kebetulan perusahaan itu sedang mencari dua orang model. Mereka pasti akan terpilih!

Asalkan bisa memasuki anak perusahaan Grup Angkasa, mereka akan bisa mendekati pria itu. Mereka harus mencari tahu apakah pria itu benar-benar ayah mereka!

Keesokan harinya.

Sesampainya di Perusahaan Perhiasan Vienna, sekretaris membawa Claire ke ruangan Kayla. Di sana, tampak Kayla yang telah duduk di sofa menunggunya.

Setelah sekretarisnya keluar, Kayla berjalan mendekatinya sambil tersenyum. Dia berkata, "Aku kira kamu nggak akan datang."

"Video itu ada di tanganmu, mana mungkin aku nggak datang?" Claire tersenyum dan melanjutkan, "Aku harus berterima kasih padamu karena nggak menyebarkan video itu selama beberapa tahun ini."

Ekspresi Kayla menjadi murung. Dia bukannya tidak ingin menyebarkan video itu, tetapi kalau video itu sampai tersebar, Javier akan langsung mengetahui bahwa wanita malam itu bukan dirinya.

Namun, dilihat dari sikap Claire, sepertinya dia tidak tahu bahwa pria malam itu adalah Javier. Jadi, video ini kebetulan bisa mengancamnya.

"Sudahlah, kita bahas yang lain saja. Aku sudah menyiapkan kontrak untukmu. Setelah kamu menandatanganinya, uang 2 triliun itu akan jadi milikmu."

Kayla berjalan ke depan meja dan menyerahkan kontrak itu kepada Claire.

Claire tidak menerimanya, dia hanya berkata, "Sepertinya kamu memang membutuhkanku."

"Huh, kamu kira aku mau membiarkanmu kerja di Vienna?"

"Benar juga, orang yang mau mempekerjakanku itu adalah pria yang rela mengeluarkan uang 2 triliun untukmu. Setelah nggak bertemu selama 6 tahun, ternyata kamu sudah mendapat pacar kaya ya," sindir Claire.

"Sayangnya, kamu masih berutang tamparan kemarin. Kalau kutandatangani sekarang, bukannya aku rugi besar?"

Wajah Kayla memucat mendengar ucapannya. "Kamu jangan keterlaluan."

Claire berjalan ke depannya dan mengangkat alisnya sambil berkata, "Enam tahun lalu, aku dijebak olehmu. Enam tahun kemudian, aku nggak akan lagi diperbudak olehmu. Boleh saja kalau mau aku menandatanganinya, berlututlah dan minta maaf."

Melihat tangan Kayla terangkat, Claire langsung menahan pergelangan tangannya. "Kamu masih mau memukulku?"

"Claire, sebaiknya kamu cepat tanda tangan. Kalau nggak, aku akan menyebarkan videomu agar semua orang tahu seberapa buruknya Zora yang terkenal di dunia perhiasan ini."

Claire melayangkan sebuah tamparan padanya.

Plak!

Kayla sontak tercengang. Setelah tersadar, dia menggertakkan giginya sambil berkata, "Sialan ...."

"Apakah Nona Zora juga memperlakukan orang seperti ini di Perusahaan Luxury?"

Tiba-tiba, terdengar sebuah suara dari belakang.

Javier yang masuk bersama asistennya kebetulan melihat kejadian ini.

Dia sudah pernah melihat keangkuhan wanita ini, tetapi Javier tidak menyangka wanita ini akan begitu lancang.

Claire berdecak dan membatin, 'Tepat waktu sekali datangnya.'

Kayla diam-diam merasa senang. Kebetulan sekali Javier datang di saat ini, dia menggigit bibirnya dengan wajah tak berdaya. "Javier, jangan salahkan Nona Zora. Semua ini salahku, mungkin aku bersalah padanya."

Javier berjalan ke hadapan Claire dan berkata dengan nada datar, "Kalau kamu terus bersikap seperti ini, aku bisa saja membuatmu nggak akan bisa kembali lagi ke Luxury."

"Kamu sedang mengancamku?" tanya Claire sambil mendongak menatap Javier. Dia paling benci diancam oleh orang!

Melihat kebencian di matanya, Javier berkata dengan alis berkerut, "Memangnya kenapa kalau aku mengancammu?"

Claire tersenyum ketika berkata, "Kalian yang mengundangku kemari, tapi kalian memperlakukanku dengan buruk dan bahkan menamparku. Apa kalian menganggapku mudah ditindas?"

"Dia sudah meminta maaf atas kesalahannya." Javier kembali berjalan mendekatinya dan menambahkan, "Lalu, apa kamu nggak mau meminta maaf atas kesalahanmu?"

"Apa salahku?"

Claire membuka kedua tangannya dan berkata, "Mata dibalas dengan mata, 'kan? Setelah membalas tamparannya, berarti kita sudah impas. Kenapa malah jadi salahku?"

"Bukankah ini sama saja dengan kamu memapah seorang nenek yang terjatuh, tapi malah difitnah mencuri uangnya. Lalu, setelah aku melapor polisi, aku malah dituduh nggak menghormati orang tua?"

Javier menatapnya dengan dingin. "Jangan berdalih lagi."

Claire tertawa kecil, lalu berbalik dan melambaikan tangannya . "Seperti yang kukatakan sebelumnya, nggak ada yang perlu dibicarakan."

Ketika sampai di depan lift, lengannya tiba-tiba ditarik dengan kuat ke arah tangga.

Claire meronta-ronta. "Apa yang kamu lakukan? Lepaskan aku!"

Javier menurunkan pandangannya dan berkata dengan ketus, "Sebaiknya kamu cepat minta maaf."
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
ORTYA POI
Tidak ada hubungan tetapi anak tetap anak selama ini sudah diabaikan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status