Share

Bab 4

Semua orang tahu bahwa Javier adalah tamu kehormatan keluarga kerajaan Negara Sahara. Dia juga merupakan teman dari putri Negara Sahara. Tentu saja, dia pernah melihat lencana dari keluarga kerajaan.

Kalaupun Claire memalsukannya, tetap saja akan ketahuan!

Claire tertawa sambil berkata, "Mana mungkin kutunjukkan benda berharga seperti itu kepadamu?"

Dengan kata lain, Kayla tidak pantas melihatnya!

Kayla kesal hingga tubuhnya gemetar, tetapi wajahnya tetap menunjukkan senyuman. "Bilang saja kamu nggak berani?"

"Javier, lihat saja, dia itu pembohong. Jelas sekali, dia tahu kamu adalah tamu kehormatan keluarga kerajaan dan bisa mengenali lencana yang asli. Makanya, dia nggak berani menunjukkannya."

Sikap Kayla sangat berbeda ketika berhadapan dengan Javier.

Javier mengerucutkan bibirnya dengan dingin dan berkata, "Dua triliun itu memang uangku. Aku juga yang mengusulkan untuk merekrut desainer bernama Zora. Kalau kamu bisa membuktikan bahwa kamu adalah Zora, aku nggak akan mempermasalahkan kejadian hari ini."

"Tapi, kalau kamu nggak bisa membuktikannya ...." Javier berjalan mendekatinya dan mengucapkan kata demi kata, "Kamu nggak akan bisa lagi tinggal di ibu kota ini."

Ketika Javier mendekatinya, wangi parfum di badannya membuat Claire menjadi tegang.

Parfum Gucci pria!

Kenapa dia bisa menggunakan parfum yang sama dengan pria dari 6 tahun lalu?

Melihat wajah Claire yang memucat, Javier tidak lagi memberikannya kesempatan, "Karena kamu nggak bisa membuktikannya, silakan pergi sekarang juga. Jangan sampai aku menyuruh orang untuk mengusirmu."

Kayla mencibir dengan bangga.

Dasar Claire! Padahal sudah 6 tahun berlalu, kenapa dia harus pulang untuk cari perkara sendiri?

Tiba-tiba, Claire mendongak dan tersenyum. "Tuan, kamu yakin?"

Javier memicingkan matanya menatap Claire tanpa berkata apa-apa.

"Tuan, kalau aku bisa membuktikan identitasku, lalu bagaimana dengan tamparan Nona Kayla tadi?"

Raut wajah Kayla berubah drastis, dia menatap Javier dengan hati-hati.

Statusnya memang pacar Javier, tetapi selama beberapa tahun ini, Javier tidak pernah menyentuhnya sama sekali.

Jika bukan karena rencana Kayla 6 tahun yang lalu itu sangat cermat, ditambah lagi dia memesan kamar dengan namanya, Javier pasti sudah curiga.

"Javier ...."

"Aku akan menyuruhnya minta maaf," ujar Javier dengan datar.

Tangan Claire yang sedang merogoh tasnya itu langsung berhenti. Dia mendongak dan berkata, "Aku ditampar olehnya, tapi malah cuma dapat minta maaf?"

Tatapan Javier menjadi agak redup, dia bertanya, "Lantas apa maumu?"

Claire menaikkan pandangannya menjawab, "Mata dibalas dengan mata, seharusnya aku menamparnya juga baru bisa dianggap impas, 'kan?"

Penonton di sekitar mereka tidak berani bersuara sama sekali.

Melihat ucapannya yang begitu yakin, bahkan orang-orang di sekitarnya juga curiga bahwa wanita ini benar-benar adalah Zora.

Bibir Javier terkatup melihat sikap wanita ini yang begitu angkuh. Baru pertama kali dia bertemu dengan wanita yang berani berbicara seperti itu padanya.

Sesaat kemudian, Javier menggertakkan gigi dan berkata, "Kamu jangan dikasih hati minta jantung."

"Kalau begitu, kalian cari desainer lain saja. Aku nggak suka rugi."

Claire meletakkan lencana itu di hadapannya, lalu menambahkan, "Kalau kamu memang pernah melihat lencana keluarga kerajaan, lihatlah lencana ini baik-baik."

Setelah menyimpan kembali lencananya, Claire pergi dengan santai.

Kayla menundukkan kepalanya sambil menggertakkan gigi. Kenapa bisa begitu? Mana mungkin wanita berengsek itu ....

Zora adalah desainer yang direkrut oleh Javier sendiri dari Perusahaan Luxury. Kalau bukan karena dia menawarkan harga 2 triliun, Kayla juga tidak mungkin akan sanggup menyebutkan harga ini.

Namun, tak disangka yang datang malah Claire!

Kalau begitu, bukankah perlakuannya hari ini terhadap Claire telah mempermalukan Javier?

"Javier, aku ...."

Kayla mengulurkan tangan ingin meraihnya, tetapi tangannya malah ditepis oleh Javier. Dia berbalik dan menatap Kayla dengan dingin. "Kamu selesaikan sendiri."

Usai berbicara, dia langsung pergi tanpa menoleh sama sekali.

Javier berjalan keluar dari gedung perusahaan. Para pengawal berbaju hitam yang berjaga di samping mobil Rolls-Royce langsung membukakan pintu untuknya.

Setelah naik ke mobil, Javier berkata pada pria yang duduk di kursi penumpang depan. "Dalam dua hari, aku harus mendapatkan semua data tentang desainer bernama Zora."

Di Vila Kandara.

"Huh, wanita bernama Kayla ini benar-benar jahat!"

Jessie memeluk bonekanya, lalu bergabung dengan Jerry dan Jody untuk menatap foto di layar komputer. Ekspresinya tampak jijik ketika melihat wanita di dalam layar komputer. "Jelek sekali wanita ini."

Jody menoleh ke adik-adiknya dan berkata, "Wanita ini melukai Ibu. Kita nggak boleh membiarkannya."

Jessie menopang dagunya sambil bertanya, "Tapi, gimana kita mau menghadapinya?"

Mereka harus mencari cara untuk merahasiakan hal ini dari ibu mereka.

Jody merenung sejenak, lalu menjentikkan jarinya sambil mengusulkan, "Bukankah Bu Candice bilang wanita ini punya pacar kaya? Kalau begitu, kita hadapi pacarnya itu dulu."

"Siapa namanya kata Bu Candice?" tanya Jessie sambil berpikir.

"Javier Fernando!" Jerry mengetikkan nama ini di keyboard komputer. Beberapa saat kemudian, informasi mengenai pria itu langsung muncul.

Ketika Jerry mengeklik laman informasi mengenai pria ini dan melihat fotonya, ketiga anak ini terdiam cukup lama.

"Kenapa pria ini ... mirip sekali dengan kita?"

Jody tercengang menatap foto itu sekian lama.

Ibu mereka tidak pernah mengungkit soal ayah mereka sama sekali. Jangan-jangan pria ini ... ayah mereka?

Dengan tatapan jahil, Jerry mengusulkan, "Kalau dia memang ayah kita, masalahnya jadi lebih mudah lagi."

Jody merasa ragu, dia bertanya, "Tapi, bagaimana kita bisa mendekati pria ini?"

"Tenang saja, Kak. Serahkan saja padaku. Salah satu merek pakaian anak-anak Grup Angkasa sedang mencari duta produk, aku pasti bisa mendapatkannya!"

Jessie menepuk dadanya dengan yakin. Dari ketiga anak ini, dia memang yang paling banyak akal. Kalau dia turun tangan, pasti tidak akan gagal.

"Anak-anakku sayang, Ibu sudah pulang!"

Mendengar suara ibunya, ketiga bocah itu langsung menutup layar komputer.

"Ibu! Ibunda Ratu!"

Ketiganya langsung berlari keluar dari kamar dan menghambur ke pelukan ibunya.

Melihat anak-anaknya menyambutnya dengan gembira, Claire berjongkok sambil tersenyum. "Kalian nggak menyusahkan ibu angkat kalian, 'kan?"

"Ibu mencurigai kami menindas Bu Candice?" tanya Jerry sambil memiringkan kepalanya.

Jessie mengangguk dan berkata, "Ya, ya, kami nggak akan menindas Bu Candice. Dia nanti mau membelikan kue untuk kami!"

Claire hanya tertawa getir. Ketiga bocah ini adalah anaknya, mana mungkin dia tidak paham dengan mereka?

Di antara ketiganya, Jerry adalah yang paling nakal. Sifatnya yang licik itu sudah pasti bukan diturunkan dari ibunya. Sifat Jody lebih tenang dan hangat, tentu saja dia sangat melindungi adik-adiknya.

Sementara putri bungsunya, Jessie, paling banyak akal di antara ketiganya. Dia sering memberikan ide-ide nakal kepada kakak-kakaknya.

"Ibu, raut wajahmu sangat buruk. Apa kamu ditindas orang lagi?" Jody yang pandai menilai raut wajah seseorang, langsung menyadari ada yang tidak beres dengan ibunya.

Claire terdiam sejenak. Entah mengapa, dia merasa tidak asing dengan pria yang ditemuinya hari ini. Apalagi, penampilan dan wangi parfum pria itu mirip dengan pria dari 6 tahun yang lalu.

"Ibu, kamu menyembunyikan sesuatu dari kami!"

Melihat Jody menanyakannya lagi, Claire hanya berdiri dan berkata sambil tersenyum, "Kalian nggak perlu ikut campur urusan orang dewasa. Ibu akan siapkan makanan untuk kalian."

Ketika baru saja hendak berjalan ke dapur, ponsel Claire tiba-tiba berbunyi.

Melihat serangkaian nomor di layar ponsel, Claire menyunggingkan sebuah senyuman. Sesuai dugaan, Kayla meneleponnya.
Komen (2)
goodnovel comment avatar
andrian rekson
mon maaf. kenapa ceritanya sama kya yg di sebelah. beda nama aja. yg mana yg asli ini...
goodnovel comment avatar
Just Rara
dih gak tau malu bgt wi kayla,mau ngapain dia telfon claire?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status