Share

14. Kepergok Warga

"Siapa lagi yang mau jadi istrinya? GR aja!" Juwi berjalan dengan menghentak-hentakkan kakinya. Kesal iya, malu iya. Dengan kasar Juwi mengusap bibirnya, bibir yang sudah setahun lebih berpuasa.

"Ish, sekalinya buka puasa, kenapa harus sama suami orang sih? Duh bibir, nasibmu!" Juwi masih saja menggerutu, menepuk-nepuk bibirnya sendiri. 

Devit terkekeh geli, menyaksikan ekspresi Juwi yang menggerutu dari balik jendela. Juwi kembali ke warung dan melayani pembeli seperti biasanya hingga waktu menjelang magrib. Juwi bergegas menutup warung.

"Saya bantu ya?" ucap Devit sambil tersenyum manis, pakaiannya sudah rapi mau ke masjid untuk sholat magrib. Sarung  batik tenun dan koko berwarna biru muda, tak lupa kupluk kopiah, menambah teduh wajahnya.

"Saya bisa kok, Pak." Juwi menolak halus.

"Yang tadi siang jangan diinget terus ya."

"Yang mana ya?" Juwi pura-pura lupa.

"Mmm ... yang cium bibir kamu!" 

Pukk..puk..puk..

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Widya Nur Kartika Dewi
lucu ya ayo bikahin sekalian mereka pak rt
goodnovel comment avatar
Gusty Ibunda Alwufi
kasian juwi pdhl sdh berusaha supaya tdk terjadi seperti nikah terpaksa.devit sih ngak jaga perasaan juwi.kasian juwi
goodnovel comment avatar
Ady Purnomo
ending yg jelek...kenapa malah janda juwi yg jadi istri...saya g jadi neruain bacanya..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status