Wanita yang Dibawa Pulang Suamiku

Wanita yang Dibawa Pulang Suamiku

last updateLast Updated : 2025-05-16
By:  Moon CherryOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
12 ratings. 12 reviews
36Chapters
1.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Sudah lima tahun lebih Bimala menjalani hidup rumah tangga bersama Prada. Pernikahan mereka berjalan harmonis meskipun tidak ada anak di antara mereka. Namun, Prada tiba-tiba membawa pulang seorang wanita dan mengaku pada Bimala kalau wanita itu adalah istrinya. Apakah Bimala akan mempertahankan rumah tangganya dengan Prada? Atau lebih memilih berpisah?

View More

Chapter 1

1. Mas, Ayo Pisah!

"Mala, udah selesai nyuci piring belum? Teman Ibu sebentar lagi mau datang, nih! Buruan siapin kue sama minumannya!"

"Tinggal dikit lagi, Mbak." Bimala cepat-cepat menyelesaikan pekerjaannya. Dia selalu mendapat tugas di dapur jika ada acara di rumah ibu mertuanya.

 

"Sini, Non. Biar saya saja yang nyuci," tawar seorang wanita paruh baya yang sudah lama bekerja menjadi asisten rumah tangga di kediaman Aditya. Wanita itu tidak tega melihat tangan Bimala yang sudah mengkerut karena mencuci piring sejak tadi.

 

"Ndak usah, Bik. Lagian bentar lagi selesai." Bimala membilas piring terakhir yang dia cuci kemudian meletakannya di rak. Setelah itu dia menyiapkan kue dan minuman sesuai perintah kakak iparnya.

 

"Lama banget, sih! Dasar lelet!" Ucapan bernada ketus itu keluar dari mulut Sarah—kakak ipar Bimala ketika Bimala ingin mengantar kue yang dibawanya ke depan. 

 

"Maaf, Mbak." Hanya kata itu yang bisa Bimala ucapkan. Dia tidak pernah merasa kesal, apalagi marah meskipun Sarah memperlakukannya seperti pembantu.

 

"Ini, makanan sama minumannya, Bu. Selamat menikmati." Bimala ingin kembali ke dapur, tapi ibu mertuanya malah menahan.

 

"Kamu mau pergi ke mana, Mala? Sini, temani ibu. Nanti ibu kenalin sama teman ibu satu-persatu. Jangan di dapur terus."

 

Bimala sebenarnya juga ingin menyambut teman-teman ibu mertuanya, tapi Sarah pasti tidak senang jika dia ikut bergabung bersama mereka.

 

"Pekerjaan di belakang masih banyak, Bu. Mala nggak tega biarin Bik Ijah sendirian di dapur."

 

"Sudahlah tidak apa-apa, duduk sini." Rahayu menepuk kursi kosong yang ada di sebelahnya, menyuruh Bimala untuk duduk di sana.

 

"Jadi ini istrinya Prada, Yu?"

 

Rahayu mengangguk lalu memperkenalkan Bimala pada teman-temannya. Bimala pun menyalami mereka satu-persatu sambil tersenyum ramah.

 

"Cantik ya, Yu, menantumu."

 

"Ya, jelas dong. Prada memang pintar nyari istri."

 

"Terima kasih, Tante," jawab Bimala malu-malu.

 

"Mala sama Prada sudah punya anak berapa? Tante bisa bayangin anak kalian pasti lucu-lucu."

 

Bimala sontak terdiam, kesedihan tergambar jelas di wajah cantiknya. Sudah lima tahun lebih dia membina hidup rumah tangga bersama Prada, tapi Tuhan sepertinya belum memberi mereka kepercayaan untuk memiliki momongan.

 

"Prada sama Mala belum punya anak," sahut Sarah ketus sambil mencomot kue talam yang ada di hadapannya. "Padahal mereka udah nikah lima tahun. Mungkin Si Mala mandul," imbuhnya.

 

"Sarah!" Rahayu menegur Sarah agar menjaga ucapannya, tapi anak sulungnya itu terlihat tidak peduli.

 

"Kenapa Ibu marah? Apa yang Sarah katakan benar, kan? Sampai sekarang Prada sama Mala nggak punya anak tuh karena Si Mala mandul."

 

Bimala mengepalkan kedua tangannya erat-erat, berusaha menghalau sesak yang tiba-tiba menghimpit di dalam dadanya.

 

"Maaf ya, Mala." Perempuan yang bertanya tadi merasa bersalah setelah melihat wajah Bimala yang berubah sendu.

 

"Nggak papa kok, Tante. Mungkin emang belum dikasih." Bimala memaksakan diri untuk tersenyum.

 

"Sudah pernah program hamil?"

 

Bimala mengangguk. Sejak dua tahun yang lalu dia dan Prada sudah mengupayakan berbagai macam cara untuk memiliki anak, baik cara medis mau pun tradisional. Namun, mereka sampai sekarang belum juga diberi momongan.

 

"Yang sabar ya, Mala." Wanita itu meraih kedua tangan Bimala lalu menggenggamnya dengan lembut. "Kamu dan Prada masih muda, nikmati saja dulu masa-masa berdua sama suami. Kalau udah rezeki, nanti pasti dikasih."

 

Bimala mengangguk lalu mengucapkan terima kasih pada wanita tersebut sedangkan Sarah malah mendesis sinis.

 

Sejak awal Sarah memang tidak setuju Prada menikah dengan Bimala. Menurut Sarah, Prada pantas menikahi wanita yang jelas bibit dan bobotnya, bukan seseorang yang tidak jelas asal usulnya dan tinggal di panti asuhan seperti Bimala.

 

Bimala pun pamit ke belakang untuk membantu Bik Ijah, samar-samar telinganya menangkap pembicaraan di antara ibu mertua dan kakak iparnya.

 

"Sarah, lain kali tolong dijaga ucapannya. Kamu tadi lihat sendiri kan, gimana wajah Mala. Dia pasti sedih."

 

Sarah berdecak kesal. "Ibu kenapa belain Mala terus, sih? Memangnya Ibu nggak pengen punya cucu?"

 

"Ya, pengen. Apa lagi Prada anak laki-laki ibu satu-satunya."

 

"Coba Ibu pikirin saran Sarah baik-baik. Suruh Prada cerein Mala lalu nikah lagi."

 

"Apa nggak ada saran lain, Sar?" Rahayu tampak gelisah di tempat duduknya. Di satu sisi dia sangat mendambakan seorang cucu dari Prada, akan tetapi di lain sisi dia tidak ingin menyakiti Bimala.

 

"Nggak ada, Bu. Cuma ini satu-satunya cara biar Ibu punya cucu. Lagian di luar sana masih banyak perempuan yang lebih cantik dari pada Mala dan yang paling penting bisa ngasih Prada anak."

 

Bimala tanpa sadar mencengkeram nampan yang dibawanya dengan erat ketika mendengar ucapan Sarah. Air mata terlihat menggenang di kedua pelupuk matanya. Bimala sebenarnya sudah sering mendengar Sarah yang meminta Prada untuk menceraikannya. Namun, entah mengapa hatinya kali ini terasa sangat sakit.

 

Jujur, Bimala juga ingin memiliki anak bersama Prada. Dia pun sudah mencoba berbagai cara untuk mendapatkannya. Tapi kalau Tuhan belum menghendaki dia bisa apa?

 

Haruskah dia berpisah dengan Prada?

 

Air mata itu jatuh begitu saja membasahi pipi Bimala. Dia tidak bisa membayangkan hidup tanpa Prada. Biasanya Prada sealu berada di sisinya ketika dia merasa terpuruk seperti sekarang. Namun, Prada sekarang sedang bekerja di luar kota dan baru bisa pulang minggu depan.

 

Getaran yang berasal ponsel menyentak Bimala dari lamunan. Wanita itu cepat-cepat menghapus air matanya setelah melihat panggilan video yang masuk di ponselnya. Bimala pun masuk ke dalam kamar mandi sebelum menerima panggilan dari Prada.

 

"Halo, Mas." Bimala berusaha mengontrol suaranya agar tidak terdengar serak dan tersenyum manis pada layar ponselnya yang menampilkan wajah tampan Prada.

 

Prada hanya diam, sepasang iris hitam miliknya malah memperhatikan Bimala dengan lekat. "Kenapa wajahmu sembab, Sayang? Apa kamu habis mengangis?"

 

"Ti-tidak." Bimala mencoba mengelak sambil mengusap air matanya yang kembali jatuh tanpa permisi.

 

"Kita sudah bersama hampir delapan tahun, Bimala. Apa kamu pikir bisa membohongi mas?"

 

Bimala menggigit bibir bagian bawahnya kuat-kuat untuk menghalau air mata yang mendesak ingin keluar ketika ucapan Sarah kembali melintas di pikirannya. Bimala sepenuhnya menyadari kalau Prada sangat mendambakan seorang anak, tapi dia sampai sekarang belum bisa memberikannya.

 

Haruskah dia berpisah dengan Prada agar lelaki itu bisa mempunyai anak?

 

"Mas ...."

 

"Iya, Sayang."

 

Bimala menarik napas dalam-dalam, berusaha meyakinkan dirinya sendiri kalau keputusannya ini sudah tepat.

 

"Ayo pisah."

 

"A-apa?!"

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Romero Un
namanya mahal ya. prada. nice story kak. ......
2025-01-18 15:26:27
1
user avatar
Shefira Alma
yuk apdet yg bnyak ヾ(^-^)ノ
2024-08-10 02:42:30
1
user avatar
Hanazawa Easzy
peluk erat Bimala, huhu. semoga dapet suami lain yang lebih bisa mengerti kamu, Mala ಡ⁠ ͜⁠ ⁠ʖ⁠ ⁠ಡ
2024-08-01 21:28:29
1
user avatar
Anisa Salsabila P.
duh~ dilema jg yh! smangat Bimala!
2024-07-26 22:28:19
1
user avatar
prasidafai
namanya unik Bimala, panggilannya Mala hehe
2024-07-25 12:52:34
1
user avatar
Kamu Saudaraku
lanjut kakak critannya greget2 tp pengn baca lagi dan kagi semangat kakak
2024-06-17 19:54:58
1
user avatar
Amih Una Una
seru juga alur crita nya
2024-06-17 18:25:43
1
user avatar
Zoya Dmitrovka
crazy up dong
2024-06-13 17:52:24
1
user avatar
Zainuna Rich
semangat thor lanjut 🫠🫠
2024-06-13 13:35:34
1
user avatar
Nathan Ryuu
hedeh! lagi2 soal momongan! ruweeett ruweeett elaahhh! GWS deh buat Neng Mala ;"))
2024-06-13 12:32:17
1
user avatar
Inura Lubyanka
kasihan sekali mala yuk crazy up thor...️
2024-06-13 09:35:33
1
user avatar
Lovely Bintang
waduh kacau ini si prada... lanjut lagi kak .........
2024-06-13 08:54:10
1
36 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status