Share

11. Selamat Tinggal, Pak!

Selamat Membaca😘😘

Hukk

Huuk

Devit pun tersedak kentang goreng yang sedang berselancar di tenggorokannya. Sigap Juwi bangun dari duduknya dan menepuk-nepuk kencang punggung Devit. Bukannya berhenti batuk-batuk, malah semakin tercekik Devit rasa, saat pukulan Juwi terlalu kencang, hingga mengguncang  tubuh Devit.  Terlihat bukan seperti menenangkan, malah Juwi seakan sedang melakukan KDRT pada Devit.

"Sudah Juwi, sudah." Devit mengangkat tangannya. Ya Allah Si Juwi kurus-kurus tenaganya Godzila. Bisik Devit dalam hati.

"Pelan-pelan, Pak. Makannya, nanti tersedak lagi lho," ucap Juwi sambil membersihkan bajunya dari noda semburan air cola.

"Iya terima kasih," ucap Devit sambil meringis. Ya Allah jadi panas gini punggung.

"Bunda, bolehkan? "Salsa melanjutkan pertanyaannya yang tadi.

"Salsa sayang, Bunda dan om guru itu berteman." 

"Oh, kalau teman ga bisa jadi Papa ya?" tanya Salsa dengan polosnya. Devit tidak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Widya Nur Kartika Dewi
lama amat yang mau buka bab kelanjutannya
goodnovel comment avatar
Widya Nur Kartika Dewi
sama dong devit ama mendiang suami juwi malam pertama gak bisa belah duren
goodnovel comment avatar
Apeak Sae
lama bgt ko nunggu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status