Share

Kejutan Mengejutkan

last update Last Updated: 2024-06-05 10:55:24

Audry menggeliat pelan. Ia meringis ketika merasakan berat di kepalanya. Rasanya ingin tidur seharian. Namun ia tetap memaksa diri untuk membuka mata. Di sebelahnya, tangan Jeff melingkarinya dengan erat. Mengunci tubuhnya begitu rapat.

Dengan gerakan seperlahan mungkin Audry beringsut turun dari ranjang agar tidak membangunkan suaminya. Kerutan timbul di dahinya ketika menyadari saat itu tubuhnya tidak ditutupi sepotong kain pun, kecuali selimut yang kini tersingkap.

Audry mencoba keras mengingat apa yang telah terjadi semalam. Namun ia tidak mampu mengingat apa-apa. Detik berikutnya ia baru menyadari jika ruangan tempatnya berada sekarang bukanlah kamarnya. Tapi ….

Audry menutup mulutnya dengan cepat, menahan diri agar tidak berteriak ketika menyadari bahwa pria yang sedang tidur di sebelahnya bukanlah suaminya, tapi … pria asing yang sama sekali tidak dikenalnya.

Ya, dia bukan Jeff. Suaminya tidak memiliki tato di pergelangan tangan seperti pria itu.

Napasnya sesak seketika bersamaan dengan denyut jantungnya yang berdebar cepat tanpa kendali. Bagaimana mungkin ia bisa berada satu ranjang dengan pria tak dikenal? Apa yang telah mereka lakukan kemarin malam?

Audry menangkup muka dan mengerahkan pikirannya untuk mengingat semua yang terjadi. Meski sedikit lebih baik dari tadi, akan tetapi ingatannya sangat terbatas. Ia hanya ingat saat Jeff menyuruhnya ke kamar untuk mengambil dompet. Setelah itu entah apa.

Audry menarik selimut untuk menutupi dadanya yang terbuka ketika terdengar suara batuk pria di sebelahnya. Tidak hanya sekali, tapi berkali-kali. Jantung perempuan itu nyaris lepas dari rongganya ketika pria itu membuka mata. Dia sudah bangun!

Berbeda dengan Audry, Dypta tersenyum begitu menyadari jika mereka berada dalam keadaan tanpa busana di bawah selimut yang sama. Belum ia bicara, Audry sudah menyerangnya bertubi-tubi.

“Kamu apain aku semalam?” tatapnya tajam. “Jangan katakan kamu sudah memperkosaku!” tudingnya lagi.

Dypta termangu, mencoba mencerna maksud perkataan perempuan itu. Ia terkejut ketika Audry menudingnya sembarangan.

’Memperkosa?’ gumamnya di dalam hati. Ia tidak pernah memperkosa siapa pun sepanjang dua puluh tujuh tahun bernapas di muka bumi.

Mereka melakukannya tanpa paksaan dari siapa-siapa. Audry juga sangat menikmati percintaan panas mereka. Lantas, bagaimana bisa perempuan itu menudingnya telah memperkosa?

“Aku tidak memperkosamu. Kita melakukannya atas dasar suka sama suka. Bukannya Boy yang memintamu ke sini?”

”Boy siapa?” Audry mengerutkan keningnya. Ia tidak mengenal nama dimaksud.

Dypta terduduk. Pikirannya mulai membaca ada sesuatu yang salah. Detik itu juga ia menghubungi temannya.

Selagi laki-laki itu menelepon, Audry mengawasinya dengan perasaan tak karuan. Ia mulai dikejar kekhawatiran. Bagaimana jika Jeff tahu dirinya sudah tidur dengan pria lain? Pasti laki-laki itu akan menyiksanya atau bahkan membunuhnya.

“Sorry, namamu siapa?” Dypta bertanya setelah selesai menelepon.

”Audry.”

Laki-laki itu seketika terkejut mengetahui perempuan yang saat ini sedang bersamanya bukanlah orang yang ada di dalam dugaannya. “Jadi kamu bukan Luna?”

”Luna mana?” Audry balik bertanya.

Dypta mengusap mukanya gusar. Fix, semua ini adalah kesalahpahaman. Tadi ia baru saja menelepon temannya. Dan temannya itu bilang nama partner one night stand-nya adalah Luna.

“Audry, sorry, aku pikir kamu adalah Luna, temanku.”

”Jangan menipuku, jangan mencari alasan untuk kebejatanmu. Mana mungkin kamu tidak tahu temanmu sendiri.” Air mata Audry mulai menetes, membayangkan kebodohannya tidur dengan cowok random yang ia sangka adalah suaminya.

Dypta mendekat untuk menjelaskan segalanya, namun Audry membentengi diri dengan menggeser tubuhnya ke belakang.

“Audry, begini, ini semua kesalahpahaman, aku tidak tahu kalau kamu bukan Luna. Semalam aku mabuk sama sepertimu. Sekarang aku tanya, kamu kenapa bisa masuk ke kamarku?”

Audry menggelengkan kepala. Ia juga bingung. Mungkin karena ia juga kehilangan kesadaran makanya menyangka kamar ini adalah kamarnya.

”Well, Audry, begini saja. Kita lupain apa yang terjadi malam itu. Aku akan memberimu uang.”

Audry termangu saat Dypta mengambil dompet dan mengeluarkan banyak lembaran uang.

“Terimalah dan lupakan semua,” ucap pria itu.

”Aku bukan wanita jalang.” Audry menepis uang yang diberikan Dypta hingga berserakan di kasur. Laki-laki itu membuatnya sungguh sangat terhina.

Dypta terkaget-kaget atas respon yang diterimanya. Baru kali ini ada yang menolak pemberiannya setelah ia tiduri.

Dengan linangan air mata Audry bangkit dari ranjang dan terburu-buru mengenakan pakaian. Tidak hanya sedih, ia juga merasa marah dan sangat rendah.

“Audry, tunggu dulu!”

Langkah kaki Audry tertahan ketika mendengar seruan Dypta. Pria itu menghampiri dan menghadang di depannya.

“Audry, aku minta maaf. Aku tidak menganggapmu begitu. Aku yakin kamu perempuan baik-baik dan semua ini hanya kesalahpahaman. Aku juga salah. Tapi tolong jangan menangis lagi.”

Tanpa Audry duga, Dypta menyapukan jarinya di pipi perempuan itu, menghapus air matanya yang tiada henti menetes. “Aku paling tidak kuat melihat perempuan menangis,” ujarnya lembut.

Audry memang marah pada laki-laki itu, tapi ia juga tidak bisa mengingkari kalau saat ini Dypta terlihat tulus.

“Sekali lagi aku minta maaf, aku-”

“Percuma, maafmu nggak ada gunanya.” Audry menepis tangan Dypta lalu pergi dari sana dengan membawa sejuta kekhawatiran.

Dypta hanya bisa menatap punggung Audry. Lalu meremas rambutnya frustasi sambil merutuki kebodohannya sendiri. Seharusnya kemarin ia lebih berhati-hati sehingga tidak meniduri orang yang salah.

Sementara itu, Audry kembali ke kamar yang ia tempati bersama Jeff dengan tubuh lunglai. Air matanya tidak berhenti menetes.

Sambil mengeringkan mukanya yang basah, takut-takut Audry masuk ke kamarnya. Sebelumnya ia cukup lama berdiri di luar guna mencari alasan jika Jeff bertanya. Beruntung, suaminya itu sedang tidur. Jeff tampaknya juga mabuk berat semalam.

Setelah Audry mandi Jeff ternyata sudah bangun. Aroma alkohol yang kuat menguar dari mulutnya. Laki-laki itu tidak bertanya apa-apa. Mungkin semalam ia juga blackout dan tidak ingat apa-apa.

Mereka kemudian pulang. Namun ketika tiba di lobi hotel Audry kaget setengah mati karena ternyata Jeff mengenal Dypta.

“Di sini juga, Dyp?”

“Eh, Om Jeff.” Dypta tersenyum. Kedua laki-laki itu langsung bersalaman dan bertukar kabar. Sementara Audry berdiri membeku di belakang suaminya.

”Kapan pulang dari Canada?”

”Udah dua bulananlah, Om.”

“Udah dua bulanan tapi nggak pernah main ke rumah.” Jeff geleng-geleng kepala.

”Maaf, Om, belum sempat,” tawa Dypta pelan.

”Oh iya,” Jeff merangkul punggung Audry agar merapat padanya. “Kenalkan, ini Audry, tantemu.”

“Tante?” ulang Dypta terkejut. Terlebih ketika mengetahui istri omnya adalah perempuan yang tidur dengannya kemarin malam.

”Iya, Audry ini istri Om, tapi dia hampir seumuran denganmu,” jelas Jeff memberitahu. “Kamu sih kelamaan di luar negeri jadinya nggak kenal sama keluarga.” Pria itu lalu terkekeh dan menatap pada istrinya. “Sayang, ini Dypta keponakanku, selama ini dia tinggal di luar negeri. Ayo kenalan dulu.”

Dypta dan Audry terpaksa berpura-pura tidak saling mengenal di depan Jeff. Keduanya melempar pandang dengan sorot terkejut. Lalu berjabatan dengan muka pucat pasi. Tidak menyangka kalau kesalahan ini tidaklah sesederhana yang mereka pikir.

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
fatimah blue eyes
suka suka suka
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Win-Win Solution

    Rogen melangkah pelan setelah Davina menggandengnya. Anak-anak terkadang menempatkan orang dewasa dalam posisi yang tidak mudah.Athaya langsung bangun dari berbaring dan menyandarkan punggung ke headboard begitu Rogen ikut duduk di ranjang.“Istirahat aja, Ay, kamu pasti capek.” Rogen menyuruh Athaya kembali berbaring.Athaya tersenyum samar. Ia merasa canggung untuk berbaring di ranjang itu sedangkan ada Rogen di dekatnya.“Bunda kenapa bangun? Kita tidur sama-sama yuk! Papa juga.” Davina memandang Athaya dan Rogen bergantian.Rogen terpaksa menganggukkan kepala dan memberi Athaya isyarat dengan matanya agar menuruti kemauan Davina. Jadilah mereka berbaring bertiga. Rogen dan Athaya berada di sisi kanan dan kiri memagari Davina di tengah-tengah mereka.Davina tersenyum bahagia dan memandang kedua orang tuanya yang membelai kepalanya bergantian. Ini adalah pertama kalinya Davina tidur bertiga dengan Rogen dan Athaya.“Kenapa Papa dan Bunda tinggalnya pisah-pisah? Kenapa Bunda nggak ti

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Rasa Yang Tidak Pernah Mati

    Rogen dan Belva duduk dengan tegang di kursi pasien di ruangan Gatra. Mereka sedang menanti hasil pemeriksaan kesehatan. Ini adalah pemeriksaan kesekian yang mereka lakukan.“Kalian berdua sehat, nggak ada masalah apa-apa.” Entah untuk keberapa kali Gatra mengatakan hal yang sama.“Kalau memang begitu kenapa Belva masih belum hamil, Bang?” tukas Rogen.Gatra mengerti bagaimana perasaan adik ipar dan istrinya. Dan sebagai orang yang dekat dengan mereka ia juga tidak pernah henti menyemangati.“Abang ngerti perasaan kalian, tapi ini hanya masalah waktu, Dek. Percaya sama Abang, kalau sudah waktunya Tuhan pasti kasih.”Belva yang sejak tadi diam terpaku di sebelah Gatra hanya tersenyum getir. Sudah hampir empat tahun menikah namun Tuhan belum mempercayakan seorang anak pun dititipkan ke dalam rahimnya. Sementara orang-orang di sekelilingnya saat ini sedang mengandung. Mulai dari Tania hingga Athaya. Saat ini Tania sedang mengandung anak keempat,

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Yang Terbaik Untuk Kita

    “Davina! Sini, Sayang, ada papa tuh!”“Yeay … Papa datang!!!” Bidadari cilik itu berlari kecil ke depan rumah saat mendengar suara Audry yang berseru memberitahunya.Rogen baru saja turun dari mobil. Segala rasa lelahnya sirna seketika ketika melihat wajah Davina, putri kecilnya. Rogen langsung mengangkat Davina dan menggendong anak itu.Tanpa terasa, tiga setengah tahun sudah berlalu. Davina kini tumbuh menjadi anak yang manis, tidak banyak tingkah dan menggemaskan.“Udah makan, Sayang?” “Udah, Pa.”“Beneran? bohong ah!” Rogen tidak percaya. Davina memang paling susah jika disuruh makan nasi.“Cium aja kalau Papa nggak percaya, pasti ada bau ayam goreng. ” Davina menyodorkan pipinya.Rogen tertawa lalu mengecup gemas pipi chubby sang putri. “Oh iya, bau ayam goreng. Iya deh, Papa percaya.”Davina tertawa sambil membelai dagu belah Rogen. Davina sangat suka melakukannya. Biasanya sebelum tidur ia akan mengelus-elus belahan di dagu Rogen hingga akhirnya ketiduran.“Tadi Davina ngapain

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Terikat Selamanya

    Athaya mengerutkan dahi. Suara itu terdengar sangat jelas dan dekat. Suara yang sudah familier dengannya tapi sudah lama tidak didengarnya.Nggak mungkin, pikir Athaya. Pasti ini hanya halusinasinya saja. Mana mungkin Rogen ada di sini. Saat ini Rogen pasti sedang bahagia-bahagianya dengan Belva menikmati masa-masa indah pengantin baru.Athaya memejamkan mata dan mencoba untuk fokus pada dirinya sendiri sambil menahan kontraksi yang hilang timbul. Ia menepis semua pikiran dan bayangan-bayangan lain yang melintas di kepalanya.“Sombong lo ya, jauh-jauh gue datang ke sini tapi dicuekin.”Suara itu membuat Athaya terkesiap. Ini nyata dan bukan halusinasinya. Tapi masa Rogen ada di sini?Sambil menahan rasa penasaran Athaya memutar tubuhnya dengan perlahan. Tepat di saat itu ia mendapati seseorang sudah berada di belakangnya, duduk di sisi ranjang.“Adek …” Athaya menggumam tidak percaya. Rogen benar-benar ada di sana. Di dekatnya, di tempat yang sama dengannya. Dan ini bukan mimpi.Roge

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Big Surprise

    Enam bulan kemudian …Setelah kejadian malam itu, hidup Athaya berubah. Pelan-pelan ia mulai menepis Rogen dari hatinya dan membiarkan Kenzi yang mengisi. Athaya menyadari, tidak akan adil untuk Kenzi jika ia masih saja dibayang-bayangi Rogen. Mungkin Athaya harus berterima kasih pada Nora yang telah memilihkan Kenzi untuknya. Kenzi memang tidak sempurna, tapi dia adalah suami yang ideal untuk Athaya. Kenzi membuktikan kata-katanya. Dia menerima keadaan Athaya apa adanya. Dia juga tidak pernah mengungkit-ungkit kejadian itu. Malah Kenzi sangat perhatian pada kehamilan Athaya.“Ay, Rogen jadi menikah hari ini?” tanya Kenzi pagi itu sebelum berangkat ke kantor.“Jadi, Mas,” jawab Athaya.Tempo hari Belva mengabarinya dan bertanya apa Athaya bisa datang. Tapi Athaya menolak dengan alasan kandungannya sudah semakin besar dan hanya menunggu due date. Athaya sama sekali tidak mengungkit kejadian malam itu. Ia tidak ingin menyalahkan Belva. Yan

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Keputusan Kenzi

    “Saya minta penjelasan dari kamu sekarang. Saya harus tahu semuanya. Karena apa? Karena saya adalah suami kamu. Saya pendamping hidup kamu. Dan terutama saya adalah orang yang bertanggung jawab atas hidup kamu setelah kita resmi menikah, bukan orang tua kamu. Jadi saya minta kamu untuk bicara sejujur mungkin."Suara dingin bernada tegas itu betul-betul membuat Athaya tidak berdaya. Satu-satunya yang harus ia lakukan adalah mengatakan segalanya pada Kenzi.“Pertama, saya mau minta maaf udah bikin Mas kecewa,” ucap Athaya pelan. “Saya memang salah karena nggak bilang semua ini dari awal. Saya nggak akan membela diri. Dan …” Athaya menggantung kalimatnya sembari mengamati ekspresi Kenzi.Lelaki itu masih seperti tadi. Menyorot Athaya dengan tatapannya yang datar dan penuh rasa kecewa.“Dan saat ini saya juga sedang hamil.” Athaya melanjutkan perkataannya dengan suara yang jauh lebih lirih.“HAMIL?” Kali ini Kenzi tidak mampu menyembunyikan r

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Malam Pertama Mereka

    Athaya memandang keluar jendela pesawat. Mereka baru saja memasuki kota Jayapura dan akan mendarat sebentar lagi. Seperti yang dikatakan Athaya pada Rogen, setelah ia menikah akan langsung berangkat ke Papua.Orang-orang terdekatnya melepas Athaya dengan berat hati, terutama Nora. Sedangkan Jeff hanya berbicara pada Kenzi agar menjaga Athaya baik-baik. Jeff tidak mengatakan apa-apa pada Athaya. Athaya bersyukur Rogen tidak ikut melepas keberangkatannya di bandara karena lelaki itu mengatakan padanya harus kerja pada hari tersebut. Kalau ada Rogen Athaya tidak menjamin jika ia akan kuat dan sanggup untuk pergi.“Aya, kita sebentar lagi landing.” Suara Kenzi membuyarkan lamunan Athaya.Athaya mengangguk pelan. Sepanjang penerbangan Kenzi sibuk sendiri membaca buku, sedangkan Athaya larut dalam lamunannya.Semilir angin menyapa halus begitu Athaya turun dari pesawat. Ia dan Kenzi langsung disambut oleh seorang laki-laki yang merupakan perwa

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Ikatan Batin

    Hanya satu minggu setelah perkenalan Athaya dan Kenzi, pernikahan keduanya pun diselenggarakan. Rencana kepindahan Kenzi ke Papua ternyata cukup menguntungkan. Karena dengan begitu mereka jadi punya alasan untuk melaksanakan pernikahan tersebut sesegera mungkin.Pernikahan itu diadakan sebagaimana mestinya. Dalam artian tidak terlalu mewah dan besar-besaran. Jeff bilang bahwa itu hanya akan menghabiskan biaya.Bagi Athaya tidak masalah. Jika perlu tidak perlu ada pesta atau perayaan apa-apa. Cukup akad nikah saja. Yang penting sah secara agama dan diakui oleh negara. Bukankah itu yang lebih penting?Nora masuk ke kamar Athaya memberitahunya. “Aya, ada Belva tuh.”Athaya terkesiap. Sudah sejak tadi ia melamun sendiri setelah perias pengantin mendandaninya.“Belva sama siapa, Mi?” “Sama Rogen.”Deg …!!! Detak jantung Athaya mengencang dalam hitungan detik mendengar nama itu disebut. Lelaki yang dicintainya ternyata datang pada hari pernikahannya. Dan itu tidak mudah untuk Athaya.“Sur

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Penolakan Rogen

    “Adek, ini Mas Kenzi, calon suamiku.” Athaya menegur Rogen yang termangu sementara di hadapannya Kenzi mengulurkan tangan untuk bersalaman. Rogen terkesiap dan balas menjabat tangan pria di depannya. ‘Nggak banget selera lo, Ay.’ Ia membatin. Rogen mengurungkan niatnya untuk menghajar Kenzi. Lagi pula, sejak kapan ia peduli pada Athaya?Terlepas dari perbuatan Kenzi yang telah menodai Athaya, Rogen berkaca pada dirinya sendiri. Ia juga melakukan hal yang sama dengan Belva. Hanya saja Belva tidak sampai hamil.“Mas Kenzi, Adek ini saudaraku, dan ini Belva sahabatku sekaligus calon istrinya Rogen,” kata Athaya menjelaskan.“Adek?” ulang Kenzi tidak mengerti.“Rogen maksudnya. Kalau di keluarga kami dipanggilnya Adek soalnya dulu dia anak bungsu.” Athaya menjelaskan dengan detail.Kenzi manggut-manggut sambil tersenyum.“Mas Kenzi bentar ya, saya pinjam Athaya dulu,” kata Belva menyela.Kenzi mengangguk pelan.Belva kemudian menarik tangan Athaya menjauh. “Ay, lo serius mau nikah sama

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status