Share

Bab 7

Author: Tempura
Sampai akhirnya, ulang tahun Yvonne pun semakin dekat.

Cedric akhirnya pulang dengan tergesa-gesa, lalu menyiapkan sebuah pesta ulang tahun megah untuknya. Saat Yvonne turun dengan gaun pesta yang elegan, Cedric sudah menunggu di bawah.

Yvonne mengangkat pandangannya untuk menatap Cedric sejenak. Sorot matanya begitu tenang, bahkan terlalu tenang. Ketika Cedric melihat ekspresinya itu, hatinya yang semula penuh harap tiba-tiba terasa nyeri.

Dalam ingatannya, Yvonne selalu tampil penuh semangat dan berani. Bukan seperti sekarang ini, wajahnya pucat dan sorot matanya kosong tanpa semangat hidup.

Cedric refleks ingin memeluk dan menghiburnya, tetapi Yvonne menghindar. Dia berkata dengan suara parau, "Belakangan ini aku agak nggak enak badan. Jangan sentuh aku, nanti malah nular ke kamu."

Setelah berkata demikian, dia bahkan tidak melirik tangan Cedric yang menggantung kaku di udara, lalu berjalan pergi.

Sepanjang acara ulang tahun, Yvonne terasa seperti orang asing. Dia hanya berdiri di samping, melihat Cedric melakukan semua hal yang dulu biasa dia lakukan, merayakan ulang tahunnya dan mengungkapkan betapa dalam cintanya pada Yvonne.

Puncak acara tentu saja hadiah ulang tahun dari Cedric.

Seperti biasa, setiap tahun Cedric selalu menyiapkan hadiah yang sangat istimewa. Tahun ini, dia memberikan sebuah kalung dari warisan keluarga kerajaan barat yang langka dan tak ternilai harganya.

Begitu kalung itu dikeluarkan, semua tamu pesta serentak menahan napas karena kagum.

Namun, Yvonne hanya menunduk untuk menyembunyikan sorot mata sinisnya. Dia tidak mengulurkan tangan untuk menerima kalung itu.

Cedric tidak terlalu memikirkan hal itu karena mengira Yvonne sedang tidak enak badan. Dia pun langsung mengenakan kalung itu untuknya, lalu buru-buru mengakhiri acara dan hendak mengantarkannya pulang untuk beristirahat.

Namun, begitu Yvonne masuk mobil, ponsel Cedric tiba-tiba berdering. Dia melihat isi pesan sekilas, lalu menoleh pada Yvonne dengan perasaan bersalah.

"Sayang, aku ada urusan sebentar. Kamu pulang duluan dan istirahat, ya? Nanti kalau sudah selesai, aku langsung nyusul."

Yvonne tidak mengungkapkan apa-apa. Dia hanya mengangguk pelan.

Setelah mendapatkan persetujuannya, Cedric pun mencium keningnya, lalu turun dari mobil dan pergi.

Tepat setelah Cedric keluar, ponsel Yvonne bergetar. Sebuah pesan masuk dari Regina.

[ Ikuti dia, akan ada kejutan yang menantimu. ]

Yvonne terdiam lama, lalu akhirnya memberi perintah pada sopir untuk memutar balik dan mengikuti mobil Cedric.

Tak lama kemudian, Yvonne melihat mobil Cedric berhenti tepat di depan vila milik Regina. Bahkan pintu mobil pun belum sempat ditutup, Cedric sudah bergegas masuk ke dalam vila.

Genggaman Yvonne pada ponselnya menguat. Dia pun ikut turun dari mobil.

Mungkin karena terlalu terburu-buru, pintu utama vila itu tidak ditutup rapat. Saat Yvonne mengalihkan pandangannya ke dalam, langkahnya seketika terhenti dan tubuhnya membeku di tempat.

Di dalam vila sedang berlangsung sebuah pesta ulang tahun!

Bukan hanya Cedric dan Regina yang ada di sana. Semua sahabat Cedric juga hadir dan bahkan orang tua Cedric, Liana dan Stefan, juga ikut datang!

Akal sehatnya berteriak menyuruhnya untuk segera pergi. Sebab, bila terus berada di sana, hal-hal yang akan terjadi setelah ini pasti tidak akan sanggup diterimanya.

Namun, kedua kakinya seperti dipaku ke tanah. Dia tidak bisa bergerak. Dia hanya bisa berdiri diam dan menyaksikan dengan mata kepala sendiri saat Cedric menyematkan kalung yang sama persis seperti yang dia terima sebelumnya ke leher Regina.

Sahabat Cedric pun langsung bersorak, "Cocok sekali dipakai sama Kakak Ipar!"

Mendengarnya, Cedric menoleh dan menatap mereka dengan dingin. "Jangan asal sebut. Kakak ipar kalian cuma satu!"

Beberapa dari mereka langsung berpura-pura mengunci mulut dengan membuat gestur seperti menarik ritsleting bibir.

"Tenang, Kak Cedric! Kami cuma manggil diam-diam, nggak bakal kedengaran sama sayangmu."

"Mulut kami aman, super ketat!"

"Sejak kamu bawa dia untuk dikenalkan ke kami setengah tahun lalu, kami sudah bersumpah akan tutup mulut rapat-rapat!"

Liana pun berjalan mendekat dan menyelipkan gelang pusaka Keluarga Timoer ke pergelangan tangan Regina. "Meskipun selama ini kamu bersembunyi di belakang layar, selama kamu bisa melahirkan anak ini, bagiku ... kamu tetap menantuku."

Yvonne tidak sanggup lagi mendengar kelanjutannya. Tangannya yang tadi menggenggam kuat, kini terkulai lemas. Dia membalikkan badan dan pergi tanpa sepatah kata pun.

Langkahnya semakin cepat, seolah-olah ada iblis yang mengejarnya dari belakang.

Tiba-tiba, dia berlari semakin cepat. Sampai akhirnya dia jatuh tersungkur ke tanah.

Saat itulah kilatan petir membelah langit malam. Hujan deras menyusul dan mengguyur dengan brutal, membasahi jalanan yang seketika berubah menjadi tidak jelas.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kenyataan Tak Seindah Bayangan   Bab 25

    Dalam keheningan, kenangan mereka berdua perlahan muncul di benak Joy, begitu nyata, begitu jelas.Saat usia 6 tahun, Cedric menggenggam tangannya erat dan berkata kepada orang tua Joy dengan tegas, "Kalau kalian nggak mau dia, biar aku yang jaga dia."Saat usia 16 tahun, Cedric memberanikan diri mengungkapkan perasaannya, mengatakan bahwa seumur hidupnya dia hanya akan mencintai Joy seorang.Saat usia 22 tahun, Cedric menggunakan dana miliaran demi melamarnya, memohon agar Joy tidak meninggalkannya, mengatakan bahwa dia bisa menjadi gila tanpa Joy.Namun saat usia 23 tahun, tepat menjelang hari pernikahan mereka, Cedric berselingkuh dengan Regina. Dia mulai berbohong dan mulai jarang pulang.Saat usia 24 tahun, tiga hari sebelum pernikahan mereka, Joy berpura-pura bunuh diri dengan melompat ke laut. Sejak hari itu, mereka tidak pernah bertemu lagi.Saat usia 25 tahun, mereka bertemu kembali, tetapi dalam jarak dunia yang telah terpisah oleh kehidupan dan kematian.Saat itu juga, keben

  • Kenyataan Tak Seindah Bayangan   Bab 24

    Saat Joy hendak bangkit setelah mematikan ponselnya, kepala pelayan tiba-tiba masuk ke ruangan dengan wajah canggung."Nona, di luar ada dua orang yang mengaku sebagai orang tua kandung Nona. Mereka ingin bertemu dengan Nona."Joy langsung menoleh. "Kamu bilang siapa yang mau menemuiku?"Setelah kepala pelayan menjelaskan secara rinci, Joy baru mengerti bahwa orang tua kandungnya yang telah bercerai sejak lama dan kini masing-masing sudah memiliki keluarga baru, ingin menemuinya.Setelah kejadian-kejadian menyakitkan itu dan Joy berpura-pura meninggal, barulah kedua orang tuanya teringat bahwa mereka pernah memiliki seorang putri. Namun, karena mengira dia sudah tiada, mereka pun tak pernah lagi berniat mencarinya.Kini setelah mendengar kabar dari kalangan sosial bahwa Joy masih hidup dan telah kembali ke Irmasia, mereka pun langsung ingin menemuinya.Joy mendengarkan semua itu tanpa menunjukkan reaksi apa pun. Justru Yosef yang melangkah mendekat, merangkul pinggangnya sambil berkata

  • Kenyataan Tak Seindah Bayangan   Bab 23

    Beberapa hari setelah kejadian itu, Cedric mengalami demam tinggi yang tak kunjung reda karena kehujanan. Dia terus-menerus memanggil nama Yvonne.Di sampingnya, Regina duduk dengan ekspresi datar tanpa bergerak sedikit pun, hanya menatapnya dalam diam.Sejak dirinya dihujat karena dianggap sebagai pelakor hingga harus melahirkan dalam kondisi sulit, lalu terjatuh bersama Cedric di tangga dan koma hingga melewatkan kesempatan terakhir bertemu anaknya, cinta yang dulu dimiliki untuk Cedric telah lama lenyap. Yang tersisa hanyalah kebencian dan keputusasaan.Regina sangat sadar bahwa hidupnya menjadi seperti ini karena pria di depannya. Namun, dia juga tahu betul dirinya telah kehilangan kemampuan untuk hidup mandiri karena dimanjakan oleh Cedric selama bertahun-tahun lalu.Dia tidak bisa meninggalkan Cedric. Jika suatu saat dia benar-benar ditinggalkan, dia tidak akan bisa bertahan. Tidak ada satu pun yang mau mempekerjakan wanita dengan reputasi seburuk dirinya.Satu-satunya hal yang b

  • Kenyataan Tak Seindah Bayangan   Bab 22

    Akhirnya, Yosef bukan hanya membeli set perhiasan bintang yang dipilih oleh Joy, tetapi membeli semua set lainnya.Saat Joy menarik tangannya untuk mengatakan sesuatu, Yosef malah menciumnya. "Joy, selama kamu bahagia, berapa pun uang yang harus kukeluarkan, aku rela."Joy mendongak menatapnya. Di mata Yosef, hanya ada dirinya dan tidak ada yang lain.Setelah hubungan mereka mulai stabil, Joy akhirnya setuju untuk ikut Yosef kembali ke tanah air, menemui keluarga dan teman-temannya di sana.Sejak turun dari pesawat hingga tiba di rumah Keluarga Cempaka, hanya keluarga Yosef dan beberapa teman dekatnya yang tahu bahwa Joy kembali ke negeri ini.Yosef menjaga Joy dengan sangat hati-hati. Selain keluarga dan teman-teman Yosef, Joy tidak bertemu siapa pun. Makanya, dia tidak tahu Cedric berdiri di luar rumah Keluarga Cempaka, menunggu semalaman di bawah hujan.Cedric tahu tentang kepulangan Yvonne secara tidak sengaja. Dia mendengarnya saat Stefan berbicara dengan kepala pelayan.Beberapa

  • Kenyataan Tak Seindah Bayangan   Bab 21

    Setelah dibujuk Yosef, Joy pun tidak lagi memikirkan Cedric.Sekarang ada satu hal lain yang jauh lebih rumit. Yosef yang sedang mabuk akhirnya mengungkapkan perasaannya, bahkan menciumnya saat mabuk.Karena Joy juga sedang mabuk, dia tidak sempat menolak. Akhirnya, mereka berdua semakin larut dalam kelembutan.Setelahnya, Joy berniat bersikap seolah-olah tidak ada yang terjadi. Toh mereka berdua sama-sama dewasa.Namun, Yosef malah bersikap seperti anak kecil, merengek dan meminta pertanggungjawaban dari Joy.Melihat Yosef yang menatapnya penuh rasa sedih, Joy pun akhirnya luluh dan mengangguk pelan.Joy menepuk pipinya sendiri dengan lengan yang penuh bekas ciuman. Kok bisa dia mengiakannya begitu saja? Ya ampun.Yosef yang berada di belakangnya mendengar gerakannya. Dia meraih tubuh Joy ke dalam pelukan. Suara rendah dan seraknya terdengar di telinganya. "Sayang, tidur sebentar lagi ya."Selama beberapa hari setelahnya, Joy nyaris tidak pernah menapakkan kaki ke lantai. Ke mana pun

  • Kenyataan Tak Seindah Bayangan   Bab 20

    Yosef tidak melanjutkan kata-katanya, hanya menepuk-nepuk punggung Joy dengan lembut untuk menenangkannya, berkata bahwa dia akan mengurus semuanya. Dia tidak akan membiarkan orang itu menemukannya.Joy menunduk. Semua yang ingin dia katakan kepada Cedric sudah diungkapkan pada hari dirinya memutuskan untuk bunuh diri.Dia tidak ingin melihatnya lagi, bahkan tidak mau mendengar penjelasannya. Selingkuh tetaplah selingkuh, tidak ada alasan yang bisa membenarkannya.Keduanya hanya duduk berdua di sofa, saling bersandar erat, menikmati ketenangan malam.Namun, di sisi lain, di sebuah rumah sakit di dalam negeri, suasana sedang kacau balau. Cedric yang kakinya belum benar-benar pulih, memaksa bangkit dan melawan para pengawal. Dia bersikeras ingin pergi ke Selarda untuk mencari Yvonne.Sejak Yvonne "meninggal", hatinya tak pernah benar-benar menerima kenyataan itu. Meskipun dia melihat jasad Yvonne, menaburkan abu kremasi Yvonne ke laut, ada keyakinan kuat dalam dirinya bahwa Yvonne tidak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status