Short
Di Balik Kilau Giok, Ada Cinta yang Mati

Di Balik Kilau Giok, Ada Cinta yang Mati

By:  HeniCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
8Chapters
2views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Suamiku memberiku gelang batu giok setiap kali dia berselingkuh. Setelah empat tahun menikah, aku sudah menerima 99 gelang dan memaafkannya 99 kali. Kali ini dia pergi dinas selama tiga hari dan kembali dengan membawa gelang giok hijau kekaisaran bernilai puluhan miliar rupiah. Aku tahu sudah waktunya aku mengajukan gugatan cerai dengannya.

View More

Chapter 1

Bab 1

Ketika Jeff pulang, aku sedang membuang dokumen ‘Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Pasca-Aborsi’ ke tempat sampah.

Tiga hari yang lalu, suamiku memanfaatkan ‘perjalanan dinas’ untuk menemani gadis muda itu merayakan ulang tahunnya.

Ketika aku melihat bahwa hadiah ulang tahunnya adalah sebuah rumah seharga puluhan miliar rupiah, aku menjadi emosional dan keguguran.

Saat baru saja pulang dari rumah sakit dan melihat 99 gelang giok di dalam kotak perhiasan, aku tidak mengikuti saran dokter dan memesan ayam goreng dan Coke dingin.

Jeff datang dan membuang ayam goreng dan cola ke tempat sampah ambil menghardik, “Kau ada sakit maag, sudah tahu nggak boleh makan es, kenapa kau masih makan?”

Dia mengeluarkan gelang mahal dari dalam tasnya.

“Aku membelinya khusus untukmu, susah payah lho aku mendapatkannya.”

Aku melihat sekilas gelang itu.

Ternyata adalah gelang giok hijau kekaisaran.

Barang langka dan bagus, mungkin bernilai puluhan miliar rupiah.

Jeff tidak berbohong, barang langka semacam ini memang tidak mudah didapat, dia pasti meminta tolong para kerabatnya.

Jika aku menerima gelang ini sebelum pernikahan, aku akan melompat dengan girang dan menciumnya, tetapi sekarang aku tidak merasa bahagia sama sekali, bahkan tidak ada niat untuk mencobanya.

Jeff melihat aku diam saja dan membungkuk membujukku, "Marah? Apakah karena aku nggak temanimu ke pemakaman untuk ziarah ibumu hari itu, atau kita pergi saja sekarang?"

Aku sedikit menunduk, dan berkata dengan tenang, “Nggak perlu, tiga hari yang lalu adalah hari peringatan kematian ibuku, nggak ada gunanya pergi sekarang.”

Sebelum menikah, Jeff dan aku mencapai kesepakatan.

Aku bisa melewatkan perayaan apa pun, tetapi pada hari peringatan kematian ibuku, dia harus menemaniku ziarah ke makam.

Selama tiga tahun pertama, dia meluangkan waktu untuk menemaniku.

Namun hari itu sepulang kerja aku meneleponnya, dia menjawab dengan lembut bahwa dia pergi ke luar kota untuk urusan bisnis di pagi hari dan bertanya apakah aku meneleponnya karena ada masalah.

Aku melihat jadwal penerbangan dan melihat hanya ada penerbangan balik jam sepuluh malam hari itu, Jeff juga tidak mungkin sempat balik untuk ziarah.

Pada akhirnya, aku pergi ke pemakaman sendirian.

Di depan makam ibuku, aku baru tahu bahwa ‘perjalanan dinas’ Jeff adalah untuk menemani ulang tahun gadis muda itu, dia menghadiahkannya rumah bernilai miliaran rupiah.

Pada saat itu, aku sangat marah sampai aku keguguran di tempat.

"Hari itu adalah hari peringatan kematian ibu? Maaf sayang, aku sibuk dan lupa."

Jeff menatapku dengan terkejut. Pandangannya menunjukkan dia benar-benar lupa.

Dia setengah berlutut di depanku dengan rasa bersalah, menarik tanganku dan membujukku, “Sayang, aku akan membelikan sesuatu untuk menebusnya, oke?”

"Gimana kalau aku beli gelang giok hijau kekaisaran lainnya dengan warna yang lebih baik? Gelang giok ini harganya dua puluhan miliar, aku belikan yang tiga puluhan miliar lagi."

Dari hari pertama pacaran hingga sekarang, setiap kali Jeff melakukan kesalahan, dia akan menunduk kepala terlebih dahulu dan mengakui kesalahannya.

Kemudian, dia akan meminta maaf sepenuh hati lalu memberikan barang-barang mewah untuk menebus kesalahannya.

Selama enam tahun bersama, aku belum pernah melihatnya marah sekali pun.

Orang lain menganggap dia adalah suami yang paling baik.

Hanya aku yang tahu, pernikahan kami hanya terlihat sempurna di luar, tapi busuk di dalam .

Aku baru saja mau meminta cerai, perutku tiba-tiba keroncongan.

Jeff mengusap kepalaku dengan penuh kasih sayang, dan berkata dengan lembut, “Aku masakkan bubur untukmu dulu, sementara kau pikirkan mau gelang giok atau rumah.”

Jeff baru saja pergi ke dapur, ponsel yang dia letakkan di atas meja kopi tiba-tiba bergetar.

Aku mengangkat ponselnya.

Itu adalah pesan dari Priscilla Lear

[Kak Jeff, terima kasih atas rumah besar ini, aku sangat senang tiga hari ini.]

Hatiku sedikit bergetar dan aku melihat ke profil gadis itu.

Gambar latar belakang gadis itu adalah fotonya dan Jeff.

Mereka berdua berdiri di puncak gunung dengan matahari terbit, gadis itu menghadap kamera dan berpose dengan manisnya.

Jeff memunggungi gadis itu, memperlihatkan setengah punggungnya yang keren.

Tanganku sedikit gemetar saat aku mulai menggulir ke bawah melihat foto-foto yang dibagikannya di profilnya.

Foto-fotonya selama tiga hari terakhir semuanya terkait dengan perjalanan dan Jeff.

[Selama ada dia, aku nggak perlu membuka tutup botol!]

[Ah ah ah ah! Gebetanku terlihat sangat tampan saat dia tersenyum!]

[Lihatlah, ini adalah aktris dan pacarnya yang tajir dan berkuasa banget!]

Hampir semua postingannya, Jeff kasih suka.

Pada foto terbarunya, gadis itu memposting gelang giok hijau kekaisaran yang dihadiahkan Jeff padaku.

[Huek... Gelang giok yang jelek, kasih aku pun, aku nggak mau.]

Ini adalah satu-satunya foto yang tidak disukai Jeff.

Ponsel itu tiba-tiba bergetar lagi.

[Kak Jeff, aku mabok setelah kau pulang, bisakah kau tinggal bersamaku malam ini?]

Aku mengerutkan kening Tiba-tiba terdengar suara lembut Jeff dari dapur, “Sayang, aku hampir kelar masak ya.”

Aku mengirimkan perangkat lunak penyadap yang telah kupersiapkan sejak lama ke ponsel Jeff, setelah mengunduh dan menginstalnya secara diam-diam, aku menghapus jejak aplikasi tersebut dengan cepat dan meletakkan kembali ponsel di atas meja.

Saat ini Jeff juga sedang menghidangkan bubur udang.

Dia mengambil ponsel dan meliriknya, sambil tersenyum samar.

Kemudian, Jeff seolah-olah berdiri dengan enggan.

“Sayang, ada sesuatu yang terjadi di kantor, aku harus ke sana.”

Aku mengaduk bubur di mangkuk sambil bersikap acuh.

“Kalau sibuk, tidur saja di kantor malam ini.”

“Oke.”

Jeff langsung girang, dan sebelum pergi, dia mempersiapkan air rendaman kaki untukku.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
8 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status