Share

19. Pertemuan

Awalnya aku menolak ide Bang Ramon untuk berdiskusi dengan Ayu. Mana ada istri pertama dan kedua duduk satu meja tanpa rasa sakit hati. Pasti aku adalah orang yang paling terzolimi, ditambah aku saat ini sedang hamil. Bang Ramon benar-benar membuatku menguras emosi.

Tak ku pedulikan dia yang sibuk di dapat membuatkan teh untuk tamunya. Seperti yang akan datang tamu jauh saja. Sebal bukan main rasa hati ini.

"Kenapa harus dibuatkan teh? Rumahnya di sebelah kita, kalau dia haus, dia tinggal pulang ke rumahnya. Perlakuan Abang manis sekali, aku saja jarang Abang buatkan minum," omelku dengan hati yang panas. Ingin sekali au mencakar wajah tampan suamiku, tetapi nanti tampannya luntur. Aku tidak mau juga melakukan KDRT pada lelaki yang aku cintai.

"Ya, gak baik juga, Puspa. Dia kemari karena akan berbincang dengan kita, kalau nanti dia tersedak saat tengah bicara, masa harus pulang dulu ambil minum. Lagian hanya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Nurli Eriza
mantap balasan ayu
goodnovel comment avatar
Nurli Eriza
hunpuspanya rakus. punya org mau . punya sendiri pelit
goodnovel comment avatar
Nurli Eriza
puspa y kekanakan kalah sama ayu y lebih sabar, harus ayu y marah krn suami diambil, walaupun mmg si ramon tdk mencintai dia, itu salah ramon sendiri. gedek lihat puspanya.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status