Hari yang ditunggu-tunggu pun datang juga. Tidak terasa waktu berjalan dengan cepat, hari ini adalah hari pernikahan Kayla dan Adrian. Banyak para tamu yang hadir ikut meramaikan acara bahagia itu. "Kamu cantik banget sayang, gak kerasa ya anak Ibu ini sudah besar juga. Sebentar lagi akan ada yang jagain kamu, Ibu jadi gak akan khawatir lagi."Kayla ikut berkaca-kaca melihat Ibunya yang mengatakan hal manis itu sambil menangis. Tetapi sekuat tenaga Ia tidak menangis dan tetap terlihat tegar."Bu, makasih ya untuk semuanya. Maafin Kayla belum bisa jadi anak yang baik dan bahagiain Ibu.""Tidak, kamu selalu menjadi anak yang baik untuk Ibu. Kamu juga selalu buat Ibu bahagia, bahkan kehadiran kamu di sisi Ibu adalah hal terbaik.""Makasih, aku sayang Ibu.""Ibu lebih sayang sama kamu."Seseorang memasuki ruangan itu, memberitahu jika akad akan segera dimulai. Mereka pun membantu Kayla keluar dari ruangan itu menuju dimana tempat akad berlangsung. Saat keluar, Kayla tersenyum melihat ba
Hana mendekati anak-anaknya itu sambil membawa sepiring nasi, bibirnya dari tadi terus melengkungkan senyuman karena sedang bahagia. Ya siapa juga yang tidak bahagia melihat putrinya menikah. "Kalian makan berdua saja ya, bareng-bareng," ucapnya. Adrian dan Kayla saling bertatapan sebentar, mereka hanya tersenyum canggung. Ini akan sangat memalukan karena harus berakting romantis, tapi mereka kan pasangan pengantin baru dan bagi orang hal wajar. "Iya Bu, biar nanti saya suapin Kayla," ucap Adrian. "Makasih ya nak, kamu juga jangan lupa makan. Ini minumnya Ibu simpan di sini juga.""Bu, kok cuma segelas aja?" tanya Kayla, "Untuk aku mana?""Kalian minum berdua juga, biar romantis hehe." Setelah mengatakan itu, Ibunya pun pergi dari sana. Kayla menghela nafasnya, "Maaf ya?""Gak perlu minta maaf, aku ngerti kok. Malahan aku malah takut kamu gak nyaman.""Gak papa, kita kan yang orang lain tahu pengantin baru.""Iya."Adrian menyendokan sedikit nasinya dengan sedikit potongan daging
"Hai, kamu baru mandi?" tanya Abimanyu sambil tersenyum lebar. Kayla sempat melirik Adrian, terlihat sekali raut bingung di wajah suaminya. Ia pun mendekati dua laki-laki itu. Suasana di sana tiba-tiba menjadi canggung dan menegangkan. "Pak Abi kenapa ada di sini?" tanya Kayla. "Pak? Kok panggilnya Pak sih? Kaya biasa aja pas lagi berdua."Maksudnya? Batin Adrian penuh tanya. "Lagian aku bebas dong mau kesini, memangnya gak boleh ya sayang?"Adrian terkejut mendengar panggilan dari Abimanyu yang tertuju pada Kayla tadi. Ia tidak salah dengar, kan? Adrian lalu memperhatikan pria itu yang mendekati Kayla dan tanpa malu merangkul bahunya. "Selama acara berlangsung, aku dibuat kesel dan marah. Gak terima aja lihat kamu berduaan dengan dia di pelaminan. Tapi ya untungnya aja kalian menikah cuma pura-pura."Keterkejutan Adrian semakin bertambah mendengar itu. Tunggu, dari mana Abimanyu tahu jika dirinya dan Kayla hanya menikah pura-pura? Bukannya ini katanya rahasia ya? Abimanyu juga k
"Sepertinya saya sudah menghancurkan malam pertama kalian ya." Suara Abimanyu lebih terkesan bernada mengejek. Kayla menghela nafasnya, "Mas mending pulang.""Hm kamu mengusir saya?""Bukan begitu, tapi.. Sekarang aku butuh waktu dengan Adrian.""Memangnya kalian mau apa? Bermesraan?!""Bukan, menjelaskan tentang semuanya lagi. Aku gak mau dia tiba-tiba membatalkan semuanya.""Kenapa?" Jangan bilang Kayla mulai nyaman dan tidak mau ditinggalkan Adrian? Batin Abimanyu kesal. "Mau bagaimana pun, yang orang lain tahu kan aku dan Adrian baru menikah. Masa saja kami langsung berpisah, tidak enak menjadi perbincangan orang lain. Apalagi Ibu, aku.. Aku gak mau dia tahu."Abimanyu terdiam beberapa saat, sebenarnya enggan pergi karena Ia masih ingin berduaan dengan kekasihnya itu. Tetapi alasan yang diberikan Kayla cukup masuk akal, memang perempuan itu harus bicara dengan Adrian. "Baiklah, kamu yakinkan dia," ucapnya. "Iya Mas.""Padahal tadinya aku mau menginap karena tidak mau membiarka
Pagi itu, suasana masih canggung. Kejadian semalam memang sangat membekas, membuat hubungan keduanya pun terasa menjadi renggang. Tetapi Kayla dan Adrian sama-sama berusaha bersikap biasa. "Hari ini kita berangkat, semua gak ada yang ketinggalan, kan?" tanya Kayla. "Enggak kok, kalau kamu?""Aku juga sudah cek kok, gak ada yang ketinggalan.""Ya sudah, ayo kita berangkat sekarang. "Acara jalan-jalan bagi pasangan pengantin baru itu tidak jauh, hanya pergi ke Lombok. Ada pantai yang indah, banyak sekali orang yang datang ke sana untuk berlibur dan refresing. "Untung aja kita gak ketinggalan pesawat ya," ucap Adrian yang duduk di sebelahnya. "Iya, tadi pas macet takut banget telat.""Kenapa pilih jam terbang di pagi begini?""Soalnya besok kita sudah pulang lagi, jadi di sana cuma semalam aja.""Memangnya kamu dikasih izin cuti sebentar?""Iya," angguk Kayla, "Cuma empat hari.""Begitu ya."Tetapi Adrian juga sama, hanya diberikan waktu cuti sebentar. Apalagi dirinya masih termasuk
"Kay bangun, sudah sampai."Merasakan goncangan kecil di kepalanya, membuat Kayla terbangun dari tidurnya. Ia merapihkan rambutnya sambil mencoba memfokuskan pandangan. "Hm?""Sudah sampai, yuk turun," ajak Adrian. "Sudah sampai lagi ya? Cepet juga."Adrian dengan gentle nya sampai membawakan barang-barang Kayla turun dari pesawat. Suasana bandara di kota itu siang ini lumayan ramai, di tambah teriknya matahari membuat suasana cukup panas. "Kita langsung ke hotel?" tanya Adrian. "Iya, aku juga sudah pesan taxi online.""Ya sudah, kita tunggu di depan aja."Saat taxi itu datang, keduanya langsung masuk. Perjalanan dari sana ke hotel lumayan jauh, tapi hotel itu cukup dekat dengan pantainya. Semua memang sudah di persiapkan, jadi tidak perlu repot lagi. "Gak akan tidur lagi?" tanya Adrian. "Enggak, sudah kenyang hehe.""Tadi kamu nyenyak banget tidur.""Masa sih?""Hm, bahu aku sampai pegal."Kernyitan terlihat di kening Kayla, tapi tidak lama Ia pun langsung mengerti. Kayla berde
Setelah merasa puas bermain di pantai, di sore harinya sekitar pukul empat pasangan pengantin baru itu memutuskan kembali ke hotel. Tubuh mereka juga sudah kedinginan karena berjam-jam bermain air. "Kamu aja dulu yang mandi," ucap Adrian. "Kalau lama gak papa?""Silahkan." Maklum saja, namanya juga perempuan, batin Adrian. "Ya sudah, tunggu ya.""Hm."Adrian memutuskan membuka pakaian basahnya itu dan berganti menutupi bagian bawahnya dengan handuk saja. Ia lalu ke pantri untuk membuat teh hangat, agar tidak terlalu kedinginan. Membayangkan kejadian tadi di pantai, membuatnya tersenyum-senyum sendiri. "Padahalkan kita hanya pura-pura menikah, kenapa semenyenangkan ini ya?" gumamnya. Untung saja belasan menit kemudian, Kayla akhirnya selesai juga dengan acara mandinya itu. Saat keluar dan berpapasan dengannya, terlihat keterkejutan di wajah perempuan itu. "Kenapa?" tanya Adrian bingung, "Bukannya tadi di pantai juga sudah lihat aku begini ya?""Hah? I-iya sih, hehe."Hanya saja K
Liburan Kayla dan Adrian berakhir, besoknya mereka sudah harus kembali ke Jakarta. Sebenarnya belum puas hanya satu hari di Lombok, masih banyak tempat indah yang ingin mereka datangi. Tetapi sayangnya tidak ada waktu. "Adrian," panggil Kayla. "Ya?""Ini bayaran terakhir kamu."Adrian menerima cek dengan nilai seratus juta rupiah, membuatnya sampai menelan ludah kasar melihat nol yang banyak di sana. Tidak menyangka saja Ia bisa mendapatkan uang sebanyak ini, rasanya seperti mimpi. "Maaf ya telat," ucap Kayla. "Tidak apa, makasih.""Sama-sama, kan itu memang perjanjiannya.""Iya."Melihat perempuan itu izin ke kamarnya untuk istirahat, Adrian pun ke kamarnya. Dari tadi Ia terus melihat cek itu, sepertinya akan Ia lunasi hari ini hutang-hutangnya. Adrian lalu beranjak untuk pergi. Tok tok! "Ya ada apa?" teriak Kayla dari dalam kamar. "Kay, aku mau keluar sebentar ya.""Kemana memangnya?""Aku mau lunasi hutang hari ini, biar tenang aja.""Oh iya silahkan, hati-hati.""Iya."Kayl